Professional Documents
Culture Documents
Interaksi Gricin
Interaksi Gricin
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang mungkin saja dapat terjadi jika mengonsumsi griseofulvin
bersama dengan obat-obatan lain:
Penyerapan griseofulvin dapat berkurang jika digunakan bersama dengan obat penenang.
Efektifitas griseofulvin dapat berkurang jika digunakan dengan daclatasvir, darunavir, gefinitib, dan
nilotinib.
Griseofulvin yang dikonsumsi bersama pil KB bisa mengurangi efektivitas pil KB serta bisa mengakibatkan
perdarahan.
Sejumlah efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi griseofulvin, antara lain adalah:
Ruam kulit.
Urtikaria.
Eritema multformis.
Pusing.
Diare.
Sakit kepala
Insomnia.
Sindrom Steven-Johnson.
Dosis Dewasa untuk Onikomikosis – Kuku tangan: Formula Microsize: 1000 mg/hari secara oral dalam 2-4
dosis terbagi
Formula Ultramicrosize: 660-750 mg/hari secara oral dalam 2-4 dosis terbagi
Dosis Dewasa untuk Onikomikosis – Kuku kaki: Formula Microsize: 1000 mg/hari secara oral dalam 2-4
dosis terbagi
Formula Ultramicrosize: 660-750 mg/hari secara oral dalam 2-4 dosis terbagi
Dosis Dewasa untuk Tinea Pedis: Formula Microsize: 1000 mg/hari secara oral dalam 2-4 dosis terbagi
Formula Ultramicrosize: 660-750 mg/hari secara oral dalam 2-4 dosis terbagi
Dosis Dewasa untuk Tinea Barbae: Formula Microsize: 500 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau
2 dosis terbagi
Formula Ultramicrosize: 330-375 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau dosis terbagi
Dosis Dewasa untuk Tinea Kapitis: Formula Microsize: 500 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau
2 dosis terbagi
Formula Ultramicrosize: 330-375 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau dosis terbagi
Dosis Dewasa untuk Tinea Korporis: Formula Microsize: 500 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau
2 dosis terbagi
Formula Ultramicrosize: 330-375 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau dosis terbagi
Dosis Dewasa untuk Tinea Kruris: Formula Microsize: 500 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau 2
dosis terbagi
Formula Ultramicrosize: 330-375 mg/hari secara oral dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
Apakah Griseofulvin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum
menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori X menurut US Food and
Drugs Administration (FDA)
A= Tidak berisiko
C=Mungkin berisiko
X=Kontraindikasi
N=Tidak diketahui
Kontraindikasi
Kontraindikasi dari Griseofulvin antara lain: penyakit hati yang sudah berat, penyakit lupus erytematosus
sistemik (berisiko adanya serangan), porfiria, serta kehamilan (hindarilah kehamilan selama
menggunakan obat sampai 1 bulan sesudah pengobatan) dan menyusui. Untuk pria sebaiknya tidak
berencana mempunyai anak sekitar 6 bulan dalam masa pengobatan
Efek Samping:
Reaksi urtikaria, ruam kulit, sakit kepala, tidak nyaman pada lambung, pusing, kelelahan,
granulositopenia, leukopenia, fotosensitivitas pada pasien, SLE, eritema multiform, nekrolisis epidermal
toksis, neuropati peripheral, kebingungan dengan gangguan koordinasi, kandidiasis oral, kolestasis,
peningkatan enzim hati, hepatitis.
Cara Kerja Obat:
Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin dapat menghambat
pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan
per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat
ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru
terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.