You are on page 1of 16

MAKALAH

` KEMASAN

DI SUSUN OLEH :

Nama : ELLA APRILIA SUSANTI

Nim : P07131216010

POLTEKKES KEMENKES ACEH

PRODI DIV GIZI

2018
1`. PLASTIK

A.SEJARAH PERKEMBANGAN PLASTIK

Penemuan dan pembuatan plastik, pertama kali dilaporkan oleh


Dr.Montgomerie pada tahun 1843, yaitu oleh penduduk Malaya dengan
cara memanaskan getah karet kemudian dibentuk dengan tangan dan dijadikan
sebagai gagang pisau. Pada tahun 1845 J.Peluoze berhasil mensintesa sululosa
nitrat. Cetakan bahan plastic yang pertama, dipatenkan oleh J.L.Baldwin pada tang
al 11Februari 1862 yang disebut dengan molds for making daguerreotype cases.
Cetakan ini kemudian digunakan secara luas untuk membentuk bahan-bahan
plastic yang terdiri dari campuran getah karet dengan berbagai bahan pengisi, hum
ektan dan pemplastik.

(+) Kelebihan :
Kedap Udara dan Air
Makanan yang dikemas hampa udara dapat memperpanjang usia kesegaran
makanan tersebut, seperti keripik, ikan, dll.

Lebih elastis
Karena terbuat dari bahan sintetis, bahan plastik memiliki sifat yang lebih elastis
dibanding kertas sehingga cocok untuk mengemas sayuran, misalnya plastik wrap

Tidak mudah bocor


Oleh karena itu kemasan plastik banyak digunakan sebagai kemasan pada industri
minuman

(-) Kekurangan :
Tidak ramah lingkungan
Material Plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai bila sudah
menjadi limbah

Diantaranya mengandung bahan kimia berbahaya


Karena terbuat secara sintetis, sehingga hanya beberapa grade saja yang dapat
digunakan sebagai kemasan makanan (food grade)
Tak tahan suhu tinggi plastik dapat meleleh bila berada dalam suhu yang panas.
kode plastic :
Secara umum tanda pengenal plastik tersebut :
– berada atau terletak di bagian dasar,
– berbentuk segi tiga yang terbentuk dari 3 tanda panah
– di dalam segitiga akan terdapat angka,
– serta nama jenis plastik di bawah segitiga,

Kode 1: PETE or PET (Polyethylene terephthalate)

PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir
semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa?
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi
panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka
panjang.
Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas,
sebaiknya ganti botol2 tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.

Kode 2: HDPE (High density polyethylene)

HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol
susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum dan lain-lain.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa? karena pelepasan senyawa
antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

Kode 3: V or PVC (Polyvinyl chloride)

V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat
bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi
antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi
berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan
V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang
misalnya).

Kode 4: LDPE (Low density polyethylene)

LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik
kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di
daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi
kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik
untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang
dikemas dengan bahan ini.

Kode 5: PP (Polypropylene)

PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah
transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih
kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK,
terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan
kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan
berbagai makanan dan minuman.

Kode 6: PS (Polystyrene)

PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat


minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke
dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya
untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat
pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga
bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang
pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

Kode 7: OTHER

Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon.
Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman
seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga,
komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.. Polycarbonate bisa
mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan
minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik
Polycarbonate.
Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum membeli.
Sebisa mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan kode 4 atau kode
5 karena kode tersebut yang paling aman digunakan.

2. KERTAS
(+) Kelebihan :
Lebih ramah lingkungan
Bahan Kertas dapat didaur ulang secara mudah dan juga cepat terurai bila sudah
menjadi limbah

Lebih Kaku dan Solid


Sehingga cocok untuk kemasan box atau produk dengan variasi atau desain yang
unik

Lebih mudah pemroduksiannya


Tak perlu mesin pemanas, pembakaran, pencetakan, dll untuk memproduksi
kemasan kertas. Kemasan kertas yang sederhana bahkan dapat dilakukan di rumah
dengan peralatan yang seadanya.

(-) Kekurangan :
Mudah Sobek
Karena materialnya yang terbuat dari serat alam, sehingga bahan kertas mudah
sobek.

Mudah Menyerap Air dan Udara (Tidak hampa udara)


Bila tidak dilapisi dengan material seperti plastik, kemasan kertas tidak aman
digunakan sebagai penyimpanan makanan seperti kerupuk karena bisa membuat
kerupuk menjadi tidak renyah

Mudah Rusak/Terlipat-lipat
Material Kertas juga dapat meninggalkan bekas yang kurang indah dilihat bila
terkoyak atau terlipat.

3. KEMASAN TETRAPACK & ALUMINIUM FOIL


Perkembangan industri makanan yang semakin pesat memudahkan manusia
dalam mengakses pangan, terutama makanan dan minuman kemasan seperti
biskuit, susu, es krim, kripik, serta minuman kemasan. Saat ini pada umumnya
produsen menggunakan kemasan aluminium foil dan tetrapack untuk
mengemas makanan maupun minuman.

Apabila membahas tentang makanan siap saji yang tersedia di


berbagai pusat perbelanjaan, tentunya tidak terlepas dari kemasan yang
digunakan. Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi
dan/atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan
pangannya maupun tidak. Pemilihan kemasan ini perlu dipertimbangan
dengan baik, karena penggunaan kemasan yang kurang tepat dengan jenis
makanan yang akan dikemas akan menimbulkan interaksi antara keduanya.

1. Aluminium foil
Bahan kemasan aluminium dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang
kaku seperti pada kaleng dan bahan pengemas yang fleksibel seperti
aluminium foil. Bahan pengemas dari aluminium bersifat impermeable
(tidak dapat ditembus) oleh cahaya, gas, air, bau dan bahan pelarut yang
tidak dimiliki oleh bahan pengemas fleksibel lainnya. Aluminium foil
banyak digunakan untuk mengemas produk coklat, bahan bahan bakery,
produk olahan susu, keripik dan lain-lain. penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan aluminium foil pada masakan dapat meningkatkan asupan
aluminium dalam makanan. Kelebihan asupan aluminium berpotensi
meningkatkan risiko Neurological Toxicity. Dengan demikian, tidak
disarankan untuk menggunakan aluminium foil untuk memasak atau
membungkus makanan yang masih panas. Walau begitu, untuk mengemas
makanan masih diperbolehkan selama dilakukan dengan benar.
Kemasan aluminium yang paling sering digunakan adalah aluminium
foil. Kemasan ini merupakan lembaran logam aluminium yang padat dan
tipis dengan ketebalan <15 mm. Ketebalan aluminium foil ini akan
menentukan sifat protektifnya terhadap oksigen. Aluminium foil yang
kurang tebal akan mudah dilalui oleh oksigen sehingga makanan yang
dikemas dengan kemasan ini mudah teroksidasi (berinteraksi dengan
oksigen). Ukuran foil yang umumnya digunakan adalah 0.009 mm (untuk
permen dan susu) dan 0.05 mm (untuk tutup botol multitrip).
Sebagai kemasan pangan, aluminium memiliki beberapa sifat yaitu
hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya sehingga dapat digunakan untuk
mengemas bahan-bahan yang berlemak dan bahan-bahan yang peka
terhadap cahaya seperti margarin dan yogurt. Selain sebagai bahan
pengemas utama, aluminium foil juga banyak digunakan sebagai bahan
pelapis. Kemasan aluminium dapat digunakan untuk mengemas produk
buah, sayur, daging, ikan, kerang, susu, dan minuman.
.
2. Tetrapack
Tetrapack merupakan salah satu jenis kemasan dengan bahan dasar
karton. Dalam pengolahannya tetrapack menjalani pelapisan kembali agar
makanan yang dikemas tidak mudah rusak. Umumnya tetrapack terdiri dari
lapisan karton (74%), polyethylene (21%) dan aluminium foil (5%).

Masing-masing bahan memiliki fungsi yang berbeda yaitu :


1. Karton: memberikan stabilitas, kekuatan, dan kehalusan pada permukaan
tetrapack.
2. Polyethylene: menjaga kelembaban udara dan membuat aluminium foil
menempel dengan baik pada karton.
3. Aluminium foil: melindungi makanan yang dikemas dari oksigen dan
cahaya serta mempertahankan rasa makanan agar tidak berubah akibat
oksidasi.
Tetrapack memiliki beberapa kelebihan yaitu:
 Tahan terhadap ciaran, uap air, dan gas
 Memiliki tingkat kekakuan yang baik
 Pencetakan desain kemasan yang mudah
 Ramah terhadap lingkungan (dapat didaur ulang)
 Dikemas menggunakan teknologi aseptik
 Biaya produksi cenderung lebih murah
Sebagai catatan, kondisi tetrapack yang kurang baik / rusak akan membuat
kemasan mudah terkontaminasi.
Berikut ini cara menentukan makanan kemasan baik dan aman:
 Pilihlah makanan kemasan yang aman dengan memperhatikan jenis bahan
pengemas dengan isinya.
 Pilih kemasan makanan yang masih bagus (tidak sobek atau penyok), tidak
mengembung, tidak berkarat
 memiliki masa kadaluarsa yang jelas.
 Disimpan pada tempat yang benar.

4. Kemasan kayu

Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk


melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan
kayu, diperlukan proses alernatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk
membuat kemasan yang lebih ekonomis. Kemasan kayu berbentuk kotak
dan peti tetap berperan untuk berbagai produk, meskipun harus bersaing
dengan drum dari polypropilen dan polietilen. Berikut beberapa bentuk
kemasan yang terbuat dari kayu.Sejarah ditemukannya kaleng sebagai
wadah atau tempat penyimpanan makanan itu dimulai dari kekalahan bala
tentara Kaisar Napoleon dalam revolusi Perancis pada tahun 1795, yang
mana kekalahan yang terjadi diakibatkan karena kekurangan bahan makanan
atau makanan yang layak untuk dikonsumsi. Dulu persediaan bahan
makanan para tentara hanya disimpan dalam karung dan peti yang terbuat
dari kayu sehingga mudah terkena matahari dan pengaruh dari luar. Oleh
sebab itu bahan makanan itu menjadi gampang membusuk dan tidak layak
untuk dikonsumsi. Akibat yang ditimbulkan adalah penyakit yang
menyerang para tentara, sehingga terpaksa mundur kembali ke Perancis dari
dataran Eropa Timur.

Mengetahui hal tersebut seoranf ilmuan bernama Nicholas Alpert


berhasil menemukan suatu teknologi untuk mengawetkan makanan dalam
jangka waktu yang lama. Penemuan tersebut tercipta setelah Alpert
melakukan percobaan selama 14 tahun. Melalui penemuanya tersebut maka
Alpert memenangkan sayembara tentang cara pengawetan makanan yang
diadakan oleh Kaisar Napoleon. Penemuannya tersebut terbuat dari botol
kaca yang disumbat dengan kayu pada lubang masuknya sehingga makanan
yang ada didalamnya tidak terpengaruh oleh udara dari luar, menjadikan
makanan tersebut awet dalam waktu tertentu.

Namun pada tahun 1810 seorang indusriawan bernama Peter Duran,


mematenkan penemuannya dalam hal kemasan yang kedap udara terbuat
dari logam tipis, yang mana tidak akan mudah terlepas dibanding dengan
penemuannnya Nicholas Alpert. Peter menyimpulkan bahwa “ Makanan
yang tersimpan dalam tempat yang hampa udara (kedap udara) maka akan
menjadi tahan lama”. Penemuan inilah yang menjadi awal teknologi
kemasan makanan yang dinamanakan kemasan kaleng.

Sampai saat ini kaleng masih mendominasi dalam penggunaan


sebagai pengemasan hasil produksi dibanding dengan kemasan lain,
terutama pada industri makanan. Secara umum kaleng merupakan suatu
wadah atau tempat pembungkus.
Ø Kelebihan
ü Produk transparan sehingga mudah dikenali oleh konsumen
ü Tahan panas karena terbuat dari kaca
ü Tidak mudah berekasi
ü Kuat terhadap kerusakan
ü Coccok untuk benda padat,dan cair
ü Mudah untuk dibawa

Ø Kelemahan

 mudah pecah
 kurang baik bagi produk-produk yang peka terhadap penyinaran (ultra
violet).
 Berat jika dibawa dalam ukuran banyak
5. Gelas

SEJARAH PERKEMBANGAN GELAS

Kemasan gelas merupakan bahan kemas tertua dan telah populer sejak 3000
SM . Kemasan gelas sudah digunakan oleh bangsa Mesir Kuno. Pada zaman
perunggu, kepala anak panah menggunakan sejenis gelas yang dibuat dari bahan
yang berasal dari gunung api.

Sebagai bahan kemasan, gelas mempunyai kelebihan dan kelemahan.


Kelebihan kemasan gelas adalah :

- Kedap terhadap air, gas , bau-bauan dan mikroorganisme

- Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan

- Kecepatan pengisian hampir sama dengan kemasan kaleng

- Sesuai untuk produk yang mengalami pemanasan dan penutupan secara


hermetis

- Dapat didaur ulang

- Dapat ditutup kembali setelah dibuka

- Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias

- Dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan warna

- Memberikan nilai tambah bagi produk

- Rigid (kaku), kuat dan dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan


Kelemahan kemasan gelas :

- Berat sehingga biaya transportasi mahal

- Resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah

- Dimensinya bervariasi

- Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca.

6. kaleng

A. SEJARAH PERKEMBANGAN

Wadah logam dalam bentuk kotak atau cangkir emas digunakan pada zaman
kuno sebagai lambang prestise. Teknik pengalengan makanan sebagai upaya
pengawetan bahan pangan pertama sekali dikembangkan pada tahun 1809 yaitu
pada zaman pemerintahan Napoleon Bonaparte yaitu dari hasil penemuan Nicholas
Appert. Aspek legislasi pengalengan makanan ditetapkan tahun 1810 yang
dikenal dengan ”l’art de conserver”. Tahun 1810 Peter Duran dari Ingris
menciptakan kaleng. Tahun 1817 William Underwood (imigran asal Inggris)
mendirikan industry pengalengan makanan yang pertama di Amerika Serikat.
Kapten Edward Perry yang melakukan ekspedisi ke kutub utara
pada tahun 1819, 1824 dan 1826 telah menggunakan makanan kaleng sebagai
logistic mereka. Alumunium foil (alufo) diproduksi secara komersial pertama kali

Pada tahun 1910. Kaleng aluminium untuk kemasan bir digunakan


pertama sekali tahun 1965.Awalnya pembuatan kaleng dilakukan secara manual
yaitu hanya dihasilkan 5-6 kaleng per jam. Akhir tahun1900 ditemukan cara
pembuatan kaleng termasuk cara pengisian dan penutupannya yang lebih maju dan
bersih. Kaleng alumunium awalnya diperkenalkan sebagai wadah pelumas. Tahun
1866 ditemukan alat pembuka kaleng yang berupa kunci pemutar untuk mengganti
kan paku atau pahat. Tahun 1875 ditemukan alat pembuka kaleng dengan prinsip
ungkit.Tahun 1889 ditemukan kaleng-kaleng aerosol, tetapi saat ini kaleng aerosol
banyak ditentang karena dapat merusak lapisan ozon.
Kemasan Logam

Pengemas yang berbahan dasar logam diantaranya adalah aerosol, two


piece can, three piece can, alumunium foil, dan logam komposit. Yang
pertama adalah aerosol. Aerosol memiliki kelebihan diantaranya adalah
tahan terhadap suhu tinggi. Namun kekurangannya adalah penggunaannya
yang cukup sulit. Yang kedua adalah two piece can. Dikatakan two piece
karena secara umum, bahan ini terdiri dari kaleng yang berbentuk gelas dan
tutup. Two piece can ini biasa digunakan untuk mengemas minuman olahan.
Kelebihan dari bahan ini adalah kemudahannya untuk dibentuk, penampilan
yang menarik dan kehigienisan yang cukup tinggi. Namun terdapat
kekurangan yaitu mudah penyok dan harga yang agak mahal. Yang ketiga
adalah three piece can. Secara umum sama seperti two piece can.
Perbedaanya adalah bahan ini terdiri dari 3 sisi penyusun. Yaitu alas,
selimut, dan tutup. Yang keempat adalah alumunium foil. Bahan ini sangat
praktis untuk digunakan. Dengan kemampuan untuk tahan suhu tinggi,
bahan ini biasa digunakan untuk alas bahan pangan yang akan mengalami
proses pemanasan. Kelebihan lainnya adalah bahan ini sangat mudah untuk
dibentuk dan digunakan. Namun kekurangannya adalah mudah robek dan
harganya yang cukup mahal serta hanya bisa digunakan satu kali. Yang
terakhir adalah logam komposit atau campuran. Bisa berupa campuran dari
logam dengan kertas, plastik, dan bahan lain. Kelebihan dari bahan ini
adalah cukup tahan lama, menarik, dan mudah untuk digunakan. Sedangkan
kekurangannya adalah harganya yang agak mahal dan proses pembuatan
yang cukup sulit.

Keuntungan wadah kaleng untuk makanan dan minuman :

1. mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi

2. barrier yang baik terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran
sehingga cocok untuk kemasan hermetis.

3. Toksisitasnya relatif rendah meskipun ada kemungkinan migrasi unsur


logam ke bahan yang dikemas.

4. Tahan terhadap perubahan-perubahan atau keadaan suhu yang ekstrim


5. Mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi dan pelabelan.

Bentuk kemasan dari bahan logam yang digunakan untuk bahan pangan yaitu:

1. bentuk kaleng tinplate

2. kaleng alumunium

3. bentuk alumunium foil

Kaleng tinplate banyak digunakan dalam industri makanan dan komponen


utama untuk tutup botol atau jars. Kaleng alumunium banyak digunakan dalam
industri minuman. Alumunium foil banyak digunakan sebagai bagian dari kemasan
bentuk kantong bersama-sama/dilaminasi dengan berbagai jenis plastik, dan
banyak digunakan oleh industri makanan ringan, susu bubuk dan sebagainya.

Kelebihan dari tin plate adalah mengkilap, kuat, tahan karat dan dapat
disolder. Tetapi kekurangannya adalah terjadi penyimpangan warna permukaan tin
plate karena bereaksi dengan makanan yang mengandung sulfur, yang disebut
dengan sulphur staining/feathering (terbentuknya noda sulfur pada permukaan tin
plate). Kekurangan ini dapat diatasi dengan proses lacquering dan pasivitasi yaitu
melapisi tin plate dengan lapisan krom setebal 1-2 mg/m2. Proses lacquering dan
pasivitasi dapat memperpanjang daya simpan tin plate dan mencegah
terjadinya sulphur staining.

You might also like