Professional Documents
Culture Documents
` KEMASAN
DI SUSUN OLEH :
Nim : P07131216010
2018
1`. PLASTIK
(+) Kelebihan :
Kedap Udara dan Air
Makanan yang dikemas hampa udara dapat memperpanjang usia kesegaran
makanan tersebut, seperti keripik, ikan, dll.
Lebih elastis
Karena terbuat dari bahan sintetis, bahan plastik memiliki sifat yang lebih elastis
dibanding kertas sehingga cocok untuk mengemas sayuran, misalnya plastik wrap
(-) Kekurangan :
Tidak ramah lingkungan
Material Plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai bila sudah
menjadi limbah
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir
semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa?
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi
panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka
panjang.
Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas,
sebaiknya ganti botol2 tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol
susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum dan lain-lain.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa? karena pelepasan senyawa
antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat
bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi
antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi
berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan
V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang
misalnya).
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik
kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di
daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi
kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik
untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang
dikemas dengan bahan ini.
Kode 5: PP (Polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah
transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih
kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK,
terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan
kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan
berbagai makanan dan minuman.
Kode 6: PS (Polystyrene)
Kode 7: OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon.
Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman
seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga,
komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.. Polycarbonate bisa
mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan
minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik
Polycarbonate.
Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum membeli.
Sebisa mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan kode 4 atau kode
5 karena kode tersebut yang paling aman digunakan.
2. KERTAS
(+) Kelebihan :
Lebih ramah lingkungan
Bahan Kertas dapat didaur ulang secara mudah dan juga cepat terurai bila sudah
menjadi limbah
(-) Kekurangan :
Mudah Sobek
Karena materialnya yang terbuat dari serat alam, sehingga bahan kertas mudah
sobek.
Mudah Rusak/Terlipat-lipat
Material Kertas juga dapat meninggalkan bekas yang kurang indah dilihat bila
terkoyak atau terlipat.
1. Aluminium foil
Bahan kemasan aluminium dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang
kaku seperti pada kaleng dan bahan pengemas yang fleksibel seperti
aluminium foil. Bahan pengemas dari aluminium bersifat impermeable
(tidak dapat ditembus) oleh cahaya, gas, air, bau dan bahan pelarut yang
tidak dimiliki oleh bahan pengemas fleksibel lainnya. Aluminium foil
banyak digunakan untuk mengemas produk coklat, bahan bahan bakery,
produk olahan susu, keripik dan lain-lain. penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan aluminium foil pada masakan dapat meningkatkan asupan
aluminium dalam makanan. Kelebihan asupan aluminium berpotensi
meningkatkan risiko Neurological Toxicity. Dengan demikian, tidak
disarankan untuk menggunakan aluminium foil untuk memasak atau
membungkus makanan yang masih panas. Walau begitu, untuk mengemas
makanan masih diperbolehkan selama dilakukan dengan benar.
Kemasan aluminium yang paling sering digunakan adalah aluminium
foil. Kemasan ini merupakan lembaran logam aluminium yang padat dan
tipis dengan ketebalan <15 mm. Ketebalan aluminium foil ini akan
menentukan sifat protektifnya terhadap oksigen. Aluminium foil yang
kurang tebal akan mudah dilalui oleh oksigen sehingga makanan yang
dikemas dengan kemasan ini mudah teroksidasi (berinteraksi dengan
oksigen). Ukuran foil yang umumnya digunakan adalah 0.009 mm (untuk
permen dan susu) dan 0.05 mm (untuk tutup botol multitrip).
Sebagai kemasan pangan, aluminium memiliki beberapa sifat yaitu
hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya sehingga dapat digunakan untuk
mengemas bahan-bahan yang berlemak dan bahan-bahan yang peka
terhadap cahaya seperti margarin dan yogurt. Selain sebagai bahan
pengemas utama, aluminium foil juga banyak digunakan sebagai bahan
pelapis. Kemasan aluminium dapat digunakan untuk mengemas produk
buah, sayur, daging, ikan, kerang, susu, dan minuman.
.
2. Tetrapack
Tetrapack merupakan salah satu jenis kemasan dengan bahan dasar
karton. Dalam pengolahannya tetrapack menjalani pelapisan kembali agar
makanan yang dikemas tidak mudah rusak. Umumnya tetrapack terdiri dari
lapisan karton (74%), polyethylene (21%) dan aluminium foil (5%).
4. Kemasan kayu
Ø Kelemahan
mudah pecah
kurang baik bagi produk-produk yang peka terhadap penyinaran (ultra
violet).
Berat jika dibawa dalam ukuran banyak
5. Gelas
Kemasan gelas merupakan bahan kemas tertua dan telah populer sejak 3000
SM . Kemasan gelas sudah digunakan oleh bangsa Mesir Kuno. Pada zaman
perunggu, kepala anak panah menggunakan sejenis gelas yang dibuat dari bahan
yang berasal dari gunung api.
- Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan
- Dimensinya bervariasi
6. kaleng
A. SEJARAH PERKEMBANGAN
Wadah logam dalam bentuk kotak atau cangkir emas digunakan pada zaman
kuno sebagai lambang prestise. Teknik pengalengan makanan sebagai upaya
pengawetan bahan pangan pertama sekali dikembangkan pada tahun 1809 yaitu
pada zaman pemerintahan Napoleon Bonaparte yaitu dari hasil penemuan Nicholas
Appert. Aspek legislasi pengalengan makanan ditetapkan tahun 1810 yang
dikenal dengan ”l’art de conserver”. Tahun 1810 Peter Duran dari Ingris
menciptakan kaleng. Tahun 1817 William Underwood (imigran asal Inggris)
mendirikan industry pengalengan makanan yang pertama di Amerika Serikat.
Kapten Edward Perry yang melakukan ekspedisi ke kutub utara
pada tahun 1819, 1824 dan 1826 telah menggunakan makanan kaleng sebagai
logistic mereka. Alumunium foil (alufo) diproduksi secara komersial pertama kali
2. barrier yang baik terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran
sehingga cocok untuk kemasan hermetis.
Bentuk kemasan dari bahan logam yang digunakan untuk bahan pangan yaitu:
2. kaleng alumunium
Kelebihan dari tin plate adalah mengkilap, kuat, tahan karat dan dapat
disolder. Tetapi kekurangannya adalah terjadi penyimpangan warna permukaan tin
plate karena bereaksi dengan makanan yang mengandung sulfur, yang disebut
dengan sulphur staining/feathering (terbentuknya noda sulfur pada permukaan tin
plate). Kekurangan ini dapat diatasi dengan proses lacquering dan pasivitasi yaitu
melapisi tin plate dengan lapisan krom setebal 1-2 mg/m2. Proses lacquering dan
pasivitasi dapat memperpanjang daya simpan tin plate dan mencegah
terjadinya sulphur staining.