Professional Documents
Culture Documents
P2 Aulia Mutiara Aminullah
P2 Aulia Mutiara Aminullah
TEKNIK OPTIK – P2
BENDING DAN PENGARUH SUHU PADA SERAT OPTIK
Disusun oleh :
Asisten :
Wilda Prihasty (02311440000051)
1
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
TEKNIK OPTIK – P2
BENDING DAN PENGARUH SUHU PADA SERAT OPTIK
Disusun oleh :
Asisten :
Wilda Prihasty (02311440000048)
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan
sebagai berikut :
a. Mengetahui prinsip transmisi sinyal pada serat optik.
b. Mengetahi pengaruh perubahan lekukan (bending) terhadap
nilai daya sinyal yang ditransmisikan pada serat optic.
c. Mengetahui pengaruh suhu terhadap nilai daya sinyal yang
ditransmisikan pada serat optik.
a. Coating (jaket)
Terbuat dari bahan plastik yang elastis, berfungsi sebagai
pelindung core dan cladding dari gangguan luar. (lib.ui.ac.id, 2017)
untuk transmisi jarak jauh dengan kecepatan tinggi dan memiliki loss
yang lebih kecil dari pada multimode fiber optic
................................................... (1)
............................................................................ (2)
Gambar 2.8(a) menunjukkan sinar datang dari medium pertama
menuju medium kedua dengan sudut datang . Pada bidang batas sinar
datang sebagian dipantulkan dengan sudut pantul dan sebagian lain
dibiaskan dengan sudut bias . Apabila sinar datang dengan sudut
yang melewati bidang batas dua medium dengan dibiaskan dengan
sudut 90, maka sudut datang inilah yang disebut dengan sudut kritis
9
.......................................................... (3)
Gambar 2.8(c) menunjukkan bahwa sudut datang lebih besar
daripada sudut kritis, sehingga sinar mengalami pemantulan internal
total. (eprints.uny.ac.id, 2017)
b. Numerical Aperture
Sinar cahaya yang masuk ke dalam inti serat optik membentuk
sudut datang tertentu terhadap poros serat optik. Sudut yang menuju
ke arah permukaan serat optik, tidak semua akan diteruskan. Tetapi
ada syarat tertentu agar sinar yang datang tersebut dapat diteruskan.
Gambar 3 menunjukkan adanya sudut θmax yang merupakan batas
agar sinar dapat melewati serat optik. Sudut ini disebut Numerical
Aperture.
Sinar tidak dapat melewati serat optik jika datang dengan sudut
lebih besar dari θmax. Sinar ini bisa masuk ke serat optik tetapi tidak
dapat melewati serat optik karena sinar telah diserap oleh cladding.
10
Sedangkan semua sinar dengan sudut datang kurang dari θmax dapat
masuk dan melewati serat optik, sinar ini akan mengalami pematulan
internal total yang menyebabkan sinar tetap berada dalam serat optik
Gambar 2.9 Sudut dimana sinar dapat diterima oleh serat optik
(eprints.uny.ac.id, 2017)
Besarnya nilai numerical aperture (NA) ditentukan dengan
persamaan berikut:
............................ (4)
Dengan n adalah indeks bias udara = 1, n1 adalah indeks bias inti,
n2 adalah indeks bias selubung (cladding) (Mitschke,2009:18-19).
Nilai numerical aperture adalah suatu ukuran kemampuan serat optik
untuk menangkap sinar yang berasal dari sumber optik. Semakin
besar nilai NA menandai semakin tinggi efisiensi dari suatu sumber
optik dalam mengkopling sinar-sinar ke dalam serat optik
(eprints.uny.ac.id, 2017)
Dimana:
L = Panjang serat optik (km)
Pin = Daya input optik (Watt)
Pout= Daya output optik (Watt)
∝ = Redaman
15
16
SINGLEMODE
Percobaan Jumlah Pin Pout (dBm)
Loss
ke- Bending (dBm) n1 n2 n3 n rata2
1 0 -6 -6,61 -6,61 0,61
2 1 -6 -6,81 -6,81 0,81
3 2 -6 -6,98 -6,98 0,98
4 3 -6 -7,17 -7,16 -7,15 -7,16 1,16
5 4 -6 -7,45 -7,5 -7,15 -7,37 1,37
6 5 -6 -9,6 -9,62 -9,7 -9,64 3,64
17
18
Pengaruh Bending
14
12 11.67 11.64 11.67 11.48
Nilai Losses (dBm)
10.43 10.86
10
8
6
4 3.64
2
0.81 0.98 1.16 1.37
0 0.61
0 1 2 3 4 5 6
Jumlah Bending
SINGLEMODE
Pout
Suhu Pin Pout
sebelum
(oC) (dBm) (dBm) Losses
(dBm)
50 -6 -7,5 -7,5 0
100 -6 -7,5 -7,5 0
150 -6 -7,5 -7,5 0
19
MULTIMODE
Pout
Suhu Pin Pout
sebelum Losses
(oC) (dBm) (dBm)
(dBm)
58,2 -6 -16,41 -16,53 0,12
100 -6 -17,09 -17,16 0,07
160 -6 -16,49 -17,34 0,85
Pengaruh Suhu
1
Nilai Losses (dBm)
0.8 0.85
0.6
0.4
0.2
0.12 0.07
0 0.02 0.03 0.01
0 50 100 150 200
Suhu
4.2 Pembahasan
20
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adala
sebagai berikuut :
a. Transmisi sinyal pada serat optik menggunakan prinsip
Total Internal Reflection (TIR)
b. Hubungan antara bending loss dan jumlah lilitan adalah
linier
c. Semakin tinggi suhu pemanasan serat optik maka daya
keluaran semakin kecil, yang berati terjadi lebih banyak
loss.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada percobaan ini adalah
sebagai berikut :
a. Alat yang digunakan untuk praktikum sebaiknya disiapkan
terlebih dahulu, agar praktikum berjalan lancar tanpa
terkendala alat
b. Praktikan lebih teliti lagi dalam pengambilan data yang
dibutuhkan
21
DAFTAR PUSTAKA