You are on page 1of 45

i

KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
NOMOR KEP. 44 /KP3K/2012

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN


KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
(E-KKP3K)

ISBN : 978-602-98450-8-2

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16


Gedung Mina Bahari III, Lt. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax : (021) 3522045

© 2012

i
UCAPAN TERIMA KASIH

ii
Terima kasih kepada berbagai pihak di bawah ini atas sumbang-saran yang telah diberikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Mohon maaf bagi pihak-pihak yang tidak disebutkan
karena terbatasnya ruang.

1. Dr. Sudirman Saad, M.Hum, Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K).
2. Ir. Sri Atmini, M.Sc, Sekretaris Direktorat Jenderal KP3K.
3. Dr. Toni Ruchimat, M.Sc, Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI).
4. Ir. Agus Dermawan, M.Si, Direktur Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil.
5. Dr. Subandono Diposaptono, M.Eng, Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
6. Ir. M. Eko Rudianto, M.Bus.IT, Direktur Pesisir dan Lautan.
7. Ir. Ansori Zawawi, M.Si, MM, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir & Pengembangan Usaha.
8. Syamsulbahri Lubis, A.Pi, MM, Kasubdit Pemanfaatan Kawasan dan Jenis Ikan, KKJI.
9. Ir. Ahsanal Kasasiah, M.Agr.Bus, Kasubdit Jejaring, Data dan Informasi Konservasi, KKJI.
Pedoman ini disusun oleh Kelompok Kerja Pengembangan Pedoman Penilaian Efektivitas 10. Dr. Pamuji Lestari, Kasubdit Konservasi Jenis Ikan, KKJI.
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan 11. Ir. Yulita Wismaneli, Kabag Monitoring & Evaluasi, KP3K.
(KKJI), yang beranggotakan: 12. Ir. Iriawanti, Auditor Inspektorat III.
13. Dr. Yesaya Mau, Kepala BKKPN Kupang.
14. Dr. Ahmad Aris, Kepala LKKPN Pekanbaru.
1. Drs. Riyanto Basuki, M.Si, Kasubdit Konservasi Kawasan, KKJI.
15. Raimundus Nggajo, ST, M.Si, Kasi Pendayagunaan dan Pengawasan BKKPN Kupang.
2. Suraji, SP, M.Si, Kasi Perlindungan dan Pelestarian Kawasan, KKJI.
16. Agus Widayanto, S.Sos, Kasi Pemanfaatan Kawasan, KKJI.
3. Arisetiarso Soemodinoto, Ph.D., The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Marine Program. 17. Rofi Alhanif, M.Sc, Kasi Jejaring, KKJI.
4. Handoko Adi Susanto, D.Sc., USAID Marine Protected Areas Governance (MPAG) Program. 18. Cora Mustika, A.Pi, MM, Kasi Perancangan Konservasi Jenis Ikan, KKJI.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
5. Irfan Yulianto, M.Si, Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Marine Program. 19. Dr. Firdaus AK, M.Sc, Kasi Perancangan Kawasan, KKJI.
6. M. Khazali, M.Si, Conservation International (CI) Indonesia. 20. Suko Wardhono, A.Pi, MM, Kasubag Tata Usaha, KKJI.
7. Ir. Sudarsono Kimpul, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia. 21. Sarmintohadi, M.Si, Kasi Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan, KKJI.
22. Asri Nurhayati, Kasubag Pelaporan, Setditjen KP3K.
23. Ir. M. Saefudin, M.Si, Staf KKJI.
24. Leny Dwihastuty, S.Pi, Staf KKJI.
Dukungan pendanaan untuk penyusunan Pedoman Teknis
(dan pencetakan buku-kecil ini oleh Program Kelautan
25. Yusuf Arif Affandy, ST, Staf KKJI.
The Nature Conservancy Indonesia) diberikan oleh 26. Yusra, S.Si, M.Si, Staf KKJI.
program Marine Protected Areas Governance (MPAG), 27. A. Darwis, S.Sos, Staf KKJI.
sebuah prakarsa dari USAID/Mission to Indonesia.
28. Muschan Ashari, S.Hut, Staf KKJI.
29. Ahmad Sofiullah, S.Pi, Staf KKJI.
30. Anita Setianingsih, M.Si, Staf KKJI.
Saran Penulisan untuk Kepustakaan 31. Amehr Hakim, M.Si, Staf KKJI.
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (2012). Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas 32. Ana Rojayati, S.Pi, Staf KKJI.
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K). Jakarta: 33. Sinta Agustina, ST, Staf Inspektorat III.
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan 34. Ugeng Wijanarko, A.Md, Staf Monitoring KP3K.
Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan, ix + 73 hal. 35. Helena Yusfik, S.TP, ME, Staf Monitoring KP3K.
36. Susi Susanti, S.St.Pi, Staf Monitoring KP3K.
37. Jeffry Syam, SH, Staf Bidang Hukum KP3K.
38. A. Boby Yefry Adi Rianto, S.Pi, Staf BKKPN Kupang.
39. Yudi Herdiana, M.Si, WCS Indonesia Marine Program.
40. Ir. M. Imran Amin, TNC.
41. Dr. Budy Wiryawan, Institut Pertanian Bogor (IPB).
42. Dr. Ir. Fernando Dangeubun, M.Si, IPB.
43. Rony Megawanto, ST., MIDEC, USAID-MPAG.
44. Ir. Anton Wijonarno, WWF Indonesia.

ii Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) iii
SAMBUTAN KATA PENGANTAR

iv

v
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

P I
emerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendirikan su konservasi dewasa ini telah menjadi perhatian global
kawasan konservasi perairan seluas 20 juta hektare sekaligus menjadi isu strategis di berbagai negara tidak
pada Tahun 2020. Komitmen tersebut tentunya harus terkecuali di Indonesia. Dengan potensi sumberdaya ikan yang
diikuti dengan pengelolaan yang efektif agar kawasan- melimpah, Indonesia harus mampu mengelola sumberdaya
kawasan tersebut mampu memberikan manfaat yang tersebut secara efektif dan berkelanjutan untuk kesejahteraan
sebesar-besarnya baik bagi para pemangku-kepentingan, khususnya masyarakat. Pengelolaan sumberdaya ikan di Indonesia telah
masyarakat setempat, maupun bagi sumberdaya keanekagaman- diinisiasi sejak tahun 1990 sejalan dengan lahirnya Undang-undang
hayati yang dilestarikan. Nomor 5 tentang konservasi Sumberdaya Alam hayati. Meski begitu,
payung hukum Konservasi sumberdaya ikan yang betul-betul
Kawasan konservasi yang efektif sejalan dengan program spesifik menunjuk konservasi sumberdaya ikan sesungguhnya baru
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertujuan untuk memberikan manfaat sosial- lahir pada tahun 2004 saat Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan terbit
ekonomi-budaya bagi masyarakat dan keberlanjutan sumberdaya. Lebih jauh lagi, kawasan- yang kemudian diubah dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009. Lebih lanjut, amanat
kawasan konservasi tersebut dapat dikembangkan potensinya dengan mengusung prinsip- Konservasi Sumberdaya Ikan digariskan dalam Peraturan Pemerintah 60 tahun 2007 yang
prinsip ekonomi biru (blue economy), yang mengedepankan upaya pengurangan kemiskinan, diikuti peraturan teknis lain berupa Pedoman dan Peraturan Menteri. Sejak lahirnya payung-

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
inklusifitas sosial, dan keberlanjutan sumberdaya. payung hukum tersebut, upaya konservasi sumberdaya ikan di Indonesia semakin intensif
dilakukan.
Oleh karena itu, saya menyambut baik kehadiran Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil atau yang disebut
Inisiatif pemerintah pusat dan daerah dalam kegiatan konservasi sumberdaya ikan hingga
dengan Pedoman E-KKP3K ini. Saya menghargai upaya Direktorat Konservasi Kawasan
saat ini telah melahirkan tidak kurang dari 16 juta hektar luasan kawasan konservasi perairan
dan Jenis Ikan (KKJI), yang bekerjasama dengan para mitra lembaga swadaya masyarakat
pada akhir tahun 2012. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen menggenapkan luasan
yang tergabung pada program Marine Protected Areas Governance (MPAG), menghasilkan
kawasan konservasi perairan tersebut menjadi 20 juta hektar pada Tahun 2020. Komitmen
Pedoman tersebut. Disamping memang sudah waktunya, kehadiran Pedoman ini akan mengisi
tersebut tentunya selaras dengan komitmen bagaimana meningkatkan status pengelolaan
kekosongan akibat ketiadaan perangkat yang cukup komprehensif untuk melakukan penilaian
efektif terhadap kawasan-kawasan tersebut.
terhadap kinerja pengelolaan dan efektivitas kawasan-kawasan konservasi perairan.
Penyusunan Buku Pedoman Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Besar harapan saya agar Pedoman E-KKP3K ini bisa dijadikan sebagai perangkat standar
Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) ini adalah salah satu upaya Direktorat
untuk mengevaluasi kinerja kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di
Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan dalam rangka mewujudkan target pengelolaan efektif
Indonesia bagi para pengambil kebijakan, serta sekaligus menjadi perangkat untuk menyusun
dimaksud. Pedoman ini merupakan hasil adopsi dan kolaborasi sejumlah metode evaluasi
prioritas pengembangan pengelolaan efektif kawasan bagi para pengelola dan perencana
efektivitas pengelolaan kawasan konservasi yang telah berlaku secara umum di dunia seperti
kawasan.
Guidebook of Natural and Social Indicators for Evaluating Marine Protected Area Management
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi terwujudnya pengelolaan kawasan konservasi Effectiveness, Score Card to Assess Progress in Achieving Management Effectiveness
perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang efektif dan berkelanjutan di Indonesia. Goals for Marine Protected Areas, Guide for Improving Marine Protected Area Management
Effectiveness in Indonesia, dan sebagainya.

Dr. Sudirman Saad, M.Hum

iv Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) v
vi

vii
Pedoman E-KKP3K memuat tata-cara atau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pengelolaannya menurut perspektif E-KKP3K kemudian akan diganjar penghargaan berupa
pengelolaan berkelanjutan suatu kawasan konservasi perairan. Pedoman ini diharapkan bisa KKP Award. Kegiatan yang direncanakan menjadi agenda tahunan ini diharapkan bisa menjadi
menjadi perangkat evaluasi kinerja kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau cambuk bagi pengelola kawasan untuk terus bekerja keras mewujudkan kawasan konservasi
kecil di Indonesia bagi para pengambil kebijakan juga sekaligus bisa menjadi perangkat yang dikelola secara efektif dan berkelanjutan. Selain pemberian penghargaan KKP Award,
untuk menyusun prioritas pengembangan pengelolaan efektif kawasan. Pada tingkat makro, output penting kegiatan ini yaitu berupa rekomendasi pengelolaan prioritas bagi seluruh
E-KKP3K digunakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menilai tingkat pengelolaan kawasan konservasi yang telah dilakukan evaluasi E-KKP3K.
kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia. Sementara pada tingkat mikro, E-KKP3K
Kami sampaikan terimakasih atas kontribusi semua pihak, khususnya kepada mitra LSM
dapat pula digunakan swa-evaluasi terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi
konsorsium Marine Protected Areas Governance (MPAG) yang telah bekerja keras membantu
perairan sekaligus membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja.
hingga tersusunnya pedoman ini. Sumbang saran dan kritik membangun sangat diharapkan
E-KKP3K membagi tingkatan pengelolaan efektif sebuah kawasan konservasi perairan, demi perbaikan di masa mendatang. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi terwujudnya
pesisir, dan pulau-pulau kecil dalam 5 (lima) level, berurut dari level terendah pengelolaan yakni pengelolaan kawasan konservasi yang efektif dan berkelanjutan di Indonesia.
: Level 1 (merah), Level 2 (kuning), Level 3 (hijau), Level 4 (Biru) dan Level 5 (emas). Level-
level tersebut ditentukan dengan 17 (tujuh belas) kriteria yang diuraikan dalam 74 (tujuh puluh
Dr. Toni Ruchimat, M.Sc.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
empat) pertanyaan. Sejumlah parameter digunakan dalam proses evaluasi efektivitas tersebut
untuk menilai bagaimana status pencadangan kawasan, status kelembagaan, status rencana
pengelolaan dan zonasi, dan ketersediaan infrastruktur kawasan. Adapun substansi materi
evaluasi mencakup aspek-aspek tata kelola, konservasi/sumberdaya dan sosial-ekonomi-
budaya yang relevan dengan pengelolaan kawasan konservasi.

Penyusunan Pedoman E-KKP3K telah melalui proses pembahasan dan workshop yang
melibatkan berbagai pihak terkait untuk menggali masukan dan saran. Ujicoba juga telah
dilaksanakan di beberapa daerah seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Batang dan
seluruh Kawasan Konservasi Perairan Nasional. Dalam proses-proses tersebut telah diperoleh
banyak masukan dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan hingga menjadi buku pedoman yang
saat ini bisa kita gunakan sebagai panduan evaluasi efektivitas pengelolaan. Pada tanggal 9
Oktober 2012, Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil telah menandatangani
Surat Keputusan Nomor Kep.44/KP3K/2012 yang mengukuhkan terbitnya pedoman E-KKP3K
tersebut. Saat ini juga tengah dikembangkan perangkat lunak (software) E-KKP3K untuk
lebih mempermudah penerapan evaluasi di lapangan. Software tersebut diharapkan bisa
operasional dalam waktu dekat.

Sebagai tindak lanjut telah tersusunnya Pedoman E-KKP3K ini, Direktorat Konservasi
Kawasan dan Jenis Ikan pada tahun 2013 akan melaksanakan kegiatan evaluasi efektivitas
pengelolaan terhadap seluruh kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil
di Indonesia dengan menggunakan perangkat tersebut. Kawasan konservasi yang terbaik

vi Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) vii
DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR

viii

ix
Halaman
Ucapan Terima Kasih ................................................................................................... iii Nomor Judul Halaman
Sambutan ...................................................................................................................... iv
Kata Pengantar ............................................................................................................. v 1 Diagram prinsip dasar evaluasi efektivitas pengelolaan Kawasan
Daftar Isi ........................................................................................................................ viii Konservasi Perairan, Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil . ............................... 9
Daftar Gambar .............................................................................................................. ix
Daftar Tabel ................................................................................................................... ix 2 Langkah-langkah untuk melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan
kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil .................... 38
Bab 1 – Pendahuluan ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan . ........................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup .................................................................................................... 3
D. Sistematika Penulisan . ....................................................................................... 4 DAFTAR TABEL
Daftar Singkatan dan Istilah .................................................................................... 5
Nomor Judul Halaman
Bab II – Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 7
A. Umum . ................................................................................................................ 7 1 Status Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di
B. Kepustakaan Latar Bagi Pembuatan Pedoman Teknis ....................................... 8 Indonesia (per Juli 2012) ........................................................................... 2
C. Dasar Hukum ...................................................................................................... 9
2 Strategi dan Program kegiatan yang tercakup dalam ruang lingkup
Bab III – Metode untuk Mengevaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan aspek-aspek tata kelola, sumberdaya dan sosial-ekonomi-budaya suatu
Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ............................................... 12 kawasan konservasi .................................................................................. 4

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
A. Umum . ................................................................................................................ 12
B. Pelaksana ........................................................................................................... 12 3 Kriteria yang digunakan untuk melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan
C. Waktu Pelaksanaan ............................................................................................ 12 kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil pada tingkat
D. Perangkat dan Metode Evaluasi ......................................................................... 13 makro ........................................................................................................ 7

Bab IV – Pelaporan ....................................................................................................... 42 4 Susunan isi laporan kajian evaluasi efektivitas pengelolaan KKP3K yang
A. Hasil Pengumpulan Data Evaluasi . ................................................................... 42 disarankan.................................................................................................. 43
B. Analisis . .............................................................................................................. 42
C. Kesimpulan ......................................................................................................... 43
D. Susunan Isi Laporan ........................................................................................... 43

Bab V – Saran dan Tindak Lanjut .............................................................................. 44


A. Saran . ................................................................................................................ 44
B. Tindak Lanjut . ..................................................................................................... 44

Bab V – Penutup ........................................................................................................... 46

Lampiran: Daftar Kartu Skor Evaluasi efektivitas Pengelolaan Kawasan


Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ................................................ 47
A. Informasi Latar Kawasan Konservasi . ................................................................ 48
B. Kartu Skor Evaluasi:
• Peringkat Merah (Tingkat 1): Kawasan Konservasi Diinisiasi ........................ 49
• Peringkat Kuning (Tingkat 2): Kawasan Konservasi Didirikan ....................... 53
• Peringkat Hijau (Tingkat 3): Kawasan Konservasi Dikelola Minimum . ......... 57
• Peringkat Biru (Tingkat 4): Kawasan Konservasi Dikelola Optimum . ............ 61
• Peringkat Emas (Tingkat 5): Kawasan Konservasi Mandiri ........................... 71

Kepustakaan ................................................................................................................. 73

viii Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) ix
KEPUTUSAN 10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,

xi
DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Tugas dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi,
NOMOR KEP. 44 /KP3K/2012 Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana
telah diubah Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang
TENTANG Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun
2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
PEDOMAN TEKNIS EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Kementerian Negara;
(E-KKP3K) 11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.17/
MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan
DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL, Pulau-pulau Kecil;
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/
MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengevaluasi tingkat efektivitas Perairan;
pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau- 13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/
pulau kecil secara berkelanjutan perlu disusun Pedoman Teknis MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Konservasi Perairan;
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K) dengan menggunakan 14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/
indikator-indikator yang telah ditetapkan; MEN/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Perikanan Tahun 2010-2014;
Jenderal; 15. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan MEN/2002 tentang Tatacara dan Teknik Penyusunan Peraturan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan
Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Perikanan;
Tahun 2004 tentang Perikanan;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan MEMUTUSKAN :
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang DAN PULAU-PULAU KECIL TENTANG PEDOMAN TEKNIS
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU
4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan KECIL (E-KKP3K).
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; PERTAMA : Menetapkan Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Sumber Daya Ikan; (E-KKP3K) yang selanjutnya disebut sebagai Pedoman Teknis
6. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang E-KKP3K sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Terluar; Direktur Jenderal ini.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010 tentang Mitigasi KEDUA : Pedoman Teknis E-KKP3K sebagaimana dimaksud dalam
Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; diktum PERTAMA digunakan sebagai panduan dalam rangka
8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan mengevaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan
dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 KETIGA : Indikator-indikator yang ditetapkan dalam Pedoman Teknis
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; E-KKP3K sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA terdiri dari
9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana 5 (lima) Peringkat dan 17 (tujuh belas) kriteria yang meliputi:
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014

x Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) xi
Jumlah KEEMPAT : Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan

xii

xiii
Peringkat KRITERIA
Pertanyaan Direktur Jenderal ini dibebankan pada Anggaran Direktorat
KAWASAN 1 Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta sumber
MERAH Usulan Inisiatif
pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat.
KONSERVASI
(1) 2 Identifikasi dan inventarisasi KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
DIINISIASI 8 ditetapkan.
kawasan
3 Pencadangan kawasan

KUNING KAWASAN 4 Unit organisasi pengelola


Ditetapkan di Jakarta
KONSERVASI
(2) dengan Sumber Daya Manusia Pada tanggal 09 Oktober 2012
DIDIRIKAN
5 Rencana pengelolaan dan
zonasi DIREKTUR JENDERAL
11
6 KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL,
Sarana dan prasarana

pendukung pengelolaan
7 Dukungan pembiayaan
ttd.

pengelolaan SUDIRMAN SAAD
HIJAU KAWASAN 8 Pengesahan rencana

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
KONSERVASI
(3) pengelolaan dan zonasi
DIKELOLA
9 Standar Operasional Prosedur
MINIMUM
(SOP) pengelolaan
21
10 Pelaksanaan rencana
pengelolaan dan zonasi
11 Penetapan Kawasan
Konservasi Perairan

BIRU KAWASAN 12 Penataan batas kawasan


KONSERVASI
(4) 13 Pelembagaan
DIKELOLA
14 Pengelolaan sumberdaya
OPTIMUM 28
kawasan
15 Pengelolaan sosial ekonomi
dan budaya

EMAS KAWASAN 16 Peningkatan kesejahteraan


KONSERVASI
(5) masyarakat 6
MANDIRI
17 Pendanaan berkelanjutan

xii Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) xiii
Lampiran I: Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Lampiran I : Keputusan Pulau-Pulau Kecil Kelautan,
Direktur Jenderal Nomor KEP.Pesisir44dan
/KP3K/2012
Pulau-Pulau

xiv

1
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas
Kecil Nomor KEP. 44 /KP3K/2012 Pedoman Teknis Evaluasi Pengelolaan
Kawasan Konservasi
Efektivitas Pengelolaan Perairan, Pesisir
Kawasan Konservasi danPesisir
Perairan, Pulau-dan
Pulau Kecil (E-KKP3K).
Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia,


dikaruniai dengan keanekaragaman-hayati laut yang sangat kaya. Kajian-kajian
mutakhir menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen species karang yang ada di
bumi ini terdapat dan sebagian hanya dapat dijumpai di perairan laut kita.
Demikian juga dengan species ikan, lebih dari 2/3 jumlah species yang ada di
bumi ini terdapat dan sebagian hanya dapat dijumpai di perairan Indonesia.

Bila dikelola secara berkelanjutan keanekaragaman-hayati laut yang tinggi


ini dapat memasok sumberdaya terbaharukan yang diperlukan untuk
menunjang pembangunan ekonomi negara dalam jangka-panjang. Sayangnya

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
pemanfaatan yang terjadi masih jauh panggang dari api, umumnya lingkungan
dan sumberdaya laut hanya dieksploitasi dan sedikit atau nyaris tidak ada
upaya-upaya untuk melestarikannya agar manfaatnya dapat dinikmati secara
berkelanjutan dalam jangka panjang. Menyadari hal ini, pemerintah Republik
Indonesia bertekad menyisihkan sebagian dari kawasan lautnya untuk
keperluan konservasi.

Pada forum internasional pertemuan para pihak Convention on Biological


Diversity (COP CBD) Maret 2006 di Brasil, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk
mengembangkan kawasan konservasi laut seluas 10 juta hektare pada tahun
2010, dan berkomitmen untuk memperluasnya menjadi 20 juta hektare pada
tahun 2020 (UNEP-WCMC, 2008). Pernyataan dan komitmen ini perlu didukung
oleh semua pihak karena pendirian dan pengelolaan kawasan konservasi
seyogianya dapat memberikan manfaat yang mampu mendukung perikanan
berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat
kelautan dan perikanan yang notabene saat ini sebagian besar masih tergolong
dalam masyarakat miskin. Adapun upaya perluasan ini tidak akan berarti jika
hanya terpaku pada penambahan luasan saja. Secara konsisten perlu dilakukan
upaya-upaya terkait lain untuk mewujudkan kawasan konservasi perairan yang
dikelola secara efektif agar dapat melestarikan keanekaragaman-hayati
sekaligus memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Konservasi saat ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus
dipenuhi sebagai bagian dari upaya harmonisasi antara pemenuhan kebutuhan

xiv Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 1
1
ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang berjalan baik; tingkat 5 (emas), tingkat 4 + mekanisme pendanaan

3
ada bagi masa depan. Tercatat hingga Juli 2012 seluas 15,78 juta hektare berkelanjutan terbentuk (SK, kontribusi dari lembaga non Pemerintah).
kawasan konservasi perairan (laut) di Indonesia (Tabel 1). Jumlah ini sudah
melampaui luasan 15,5 juta hektare kawasan konservasi yang menjadi sasaran Pedoman ini disusun sebagai panduan dalam rangka mengevaluasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. efektivitas pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi di masing-masing
lokasi dengan menggunakan indikator-indikator pengelolaan yang telah
Tabel 1–Status Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di ditetapkan.
Indonesia (per Juli 2012)
Nomor Kategori Jumlah Luas (Ha) B. Maksud dan Tujuan
A Inisiasi Kementerian Kehutanan 32 4,694,947.55
1 Taman Nasional Laut 7 4,043,541.30 Maksud disusunnya pedoman teknis evaluasi efektivitaspengelolaan
2 Taman Wisata Alam Laut 14 491,248.00 kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil (E-KKP3K) ini adalah
3 Suaka Margasatwa Laut 5 5,678.25 untuk membuat suatu panduan baku (standard) dalam mengevaluasi capaian
4 Cagar Alam Laut 6 154,480.00 pengelolaan berkelanjutan suatu kawasan konservasi seperti yang tercantum
Inisiasi Kementerian Kelautan & pada PerMen KP Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di
B 76 11,089,181.97
Perikanan, dan Pemerintah daerah Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, PerMen KP Nomor PER.02/MEN/2009
1 Taman Nasional Perairan 1 3,521,130.01 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan serta PerMen KP
2 Suaka Alam Perairan 3 445.630,0 Nomor PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
3 Taman Wisata Perairan 6 1,541,040.20 Konservasi Perairan.
4 Kawasan Konservasi Perairan (Daerah) 66 5,581,381.76
Total 108 15,784,129.52 Adapun tujuan Pedoman Teknis E-KKP3K sendiri adalah sebagai berikut:
(1) Menyediakan perangkat yang bisa digunakan oleh para pengambil

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
kebijakan di tingkat nasional untuk mengevaluasi kinerja semua kawasan
Dalam rangka mendukung upaya di atas, pengelolaan kawasan konservasi konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, dan
perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil (KKP3K) secara berkelanjutan telah membuat prioritas bagi pengembangan pengelolaan efektif kawasan-
ditetapkan sebagai bagian dari 2 (dua) target strategis nasional. Pertama, kawasan tersebut;
konservasi berkelanjutan ditetapkan menjadi salah satu indikator kinerja utama (2) Menyediakan perangkat yang digunakan oleh para pengelola dan
pembangunan kelautan dan perikanan (IKU KKP). Kedua, konservasi pemangku kepentingan terkait untuk merencanakan kegiatan guna
berkelanjutan dijadikan sebagai prioritas capaian dalam Millennium meningkatkan kinerja pengelolaan; dan
Development Goals (MDGs) dalam rangka mendukung pembangunan (3) Menyediakan perangkat yang digunakan oleh para pengelola dan
berkeadilan seperti yang dituangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 03 Tahun pemangku-kepentingan terkait untuk mengevaluasi status kinerja atau
2010 tentang Pembangunan Berkeadilan. peringkat pengelolaan suatu kawasan.

Indikator pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan diartikan


sebagai pengelolaaan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pemanfaatan dan C. Ruang Lingkup
pengelolaan yang menjamin ketersediaan dan kesinambungan dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya Ruang lingkup Pedoman Teknis E-KKP3K meliputi evaluasi lingkup
yang ada. Untuk mengukur pengelolaan berkelanjutan, ditetapkan standar nasional (makro) dan evaluasi lingkup tapak/situs (mikro). Adapun substansi
indikator berdasarkan capaian pengelolaan kawasan konservasi. Parameter materi evaluasi mencakup aspek-aspek tata kelola, konservasi/sumberdaya dan
yang digunakan adalah SK Pencadangan; Lembaga Pengelola; Rencana sosial-ekonomi-budaya yang relevan dengan pengelolaan kawasan konservasi.
Pengelolaan; Penguatan Kelembagaan (Kemitraan, Jejaring & SDM); Upaya Beberapa contoh yang relevan dapat dilihat pada Tabel 2.
Pengelolaan; Infrastruktur dan Sarana Pengelolaan. Efektivitas pengelolaan
dibagi dalam 5 tingkat berdasarkan parameter di atas berupa: tingkat 1
(merah), telah memiliki SK Pencadangan; tingkat 2 (kuning), tingkat 1 +
lembaga pengelola terbentuk, rencana pengelolaan tersedia; tingkat 3 (hijau),
tingkat 2 + penguatan kelembagaan, infrastruktur dan upaya-upaya pokok
pengelolaan; tingkat 4 (biru), tingkat 3 + pengelolaan kawasan konservasitelah

2 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 3
Tabel 2 – Strategi dan Program kegiatan yang tercakup dalam ruang lingkup dilakukan oleh unit organisasi pengelola yaitu pemerintah/pemerintah

5
aspek-aspek tata kelola, sumberdaya dan sosial-ekonomi-budaya daerah, sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang mensejahterakan
suatu kawasan konservasi masyarakat.

Aspek Strategi dan Program kegiatan  Bab III – Metode Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Peningkatan Sumber Daya Manusia; Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K), adalah suatu proses untuk
Penatakelolaan Kelembagaan; menentukan efektivitas (hasil) dan dampak program kegiatan sesuai dengan
Peningkatan Kapasitas Infrastruktur; tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan objektif. Evaluasi ini
Penyusunan Peraturan Pengelolaan Kawasan; berupaya menjelaskan “mengapa” keluaran, pengaruh, maupun dampak
Pengembangan Organisasi/Kelembagaan kegiatan tercapai atau tidak. Dan apakah sudah berjalan efektif sesuai yang
Masyarakat; ditargetkan.
Tata Kelola
Pengembangan Kemitraan;
Pembentukan Jejaring Kawasan Konservasi  Bab IV – Pelaksanaan Pelaporan, berisikan hasil E-KKP3K yang merupakan
Perairan; hasil dari pengumpulan data, analisis,dan rekomendasi tindak lanjut
Pengembangan Sistem Pendanaan Berkelanjutan; pengelolaan kawasan konservasi. Pelaporan dilakukan secara berkala dan
dan berjenjang atau sesuai kebutuhan.
Monitoring dan Evaluasi.
Perlindungan Habitat dan Populasi Ikan;  Bab V – Saran dan Tindak Lanjut, memuat uraian saran dan tindak lanjut
Rehabilitasi Habitat dan Populasi Ikan; yang harus dilaksanakan oleh pengelola untuk mencapai tingkat pengelolaan
Penelitian dan Pengembangan; yang efektif.
Sumberdaya Pemanfaatan Sumber Daya Ikan;
 Bab VI – Penutup.
Pariwisata Alam dan Jasa Lingkungan;

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pengawasan dan Pengendalian; dan
Monitoring dan Evaluasi. DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
Pengembangan Ssial Ekonomi Masyarakat;
Pemberdayaan Masyarakat; Berikut adalah beberapa singkatan dan Istilah yang sering dipakai dalam pedoman
Sosial-Ekonomi-Budaya
Pelestarian Adat dan Budaya; dan evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-
Monitoring dan Evaluasi. pulau kecil ini:

E-KKP3K: Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan


Pulau-Pulau Kecil.
D. Sistematika Penulisan
Evaluasi: suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas dan
Informasi yang disampaikan dalam buku pedoman evaluasi efektivitas dampak progam kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara
pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil ini sistematik dan objektif. Evaluasi ini berupaya menjelaskan “mengapa” keluaran
berisikan tata-cara atau panduan baku untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan (output), pengaruh (effect), maupun dampak kegiatan tercapai atau tidak.
pengelolaan berkelanjutan suatu kawasan konservasi perairan. Secara garis
besar muatan dalam masing-masing Bab adalah sebagai berikut: Pelaporan: salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam proses
pembangunan. Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data/informasi
 Bab I – Pendahuluan, yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang yang cepat, tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan
lingkup pedoman, dan sistematika penulisan. pengambilan keputusan, sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan
kebijakan yang relevan. Di dalam pelaksanaannya pelaporan dilakukan secara
 Bab II – Kerangka Pemikiran, Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi berkala dan berjenjang.
Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang berisi tentang gambaran ringkas
tentang efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan Peringkat Merah : atau Tingkat 1 (kawasan konservasi diinisiasi), dimana
pulau-pulau kecil yang akan menjadi pemandu dalam menentukan segala kawasan telah memiliki SK Pencadangan.
aspek-aspek tata kelola, sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya
dan melaksanakan pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan yang

4 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 5
Peringkat Kuning : atau Tingkat 2 (kawasan konservasi didirikan), dimana BAB II

7
Tingkat 1 + lembaga pengelola telah terbentuk, dan rencana pengelolaan KERANGKA PEMIKIRAN
tersedia.
A. Umum
Peringkat Hijau : atau Tingkat 3 (kawasan konservasi dikelola minimum),
dimana Tingkat 2 + penguatan kelembagaan, prasarana, dan upaya-upaya pokok
E-KKP3K adalah metode evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan
pengelolaan.
konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang menunjukkan
Peringkat Biru : atau Tingkat 4 (kawasan konservasi dikelola optimum), tingkat/level/peringkat sejauh mana upaya pengelolaan kawasan konservasi
dimana Tingkat 3 + pengelolaan kawasan konservasi yang telah berjalan baik. memberikan hasil positif terhadap aspek-aspek sumberdaya kawasan dan
sosial-ekonomi-budaya masyarakat yang berdampak pada peningkatan kinerja
Peringkat Emas : atau Tingkat 5 (kawasan konservasi mandiri), dimana Tingkat pengelolaan.
4 + mekanisme pendanaan berkelanjutan (SK, kontribusi dan lembaga non- Dengan mengacu kepada pengertian ini, maka setiap upaya pengelolaan
Pemerintah). (tata kelola) yang dilakukan selain memiliki tujuannya sendiri juga harus
dilengkapi dengan tujuan-tujuan konservasi dan sosial-ekonomi-budaya yang
IKU KKP : Indikator Kinerja Utama Pembangunan Kelautan dan Perikanan. pencapaiannya atau hasilnya merupakan konsekuensi logis dari keberhasilan
suatu pengelolaan.
Perangkat E-KKP3K dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
efektivitas pengelolaan kawasan konservasi yang meliputi kawasan konservasi
perairan dan kawasan konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di
Indonesia. E-KKP3K tingkat makro digunakan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan untuk melihat sebaran meruang (spatial) tingkat pengelolaan semua
kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia, sementara E-KKP3K

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
tingkat mikro dapat digunakan untuk melakukan swa-evaluasi terhadap kinerja
pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan sekaligus membuat
perencanaan untuk meningkatkan kinerja.

Tabel3 – Kriteria yang digunakan untuk melakukan evaluasi efektivitas


pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-
pulau kecil pada tingkat makro

Jumlah
Peringkat KRITERIA
Pertanyaan
KAWASAN 1 Usulan Inisiatif
MERAH
KONSERVASI 2 Identifikasi & inventarisasi kawasan 8
(1)
DIINISIASI 3 Pencadangan kawasan
4 Unit organisasi pengelola dengan SDM
KAWASAN
KUNING 5 Rencana pengelolaan dan zonasi
KONSERVASI 11
(2) 6 Sarana dan prasarana pendukung pengelolaan
DIDIRIKAN
7 Dukungan pembiayaan pengelolaan
KAWASAN 8 Pengesahan rencana pengelolaan & zonasi
HIJAU KONSERVASI 9 Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan
21
(3) DIKELOLA 10 Pelaksanaan rencana pengelolaan dan zonasi
MINIMUM 11 Penetapan Kawasan Konservasi Perairan
KAWASAN 12 Penataan batas kawasan
BIRU KONSERVASI 13 Pelembagaan
28
(4) DIKELOLA 14 Pengelolaan sumberdaya kawasan
OPTIMUM 15 Pengelolaan sosial ekonomi dan budaya
KAWASAN 16 Peningkatan kesejahteraan masyarakat
EMAS
KONSERVASI 6
(5) 17 Pendanaan berkelanjutan
MANDIRI
6 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 7
B. Kepustakaan Latar Bagi Pembuatan Pedoman Teknis

9
Secara konseptual, pembuatan E-KKP3K ini dipandu oleh kepustakaan
yang tersedia (Hockings et al., 2000, 2006; Pomeroy et al., 2004; Staub & Pengelolaan
Hatziolos, 2004; White et al., 2006; Carter et al., 2010), dimana efektivitas
pengelolaan dapat dipandang sebagai upaya untuk menilai satu atau beberapa
kegiatan terkait dalam konteks daur pengelolaan kawasan, yaitu evaluasi
dilakukan secara penuh dengan mengacu kepada masukan (input), kegiatan
(process), keluaran (output), hasil (outcome), dan dampak (impact). Selain itu,
dalam pengembangannya semua tahapan pada E-KKP3K mengacu kepada
Peraturan Menteri KP Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan
Kawasan Konservasi Perairan dan Peraturan Menteri KP Nomor
PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Konservasi Perairan, serta Peraturan Menteri KP Nomor PER.17/MEN/2008
tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Sumberdaya Sosial-Ekonomi-
Berdasarkan telaahan peraturan-peraturan ini, secara umum tingkat kawasan Budaya
pengelolaan kawasan konservasi secara efektif meliputi:

(1) kawasan konservasi diinisiasi; Gambar 1 – Diagram prinsip dasar evaluasi efektivitas pengelolaan
(2) kawasan konservasi didirikan; Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir Dan Pulau-pulau
(3) kawasan konservasi dikelola minimum; Kecil
(4) kawasan konservasi dikelola optimum; dan

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
(5) kawasan konservasi yang dikelola secara efektif dan berfungsi penuh atau
disebut mandiri. Dalam penggunaannya, E-KKP3K menganut prinsip sesuai dengan
pengertian yang tercantum di atas dimana aspek-aspek sumberdaya kawasan
Kombinasi dari semua ini menjelaskan mengapa terdapat sedikit dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat adalah fungsi dari pengelolaan (tata
perbedaan tingkat pengelolaan dimana tahapan-tahapan yang diusulkan lebih kelola). Dengan demikian, upaya pengelolaan dan keberhasilannya merupakan
mencerminkan tahap pematangan (maturity stage) sebuah kawasan konservasi prasyarat untuk mencapai hasil (outcome) dan dampak (impact) pada aspek-
daripada evaluasi terhadap capaian untuk setiap komponen daur pengelolaan, aspek sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat,
meski pada dasarnya kerangka pikir yang digunakan tetap mengacu kepada sehinggakeberhasilan pengelolaan harus dapat diverifikasi dengan
Hockings et al. (2000, 2006). Seperti yang dapat dilihat pada sub-bab menggunakan aspek-aspek sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya
selanjutnya, penggunaan pendekatan ini lebih mudah dipahami untuk menilai masyarakat. Misalnya, penegakan aturan kawasan konservasi merupakan
kemajuan pelaksanaan pengelolaan yang efektif. Selain itu, secara kasar upaya pengelolaan dapat dibuktikan dengan membaiknya kondisi sumberdaya
pemeringkatan ini juga mencerminkan urutan pada daur pengelolaan kawasan kawasan dan berkurangnya tekanan terhadap sumberdaya yang merupakan
tersebut. Mengacu kepada usulan Kapos et al. (2008, 2009), efektivitas hasil peningkatan dukungan terhadap kawasan. Selanjutnya, seyogianya
pengelolaan dapat disetarakan dengan hasil (outcome) dari intervensi terdapat hubungan positif dan saling terpaut & verifikasi antara aspek-aspek
pengelolaan yang dilaksanakan sehingga sebuah kawasan konservasi tetap sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat untuk
berada pada kategori kurang atau belum efektif selama kegiatan-kegiatan yang menunjukkan bukti lanjut dari keberhasilan dari pengelolaan suatu kawasan
dilakukan masih terbatas pada aspek-aspek masukan (input), kegiatan konservasi.
(process) dan keluaran (output).

Dalam pengelolaan kawasan konservasi, ada 3 (tiga) prinsip yang harus C. Dasar Hukum
diperhatikan dan merupakan satu kesatuan yakni aspek sumberdaya kawasan,
aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang bersinergi dengan aspek a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang
pengelolaan itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut sebagaimana disajikan pada Konservasi SUmberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Gambar 1.

8 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 9
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1994 tentang n. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

10

11
Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan
Keanekaragaman Hayati. dan Perikanan.

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang o. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun Konservasi Perairan.
2004 tentang Perikanan.
p. Convention of Biological Diversity Conference of the Parties 10 Decision
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang X/31 on Protected Areas (Nagoya, 18–29 October 2010), Point B. Issues
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- that need greater attention, Article 3 (Management Effectiveness) and
Undang Nomor 12 Tahun 2008. Article 5 (marine protected areas, MPAs [Keputusan Nomor X/31 Konferensi
Para Pihak 10 Konvensi Keanekaragaman Hayati tentang Kawasan Lindung
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang (Nagoya, 18–29 Oktober 2010), Titik B. isu-isu yang memerlukan perhatian
Penataan Ruang. lebih besar, Pasal 3 (Efektivitas Pengelolaan) dan Pasal 5 (kawasan lindung
laut)].
f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

g. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara


Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

h. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Sumberdaya Ikan.

i. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Nasional.

j. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan


Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah Peraturan Presiden
Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden
Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara;.

k. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor


PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil.

l. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 23


Tahun 2011, tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut.

m. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor


PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi
Perairan.

10 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 11
BAB III Untuk masing-masing level pengelolaan, pada tingkat pengelolaan 1

12

13
METODE EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN (merah) dan 2 (kuning), evaluasi per tahun sampai semua kegiatan pada
tingkat pengelolaan 2 (kuning) tercapai sangat direkomendasikan. Untuk tingkat
KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU
3 (hijau) dan 4 (biru) evaluasi dapat dilakukan setiap dua sampai empat tahun
KECIL(E-KKP3K) sekali, dimana evaluasi setiap dua tahun sangat direkomendasikan untuk
mendorong pencapaian semua kegiatan pada tingkat pengelolaan 3 (hijau)
dan/atau sebagian kegiatan pada tingkat pengelolaan 4 (biru). Untuk tingkat
A. Umum pengelolaan 5 (emas), disarankan agar evaluasi dilakukan setiap lima tahun
sekali.
Pelaksanaan evaluasi Pedoman Teknis E-KKP3K tidak hanya terbatas pada
evaluasi terhadap kinerja pengelolaan, tetapi juga swa-evaluasi (self-evaluation) D. Perangkat dan Metode Evaluasi
untuk menggalang masukan konstruktif bagi kegiatan perencanaan kawasan
konservasi yang bertujuan meningkatkan kinerja pengelolaan. D1: Perangkat Evaluasi
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, selanjutnya disebut Pedoman E-KKP3K,
B. Pelaksana merupakan suatu perangkat yang dirancang untuk menilai kinerja dan
efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dalam memberikan hasil-hasil yang
Pelaksana evaluasi atau evaluator Pedoman Teknis E-KKP3K dilakukan diharapkan pada aspek-aspek kelembagaan, sumberdaya kawasan dan sosial-
oleh sebuah tim dengan jumlah orang yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tim ekonomi-budaya masyarakat.
tersebut dapat terdiri dari:
1. Pemerintah; Pelaksanaanevaluasi dilakukan dengan bantuan perangkat-lunak
2. Pemerintah Daerah; dan (software) untuk mengukur dan menentukan peringkat atau tingkat

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
3. Independen. pengelolaan suatu kawasan konservasi. Selain itu, perangkat-lunak (software)
tersebut juga dilengkapi dengan sebuah buku petunjuk dan lampirannya yang
Pada tingkat makro, pelaksana evaluasi adalah tim yang ditunjuk dapat digunakan oleh para pengguna dalam melakukan evaluasi. Pada
pemerintah berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. perangkat-lunak ini, peringkat suatu kawasan akan dihitung secara otomatis.
Pada tingkat mikro, pelaksana evaluasi disesuaikan dengan kebutuhan: (1) Cara penentuannya sendiri dijelaskan pada bagian menjelang akhir titik D2:
untuk kebutuhan internal dan perencanaan, dan (2) untuk kebutuhan eksternal Metode Evaluasi di bawah ini.
dengan pelibatan para pemangku-kepentingan.
Untuk kebutuhan internal dan perencanaan, pelaksana seluruhnya berasal dari Perlu ditekankan bahwa penggunaan perangkat-lunak baru dapat dilakukan
kawasan konservasi yang bersangkutan, khususnya Kepala dan pimpinan setelah semua langkah-langkah pengumpulan data dan informasi seperti yang
kawasan, serta para perencana. diuraikan pada titik D2: Metode Evaluasi sudah dilakukan. Ini dikarenakan
Untuk kebutuhan eksternal dengan pelibatan para pemangku-kepentingan, hasil akhir, berupa peringkat pengelolaan, yang diperoleh dengan
selain wakil-wakil dari pengelola kawasan konservasi (misal, Kepala dan para menggunakan perangkat-lunak harus disertai dengan rekomendasi untuk
perencana), evaluasi melibatkan pemangku-kepentingan langsung seperti, meningkatkan kinerja pengelolaan.
misalnya, wakil nelayan, usaha wisata, sektor swasta, dan perguruan tinggi.
Apabila dibutuhkan, pengelola kawasan dapat menunjuk tim independen untuk Uraian/penjelasan untuk setiap peringkat yang digunakan pada Pedoman
melakukan evaluasi. Teknis Evaluasi E-KKP3K adalah seperti yang disajikan pada halaman 13 sampai
36 berikut.
C. Waktu Pelaksanaan

Berdasarkan tujuan penggunaan E-KKP3K sebagai alat untuk evaluasi


peringkat dan tingkat pengelolaan, maka pelaksanaan evaluasi sebaiknya
dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu. Evaluasi ini bermanfaat
dalam perencanaan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan suatu kawasan
konservasi, agar setiap kegiatan yang digariskan di setiap tingkat pengelolaan
E-KKP3K dapat segera dilaksanakan.

12 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 13
14
Uraian/penjelasan untuk setiap peringkat

Peringkat Tingkat
Merah 1: Kawasan Konservasi Diinisiasi

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
Usulan inisiatif pendirian kawasan konservasi diajukan oleh: Daftar pengusul Cukup jelas. Pengguna
(pilih salah satu) lainnya, bila jumlah diminta untuk memilih
M1 Perorangan pengusul lebih dari salah satu pengusul
Kelompok masyarakat satu. inisiatif pendirian
Lembaga penelitian Pengguna harus kawasan konservasi.
Lembaga pendidikan melampirkan Dalam kasus dimana
Lembaga pemerintah dokumen pengajuan pengusul lebih dari
Lembaga swadaya masyarakat usulan inisiatif seperti satu, maka cukup
1: Usulan yang tercantum pada pengusul utama yang
Inisiatif Pasal 9 Ayat (2) dipilih dan pengusul
PerMen KP Nomor lainnya dicantumkan
PER.02/MEN/2009. pada kolom verifikasi.
Pada kasus tertentu
dimana kawasan sudah
diidentifikasi/dicadang-
kan maka pertanyaan
ini dianggap sudah

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
dijawab‘Ya’.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 14

14

Peringkat MERAH: tingkat 1 – kawasan konservasi diinisasi (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
Usulan inisiatif sudah diserahkan kepada: (pilih salah satu)
M2a Pemerintah pusat atau pemerintah Dokumen seperti yang Cukup jelas. Pengguna
daerah tanpa kajian awal dan peta tercantum pada Pasal 11 memilih menjawab ‘Ya’
untuk pertanyaan ini bila
Ayat (2) PerMen KP kondisi usulan seperti yang
02/2009. tercantum pada Pasal 11 Ayat
(1) dan (2) PerMen KP
02/2009. Pengguna harus
memilih jawaban ‘Tidak’
untuk pertanyaan M2b. Pada
kasus tertentu dimana
kawasan sudah
diidentifikasi/dicadangkan
1: Usulan maka pertanyaan ini
dianggap ada (jawaban ‘Ya’).
Inisiatif
M2b Pemerintah pusat atau pemerintah Dokumen yang Cukup jelas. Pengguna
daerah lengkap dengan kajian awal dan dilengkapi peta seperti memilih menjawab ‘Ya’
untuk pertanyaan ini bila
peta yang tercantum pada kondisi usulan seperti yang
Pasal 1o PerMen KP tercantum pada Pasal 10
02/2009. Ayat (1), (2) dan (3) PerMen
KP 02/2009. Pengguna harus
memilih jawaban ‘Tidak’
untuk pertanyaan M2a. Pada
kasus tertentu dimana
kawasan sudah
diidentifikasi/dicadangkan
maka pertanyaan ini
dianggap ada (jawaban ‘Ya’).
15

15
15
16
Peringkat MERAH: tingkat 1 – kawasan konservasi diinisasi (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
M3 Apakah survei dan penilaian potensi calon Laporan kajian sesuai Cukup jelas.
kawasan konservasi sudah dilakukan PerMen KP 02/2009
berdasarkan PerMen KP 02/2009 dan/atau dan/atau PerMen KP
PerMen KP 17/2008? 17/2008.
M4 Apakah sosialisasi calon kawasan Laporan hasil sosialisasi Cukup jelas.
konservasi sudah dilakukan berdasarkan sesuai PerMen KP
PerMen KP 02/2009 dan/atau PerMen KP 02/2009 dan/atau
17/2008? PerMen KP 17/2008.
M5 Apakah konsultasi publik calon kawasan Laporan hasil konsultasi Cukup jelas.
2: Identifi-
konservasi KP sudah dilakukan publik sesuai PerMen
kasi &
berdasarkan PerMen KP 02/2009 dan/atau KP 02/2009 dan/atau
Inventari-
PerMen KP 17/2008? PerMen KP 17/2008.
sasi calon
M6 Apakah koordinasi dengan instansi terkait Laporan hasil Cukup jelas.
kawasan
tentang calon kawasan konservasi sudah koordinasi sesuai
dilakukan berdasarkan PerMen KP PerMen KP 02/2009
02/2009 dan/atau PerMen KP 17/2008? dan/atau PerMen KP
17/2008.
M7 Apakah hasil identifikasi dan inventarisasi Rekomendasi calon KKP Cukup jelas.
digunakan untuk merekomendasikan sesuai dengan Pasal 19
calon kawasan konservasi berdasarkan PerMen KP 02/2009
PerMen KP 02/2009 dan/atau PerMen KP dan/atau Pasal 15
17/2008? PerMen KP 17/2008.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 16

16

Peringkat MERAH: tingkat 1 – kawasan konservasi diinisasi (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
M8a Apakah kawasan telah dicadangkan, SK/Peraturan, yang Cukup jelas.
tetapi belum sesuai dengan PerMen KP perlu ditindaklanjuti Pencadangan pada
02/2009 dan/atau PerMen KP 17/2008? dengan penyesuaian umumnya berupa
3: Pen-
(mengacu kepada Pasal Keputusan/Peraturan.
cadangan
20 Ayat (2) PerMen KP
kawasan
02/2009).
konser-
M8b Apakah kawasan telah dicadangkan dan SK/peraturan Cukup jelas.
vasi
sudah sesuai dengan PerMen KP 02/2009 pencadangan. Pencadangan pada
dan/atau PerMen KP 17/2008? umumnya berupa
Keputusan/Peraturan.
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase
17

17
17
18
Peringkat Tingkat
Kuning 2: Kawasan Konservasi Didirikan

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K9 Apakah sudah ada petugas pengelola Dokumen Struktur Terdapat orang/perorangan
kawasan konservasi? organisasi dan/atau uraian atau organisasi yang memiliki
TUPOKSI. tugas dan fungsi pengelolaan
kawasan. Misal: tanggung-
jawab pengelolaan kawasan
konservasi menjadi bagian
TUPOKSI Seksi Pengawasan
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
K10 Apakah unit organisasi pengelola memiliki SK Kepala Daerah/ Terdapat orang/perorangan
SDM yang ditetapkan dengan SK? Menteri/Kepala Unit atau organisasi yang ditunjuk
Organisasi. dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan.
4: Unit Dokumen Struktur
organi- organisasi dan/atau
sasi uraian TUPOKSI.
pengelola K11 Apakah jumlah SDM di unit organisasi Dokumen Struktur Tersedianya jumlah orang
pengelola memadai untuk menjalankan organisasi dan/atau sesuai kebutuhan TUPOKSI
dan SDM organisasi sesuai dengan
organisasi? uraian TUPOKSI.
standar yang ditetapkan oleh
Dokumen Profil SDM
Pemerintah, dengan jumlah
Pengelola. SDM sesuai dengan
kebutuhan minimum.
K12 Apakah SDM pengelola telah mengikuti Laporan pelatihan atau Setidaknya telah mengikuti 1
pelatihan dasar konservasi? sertifikat atau bukti lain. (satu) jenis pelatihan dasar
sesuai TUPOKSI, misalnya:
MPA 101, Pelatihan

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Konservasi Sumberdaya Ikan,
Pelatihan penyelaman dan
monitoring, dll.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 18

18

Peringkat KUNING: tingkat 2 – kawasan konservasi didirikan (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K13 Bagaimana status rencana pengelolaan?
Cukup jelas. Hentikan
pengisian tabel pada
kriteria 5 (rencana
• Belum ada rencana pengelolaan
pengelolaan dan zonasi)
ketika pertanyaan ini
dijawab ‘Ya’.
Draf dokumen rencana Cukup jelas. Pertanyaan
pengelolaan. lain pada nomor K13 harus
• Rencana pengelolaan dalam proses
5: dijawab ‘Tidak’ ketika
penyusunan
Rencana jawaban untuk pertanyaan
pengelola ini ‘Ya’.
an dan • Dokumen Final Rencana Pengelolaan sudah Dokumen final Cukup jelas. Pertanyaan
zonasi tersusun Rencana Pengelolaan. lain pada nomor K13 harus
Tanda terima dijawab ‘Tidak’ ketika
dokumen yang jawaban untuk pertanyaan
ini ‘Ya’. Dokumen rencana
ditandatangani Kepala
pengelolaan telah final
Satuan Unit Organisasi
disusun dan diusulkan
Pengelola. untuk disyahkan. Tahapan
pennyusunan rencana
pengelolaan mengacu
pada Pasal 30 PerMenKP
30/2010.
19

19 19
20
Peringkat KUNING: tingkat 2 – kawasan konservasi didirikan (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K14 Apakah dokumen rencana pengelolaan sudah Dokumen Rencana Cukup jelas. informasi kondisi
memuat informasi sumberdaya & sosekbud Pengelolaan: sumberdaya dan sosial-
yang dapat dijadikan sebagai data garis dasar ekonomi-budaya di masing-
5: Matriks/Ringkasan masing kawasan konservasi,
Rencana (t0)? Rencana pengelolaan, seperti persentase tutupan
pengelola yang berisi Informasi karang, kelimpahan ikan
an dan sumberdaya – garis target, persepsi masyarakat,
zonasi dasar. pendapatan nelayan, dll.
Dokumen Pendukung
Lainnya.
K15 Apakah unit pengelola telah memiliki Laporan dan cek fisik. Cukup jelas.
kantor?
K16 Apakah unit pengelola telah memiliki Laporan dan cek fisik. Cukup jelas. Minimum papan
papan informasi kawasan? informasi yang menjelaskan
batas kawasan, sistem zonasi
kawasan atau kegiatan yang
boleh/tidak boleh dilakukan
6: Sarana di kawasan konservasi.
dasar dan K17 Apakah unit pengelola telah memiliki Laporan dan cek fisik. Cukup jelas. Peralatan
prasarana peralatan kantor minimum? minimum, setidaknya dapat
berfungsi menjalankan
organisasi, seperti:
meubelair, alat pengolah
data, alat komunikasi.
K18 Apakah unit pengelola sudah dilengkapi Laporan dan cek fisik. Cukup jelas.
dengan prasarana pengelolaan (alat

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
monitoring, alat komunikasi)?

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 20

20

Peringkat KUNING: tingkat 2 – kawasan konservasi didirikan (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K19 Bagaimana status pembiayaan pengelolaan?
• Belum ada pembiayaan pengelolaan Cukup jelas. Pertanyaan
lain pada nomor K19
7:
harus dijawab ‘Tidak’
Dukung-
ketika jawaban untuk
an pem-
pertanyaan ini ‘Ya’.
biayaan
• Ada pembiayaan pengelolaan tapi Laporan keuangan unit Cukup jelas. Pertanyaan
pengelola
belum memadai (minimum untuk organisasi pengelola. lain pada nomor K19
an
operasional kantor). harus dijawab ‘Tidak’
ketika jawaban untuk
pertanyaan ini ‘Ya’.
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase
21

21
21
22
Peringkat Tingkat
Hijau 3: Kawasan Konservasi Dikelola Minimum

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
H20 Apakah jumlah SDM pada unit organisasi Dokumen dan/atau Cukup jelas.
pengelola sesuai dengan fungsi laporan terkait dengan
pengelolaan (pengawasan, monitoring fungsi SDM pengelolaan.
sumberdaya, sosekbud)?
H21 Apakah kualifikasi SDM pada unit Sertifikat/ijazah yang Cukup jelas.
4: Unit sesuai kompetensi.
organisasi pengelola memiliki minimal 2
Organ-
(dua) kompetensi pengelolaan yang
isasi
dibutuhkan berikut (perencanaan,
Pengelola
monitoring evaluasi, pengawasan,
dan SDM
penelitian, monitoring sumberdaya,
sosekbud)?
H22 Apakah unit organisasi pengelola sudah Laporan kegiatan Cukup jelas.
menginisiasi kemitraan denganpemangku komunikasi antar-
kepentingan? pemangku kepentingan.
H23 Apakah kantor unit pengelola memiliki Laporan, dan pemeriksaan Cukup jelas.
5: Sarana peralatan kantor memadai? di lapangan.
dan pra- H24 Apakah unit pengelola memiliki sarana Laporan (tentang sarana Cukup jelas.
sarana dan prasarana pendukung pengelolaan ? pengawasan, alat
pendu- monitoring sumberdaya,
kung alat komunikasi/sosialisasi

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
pengelola dan sarana lain, sarana
an tanda batas kawasan) dan
cek fisik.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 22
22

Peringkat HIJAU: tingkat 3 – kawasan konservasi dikelola minimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
H25 Apakah Perencanaan Pendanaan Dokumen strategi dan Cukup jelas.
pengelolaan kawasan sudah ada? rencana pendanaan
kawasan.
H26 Apakah unit pengelola memperoleh Laporan keuangan unit Cukup jelas.
6:
dukungan pembiayaan pengelolaan dari organisasi pengelola
Dukung-
Anggaran Pembangunan dan Belanja sesuai dengan
an pem-
Daerah (APBD)/ Anggaran Pembangunan ketentuan yang berlaku
biayaan
dan Belanja Negara (APBN)? di Indonesia & rencana
pengelola
kerja tahunan.
an
H27 Apakah ada perencanaan pemenuhan Dokumen usulan Cukup jelas.
kebutuhan anggaran pengelolaan anggaran alternatif,
kawasan? surat permohonan,
proposal dan lain-lain.
23

23 23
24
Peringkat HIJAU: tingkat 3 – kawasan konservasi dikelola minimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
8: H28 Apakah dokumen final rencana Dokumen usulan dan Cukup jelas.
Pengesah pengelolaan sudah diusulkan untuk tanda terima usulan.
an disahkan?
rencana H29 Apakah dokumen rencana pengelolaan SK pengesahan rencana Cukup jelas.
pengelola sudah disahkan? pengelolaan.
an dan
zonasi
H30 Apakah SOP tentang administrasi Dokumen-dokumen Cukup jelas.
9: perkantoran dan pengelolaan keuangan SOP. Sebutkan.
Standar sudah ada?
Operasi- H31 Apakah SOP sarana-prasarana (standar Dokumen SOP tentang Cukup jelas.
onal minimum) sudah ada? sarana-prasarana.
Prosedur H32 Apakah SOP pengelolaan (penguatan Dokumen-dokumen Cukup jelas.
(SOP) kelembagaan, patroli bersama, SOP. Sebutkan.
pengelola pengelolaan sumberdaya kawasan, dan
an penguatan sosekbud) sudah ada sesuai
dengan kebutuhan minimum ?

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 24
24

Peringkat HIJAU: tingkat 3 – kawasan konservasi dikelola minimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
H33 Apakah strategi penguatan kelembagaan Laporan monitoring & Cukup jelas.
dilaksanakan? evaluasi (M&E) kegiatan.
H34 Apakah pengukuran kondisi awal Dokumen rencana Cukup jelas.
sumberdaya sudah dilaksanakan? pengelolaan dan atau
10: laporan survei.
Pelaksana H35 Apakah strategi penguatan pengelolaan Laporan monitoring & Cukup jelas.
an sumberdaya kawasan dilaksanakan? evaluasi (M&E) kegiatan.
Rencana H36 Apakah pengukuran kondisi awal sosekbud Dokumen rencana Cukup jelas.
pengelola sudah dilaksanakan? pengelolaan dan atau
an dan laporan survei.
Zonasi H37 Apakah strategi penguatan sosial, ekonomi, Laporan monitoring & Cukup jelas.
dan budaya dilaksanakan? evaluasi (M&E) kegiatan.
H38 Apakah telah ada upaya pemanfaatan Laporan monitoring & Cukup jelas.
kawasan (minimum satu bentuk evaluasi (M&E) kegiatan.
pemanfaatan) ?
H39 Apakah usulan penetapan sudah disampaikan Dokumen usulan & tanda Cukup jelas.
11: ke Menteri Kelautan dan Perikanan? terima penyerahan
Penetap- dokumen.
an KKP3K H40 Apakah kawasan konservasi sudah ditetapkan SK Menteri. Cukup jelas.
oleh Menteri Kelautan dan Perikanan?
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase
25

25
25
26
Peringkat Tingkat
Biru 4: Kawasan Konservasi Dikelola Optimum

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B41 Apakah kualifikasi SDM pada unit Dokumen dan/atau Cukup jelas.
organisasi pengelola sesuai dengan laporan terkait dengan
kompetensi yang dibutuhkan? kapasitas SDM
4: Unit pengelolaan
Organ- (perencanaan, monitoring
isasi evaluasi, pengawasan,
Pengelola penelitian, monitoring
dan SDM sumberdaya, sosekbud).
Kualifikasi dibuktikan
dengan sertifikat
pelatihan dan/atau ijazah.
5: Sarana B42 Apakah sarana & prasarana sudah lengkap Laporan dan cek fisik. Cukup jelas.
dan pra- sesuai dengan kebutuhan?
sarana
pendu-
kung
pengelola
an
6: B43 Apakah anggaran pengelolaan kawasan Laporan pelaksanaan Jawaban mengacu kepada
Dukung- telah terpenuhi sesuai dengan kegiatan dan sumber pemenuhan kebutuhan
an Pem- perencanaan? pendanaan. anggaran di pertanyaan
biayaan H27.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
pengelola
an

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 26

26

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B44 Apakah SOP penelitian dan pendidikan Dokumen SOP penelitian Cukup jelas.
9: Standar sudah ada? dan pendidikan.
Operasi- B45 Apakah SOP pelaksanaan kegiatan Dokumen SOP pariwisata Cukup jelas.
onal pariwisata alam perairan sudah ada? alam.
Prosedur
B46 Apakah SOP pelaksanaan kegiatan Dokumen SOP budidaya. Cukup jelas.
(SOP)
pengelola- budidaya sudah ada?
an B47 Apakah SOP pelaksanaan kegiatan Dokumen SOP perikanan Cukup jelas.
perikanan tangkap sudah ada? tangkap.
11: B48 Apakah sosialisasi penetapan kawasan Dokumen laporan yang Cukup jelas.
Penetap- konservasi sudah dilakukan? dilengkapi Daftar hadir
an sosialisasi dan foto
kawasan kegiatan.
konser-
vasi
B49 Bagaimana status penataan batas?
• Sudah ada inisiasi penataan batas SK Panitia tata batas Cukup jelas.
sesuai dengan pasal 24
12:Penata- PerMen KP 02/2009.
an batas • Kegiatan penataan batas dalam proses Laporan kegiatan Cukup jelas.
kawasan (pengukuran, pemetaan
dan sosialisasi).
• Batas Kawasan telah disahkan Berita acara tata batas Cukup jelas.
yang ditetapkan SK
Menteri KP.
27

27 27
28
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B50 Apakah kemitraan dengan pemangku Laporan kegiatan Cukup jelas.
kepentingan sudah disepakati? koordinasi, atau Nota
Kesepahaman, Program
bersama dan
sebagainya.
Cukup jelas. Pengguna
pedoman harus memilih
B51 Apakah kemitraan dengan pemangku kepentingan sudah diimplementasikan? salah satu dari
13: Pelem- pertanyaan yang
bagaan tersedia.
Belum dilaksanakan
Cukup jelas. Kemitraan
Sudah dilaksanakan, tetapi secara hanya dilakukan dalam
Laporan kegiatan.
insidental kurun waktu tertentu
atau sesaat.
Cukup jelas. Kemitraan
Sudah dilaksanakan, secara dilaksanakan sesuai
Laporan kegiatan.
berkesinambungan dengan yang
direncanakan

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 28
28

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B52 Apakah penguatan kelembagaan Laporan kegiatan Cukup jelas.
masyarakat sudah dilaksanakan? bimbingan teknis,
pembinaan, pelatihan,
penyuluhan.
B53 Bagaimana status penegakan aturan Cukup jelas. Pengguna
(pengendalian dan pengawasan) dalam pedoman harus memilih
kawasan oleh unit pengelola? salah satu dari pertanyaan
yang tersedia.
Cukup jelas.
Belum dilaksanakan
Penegakan aturan terkait pengelolaan Laporan sosialisasi aturan, Cukup jelas.
13: Pelem- kawasan sudah dilaksanakan secara papan informasi, laporan
teratur kegiatan pengawasan.
bagaan
B54 Bagaimana status pengawasan berbasis Cukup jelas. Pengguna
masyarakat di kawasan konservasi? pedoman harus memilih
salah satu dari pertanyaan
yang tersedia.
Cukup jelas.
Belum dilaksanakan
Dokumen (laporan Cukup jelas.
Sudah ada inisiasi dan dalam proses kegiatan dan
pembentukan (organisasi & sistem) pembentukan
pokmaswas).
Pengawasan sudah dilakukan secara Dokumen (laporan Cukup jelas.
teratur kegiatan pengawasan).
29

29
29
30
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B55 Apakah kawasan konservasi tercantum Dokumen Cukup jelas.
dalam dokumen Rencana Pembangunan RPJMN/Renstra
Jangka Menengah Nasional Pemerintah;
(RPJMN)/Rencana strategis Pemerintah RPJMD/Renstra
dan/atau Rencana Pembangunan Jangka Pemerintah Daerah.
Menengah Daerah (RPJMD)/Rencana
strategis Pemerintah Daerah?
B56 Apakah kawasan konservasi tercantum Cukup jelas. Pengguna
dalam dokumen Rencana Tata Ruang pedoman harus memilih
13: Pelem- Wilayah (RTRW)/Rencana Zonasi Wilayah salah satu dari pertanyaan
bagaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)? yang tersedia.

Belum tercantum Cukup jelas.


Cukup jelas.
Dalam proses penyesuaian dengan Dokumen/laporan
nomenklatur aturan yang berlaku kegiatan.

Sedang dalam proses penetapan Dokumen/laporan Cukup jelas.


menjadi Peraturan Daerah kegiatan.
Kawasan konservasi sudah tercantum Dokumen Cukup jelas.
dalam dokumen RTRW/RZWP3K RTRW/RZWP3K.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 30
30

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B57 Bagaimana kondisi habitat sumberdaya ikan dalam Cukup jelas. Pengguna pedoman
kawasan? seyogianya memilih salah satu di
antara pertanyaan B57A atau
B57B dan/atau B57C, sesuai
dengan metode pengumpulan
data yang digunakan.
B57A Apakah terjadi perbaikan kondisi habitat di zona Kondisi t0 (garis dasar) di Cukup jelas.
inti, zona perikanan berkelanjutan, zona masing-masing zona
pemanfaatan, pemanfaatan terbatas dan/atau dibandingkan dengan hasil
zona lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh pemantauan habitat
peningkatan tutupan ekosistem terumbu karang sumberdaya ikan di zona-
dan/atau padang lamun dan/atau hutan bakau? zona tersebut (harus
14: menunjukkan data deret
Pengelola waktu).
an B57B Apakah terjadi perbaikan kondisi habitat di zona Kondisi t0 (garis dasar) di Cukup jelas.
Sumber- inti, zona perikanan berkelanjutan, zona masing-masing zona
daya pemanfaatan, pemanfaatan terbatas dan/atau dibandingkan dengan hasil
zona lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh pemantauan habitat
Kawasan peningkatan luasan ekosistem terumbu karang sumberdaya ikan di zona-
dan/atau padang lamun dan/atau hutan bakau? zona tersebut (harus
menunjukkan data deret
waktu).
B57C Apakah kualitas fisika-kimia-geologi perairan di Kondisi t0 (garis dasar) di Cukup jelas.
zona inti, zona perikanan berkelanjutan, zona masing-masing zona
pemanfaatan, pemanfaatan terbatas, dan/atau dibandingkan dengan hasil
zona lainnya, terjaga/terpelihara? pemantauan kualitas fisika-
kimia-geologi perairan di
zona-zona tersebut (harus
menunjukkan data deret
waktu).
31

31
31
32
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B58 Bagaimana kondisi populasi ikan atau species target Cukup jelas. Pengguna
non-ikan di dalam kawasan? pedoman seyogianya memilih
salah satu di antara
pertanyaan B58A sampai B58F
yang paling relevan dengan
situasi dan tipe kawasan.
B58A Apakah kondisi populasi ikan terpelihara atau Laporan pemantauan populasi Cukup jelas.
meningkat di zona inti, zona perikanan berkelanjutan ikan sesuai target konservasi
dan zona pemanfaatan? (termasuk biomassa, jumlah
jenis ikan, kelimpahan,
keragaman).
B58B Apakah kondisi kualitas (ukuran panjang/berat) ikan Cukup jelas.
Laporan pemantauan kualitas
14: dominan yang ada di dalam zona inti, zona perikanan
(ukuran panjang/berat) ikan di
Pengelola berkelanjutan, zona pemanfaatan dan/atau zona
zona-zona dimaksud.
pemanfaatan terbatas, terpelihara atau meningkat?
an
B58C Apakah jumlah tangkapan nelayan di zona perikanan Laporan pemantauan jumlah Cukup jelas.
Sumber- berkelanjutan/zona pemanfaatan terbatas (perikanan tangkapan ikan oleh nelayan
daya tangkap) tetap atau meningkat? (biomassa total per jumlah
Kawasan nelayan per satuan/periode
waktu tertentu).
B58D Apakah jumlah produksi nelayan di zona perikanan Laporan pemantauan produksi Cukup jelas.
berkelanjutan/zona pemanfaatan terbatas (budidaya) hasil budidaya (biomassa total
tetap atau meningkat? per jumlah nelayan per
satuan/periode waktu
tertentu).
B58E Apakah jumlah dan keanekaragaman jenis/species Cukup jelas.
Laporan pemantauan jumlah
target non-ikan di zona inti, zona perikanan
dan keanekaragaman
berkelanjutan, zona pemanfaatan dan/atau zona
jenis/species target non-ikan.
pemanfaatan terbatas, terpelihara atau meningkat?

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
B58F Apakah populasi species endemik kawasan tetap Laporan pemantauan populasi Cukup jelas.
atau meningkat? species endemik.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 32

32

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B59 Apakah penelitian dan pengembangan Laporan penelitian & Cukup jelas.
14:
terkait kawasan telah dilakukan untuk pengembangan yang
Pengelola
menunjang kegiatan pengelolaan? dipublikasikan.
an
Sumber- B60 Apakah pemanfaatan sumberdaya Analisis laporan Cukup jelas.
daya kawasan telah diselenggarakan dan tidak pemanfaatan dan
Kawasan berdampak negatif terhadap habitat/ laporan pemantauan
populasi dalam kawasan? kondisi habitat/populasi.
33

33
33
34
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B61 Apakah pengelolaan kawasan konservasi Laporan interview Cukup jelas.
mengakomodasi keberadaan adat, terhadap masyarakat
budaya dan/atau kearifan lokal ? adat.

B62 Apakah tingkat dukungan masyarakat Laporan hasil pemantauan Cukup jelas.
terhadap pengelolaan kawasan persepsi masyarakat (yang
konservasi meningkat? mengindikasikan adanya
peningkatan tingkat
15: kesadaran masyarakat dan
Pengelola juga tindakan yang
an Sosial, mendukung pengelolaan
Ekonomi kawasan konservasi).
dan B63 Apakah partisipasi masyarakat dalam Laporan kegiatan Cukup jelas.
Budaya pengelolaan kawasan konservasi pengelolaan kawasan
meningkat? konservasi (yang
mengindikasikan
keterwakilan dan
keterlibatan masyarakat
dalam setiap proses
pengelolaan, atau
keterlibatan masayarakat
dalam implementasi
program yang berkaitan

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
dengan masyarakat).

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 34

34

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B64 Apakah tingkat pelanggaran dalam kawasan Laporan patroli berisi data Cukup jelas.
konservasi menurun? tentang kegiatan ilegal
dan tidak ramah
lingkungan serta jumlah
habitat yang rusak dalam
kawasan konservasi
(laporan deret waktu),
laporan pokmaswas.
B65 Apakah kawasan konservasi digunakan Laporan kegiatan Cukup jelas.
15: sebagai tempat penelitian dan pendidikan penelitian dan pendidikan
Pengelola oleh pemangku kepentingan? dalam kawasan
an Sosial, konservasi.
Ekonomi B66 Apakah kegiatan pariwisata dalam kawasan Laporan kajian dampak Cukup jelas.
konservasi memberikan manfaat sosial- kegiatan pariwisata dalam
dan
ekonomi bagi pemangku-kepentingan, kawasan konservasi.
Budaya
terutama masyarakat, setempat?
B67 Apakah kegiatan budidaya dalam kawasan Laporan kajian dampak Cukup jelas.
konservasi memberikan manfaat sosial- kegiatan budidaya dalam
ekonomi bagi pemangku-kepentingan, kawasan konservasi.
terutama masyarakat, setempat?
B68 Apakah kegiatan perikanan tangkap dalam Laporan kajian dampak Cukup jelas.
kawasan konservasi memberikan manfaat kegiatan perikanan
sosial-ekonomi kepada pemangku- tangkap dalam kawasan
kepentingan, terutama masyarakat, konservasi.
setempat?
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase
35

35
35
36
Peringkat Tingkat
Emas 5: Kawasan Konservasi Mandiri

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
E69 Apakah kemitraan dengan pemangku Laporan kegiatan dan Cukup jelas.
kepentingan telah berjalan dengan baik pemantauan, dan hasil
13:
dan berdampak positif? kajian tim independen
Pelemba-
yang menunjukkan
gaan dampak positif dari
kemitraan.
E70 Apakah penatakelolaan berdampak positif Laporan kajian tim Cukup jelas.
terhadap kinerja pengelolaan? independen yang
menunjukkan dampak
positif pengelolaan
terhadap sumberdaya
kawasan dan sosial
16: ekonomi (termasuk
Pening- lembaga pengelola).
katan E71 Apakah ada peningkatan pendapatan Laporan survei/penilaian Cukup jelas.
kesejah- (daya beli) sebagai dampak pengelolaan? dari tim independen; data
Badan Pusat Statistik
teraan
(BPS).
masyara-
E72 Apakah kegiatan ekonomi dari sektor Laporan survei/penilaian Cukup jelas.
kat dari tim independen; data
utama kawasan konservasi
(perikanan/pariwisata) meningkat? BPS.
E73 Apakah peningkatan pendapatan Laporan survei/penilaian Cukup jelas.
masyarakat berdampak terhadap dari tim independen.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
kesadaran masyarakat dalam mendukung
pelestarian sumberdaya kawasan?

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 36

36

Peringkat EMAS: tingkat 5 – kawasan konservasi mandiri (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
17: E74 Apakah kegiatan yang dilakukan telah Laporan kegiatan dan Cukup jelas.
Pendana- menjadi bagian sistem pendanaan keuangan.
an berke- berkelanjutan yang melibatkan pemangku
lanjutan kepentingan?
Jumlah jawaban ‘Ya’
37 Persentase

37 37
D2: Metode Evaluasi Pembentukan tim penilai kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan

38

39
data latar dan data dasar yang diperlukan untuk membantu proses
Secara garis besar, langkah-langkah untuk melaksanakan evaluasi selanjutnya, yaitu mengisi kartu skor E-KKP3K. Mohon diperhatikan bahwa
efektivitas pengelolaan adalah seperti yang disajikan pada Gambar 2 di yang dimaksud dengan data dasar ini termasuk, tetapi tidak terbatas
bawah ini. kepada, surat keputusan, catatan rapat atau lokakarya, dan laporan
kegiatan. Dengan kata lain, segala hal yang dapat digunakan sebagai alat
verifikasi terhadap jawaban ‘Ya’ diberikan, bila disepakati, dapat digunakan
1. Pembentukan Tim sebagai data dasar.
Evaluasi
Pada proses pengisian ini, pengisian atau pemberian jawaban sangat
disarankan menggunakan diskusi kelompok fokus (focus group discussion,
2. Melengkapi data FGD) yang dipandu oleh seorang fasilitator yang netral perannya. FGD
latar & dasar
sendiri seyogianya melibatkan maksimum 10 orang peserta. Selain untuk
memperoleh jawaban yang ‘bulat’ diterima oleh semua anggota tim penilai,
3. Mengisi kartu skor melalui proses FGD ini diharapkan ada kontrol terhadap jawaban yang
E-KKP3K diberikan. Seperti yang dapat dilihat pada tabel-tabel peringkat yang
disajikan sebelumnya, dan yang disajikan pada Lampiran, sedapat mungkin
jawaban positif ‘Ya’ yang diberikan disertai dengan bukti keras yang menjadi
4. Membuat daftar alat verifikasi dari jawaban tersebut. Karena hanya dengan memberikan
rekomendasi
jawaban sejujur mungkin baru dapat dibuat daftar kegiatan-kegiatan yang
akan direkomendasikan pada tahapan selanjutnya.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
5. Membuat prioritas
rekomendasi Pembuatan daftar rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan
mengacu kepada semua jawaban ‘Tidak’ yang diperoleh pada suatu
peringkat. Sementara pembuatan prioritas kegiatan yang direkomendasikan
Gambar 2 – Langkah-langkah untuk melakukan evaluasi efektivitas
mengacu kepada ketersediaan dana dan sumber daya manusia. Pembuatan
pengelolaan
skala prioritas yang umum digunakan oleh badan-badan milik pemerintah
sangat disarankan untuk digunakan di sini.
Langkah pertama adalah membentuk tim yang akan melakukan
evaluasi. Secara umum, tim yang dibentuk tergantung kepada tujuan dari
kegiatan evaluasi itu sendiri, apakah untuk keperluan evaluasi atau Cara menjawab pertanyaan
merencanakan kegiatan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan. Untuk menjawab pertanyaan yang tertera pada E-KKP3K tersedia dua
jawaban, yaitu ‘Ya’ dan ‘Tidak’.
Untuk evaluasi, sangat disarankan agar sebagian peserta (50%) Perlu ditambahkan disini bahwa, jawaban ‘Ya’ diberikan untuk semua
berasal dari luar pengelola kawasan terutama perwakilan dari para kegiatan atau hal terkait pertanyaan yang sudah (selesai) dilakukan atau
pemangku-kepentingan langsung, seperti, misalnya, perwakilan nelayan, telah dilaksanakan secara penuh. Oleh karena itu, bila suatu kegiatan
usaha pariwisata, masyarakat lainnya, sementara peserta lainnya berasal masih/sedang dilakukan atau, misalnya, sudah dilakukan tetapi belum ada
dari otoritas pengelola kawasan, terutama Kepala Unit dan perancana. laporan yang dihasilkan, maka jawabannya adalah ‘Tidak’.
Meskipun demikian, ada beberapa peranyaan terkait dengan kegiatan yang
Untuk keperluan perencanaan, seluruh peserta dapat berasal dari dapat dijawab ‘Ya’ bila ditanyakan secara spesifik (contoh, pertanyaan
kawasan yang bersangkutan, meski sangat disarankan untuk melibatkan nomor K13).
pihak terkait seperti dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dan dari
Direktorat KKJI atau instansi lain yang terkait seperti Balai/Loka Kawasan
Konservasi Perairan Nasional (KKPN) dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Cara menghitung capaian untuk setiap peringkat
dan Laut (PSPL). Untuk menentukan capaian di setiap peringkat, digunakan rumus sederhana
sebagai berikut:

38 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 39
38 39
Contoh lain:

40

41
Bila hasilnya seperti berikut,
Jumlah pertanyaan yang mendapat jawaban ‘Ya’
Capaian (persen) = x 100% Merah Kuning Hijau Biru Emas
Jumlah pertanyaan pada peringkat yang dinilai* 100% 85% 27% 9% 0%
Maka kawasan konservasi yang dikaji memiliki peringkat MERAH.
*Merah = 8; Kuning = 11; Hijau = 20; Biru = 28; Emas = 6

Contoh:
Cara menyajikan peringkat kawasan konservasi
Bila pada peringkat Merah, pertanyaan yang mendapat jawaban „Ya‟ adalah
Untuk kepentingan pelaporan, maka hanya peringkat warna dan
5, maka capaian peringkat tersebut adalah (5/8 x 100)% = 62,5 %
persentase capaian yang disajikan dalam laporan atau, misalnya, lembar-
fakta. Beberapa contoh dapat dilihat di bawah ini.
Bila pada peringkat Hijau, pertanyaan yang mendapat jawaban „Ya‟ adalah
10, maka capaian peringkat tersebut adalah (10/19 x 100)% = 52,6%
100% (berarti kawasan konservasi berperingkat MERAH)
Bila pada peringkat Biru, pertanyaan yang mendapat jawaban „Ya‟ adalah
100% (berarti kawasan konservasi berperingkat KUNING)
15, maka capaian peringkat tersebut adalah (15/27 x 100)% = 55,6%
100% (berarti kawasan konservasi berperingkat BIRU)
Cara menentukan peringkat suatu kawasan konservasi
Untuk menentukan peringkat kawasan konservasi yang dikaji, digunakan
aturan sederhana sebagai berikut.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Peringkat suatu kawasan ditunjukkan oleh peringkat yang memiliki
persentase skor sempurna 100%.
Aturan sederhana ini dibuat karena E-KKP3K ini menganut prinsip
“membangun tumpukan balok” (building block)dimana dipersyaratkan
bawah peringkat selanjutnya tidak mungkin dapat dicapai bila kegiatan-
kegiatan pada peringkat sebelumnya belum selesai dilaksanakan atau
dicapai seluruhnya.
Berikut adalah beberapa contoh yang dapat digunakan. Perlu ditekankan di
sini bahwa pada perangkat-lunak yang digunakan, penentuan peringkat ini
dilakukan secara otomatis.

Contoh:
Bila hasilnya seperti berikut,
Merah Kuning Hijau Biru Emas
100% 100% 90% 27% 0%
Maka kawasan konservasi yang dikaji memiliki peringkat KUNING.

Contoh lain:
Bila hasilnya seperti berikut,
Merah Kuning Hijau Biru Emas
95% 47% 20% 0% 0%
Maka kawasan konservasi yang dikaji memiliki peringkat MERAH dengan capaian
95%.

40 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
41 41
40
BAB IV Selain analisis terhadap perubahan peringkat dan capaian pada

42

43
PELAPORAN masing-masing peringkat, analisis dapat dilakukan juga terhadap
kriteria yang tidak tercapai pada masing-masing peringkat, baik
A. Hasil Pengumpulan Data Evaluasi peringkat yang telah dilewati maupun peringkat yang ingin dicapai.
Analisis ini dapat menghasilkan rekomendasi yang berupa usulan
Hasil pengumpulan data evaluasi kemudian disimpan dalam program/kegiatan bagi pengelola kawasan konservasi dalam
bentuk berkas (file) elektronik, yang disimpan dalam folder yang pengelolaan kawasan konservasi pada tahun dan/atau periode
terstruktur dan diberi nama sesuai dengan format yang disepakati. beritanya.
Struktur penyimpanan berkas data evaluasi harus terstruktur agar
mudah dicari pada saat dibutuhkan kembali. Salah satu contoh format
struktur folderpenyimpanan data adalah: C. Kesimpulan

D:\Data Monitoring\Efektivitas\ Kesimpulan disusun berdasarkan peringkat dan persentase


capaian efektivitas kawasan konservasi. Jika evaluasi sudah dalam
Setelah data disimpan secara elektronik, kemudian data yang bentuk monitoring, maka di dalam kesimpulan juga dimasukkan
terekam dalam formulir versi salinan kertas (hard copy) juga disimpan perubahan efektivitas antar waktu. Kemudian dalam kesimpulan juga
dalam sebuah tempat yang juga terstruktur. dimasukkan rekomendasi usulan program/kegiatan pada tahun
dan/atau periode berikutnya.
Pemberian nama berkas juga harus terstandarisasiuntuk
memudahkan pencarian dan melakukan perbandingan antar tahun.
Secara umum nama berkas yang diusulkan adalah sebagai D. Susunan Isi Laporan
berikut:<nama kawasan konservasi _jenis data_tahun pengambilan>.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Contoh: Laporan hasil evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil (E-KKP3K) seyogianya disusun
Gili matra_efektivitas_baseline2011.xls seperti yang tercantum pada Tabel 4 di bawah ini.
Gili matra_efektivitas_monitoring2012.xls
Tabel 4 – Susunan isi laporan kajian evaluasi efektivitas
Setelah data dimasukkan dan disimpan, baru kemudian dapat dianalisis. pengelolaan KKP3K yang disarankan

B. Analisis Judul
Abstrak atau Rangkuman
Berdasarkan hasil pengisian form data evaluasi maka dapat Daftar Isi
ditentukan peringkat kawasan konservasi yang sedang dinilai Uraian tentang tim penilai
efektivitasnya; mulai merah, kuning, hijau, biru, hingga emas. Baik Pendahuluan/Latar Belakang
berdasarkan evaluasi tingkat makro maupun tingkat mikro. Masing- Tujuan pengelolaan, sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-
masing peringkat memiliki nilai atau persentase capaian, misalnya budaya
kawasan konservasi A memiliki peringkat hijau dengan persentase Hasil kajian evaluasi – peringkat kawasan konservasi
capaian 50 %. Lihat bagian akhir dari titik D2: Metode Evaluasi di Kesimpulan dan Rekomendasi
atas. Rekomendasi Prioritas
Lampiran (terutama hasil-hasil monitoring aspek-aspek pengelolaan,
Peringkat tersebut dapat dibandingkan antar waktu sehingga sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya)
dapat diperoleh informasi tentang perubahan efektivitas kawasan yang
dinilai setiap periode waktu yang telah disepakati. Peningkatan
efektivitas suatu kawasan pada periode waktu tertentu tidak harus
berupa perubahan peringkatnya, tetapi dapat juga perubahan capaian
pada peringkat yang sama.

42 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 43
42 43
BAB V Bagi pemerintah, hasil evaluasi pengelolaan kawasan konservasi

44

45
SARAN DAN TINDAK LANJUT dapat dijadikan dasar sebagai evaluasi kinerja yang selanjutnya
digunakan untuk memberikan penghargaan maupun sanksi dalam
pengelolaan kawasan konservasi.
A. Saran dan Rekomendasi
Dari hasil evaluasi efektivitas pengelolaan berkelanjutan kawasan
- Penghargaan
konservasi perairan, untuk meningkatkan level pengelolaan
berkelanjutan, disarankan sekurang-kurangnya melakukan langkah- Penghargaan diberikan kepada pengelola yang telah melakukan
langkah sebagai berikut: pengelolaan berkelanjutan terhadap kawasan konservasi perairan
yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan level pengelolaannya.
a. Hasil evaluasi : Level 1 (Merah) Adapun bentuk penghargaannya akan diatur kemudian oleh Dirjen
KP3K.
 Segera membentuk lembaga pengelola kawasan konservasi
perairan
- Sanksi
 Segera membuat rencana pengelolaan kawasan konservasi
Sanksi diberikan kepada pengelola apabila saran-saran rekomendasi
perairan pada level tertentu tidak dilaksanakan dengan baik pada waktu
tertentu, sehingga tidak meningkatkan kinerja pengelolaan terhadap
b. Hasil Evaluasi : Level 2 (Kuning) kawasan konservasi perairan yang menyebabkan level pengelolaan
 Menyelenggarakan penguatan kelembagaan tidak berubah. Adapun bentuk sanksi yang diberikan akan diatur
 Membangun infrastruktur kawasan konservasi kemudian oleh Dirjen KP3K.
 Melakukan upaya-upaya pokok pengelolaan kawasan konservasi

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
perairan

c. Hasil Evaluasi : Level 3 (Hijau)


 Melaksanakan pengelolaan kawasan konservasi dengan baik

d. Hasil Evaluasi : Level 4 (Biru)


 Melakukan upaya-upaya untuk menjaring pihak lembaga non-
pemerintah untuk berkontribusi dalam pengelolaan kawasan
konservasi
 Melakukan kerjasama dengan pihak lain non-pemerintah dalam
pengelolaankawasan konservasi

e. Hasil Evaluasi : Level 5 (Emas)


 Melakukan monitoring dan evaluasi untuk menjaga keberlanjutan
pengelolaan kawasan konservasi

B. Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan


konservasi, dapat diketahui permasalahan dan kelemahan yang dihadapi
oleh pengelola dalam melaksanakan pengelolaan kawasan. Pengelola
KKP3K menyusun rencana tindak lanjutsesuai dengan saran untuk
meningkatkan efektivitas pengelolaan.

44 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 45
44 45
BAB VI Lampiran II: Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan

46

47
PENUTUP Pulau-Pulau Kecil Nomor KEP. 44/KP3K/2012 Pedoman
Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-
Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) ini merupakan bagian dari KKP3K).
upaya untuk mencapai target pengelolaan kawasan konservasi secara
berkelanjutan.
DAFTAR KARTU SKOR EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN
KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU
KECIL (E-KKP3K)

FORMULIR KETERANGAN
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 09 Oktober 2012 1. INFORMASI LATAR KAWASAN KONSERVASI
2. KARTU SKOR EVALUASI, MELIPUTI:

DIREKTUR JENDERAL a. PERINGKAT MERAH (TINGKAT 1) KAWASAN


KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL, KONSERVASI DIINISIASI;
ttd.
SUDIRMAN SAAD b. PERINGKAT KUNING (TINGKAT 2) KAWASAN
KONSERVASI DIDIRIKAN;

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
c. HIJAU (TINGKAT 3) KAWASAN KONSERVASI
Disalin sesuai dengan aslinya
DIKELOLA MINIMUM;
Kabag Hukum, Organisasi dan Humas
d. BIRU (TINGKAT 4) KAWASAN KONSERVASI
DIKELOLA OPTIMUM; DAN
Achmad Satiri e. EMAS (TINGKAT 5) KAWASAN KONSERVASI
MANDIRI.

46 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 47
46 47
A. INFORMASI LATAR KAWASAN KONSERVASI

48

49
dimana kawasan sudah
diidentifikasi/dicadang-
Cukup jelas. Pengguna
diminta untuk memilih

pada kolom verifikasi.

kan maka pertanyaan


pengusul utama yang
KODE kawasan konservasi <cantumkan KODE kawasan konservasi di sini>

lainnya dicantumkan
kawasan konservasi.
Dalam kasus dimana

dipilih dan pengusul

Pada kasus tertentu


salah satu pengusul

pengusul lebih dari


PENJELASAN

ini dianggap sudah


NAMA kawasan konservasi <cantumkan NAMA kawasan konservasi di sini>

satu, maka cukup


inisiatif pendirian
LOKASI kawasan konservasi <cantumkan LOKASI kawasan konservasi di sini>

dijawab ‘Ya’.
KOORDINAT kawasan
Bujur B/T Lintang U/S
konservasi
Titik 1
Titik 2
Titik 3

usulan inisiatif seperti


yang tercantum pada
dokumen pengajuan
Titik 4

ALAT VERIFIKASI

lainnya, bila jumlah


pengusul lebih dari

PerMen KP Nomor
PER.02/MEN/2009.
Pengguna harus
Titik 5

Daftar pengusul

Pasal 9 Ayat (2)


melampirkan
<tambahkan sesuai kebutuhan>

Tujuan Pengelolaan Keterangan: jumlah

satu.
Tujuan Sumberdaya tujuan untuk setiap
Kawasan aspek bisa lebih dari
satu dan/atau dibagi
Tujuan Sosial-Ekonomi- menjadi beberapa sub-

Tidak
Budaya Masyarakat

JAWABAN
tujuan.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Target Sumberdaya 1 Keterangan: target konservasi

Ya
Usulan inisiatif pendirian kawasan konservasi diajukan oleh:
adalah sumberdaya yang akan
Target Sumberdaya 2

49
dikelola. Dapat berupa
Target Sumberdaya 3 populasi species, habitat
Target Sumberdaya 4 dan/atau ekosistem.

Target sosial-ekonomi- Keterangan: target sosial-


budaya 1 ekonomi-budaya meliputi

Lembaga swadaya masyarakat


segala hal yang mengarah
Target sosial-ekonomi-

PERTANYAAN
kepada pemberian insentif
budaya 2 untuk meningkatkan

1: Kawasan Konservasi Diinisiasi


Target sosial-ekonomi- dukungan terhadap

Kelompok masyarakat

Lembaga pemerintah
Lembaga pendidikan
budaya 3 kawasan konservasi.

Lembaga penelitian
Contoh: mata-pencaharian
Target sosial-ekonomi- alternatif, partisipasi,
budaya 4 perubahan perilaku, dll.

Tingkat

Perorangan
(pilih salah satu)
B. KARTU SKOR EVALUASI

NOMOR

M1
Peringkat
Merah

KRITERIA

1: Usulan
Inisiatif
48 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 49
48
50
Peringkat MERAH: tingkat 1 – kawasan konservasi diinisasi (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
Usulan inisiatif sudah diserahkan kepada: (pilih salah satu)
M2a Pemerintah pusat atau pemerintah Dokumen seperti yang Cukup jelas. Pengguna
memilih menjawab ‘Ya’ untuk
daerah tanpa kajian awal dan peta tercantum pada Pasal 11 pertanyaan ini bila kondisi
Ayat (2) PerMen KP usulan seperti yang tercantum
02/2009. pada Pasal 11 Ayat (1) dan (2)
PerMen KP 02/2009.
Pengguna harus memilih
jawaban ‘Tidak’ untuk
pertanyaan M2b. Pada kasus
tertentu dimana kawasan
sudah
diidentifikasi/dicadangkan
1: Usulan maka pertanyaan ini dianggap
dijawab ‘Ya’.
Inisiatif Cukup jelas. Pengguna
M2b Pemerintah pusat atau pemerintah Dokumen yang
memilih menjawab ‘Ya’ untuk
daerah lengkap dengan kajian awal dan dilengkapi peta seperti pertanyaan ini bila kondisi
peta yang tercantum pada usulan seperti yang tercantum
Pasal 1o PerMen KP pada Pasal 10 Ayat (1), (2) dan
02/2009. (3) PerMen KP 02/2009.
Pengguna harus memilih
jawaban ‘Tidak’ untuk
pertanyaan M2a. Pada kasus
tertentu dimana kawasan
sudah
diidentifikasi/dicadangkan
maka pertanyaan ini dianggap
dijawab ‘Ya’.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 50
50

Peringkat MERAH: tingkat 1 – kawasan konservasi diinisasi (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
M3 Apakah survei dan penilaian potensi calon Laporan kajian sesuai Cukup jelas.
kawasan konservasi sudah dilakukan PerMen KP 02/2009
berdasarkan PerMen KP 02/2009 dan/atau dan/atau PerMen KP
PerMen KP 17/2008? 17/2008.
M4 Apakah sosialisasi calon kawasan Laporan hasil sosialisasi Cukup jelas.
konservasi sudah dilakukan berdasarkan sesuai PerMen KP
PerMen KP 02/2009 dan/atau PerMen KP 02/2009 dan/atau
17/2008? PerMen KP 17/2008.
M5 Apakah konsultasi publik calon kawasan Laporan hasil konsultasi Cukup jelas.
2: Identifi-
konservasi KP sudah dilakukan publik sesuai PerMen
kasi &
berdasarkan PerMen KP 02/2009 dan/atau KP 02/2009 dan/atau
Inventari-
PerMen KP 17/2008? PerMen KP 17/2008.
sasi calon
M6 Apakah koordinasi dengan instansi terkait Laporan hasil Cukup jelas.
kawasan
tentang calon kawasan konservasi sudah koordinasi sesuai
dilakukan berdasarkan PerMen KP PerMen KP 02/2009
02/2009 dan/atau PerMen KP 17/2008? dan/atau PerMen KP
17/2008.
M7 Apakah hasil identifikasi dan inventarisasi Rekomendasi calon KKP Cukup jelas.
digunakan untuk merekomendasikan sesuai dengan Pasal 19
calon kawasan konservasi berdasarkan PerMen KP 02/2009
PerMen KP 02/2009 dan/atau PerMen KP dan/atau Pasal 15
17/2008? PerMen KP 17/2008.
51

51 51
52
Peringkat MERAH: tingkat 1 – kawasan konservasi diinisasi (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
M8a Apakah kawasan telah dicadangkan, SK/Peraturan, yang Cukup jelas.
tetapi belum sesuai dengan PerMen KP perlu ditindaklanjuti Pencadangan pada
02/2009 dan/atau PerMen KP 17/2008? dengan penyesuaian umumnya berupa
3: Pen-
(mengacu kepada Pasal Keputusan/Peraturan.
cadangan
20 Ayat (2) PerMen KP
kawasan
02/2009).
konser-
M8b Apakah kawasan telah dicadangkan dan SK/peraturan Cukup jelas.
vasi
sudah sesuai dengan PerMen KP 02/2009 pencadangan. Pencadangan pada
dan/atau PerMen KP 17/2008? umumnya berupa
Keputusan/Peraturan.
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 52
52

Peringkat Tingkat
Kuning 2: Kawasan Konservasi Didirikan

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K9 Apakah sudah ada petugas pengelola Dokumen Struktur organisasi Terdapat orang/perorangan
kawasan konservasi? dan/atau uraian TUPOKSI. atau organisasi yang memiliki
tugas dan fungsi pengelolaan
kawasan. Misal: tanggung-
jawab pengelolaan kawasan
konservasi menjadi bagian
TUPOKSI Seksi Pengawasan
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
K10 Apakah unit organisasi pengelola memiliki SK Kepala Daerah/ Terdapat orang/perorangan
SDM yang ditetapkan dengan SK? Menteri/Kepala Unit atau organisasi yang ditunjuk
Organisasi. dan ditetapkan dengan Surat
4: Unit Dokumen Struktur Keputusan.
organi- organisasi dan/atau uraian
sasi TUPOKSI.
K11 Apakah jumlah SDM di unit organisasi Dokumen Struktur Tersedianya jumlah orang
pengelola sesuai kebutuhan TUPOKSI
pengelola memadai untuk menjalankan organisasi dan/atau uraian
dan SDM TUPOKSI. organisasi sesuai dengan
organisasi?
Dokumen Profil SDM standar yang ditetapkan oleh
Pengelola. Pemerintah, dengan jumlah
SDM sesuai dengan kebutuhan
minimum.
K12 Apakah SDM pengelola telah mengikuti Laporan pelatihan atau Setidaknya telah mengikuti 1
pelatihan dasar konservasi? sertifikat atau bukti lain. (satu) jenis pelatihan dasar
sesuai TUPOKSI, misalnya:
MPA 101, Pelatihan Konservasi
Sumberdaya Ikan, Pelatihan
penyelaman dan monitoring,
dll.
53

53 53
54
Peringkat KUNING: tingkat 2 – kawasan konservasi didirikan (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K13 Bagaimana status rencana pengelolaan?
Cukup jelas. Hentikan
pengisian tabel pada
kriteria 5 (rencana
• Belum ada rencana pengelolaan
pengelolaan dan zonasi)
ketika pertanyaan ini
dijawab ‘Ya’.
Draf dokumen rencana Cukup jelas. Pertanyaan
pengelolaan. lain pada nomor K13 harus
• Rencana pengelolaan dalam proses
5: dijawab ‘Tidak’ ketika
penyusunan
Rencana jawaban untuk pertanyaan
pengelola ini ‘Ya’.
an dan • Dokumen Final Rencana Pengelolaan sudah Dokumen final Cukup jelas. Pertanyaan
zonasi tersusun Rencana Pengelolaan. lain pada nomor K13 harus
Tanda terima dijawab ‘Tidak’ ketika
dokumen yang jawaban untuk pertanyaan
ini ‘Ya’. Dokumen rencana
ditandatangani Kepala
pengelolaan telah final
Satuan Unit Organisasi
disusun dan diusulkan
Pengelola. untuk disyahkan. Tahapan
pennyusunan rencana
pengelolaan mengacu
pada Pasal 30 PerMenKP
30/2010.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
54
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 54

Peringkat KUNING: tingkat 2 – kawasan konservasi didirikan (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K14 Apakah dokumen rencana pengelolaan sudah Dokumen Rencana Cukup jelas. informasi kondisi
5: memuat informasi sumberdaya & sosekbud Pengelolaan: sumberdaya dan sosial-
Rencana yang dapat dijadikan sebagai data garis dasar Matriks/Ringkasan ekonomi-budaya di masing-
(t0)? Rencana pengelolaan, yang masing kawasan konservasi,
pengelola berisi Informasi seperti persentase tutupan
an dan sumberdaya – garis dasar. karang, kelimpahan ikan
zonasi Dokumen Pendukung target, persepsi masyarakat,
Lainnya. pendapatan nelayan, dll.
K15 Apakah unit pengelola telah memiliki Laporan dan cek fisik. Cukup jelas.
kantor?
K16 Apakah unit pengelola telah memiliki Laporan dan cek fisik. Cukup jelas. Minimum papan
papan informasi kawasan? informasi yang menjelaskan
batas kawasan, sistem zonasi
kawasan atau kegiatan yang
boleh/tidak boleh dilakukan
6: Sarana di kawasan konservasi.
dasar dan K17 Apakah unit pengelola telah memiliki Laporan dan cek fisik. Cukup jelas. Peralatan
prasarana peralatan kantor minimum? minimum, setidaknya dapat
berfungsi menjalankan
organisasi, seperti:
meubelair, alat pengolah
data, alat komunikasi.
K18 Apakah unit pengelola sudah dilengkapi Laporan dan cek fisik. Cukup jelas.
dengan prasarana pengelolaan (alat
monitoring, alat komunikasi)?

55
55

55
56
Peringkat KUNING: tingkat 2 – kawasan konservasi didirikan (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
K19 Bagaimana status pembiayaan pengelolaan?
• Belum ada pembiayaan pengelolaan Cukup jelas. Pertanyaan
lain pada nomor K19
7:
harus dijawab ‘Tidak’
Dukung-
ketika jawaban untuk
an pem-
pertanyaan ini ‘Ya’.
biayaan
• Ada pembiayaan pengelolaan tapi Laporan keuangan unit Cukup jelas. Pertanyaan
pengelola
belum memadai (minimum untuk organisasi pengelola. lain pada nomor K19
an
operasional kantor). harus dijawab ‘Tidak’
ketika jawaban untuk
pertanyaan ini ‘Ya’.
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
56
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 56

Peringkat Tingkat
Hijau 3: Kawasan Konservasi Dikelola Minimum

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
H20 Apakah jumlah SDM pada unit organisasi Dokumen dan/atau Cukup jelas.
pengelola sesuai dengan fungsi laporan terkait dengan
pengelolaan (pengawasan, monitoring fungsi SDM pengelolaan.
sumberdaya, sosekbud)?
H21 Apakah kualifikasi SDM pada unit Sertifikat/ijazah yang Cukup jelas.
4: Unit sesuai kompetensi.
organisasi pengelola memiliki minimal 2
Organ-
(dua) kompetensi pengelolaan yang
isasi
dibutuhkan berikut (perencanaan,
Pengelola
monitoring evaluasi, pengawasan,
dan SDM
penelitian, monitoring sumberdaya,
sosekbud)?
H22 Apakah unit organisasi pengelola sudah Laporan kegiatan Cukup jelas.
menginisiasi kemitraan denganpemangku komunikasi antar-
kepentingan? pemangku kepentingan.
H23 Apakah kantor unit pengelola memiliki Laporan, dan pemeriksaan Cukup jelas.
5: Sarana peralatan kantor memadai? di lapangan.
dan pra- H24 Apakah unit pengelola memiliki sarana Laporan (tentang sarana Cukup jelas.
sarana dan prasarana pendukung pengelolaan ? pengawasan, alat
pendu- monitoring sumberdaya,
kung alat komunikasi/sosialisasi
pengelola dan sarana lain, sarana
an tanda batas kawasan) dan
cek fisik.
57

57 57
58
Peringkat HIJAU: tingkat 3 – kawasan konservasi dikelola minimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
H25 Apakah Perencanaan Pendanaan Dokumen strategi dan Cukup jelas.
pengelolaan kawasan sudah ada? rencana pendanaan
kawasan.
H26 Apakah unit pengelola memperoleh Laporan keuangan unit Cukup jelas.
6:
dukungan pembiayaan pengelolaan dari organisasi pengelola
Dukung-
Anggaran Pembangunan dan Belanja sesuai dengan
an pem-
Daerah (APBD)/ Anggaran Pembangunan ketentuan yang berlaku
biayaan
dan Belanja Negara (APBN)? di Indonesia & rencana
pengelola
kerja tahunan.
an
H27 Apakah ada perencanaan pemenuhan Dokumen usulan Cukup jelas.
kebutuhan anggaran pengelolaan anggaran alternatif,
kawasan? surat permohonan,
proposal dan lain-lain.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
58
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 58

Peringkat HIJAU: tingkat 3 – kawasan konservasi dikelola minimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
8: H28 Apakah dokumen final rencana Dokumen usulan dan Cukup jelas.
Pengesah pengelolaan sudah diusulkan untuk tanda terima usulan.
an disahkan?
rencana H29 Apakah dokumen rencana pengelolaan SK pengesahan rencana Cukup jelas.
pengelola sudah disahkan? pengelolaan.
an dan
zonasi
H30 Apakah SOP tentang administrasi Dokumen-dokumen Cukup jelas.
9: perkantoran dan pengelolaan keuangan SOP. Sebutkan.
Standar sudah ada?
Operasi- H31 Apakah SOP sarana-prasarana (standar Dokumen SOP tentang Cukup jelas.
onal minimum) sudah ada? sarana-prasarana.
Prosedur H32 Apakah SOP pengelolaan (penguatan Dokumen-dokumen Cukup jelas.
(SOP) kelembagaan, patroli bersama, SOP. Sebutkan.
pengelola pengelolaan sumberdaya kawasan, dan
an penguatan sosekbud) sudah ada sesuai
dengan kebutuhan minimum ?

59
59

59
60
Peringkat HIJAU: tingkat 3 – kawasan konservasi dikelola minimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
H33 Apakah strategi penguatan kelembagaan Laporan monitoring & Cukup jelas.
dilaksanakan? evaluasi (M&E) kegiatan.
H34 Apakah pengukuran kondisi awal Dokumen rencana Cukup jelas.
sumberdaya sudah dilaksanakan? pengelolaan dan atau
10: laporan survei.
Pelaksana H35 Apakah strategi penguatan pengelolaan Laporan monitoring & Cukup jelas.
an sumberdaya kawasan dilaksanakan? evaluasi (M&E) kegiatan.
Rencana H36 Apakah pengukuran kondisi awal sosekbud Dokumen rencana Cukup jelas.
pengelola sudah dilaksanakan? pengelolaan dan atau
an dan laporan survei.
Zonasi H37 Apakah strategi penguatan sosial, ekonomi, Laporan monitoring & Cukup jelas.
dan budaya dilaksanakan? evaluasi (M&E) kegiatan.
H38 Apakah telah ada upaya pemanfaatan Laporan monitoring & Cukup jelas.
kawasan (minimum satu bentuk evaluasi (M&E) kegiatan.
pemanfaatan) ?
H39 Apakah usulan penetapan sudah disampaikan Dokumen usulan & tanda Cukup jelas.
11: ke Menteri Kelautan dan Perikanan? terima penyerahan
Penetap- dokumen.
an KKP3K H40 Apakah kawasan konservasi sudah ditetapkan SK Menteri. Cukup jelas.
oleh Menteri Kelautan dan Perikanan?
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 60
60

Peringkat Tingkat
Biru 4: Kawasan Konservasi Dikelola Optimum

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B41 Apakah kualifikasi SDM pada unit organisasi Dokumen dan/atau Cukup jelas.
pengelola sesuai dengan kompetensi yang laporan terkait dengan
dibutuhkan? kapasitas SDM
4: Unit pengelolaan
Organi- (perencanaan, monitoring
sasi evaluasi, pengawasan,
Pengelola penelitian, monitoring
dan SDM sumberdaya, sosekbud).
Kualifikasi dibuktikan
dengan sertifikat
pelatihan dan/atau ijazah.
5: Sarana B42 Apakah sarana & prasarana sudah lengkap Laporan dan cek fisik. Cukup jelas.
dan pra- sesuai dengan kebutuhan?
sarana
pendu-
kung
pengelola-
an
6: Dukung- B43 Apakah anggaran pengelolaan kawasan telah Laporan pelaksanaan Jawaban mengacu kepada
an Pem- terpenuhi sesuai dengan perencanaan? kegiatan dan sumber pemenuhan kebutuhan
biayaan pendanaan. anggaran di pertanyaan
pengelola- H27.
an
61

61 61
62
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B44 Apakah SOP penelitian dan pendidikan Dokumen SOP penelitian Cukup jelas.
9: Standar sudah ada? dan pendidikan.
Operasi- B45 Apakah SOP pelaksanaan kegiatan Dokumen SOP pariwisata Cukup jelas.
onal pariwisata alam perairan sudah ada? alam.
Prosedur
B46 Apakah SOP pelaksanaan kegiatan Dokumen SOP budidaya. Cukup jelas.
(SOP)
pengelola- budidaya sudah ada?
an B47 Apakah SOP pelaksanaan kegiatan Dokumen SOP perikanan Cukup jelas.
perikanan tangkap sudah ada? tangkap.
11: B48 Apakah sosialisasi penetapan kawasan Dokumen laporan yang Cukup jelas.
Penetap- konservasi sudah dilakukan? dilengkapi Daftar hadir
an sosialisasi dan foto
kawasan kegiatan.
konser-
vasi
B49 Bagaimana status penataan batas?
• Sudah ada inisiasi penataan batas SK Panitia tata batas Cukup jelas.
sesuai dengan pasal 24
12:Penata- PerMen KP 02/2009.
an batas • Kegiatan penataan batas dalam proses Laporan kegiatan Cukup jelas.
kawasan (pengukuran, pemetaan
dan sosialisasi).
• Batas Kawasan telah disahkan Berita acara tata batas Cukup jelas.
yang ditetapkan SK

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Menteri KP.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 62
62

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B50 Apakah kemitraan dengan pemangku Laporan kegiatan Cukup jelas.
kepentingan sudah disepakati? koordinasi, atau Nota
Kesepahaman, Program
bersama dan
sebagainya.
Cukup jelas. Pengguna
pedoman harus memilih
B51 Apakah kemitraan dengan pemangku kepentingan sudah diimplementasikan? salah satu dari
13: Pelem- pertanyaan yang
bagaan tersedia.
Belum dilaksanakan
Cukup jelas. Kemitraan
Sudah dilaksanakan, tetapi secara hanya dilakukan dalam
Laporan kegiatan.
insidental kurun waktu tertentu
atau sesaat.
Cukup jelas. Kemitraan
Sudah dilaksanakan, secara dilaksanakan sesuai
Laporan kegiatan.
berkesinambungan dengan yang
direncanakan

63
63

63
64
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B52 Apakah penguatan kelembagaan Laporan kegiatan Cukup jelas.
masyarakat sudah dilaksanakan? bimbingan teknis,
pembinaan, pelatihan,
penyuluhan.
B53 Bagaimana status penegakan aturan Cukup jelas. Pengguna
(pengendalian dan pengawasan) dalam pedoman harus memilih
kawasan oleh unit pengelola? salah satu dari pertanyaan
yang tersedia.
Cukup jelas.
Belum dilaksanakan
Penegakan aturan terkait pengelolaan Laporan sosialisasi aturan, Cukup jelas.
13: Pelem- kawasan sudah dilaksanakan secara papan informasi, laporan
teratur kegiatan pengawasan.
bagaan
B54 Bagaimana status pengawasan berbasis Cukup jelas. Pengguna
masyarakat di kawasan konservasi? pedoman harus memilih
salah satu dari pertanyaan
yang tersedia.
Cukup jelas.
Belum dilaksanakan
Dokumen (laporan Cukup jelas.
Sudah ada inisiasi dan dalam proses kegiatan dan
pembentukan (organisasi & sistem) pembentukan
pokmaswas).
Dokumen (laporan Cukup jelas.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pengawasan sudah dilakukan secara
teratur kegiatan pengawasan).

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 64
64

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B55 Apakah kawasan konservasi tercantum Dokumen Cukup jelas.
dalam dokumen Rencana Pembangunan RPJMN/Renstra
Jangka Menengah Nasional Pemerintah;
(RPJMN)/Rencana strategis Pemerintah RPJMD/Renstra
dan/atau Rencana Pembangunan Jangka Pemerintah Daerah.
Menengah Daerah (RPJMD)/Rencana
strategis Pemerintah Daerah?
B56 Apakah kawasan konservasi tercantum Cukup jelas. Pengguna
dalam dokumen Rencana Tata Ruang pedoman harus memilih
13: Pelem- Wilayah (RTRW)/Rencana Zonasi Wilayah salah satu dari pertanyaan
bagaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)? yang tersedia.

Belum tercantum Cukup jelas.


Cukup jelas.
Dalam proses penyesuaian dengan Dokumen/laporan
nomenklatur aturan yang berlaku kegiatan.

Sedang dalam proses penetapan Dokumen/laporan Cukup jelas.


menjadi Peraturan Daerah kegiatan.
Kawasan konservasi sudah tercantum Dokumen Cukup jelas.
dalam dokumen RTRW/RZWP3K RTRW/RZWP3K.

65
65

65
66
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B57 Bagaimana kondisi habitat sumberdaya ikan dalam Cukup jelas. Pengguna pedoman
kawasan? seyogianya memilih salah satu di
antara pertanyaan B57A atau
B57B dan/atau B57C, sesuai
dengan metode pengumpulan
data yang digunakan.
B57A Apakah terjadi perbaikan kondisi habitat di zona Kondisi t0 (garis dasar) di Cukup jelas.
inti, zona perikanan berkelanjutan, zona masing-masing zona
pemanfaatan, pemanfaatan terbatas dan/atau dibandingkan dengan hasil
pemantauan habitat
14: zona lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh
sumberdaya ikan di zona-zona
Pengelola peningkatan tutupan ekosistem terumbu karang tersebut (harus menunjukkan
dan/atau padang lamun dan/atau hutan bakau? data deret waktu).
an
B57B Apakah terjadi perbaikan kondisi habitat di zona Kondisi t0 (garis dasar) di Cukup jelas.
Sumber- masing-masing zona
inti, zona perikanan berkelanjutan, zona
daya pemanfaatan, pemanfaatan terbatas dan/atau dibandingkan dengan hasil
Kawasan pemantauan habitat
zona lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh
sumberdaya ikan di zona-zona
peningkatan luasan ekosistem terumbu karang tersebut (harus menunjukkan
dan/atau padang lamun dan/atau hutan bakau? data deret waktu).
B57C Apakah kualitas fisika-kimia-geologi perairan di Kondisi t0 (garis dasar) di Cukup jelas.
zona inti, zona perikanan berkelanjutan, zona masing-masing zona
pemanfaatan, pemanfaatan terbatas, dan/atau dibandingkan dengan hasil
pemantauan kualitas fisika-
zona lainnya, terjaga/terpelihara?
kimia-geologi perairan di zona-
zona tersebut (harus
menunjukkan data deret waktu).

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 66
66

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B58 Bagaimana kondisi populasi ikan atau species target Cukup jelas. Pengguna pedoman
non-ikan di dalam kawasan? seyogianya memilih salah satu di
antara pertanyaan B58A sampai
B58F yang paling relevan
dengan situasi dan tipe
kawasan.
B58A Apakah kondisi populasi ikan terpelihara atau meningkat Laporan pemantauan populasi Cukup jelas.
di zona inti, zona perikanan berkelanjutan dan zona ikan sesuai target konservasi
pemanfaatan? (termasuk biomassa, jumlah
jenis ikan, kelimpahan,
keragaman).
14: B58B Apakah kondisi kualitas (ukuran panjang/berat) ikan Cukup jelas.
Laporan pemantauan kualitas
dominan yang ada di dalam zona inti, zona perikanan
Pengelola (ukuran panjang/berat) ikan di
berkelanjutan, zona pemanfaatan dan/atau zona
zona-zona dimaksud.
an pemanfaatan terbatas, terpelihara atau meningkat?
Sumber- B58C Apakah jumlah tangkapan nelayan di zona perikanan Laporan pemantauan jumlah Cukup jelas.
berkelanjutan/zona pemanfaatan terbatas (perikanan tangkapan ikan oleh nelayan
daya tangkap) tetap atau meningkat? (biomassa total per jumlah
Kawasan nelayan per satuan/periode
waktu tertentu).
B58D Apakah jumlah produksi nelayan di zona perikanan Laporan pemantauan produksi Cukup jelas.
berkelanjutan/zona pemanfaatan terbatas (budidaya) hasil budidaya (biomassa total
tetap atau meningkat? per jumlah nelayan per satuan/
periode waktu tertentu).
B58E Apakah jumlah dan keanekaragaman jenis/species Cukup jelas.
Laporan pemantauan jumlah
target non-ikan di zona inti, zona perikanan
dan keanekaragaman
berkelanjutan, zona pemanfaatan dan/atau zona
jenis/species target non-ikan.
pemanfaatan terbatas, terpelihara atau meningkat?
B58F Apakah populasi species endemik kawasan tetap atau Laporan pemantauan populasi Cukup jelas.
meningkat? species endemik.
67

67 67
68
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B59 Apakah penelitian dan pengembangan Laporan penelitian & Cukup jelas.
14:
terkait kawasan telah dilakukan untuk pengembangan yang
Pengelola
menunjang kegiatan pengelolaan? dipublikasikan.
an
Sumber- B60 Apakah pemanfaatan sumberdaya Analisis laporan Cukup jelas.
daya kawasan telah diselenggarakan dan tidak pemanfaatan dan
Kawasan berdampak negatif terhadap habitat/ laporan pemantauan
populasi dalam kawasan? kondisi habitat/populasi.

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 68
68

Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)


JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B61 Apakah pengelolaan kawasan konservasi Laporan interview Cukup jelas.
mengakomodasi keberadaan adat, terhadap masyarakat
budaya dan/atau kearifan lokal ? adat.

B62 Apakah tingkat dukungan masyarakat Laporan hasil pemantauan Cukup jelas.
terhadap pengelolaan kawasan persepsi masyarakat (yang
konservasi meningkat? mengindikasikan adanya
peningkatan tingkat
15: kesadaran masyarakat dan
Pengelola juga tindakan yang
an Sosial, mendukung pengelolaan
Ekonomi kawasan konservasi).
dan B63 Apakah partisipasi masyarakat dalam Laporan kegiatan Cukup jelas.
Budaya pengelolaan kawasan konservasi pengelolaan kawasan
meningkat? konservasi (yang
mengindikasikan
keterwakilan dan
keterlibatan masyarakat
dalam setiap proses
pengelolaan, atau
keterlibatan masayarakat
dalam implementasi
program yang berkaitan
dengan masyarakat).
69

69 69
70
Peringkat BIRU: tingkat 4 – kawasan konservasi dikelola optimum (lanjutan)
JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
B64 Apakah tingkat pelanggaran dalam kawasan Laporan patroli berisi data Cukup jelas.
konservasi menurun? tentang kegiatan ilegal dan
tidak ramah lingkungan serta
jumlah habitat yang rusak
dalam kawasan konservasi
(laporan deret waktu),
laporan pokmaswas.
15: B65 Apakah kawasan konservasi digunakan sebagai Laporan kegiatan penelitian Cukup jelas.
tempat penelitian dan pendidikan oleh pemangku dan pendidikan dalam
Pengelola kepentingan? kawasan konservasi.
an Sosial, B66 Apakah kegiatan pariwisata dalam kawasan Laporan kajian dampak Cukup jelas.
Ekonomi konservasi memberikan manfaat sosial-ekonomi kegiatan pariwisata dalam
dan bagi pemangku-kepentingan, terutama kawasan konservasi.
Budaya masyarakat, setempat?
B67 Apakah kegiatan budidaya dalam kawasan Laporan kajian dampak Cukup jelas.
konservasi memberikan manfaat sosial-ekonomi kegiatan budidaya dalam
bagi pemangku-kepentingan, terutama kawasan konservasi.
masyarakat, setempat?
B68 Apakah kegiatan perikanan tangkap dalam Laporan kajian dampak Cukup jelas.
kawasan konservasi memberikan manfaat sosial- kegiatan perikanan tangkap
ekonomi kepada pemangku-kepentingan, dalam kawasan konservasi.
terutama masyarakat, setempat?
Jumlah jawaban ‘Ya’
Persentase

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
70
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 70

Peringkat Tingkat
Emas 5: Kawasan Konservasi Mandiri

JAWABAN
KRITERIA NOMOR PERTANYAAN ALAT VERIFIKASI PENJELASAN
Ya Tidak
E69 Apakah kemitraan dengan pemangku Laporan kegiatan dan Cukup jelas.
13: pemantauan, dan hasil kajian
kepentingan telah berjalan dengan baik
Pelemba- tim independen yang
dan berdampak positif? menunjukkan dampak positif
gaan
dari kemitraan.
E70 Apakah penatakelolaan berdampak positif Laporan kajian tim Cukup jelas.
terhadap kinerja pengelolaan? independen yang
menunjukkan dampak positif
pengelolaan terhadap
sumberdaya kawasan dan
16: sosial ekonomi (termasuk
lembaga pengelola).
Pening-
E71 Laporan survei/penilaian dari Cukup jelas.
katan Apakah ada peningkatan pendapatan
tim independen; data Badan
kesejah- (daya beli) sebagai dampak pengelolaan? Pusat Statistik (BPS).
teraan E72 Apakah kegiatan ekonomi dari sektor Laporan survei/penilaian dari Cukup jelas.
masyara- utama kawasan konservasi tim independen; data BPS.
kat (perikanan/pariwisata) meningkat?
E73 Apakah peningkatan pendapatan Laporan survei/penilaian dari Cukup jelas.
masyarakat berdampak terhadap tim independen.
kesadaran masyarakat dalam mendukung
pelestarian sumberdaya kawasan?

71
71

71
KEPUSTAKAAN

72

73
PENJELASAN
Carter, E., Soemodinoto, A. & White, A. (2011). Panduan Untuk Meningkatkan Efektivitas
Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut di Indonesia. Bali: Program Kelautan The
Nature Conservancy Indonesia, xi + 54 halaman.
Cukup jelas.

Convention of Biological Diversity Conference of the Parties 10 Decision X/31 on Protected


Areas (Nagoya, 18–29 October 2010), Point B. Issues that need greater attention, Article
3 (Management Effectiveness) and Article 5 (marine protected areas, MPAs [Keputusan
Nomor X/31 Konferensi Para Pihak 10 Konvensi Keanekaragaman Hayati tentang
Kawasan Lindung (Nagoya, 18–29 Oktober 2010), Titik B. isu-isu yang memerlukan
perhatian lebih besar, Pasal 3 (Efektivitas Pengelolaan) dan Pasal 5 (kawasan lindung
Laporan kegiatan dan
ALAT VERIFIKASI

laut)]; dapat diunduh melalui laman http://www.cbd.int/decision/cop/?id=12297.


Hockings, M., Stolton, S. & Dudley, N. (2000). Evaluating Effectiveness: A Framework for
Assessing the Management of Protected Areas. Gland, Switzerland & Cambridge, UK:
IUCN (The World Conservation Union), x + 121 hal.
keuangan.

Hockings, M., Stolton, S., Leverington, F., Dudley, N. & Courrau, J. (2006). Evaluating
Effectiveness: A Framework for Assessing Management Effectiveness of Protected
Areas, second edition. Gland, Switzerland & Cambridge, UK: IUCN (The World
Conservation Union), xiv +105 hal.
Tidak
JAWABAN

Kapos, V., Balmford, A., Aveling, R., Bubb, P., Carey, P., Entwistle, A., Hopkins, J., Mulliken, T.,
Safford, R., Statterfield, A., Walpole, M. & Manica, A. (2008). Calibrating conservation:

Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
new tools for measuring success. Conservation Letters, 1: 155–164.
Ya

Kapos, V., Balmford, A., Aveling, R., Bubb, P., Carey, P., Entwistle, A., Hopkins, J., Mulliken,

72
T., Safford, R., Stattersfield, A., Walpole, M. & Manica, A. (2009). Outcomes, not
Peringkat EMAS: tingkat 5 – kawasan konservasi mandiri (lanjutan)

Jumlah jawaban ‘Ya’


berkelanjutan yang melibatkan pemangku

Persentase
menjadi bagian sistem pendanaan
Apakah kegiatan yang dilakukan telah

implementation, predict conservation success. Oryx, 43(3): 336–342.


Pomeroy, R.S., Parks, J.E. & Watson, L.M. (2004). How is Your MPA Doing? A Guidebook
of Natural and Social Indicators for Evaluating Marine Protected Area Management
Effectiveness. Gland, Switzerland & Cambridge, UK: IUCN (The World Conservation
Union), xvi + 216 hal.
PERTANYAAN

Staub, F. & Hatziolos, M.E. (2004). Score Card to Assess Progress in Achieving Management
Effectiveness Goals for Marine Protected Areas. Washington, DC: The World Bank, 30
hal.
UNEP-WCMC (2008). National and Regional Networks of Marine Protected Areas: A Review of
Progress. Cambridge: UNEP-WCMC.
kepentingan?

White, A., Porfirio, A. & Meneses, A. (2006). Creating and Managing Marine Protected Areas in
the Philippines. Cebu City, Philippines: Fisheries Improved Sustainable Harvest Project,
Coastal Conservation and Education Foundation, Inc., and University of the Philippines
Marine Science Institute, viii + 83 hal.
NOMOR
E74
KRITERIA

an berke-
Pendana-

lanjutan
17:

72 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) 73
74
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Gedung Mina Bahari III, Lt. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax : (021) 3522045
74 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
© 2012

You might also like