Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1. Menguji perbedaan bentuk stomata pada Daun waru (Hibiscus tiliaceus) di
berbagai habitat yang berbeda.
2. Menguji perbedaan jumlah stomata pada Daun waru (Hibiscus tiliaceus) di
berbagai habitat yang berbeda.
3. Menguji pengaruh lingkungan di berbagai terhadap karakteristik morfologi
stomata daun waru (Hibiscus tiliaceus).
1.2 Manfaat
Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui manfaat penelitian sebagai
berikut:
1. Untuk para peneliti lain dalam bidang yang sama, dapat digunakan sebagai
acuan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan.
2. Untuk lembaga pengetahuan, penelitian ini dapat memberikan informasi
megenai bentuk dan jumlah stomata pada daun waru (Hibiscus tiliaceus)
yang dipengaruhi oleh lingkungan di berbagai habitat.
3. Untuk masyarakat, penelitian ini dapat menambah wawasan dan sumber
informasi bahwa bentuk dan jumlah stomata sangat mempengaruhi proses
transpirasi pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transpirasi
Jumlah stomata, ada tidaknya kutikula, tebal tipisnya daun dan lebar
sempitnya daun (luas daun) mempengaruhi laju transpirasi antara lain. Tebal
tipis, luas daun dan ada tidaknya kutikula mempengaruhi laju transpirasi. Semakin
tipis dan luas daun maka laju transpirasi juga semakin cepat. Adaptasi lainnya
dapat berpartisipasi dalam meminimalkan tingkat aliran transpirasi, termasuk
perubahan dalam ketebalan dan komposisi kutikula lilin bahwa air bukti-bukti
permukaan daun dan memaksa air untuk meninggalkan pabrik melalui stomata.
Hubungan antara komponen kutikula dan keampuhan mereka untuk membatasi
kerugian air juga sudah terbukti (Simonneau et.all., 2017: 170). Faktor lain yang
sangat mempengaruhi laju transpirasi adalah jumlah stomata dan ukuran pori-pori
stomata pada daun. Stomata pada daun, terdapat lebih banyak di bagian abaksial.
2.2 Stomata Daun Waru (Hibiscus tilliaceus)
Stomata adalah komponen integral dari kontrol fisiologis terhadap
produktivitas T dan tanaman, dan penutupan stomata mencegah kehilangan
transpirasi berlebihan namun juga membatasi asupan karbon dioksida untuk
fotosintesis. Transpirasi sekitar 89,9% tejadi di daun, 10% melalui kutikula dan
0,1% melalui lentisel, karena transpirasi pada daun melalui stomata memiliki
presentase terbesar maka stomata sangatlah berperan dalam proses transpirasi.
Setiap stomata diapit oleh sepasang sel penjaga. Sel penjaga mengontrol diameter
stomata dengan mengubah bentuk, sehingga memperlebar atau mempersempit
celah diantara pasangan sel penjaga. Stomata terbuka pada siang hari dan tertutup
pada malam hari, mencegah tumbuhan kehilangan air dalam kondisi-kondisi
ketika fotosintesis tidak terjadi. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi membuka
dan menutupnya stomata yaitu cahaya, deplesi CO2 dan jam internal pada sel-sel
penjaga (Campbell, et.all., 2010: 357-359). Salah satu tanaman yang dapat hidup
di berbagai kondisi tanah dan habitat adalah tumbuhan waru (Hibiscus tilliaceus)
yang umumnya akan menampakkan perbedaan dari stomata pada daunnya
diakibatkan adanya perbedaan keadaan lingkungan pada habitat yang berbeda.
Daun waru (Hibiscus tilliaceus) merupakan tumbuhan daerah tropis
berbatang sedang ini dapat tumbuh pada berbagai kondisi tanah, di daerah yang
subur, batangnya lurus, namun pada tanah yang kurang subur batangnya
cenderung tumbuh membengkok, serta percabangan dan daun-daunnya lebih
lebar. Pohon bisa mencapai tinggi 5-15 m. Batangnya berkayu, bulat, bercabang
banyak, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, serta berbentuk jantung atau
bundar telur, dengan diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari dan warnanya
hijau. Pada bagian bawah daun berambut abuabu rapat (Hut dan Rina, 2014: 3).
2.3 Hubungan
Waru (Hibiscus tiliaceus) dapat hidup diberbagai kondisi tanah sehingga
hampir pada setiap habitat, waru dapat tumbuh. Hal ini dapat diasumsikan
morfologi stomata daun waru di berbagai habitat dapat berbeda diakibatkan
kondisi lingkungan yang berbeda tersebut. Morfologi stomata yang berbeda akan
mempengaruhi laju transpirasi yang berbeda juga pada tumbuhan waru, meskipun
dalam satu spesies namun perbedaan stomata dapat terlihat pada daun waru di
berbagai habitat.
2.6 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Terdapat perbedaan bentuk stomata pada Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
di berbagai habitat yang berbeda.
2. Terdapat perbedaan jumlah stomata pada Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
di berbagai habitat yang berbeda.
3. Terdapat pengaruh lingkungan di berbagai terhadap karakteristik
morfologi stomata daun waru (Hibiscus tiliaceus).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.3.2 Bahan
Bahan yang diperlukan yaitu sampel satu bagian daun waru utuh diambil
dari posisi keempat dari pucuk pada 3 arah percabangan yang berbeda. Daun
waru diambil dari 3 habitat yang berbeda yaitu dataran rendah pantai papuma,
dataran sedang di daerah sekitar kampus dan dataran tinggi yaitu jalan protokol
menuju kawah ijen. Sampel dari penelitian ini berupa sediaan mikroskopis
irisan paradermal semi permanen dengan bahan lain yang dibutuhkan yaitu
alkohol 70%, pewarna safranin 1%, aquades, larutan HNO 3 50%, larutan
bayclean gliserin 10%.
Campbell, neil A., Jane B. Reece., Lisa A. Urry., Michael L. Cain., Steven A.
Wasserman., Peter V. Minorsky., dan Robert B. Jackson. 2010. Biologi
Edisi kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.