Professional Documents
Culture Documents
BAB I Revisi
BAB I Revisi
PENDAHULUAN
1
2
6,81%, MOW 5,58%, MOP 3,47% (Desa Kalisalam,2017). Dari kedua data
tersebut nampak bahwa kontrasepsi hormonal dengan metode suntik merupakan
pilihan masyarakat yang terbanyak.
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang
paling efektif untuk mencegah terjadinya konsepsi. Kebanyakan jenis hormon
yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal adalah jenis hormon sintetik, namun
yang mengandung jenis hormonnya adalah jenis progesteron alamiah (Hartanto,
2004).
Penelitian- penelitian membuktikan bahwa sampai saat ini kontrasepsi
suntik jenis progesterone tidak menambah resiko Karsinoma Servik. Efek samping
yang sering terjadi pada pemakaian kontrasepsi KB suntik jenis progesterone
yaitu adanya gangguan pola haid seperti amenorea, perdarahan ireguler,
perdarahan bercak, menoragia, spotting, berat badan yang bertambah, sakit
kepala, mual, nyeri tekan payudara, jerawat (Hartanto, 2004).
Menurut hasil wawancara yang diperoleh adalah kebanyakan akseptor KB
suntik kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik. Pemilihan tersebut
tidak dapat dilakukan sampai masing-masing mempunyai pengetahuan dasar
mengenai setiap metode yang digunakan serta efek samping yang timbul akibat
dari pemakaian KB suntik.
Hasil penelitian yang sudah di lakukan di negara berkembang
menyebutkan bahwa masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan
kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu.
Melalui konseling diharapkan akseptor KB bisa lebih mantap dalam pemakaian
kontarasepsi, sehingga mereka tidak akan mudah berhenti (Saifuddin, 2006).
Berdasarkan latar belakang diatas, tingkat pengetahuan tentang KB suntik
penting dimiliki oleh akseptor sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang KB suntik di Desa
Kalisalam Kecamatan Dringu Tahun 2018.
3
(Hartanto,2004).