You are on page 1of 3

LI LBM 7 BLOK 19

Sheilla Sahida

1. Apa saja komplikasi dari bedah preprostetik?

- Pembengkakan yang umumnya terjadi pasca operasi

- Rasa sakit pada tulang alveolar

- Parestesi

- Peradangan pada daerah jahitan

- Lepasnya jahitan

- Perdarahan

- Hematoma

- Resorbsi tulang berlebihan

- Osteomielitis

- Proses penyembuhan yang lambat

- Kerusakan pada struktur lidah

- Suturing dapat menyebabkan terhambatnya wharton’s duct dan menyebabkan


pembengkakan daerah submandibula

- Manipulasi pembedahan bagian ventral lidah dapat melukai nervus lingualis dan
menyebabkan mati rasa pada ujung lidah

- Suturing dapat menghasilkan kontaminasi dari daerah luka karena efek jahitan
yang menyebabkan infeksi sekunder yang dapat dihindari dengan antibiotik
profilaksis.

Sumber:

Mandalas, Henry. Perawatan Pada Paien Ankyloglossia. ODONTO Dental Journal.


Vol 4 No 1 Juli 2017.
Annisa, Sitti. 2017. Perbedaan Penatalaksanaan Alveolektomi dan Alveoplasti.
Bagian Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

2. Bagaimana penanganan dari komplikasi bedah preprostetik?

a. Perdarahan: pembersihan daerah luka serta dilakukan penekanan dengan kasa


yang dibasahi vasokonstriktor lokal, kompres dingin.

b. Pembengkakan: dapat di kontrol dengan kompres air dingin atau kantung es.

c. Infeksi: dapat dilakukan irigasi pada luka dengan NaCl fisiologis hangat serta
pengolesan antiseptik pada tepi luka, dan diberi antibiotik.

d. Rasa sakit: diberikan obat analgesik, obat kumur antiseptik.

Sumber: Vitria, Evy Eida. Evaluasi dan Penataksanaan Pasien medically-


compromised di Tempat Praktek Gigi. Dentofasial, Vol. 10 No. 1, Februari 2011:47-
54.

3. Apa hubungan dilakukan bedah preprostetik dengan keberhasilan pembuatan GTL?

Keberhasilan pemakaian gigi tiruan sangan ditunjang oleh kesehatan jaringan


periodontal sehingga perlu dipertimbangkan perawatan bedah preprostetik agar
jaringan pendukung baik untuk penempatan gigi tiruan. Karena salah satu
karakteristik jaringan pendukung yang baik untuk gigi tiruan adalah tidak adanya
kondisi patologis pada intra oral.

Sumber: Maslulili, Sri Lelyati, dkk. Preparasi Periodontal pada Pembuatan Gigitiruan.
Dentofasial, Vol. 12, No. 2, Juni 2013:129-134.

4. Apa perbedaan perawatan GTL pada pasien dengan DM terkontrol dan tidak
terkontrol?
Pasien Dm yang tidak terkontrol, sering mengalami infeksi berat di daerah
oromaksilofasial, serta penyakit sistemik lainnya, dan perawatan gigi pasa pasie
tersebut membutuhkan pengobatab jangka panjang serta diet yang terkontrol.

Penggunaan antibiotik sangat dibutuhkan untuk perawatan gigi pada pasien DM


khususnya yang tidak terkontrol. Antibiotik ini digunakan baik untuk mengatasi
infeksi akut maupun untuk tindakan profilaktik pada saat akan dilakukan tindakan
bedah.

Sumber:

Vitria, Evy Eida. Evaluasi dan Penataksanaan Pasien medically-compromised di


Tempat Praktek Gigi. Dentofasial, Vol. 10 No. 1, Februari 2011:47-54.

You might also like