Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Makalah
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari sistem transmisi?
2. Apa jenis-jenis media transmisi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian sistem transmisi.
2. Mengetahui jenis-jenis media transmisi.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis dapat menambah pengetahuan tentang sistem transmisi dan jenis-
jenis media transmisi serta dapat menyelesaikan tugas Komunikasi Data
dan Jaringan Internet.
2. Pembaca dapat mengetahui dan menambah pengalaman serta menambah
pengetahuan mengenai sistem transmisi dan jenis-jenis media transmisi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Kabel Koaksial
Kabel koaksial merupakan salah satu jenis kabel jaringan komputer
yang klasik, dan saat ini sudah hampir tidak pernah digunakan lagi untuk
penggunaan jaringan kabel pada sebuah sistem jaringan komputer. Kabel
koaksial merupakan jenis kabel yang terdiri dari kawat tembaga, yang dilapisi
oleh isolator, konduktor, dan kemudian pada bagian luar dari kabel koaksial
ini dilindungi dengan menggunakan bahan PVC.
Kabel koaksial adalah tipe utama pengkabelan (cabling) dalam industry
jaringan, termasuk jaringan komputer, televise dan lainnya.
4
disingkat ThickNet, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow cable
karena warnanya yang kuning. Kabel Coaxial ini jika digunakan dalam
jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu
buah resistor 50 ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan tambahan peralatan (attached devices,
seperti repeater) atau berupa populated segments (seperti bridge).
Setiap kartu jaringan mempunyai kemampuan penguat sinyal (external
transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk
dalam hal ini repeaters.
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (sekitar
500m).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500
meter) dan setiap segment harus diberi ground.
Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). o Jarak minimum
antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
2. Thin coaxial cable (kabel koaksial “kurus”). Kabel coaxial jenis ini
banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Jenis yang
banyak digunakan RG-8 atau RG-59 dengan impedansi 75 ohm. Jenis
kabel untuk televisi juga termasuk jenis coaxial dengan impedansi 75
ohm. Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang
dipergunakan adalah (RG-58) yang telah memenuhi standar IEEE 802.3 -
10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya
berwarna hitam. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-
connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau
ThinNet.
5
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika di-
implementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah
jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Pada topologi bus, setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
Kartu jaringan sudah menggunakan transceiver yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment) dengan pengubung repeater 185 x 3 = 555 meter.
Setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground.
2.2.3 Konektor
Jenis konektor paling umum dalam kabel koaksial adalah Bayonet Neill–
Concelman (BNC). Konektor BNC adalah jenis umum RF yang digunakan
untuk konektor kabel koaksial. Konektor ini biasa digunakan dalam kabel
koaksial untuk televisi, radio, komputer pada topologi tertentu. Konektor
BNC ini juga biasanya disebut dengan konektor audio/video.
6
Adapun kekurangan kabel koaksial, yaitu:
1. Jarak jangkauan kabel koaksial yang terbatas, sehingga dibutuhkan
repeater.
2. Kontur kabel yang cenderung besar, tebal, dan juga kaku, membuat kabel
ini sulit untuk dibentuk seperti kabel utp ataupun fiber optic.
3. Untuk pembuatan jaringan kabel bawah tanah, membutuhkan biaya
investasi yang cukup besar.
4. Hanya terdapat satu buah kawat tembaga di dalam coaxial, sehingga bisa
saja terjadi tabrakan antara traffic dalam jaringan kabel.
7
Fungsi Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local
Area Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP
mempunyai impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa
kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data. Dalam
pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai
kabel jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam
sistem jaringan suatu perusahaan. Untuk memaksimalkan fungsi kabel UTP,
dalam instalasinya biasanya dilengkapi dengan pelindung berupa pipa
plastik atau pipa alumunium.
8
diambil dari industri telepon. Untuk konektor RJ-45 terdiri dari 8 pin,
seperti pada gambar berikut:
Pin 1 dimulai dari sebelah kiri dan seterusnya hingga pin 8. Konektor
RJ-45 hampir sama konnektor RJ-11. Perbedaannya dilihat dari jumlah pin,
RJ-11 berjumlah 4 pin, sedangkan RJ-45 berjumlah 8 pin. Untuk konektor
yang berstandar internasional biasanya terdapat tulisan “AMP”.
Kabel STP (Shielded twisted pair) adalah jenis kabel telepon yang
digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan
untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data,
digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat
memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
9
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu media
transmisi yang digunakan untuk membuat sebuah jaringan yang berbasis
lokal atau biasa disebut LAN (Local Area Network). Sesuai namanya
Shielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin atau terbelit dengan
pelindung. Hampir sama dengan kabel UTP tapi kabel STP mempunyai
selubung lagi yang menyelubungi ke 4 lilitan kabel di dalamnya. Fungsi
lilitan dan kulit penyelubung ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi
dan kebocoran.
10
lebih lunak pun material pembungkusnya juga lunak. Berbeda dengan UTP,
STP material logamnya lebih keras dan secara ukuran lebih besar sedikit.
Isolatornya pun lebih keras, sehingga pada saat proses crimping, dapat
menyebabkan lecet-lecet pada tangan.
Istimewanya adalah material pembungkusnya, pertama terdapat
pembungkus plastik bening tipis. kedua alumunium foil dan ada satu kawat
yang fungsinya untuk ground. Paling luar lapisan pembungkus mirip dengan
UTP, tetapi lebih tebal dan lebih liat, warnanya pun bukan abu-abu tetapi
putih.
Bukan hanya masalah kabel, konektornya pun berbeda dengan UTP.
konektornya berlapis logam sebagai konektor ground. Harganya pun sekitar
10x lipat harga konektor UTP. Untuk lebih kelihatan menarik dipasang
jacket. Selain terlihat menarik juga mencegah air/ kelembapan masuk lewat
celah konektor yang berakibat mempercepat korosi.
Sambungan STP pun berbeda dengan sambungan kabel UTP,
sambungan kabel (I connector) ini memakai lapisan logam sebagai penerus
ground diluarnya terdapat jacket untuk melindungi sambungan dari cuaca.
Secara prinsipil, fiber optic melayani tujuan yang sama dengan kabel-
kabel tembaga pada umumnya: yakni menghantarkan informasi dari satu
tempat ke tempat lain. Namun begitu, media transmisi yang digunakan adalah
cahaya dan cahaya tersebut dibawa melalui serabut tipis serat optic melalui
proses refleksi internal total (total internal reflection).
Fiber optic memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
11
1. Tingkatan transmisi data dan bandwith yang tinggi.
2. Degradasi rendah.
3. Ukuran dan berat kabel kecil.
4. Tahan terhadap EMI.
5. Keamanan (dalam kaitannya dengan percikan).
6. Keamanan data.
Dari gambar di atas terlihat tiga tipe perambatan cahaya dalam fiber
optic, yaitu:
1. Perambatan cahaya yang bergerak lurus didalam fiber optic, sehinggga
cahaya mengalami transmisi jarak jauh.
2. Permabatan cahaya yang mengalami refleksi dialam fiber optic, hal ini
dikarenakan diameter core lebih besar dibandingkan panjang gelombang
cahaya, sehingga ada dua atau lebih cahaya yang dapat merambat pada
media yang sama.
3. Cahaya mengalami refraksi, hal ini dikarenakan sudut cahaya datang
lebih kecil dibandingkan sudut kritisnya, hal ini menyebabkan cahaya
tidak dapat merambat dalam fiber optic.
Jika dilihat dari 3 fenomena di atas maka ada dua hal yang harus
dipenuhi agar cahaya dapat merambat dalam fiber optic, yaitu sudut datang
harus lebih besar dari sudut kritis dan indeks bias core harus lebih besar dari
indeks bias cladding.
12
itu adalah suatu komposisi lapisan rangkap. Mantel acrylate coating
kemudian melindungi cladding. Pada umumnya coating terdiri dari
komposisi dua lapisan. Coating berperan untuk memproteksi glass dan debu
serta goresan-goresan yang dapat mempengaruhi kekuatan fiber.
13
jarak yang lebih jauh, yang mana bisa mencapai 50 kali jarak maksimum
dari kabel fiber optik multi-mode.
2. Kabel Fiber optik multi-mode merupakan kabel yang memiliki diameter
core lebih besar dibanding kabel single-mode yaitu antara 50 sampai 100
mikrometer. Kabel jenis ini bisa menampung lebih banyak pancaran
cahaya, yang mana cahaya yang memancar didalam core akan
dipantulkan pada dinding-dinding core. Kabel multi-mode kurang begitu
cocok untuk jarak yang sangat jauh, karena hanya bisa digunakan pada
gelombang cahaya yang memiliki panjang antara 850-1300 nanometer.
14
2.5 Infrared
Infrared (inframerah) merupakan salah satu sistem transmisi gelombang
udara. Penggunaannya sering kita temukan pada perangkat remote-control
televise, PC notebook, slide projector wireless, dan lain-lain.
Sistem infrared mengunakan spectrum Chaya inframerah (dalam range
TeraHerzt (THz)) untuk mengirim berkas cahaya terfokus ke sebuah receiver.
Kebanyakan mereka berupa sistem microwave, meskipun tidak ada dish
reflektif yang digunakan. Sistem infrared menggunakan sepasang lensa focus
(focused lens) digunakan pada perangkat transmisi sedang lensa kolektif
(collective lens) digunakan pada perangkat penerima. Kontruksi dasar
transmisi infrared dibentuk oleh tiga komponen, yaitu transmitter, Infrared
emitter (Radiator) dan receiver.
Transmitter mula-mula memodulasi sinyal audio ke sebuah Carrier
Frequency (CF) menggunakan teknik F.M. atau digital. Emitter kemudian
mengambil sinyal termodulasi tersebut dan mengonversinya kebentuk cahaya
inframerah. Perangkat penerima melakukan decoding sinyal yang
ditangkapanya dan mengonversi balik ke bentuk sinyal audio, yang
selanjutnya dikirim ke unit lebih lanjut seperti handphone.
Pada sebuah event konferensi atau teater, transmitter infrared dapat
ditempatkan di manapun dalam ruangan dengan jarak jangkauan tertentu
(sekitar 1.000 kaki) dari radiator. Radiator perlu ditempatkan dengan tepat
oleh teknisi bidang tersebut. Emitter-emitter tambahan mungkin ditempatkan
di belakang layar atau di atas ruangan.
15
2.6 Microwave Radio
Sistem transmis lain yang sudah cukup lama dikenal adalah Microwave
Radio, yakni salah satu bentuk transmisi radio yang menggunakan frekuensi-
frekuensi ultra-tinggi.
Sistem microwave memiliki beberapa range frekuensi. Semuanya dalam
range GigaHertz (GHz). Dengan demikian disana terdapat milyaran siklus per
detik. Panjang gelombang microwave diukur dalam “millimeter” yang berate
setiap siklus adalah dalam range satu millimeter, dengan milyaran siklus yang
diproduksi persatu detik transmisi. Nilai ini amatlah pendek yang karena
itulah kemudian dinamakn microwave.
Sinyal frekuensi microwave yang tinggi membuatnya rentan terhadap
atenuasi. Oleh karena itu mereka harus sering diperkuat. Ketika transmisi
menempuh jarak yang jauh, disana harus dipasang antenna-antena sebagai
perantara pada interval tertentu guna menaikkan tegangan sinyal.
16
yang dikenal dengan Clarke orbit. Orbit tersebut berada pada ketinggian
sekitar 22,237 mil (36.000 km) di atas equator.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem transmisi adalah pergerakan informasi melalui sebuah media
telekomunikasi dimana memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai
untuk mengirim sebuah informasi. Media transmisi digunakan pada beberapa
peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Jenis media transmisi ada dua,
yaitu:
1. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kabel. Media transmisi terpandu terdiri
dari, yaitu twisted pair, kabel koaksial dan fiber optik.
2. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu
merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. Media
transmisi tidak terpandu terdiri dari, yaitu infrared, microwave radio serta
satellite radio.
3.2 Saran
Penulis menyadari, masih banyak kesalahan yang terdapat di dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis berharap kritik serta saran
yang bersifat membangun dari pembaca sehingga ke depannya penulis dapat
menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terkhusus
kepada penulis pribadi. Terima Kasih.
18
DAFTAR PUSTAKA
19