You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring meningkatnya tuntutan manusia akan kemudahan mendapatkan
kebutuhan, maka berbagai usaha akan di tempuh dengan penerapan ilmu dan
teknologi, usaha tersebut semakin mudah dilakukan ketika manusia mampu
mengembangkan ilmu dan teknologi. Perkembangan teknologi dalam era
komunikasi yang semakin maju ini memegang peranan penting, teknologi
dalam pengumpulan, pengolahan, dan distribusi informasi. Teknologi lainnya
yang mengalami perkembangan pesat adalah instalasi jaringan telepon yang
telah dapat menjangkau seluruh pelosok dunia, penemuan radio dan televisi,
penemuan baru dalam bidang industri komputer, dan peluncuran satelit
komunikasi.
Adanya penggabungan teknologi komputer dan komunikasi
berpengaruh terhadap bentuk organisasi sistem komputer. Dewasa ini, konsep
“pusat komputer”, sebagai sebuah ruangan yang berisi sebuah komputer besar
tempat semua pengguna mengolah pekerjaannya, merupakan pemikiran yang
sudah ketinggalan jaman. Model komputer tunggal yang melayani seluruh
tugas-tugas komputasi suatu organisasi telah diganti oleh sekumpulan
komputer yang berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem seperti ini disebut
jaringan komputer (computer network).
Adanya proses penjalaran suatu bentuk energi dari satu titik ke titik
yang lainnya merupakan dasar dari suatu sistem transmisi. Contoh dari
transmisi antara lain adalah energi listrik, elektromagnetik, cahaya, suara dan
sebagainya. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai transmisi suatu
data. Dimana sistem transmisi data ini sudah banyak sekali dimanfaatkan di
dalam kemajuan teknologi informatika dan komunikasi. Dalam hal ini sistem
transmisi data dimanfaatkan sebagai transmisi komunikasi satu arah (misal:
radio, tv), komunikasi dua arah bergantian (misal: CB, radio amatir) dan
komunikasi dua arah.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari sistem transmisi?
2. Apa jenis-jenis media transmisi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian sistem transmisi.
2. Mengetahui jenis-jenis media transmisi.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis dapat menambah pengetahuan tentang sistem transmisi dan jenis-
jenis media transmisi serta dapat menyelesaikan tugas Komunikasi Data
dan Jaringan Internet.
2. Pembaca dapat mengetahui dan menambah pengalaman serta menambah
pengetahuan mengenai sistem transmisi dan jenis-jenis media transmisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Transmisi


Sistem transmisi adalah pergerakan informasi melalui sebuah media
telekomunikasi dimana memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai
untuk mengirim sebuah informasi.
Suatu data transmisi melewati transmitter (pemancar) dan receiver
(penerima) melalui media transmisi sebagai penggerak informasi dalam
mengirim suatu input dalam sebuah saluran. Media transmisi adalah media
yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena
jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan
isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk
diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa
peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa ala telektronika, seperti
telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk
dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang
digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap
peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam
pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika,
data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam
pengiriman data, dan ukuran data yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada
dua, yaitu:
1. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kabel. Contoh: twisted pair, kabel
koaksial dan fiber optik.
2. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu
merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. Contoh:
penyebaran melalui udara, hampa udara, dan air laut infrared, microwave
radio serta satellite radio.

3
2.2 Kabel Koaksial
Kabel koaksial merupakan salah satu jenis kabel jaringan komputer
yang klasik, dan saat ini sudah hampir tidak pernah digunakan lagi untuk
penggunaan jaringan kabel pada sebuah sistem jaringan komputer. Kabel
koaksial merupakan jenis kabel yang terdiri dari kawat tembaga, yang dilapisi
oleh isolator, konduktor, dan kemudian pada bagian luar dari kabel koaksial
ini dilindungi dengan menggunakan bahan PVC.
Kabel koaksial adalah tipe utama pengkabelan (cabling) dalam industry
jaringan, termasuk jaringan komputer, televise dan lainnya.

2.2.1 Kontruksi Kabel


Kontruksi kabel koaksial adalah sebagai berikut:
1. Lapisan Inti (Center Core): berupa kabel tembaga yang terletak di tengah
dan berfungsi sebagai media penghantar listrik.
2. Lapisan Plastik (Dielectric Insulator): terletak di antara konduktor inti
dan lapisan metal sebagai pemisah kabel tembaga dengan lapisan metal.
3. Lapisan Metal (Metallic Shield): berbentuk serabut tembaga yang
berfungsi melindungi bagian inti kabel dari interferensi elektromagnetik
yang berasal dari sekitar kabel.
4. Lapisan Plastik Luar (Plastic Jacket): lapisan kulit luar kabel yang
berfungsi melindungi struktur bagian dalam kabel.

2.2.2 Tipe Kabel


Dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang dipergunakan buat jaringan
komputer, yaitu:
1. Thick coaxial cable (kabel koaksial “gemuk”). Kabel koaksial jenis ini
dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 - 10BASE5, dimana
kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12 mm. Kabel jenis ini biasa
disebut sebagai standard ethernet atau thick ethernet, atau hanya

4
disingkat ThickNet, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow cable
karena warnanya yang kuning. Kabel Coaxial ini jika digunakan dalam
jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu
buah resistor 50 ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).
 Maksimum 3 segment dengan tambahan peralatan (attached devices,
seperti repeater) atau berupa populated segments (seperti bridge).
 Setiap kartu jaringan mempunyai kemampuan penguat sinyal (external
transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk
dalam hal ini repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (sekitar
500m).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500
meter) dan setiap segment harus diberi ground.
 Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). o Jarak minimum
antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
2. Thin coaxial cable (kabel koaksial “kurus”). Kabel coaxial jenis ini
banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Jenis yang
banyak digunakan RG-8 atau RG-59 dengan impedansi 75 ohm. Jenis
kabel untuk televisi juga termasuk jenis coaxial dengan impedansi 75
ohm. Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang
dipergunakan adalah (RG-58) yang telah memenuhi standar IEEE 802.3 -
10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya
berwarna hitam. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-
connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau
ThinNet.

5
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika di-
implementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah
jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
 Pada topologi bus, setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
 Kartu jaringan sudah menggunakan transceiver yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment) dengan pengubung repeater 185 x 3 = 555 meter.
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground.

2.2.3 Konektor
Jenis konektor paling umum dalam kabel koaksial adalah Bayonet Neill–
Concelman (BNC). Konektor BNC adalah jenis umum RF yang digunakan
untuk konektor kabel koaksial. Konektor ini biasa digunakan dalam kabel
koaksial untuk televisi, radio, komputer pada topologi tertentu. Konektor
BNC ini juga biasanya disebut dengan konektor audio/video.

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Kabel Koaksial


Adapun kelebihan kabel koaksial, yaitu:
1. Cocok digunakan pada topologi Bus dan juga ring.
2. Dapat menjadi media penghantar listrik dan juga data dengan baik.
3. Perlindungan terhadap kawat tembaga yang optimal, sehingga cocok
sebagai kabel bawah tanah.
4. Noise resistance yang tinggi.

6
Adapun kekurangan kabel koaksial, yaitu:
1. Jarak jangkauan kabel koaksial yang terbatas, sehingga dibutuhkan
repeater.
2. Kontur kabel yang cenderung besar, tebal, dan juga kaku, membuat kabel
ini sulit untuk dibentuk seperti kabel utp ataupun fiber optic.
3. Untuk pembuatan jaringan kabel bawah tanah, membutuhkan biaya
investasi yang cukup besar.
4. Hanya terdapat satu buah kawat tembaga di dalam coaxial, sehingga bisa
saja terjadi tabrakan antara traffic dalam jaringan kabel.

2.3 Kabel Twisted Pair


Twisted pair cabling atau kabel twisted pair adalah kabel yang
berfungsi sebagai alternatif yang lebih baik dari kabel koaksial. Terdapat dua
jenis kabel twisted pair, yaitu Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dan
Shilded Twisted Pair (STP).

2.3.1 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Unshielded twisted pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel


jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi
dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang
sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya
yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam
kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari
ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-
pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi
elektromagnetik. Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling
berbelit yang masing-masing pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel
UTP tidak memiliki pelindung dari interferensi elektromagnetik, namun
jenis kabel ini banyak digunakan karena harga yang relatif murah dan
fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar yang diharapkan.

7
Fungsi Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local
Area Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP
mempunyai impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa
kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data. Dalam
pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai
kabel jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam
sistem jaringan suatu perusahaan. Untuk memaksimalkan fungsi kabel UTP,
dalam instalasinya biasanya dilengkapi dengan pelindung berupa pipa
plastik atau pipa alumunium.

Tipe Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)


Standar EIA/TIA 568 menjelaskan spesifikasi kabel UTP sebagai aturan
dalam instalasi jaringan komputer. EIA/TIA menggunakan istilah kategori
untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP, Kategori untuk twisted pair,
yaitu:
Kategori Kegunaan
Kategori 1 Sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone
Service) telephone dan ISDN.
Kategori 2 Untuk token ring network dengan bandwidth 4Mbps.
Kategori 3 Frekuensi diatas 16 MHz dan lebih populer untuk
pemakaian 10 Mbps.
Kategori 4 Frekuensi diatas 20 MHz dan sering dipakai untuk 16
Mbps token ring network.
Kategori 5 Frekuensi diatas 100MHz dan bisa dipakai untuk network
dengan kecepatan 100 Mbps, tetapi kemungkinan tidak
cocok untuk gigabyte ethernet network.
Kategori 5e Frekuensi dan kecepatan sama dengan kategori-5, tetapi
lebih support gigabyte Ethernet network
Kategori 6 Memiliki kecepatan 250 Mbps atau dua kali kategori-5 dan
kategori-5e.
Kategori 6a Kabel masa depan untuk kecepatan diatas 10 Gbps.
Kategori 7 Di design untuk bekerja pada frekuensi diatas 600 M.

Konektor Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)


Konektor standar untuk kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) adalah
RJ-45. Konektor ini terbuat dari plastik yang menyerupai konektor telepon.
RJ-45 dimasukkan ke sebuah slot, hanya satu arah. RJ kependekan dari
Registered Jack, menunjukkan bahwa konektor mengikuti standar yang

8
diambil dari industri telepon. Untuk konektor RJ-45 terdiri dari 8 pin,
seperti pada gambar berikut:

Pin 1 dimulai dari sebelah kiri dan seterusnya hingga pin 8. Konektor
RJ-45 hampir sama konnektor RJ-11. Perbedaannya dilihat dari jumlah pin,
RJ-11 berjumlah 4 pin, sedangkan RJ-45 berjumlah 8 pin. Untuk konektor
yang berstandar internasional biasanya terdapat tulisan “AMP”.

Kelebihan dan kekuarangan Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)


Adapun kelebihan Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), yaitu:
1. Mudah diinstall.
2. Lebih murah dibandingkan tipe media lain.
3. Memiliki diameter kecil, sehingga mempermudah dalam membuat
saluran kabel.
Adapun kelebihan Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), yaitu:
1. Lebih mudah terkena interferensi elektromagnetik dan noise.
2. Jarak maksimum kabel lebih kecil dibandingkan dengan kabel koaksial.
3. Lebih lambat dalam transmisi data.

2.3.2 Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Kabel STP (Shielded twisted pair) adalah jenis kabel telepon yang
digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan
untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data,
digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat
memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

9
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu media
transmisi yang digunakan untuk membuat sebuah jaringan yang berbasis
lokal atau biasa disebut LAN (Local Area Network). Sesuai namanya
Shielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin atau terbelit dengan
pelindung. Hampir sama dengan kabel UTP tapi kabel STP mempunyai
selubung lagi yang menyelubungi ke 4 lilitan kabel di dalamnya. Fungsi
lilitan dan kulit penyelubung ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi
dan kebocoran.

Fungsi Kabel Shielded Twisted Pair (STP)


Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan
pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer
televisi dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima
data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk
menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika
memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.

Kelebihan dan kekurangan Kabel Shielded Twisted Pair (STP)


Adapun kelebihan kabel Shielded Twisted Pair (STP), yaitu Pada kabel
STP, didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internalsehingga
melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi/gangguan STP
(Shielded Twisted Pair), selain dililitkan, juga punya proteksi terhadap
induksi atau interferensi sinyal dari luar kabel berupa lapisan kertas
alumunium foil, sebelum jaketpembungkus luar.
Adapun kekurangan kabel Shielded Twisted Pair (STP), yaitu:
1. Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
2. Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat
mengkompensasi timbulnya.
3. Harganya cukup mahal.

2.3.3 Perbedaan Kabel UTP dan STP


Perbedaan dari kabel UTP dan STP adalah pada material kabel dan
bahan pembungkus kabel. Pada kabel UTP, material logam maupun isolator

10
lebih lunak pun material pembungkusnya juga lunak. Berbeda dengan UTP,
STP material logamnya lebih keras dan secara ukuran lebih besar sedikit.
Isolatornya pun lebih keras, sehingga pada saat proses crimping, dapat
menyebabkan lecet-lecet pada tangan.
Istimewanya adalah material pembungkusnya, pertama terdapat
pembungkus plastik bening tipis. kedua alumunium foil dan ada satu kawat
yang fungsinya untuk ground. Paling luar lapisan pembungkus mirip dengan
UTP, tetapi lebih tebal dan lebih liat, warnanya pun bukan abu-abu tetapi
putih.
Bukan hanya masalah kabel, konektornya pun berbeda dengan UTP.
konektornya berlapis logam sebagai konektor ground. Harganya pun sekitar
10x lipat harga konektor UTP. Untuk lebih kelihatan menarik dipasang
jacket. Selain terlihat menarik juga mencegah air/ kelembapan masuk lewat
celah konektor yang berakibat mempercepat korosi.
Sambungan STP pun berbeda dengan sambungan kabel UTP,
sambungan kabel (I connector) ini memakai lapisan logam sebagai penerus
ground diluarnya terdapat jacket untuk melindungi sambungan dari cuaca.

2.4 Fiber Optic


Fiber optic merupakan teknologi komunikasi data yang memiliki
kemampuan transfer data revolusioner.

Secara prinsipil, fiber optic melayani tujuan yang sama dengan kabel-
kabel tembaga pada umumnya: yakni menghantarkan informasi dari satu
tempat ke tempat lain. Namun begitu, media transmisi yang digunakan adalah
cahaya dan cahaya tersebut dibawa melalui serabut tipis serat optic melalui
proses refleksi internal total (total internal reflection).
Fiber optic memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

11
1. Tingkatan transmisi data dan bandwith yang tinggi.
2. Degradasi rendah.
3. Ukuran dan berat kabel kecil.
4. Tahan terhadap EMI.
5. Keamanan (dalam kaitannya dengan percikan).
6. Keamanan data.

2.4.1 Perambatan Cahaya dalam Fiber Optic

Dari gambar di atas terlihat tiga tipe perambatan cahaya dalam fiber
optic, yaitu:
1. Perambatan cahaya yang bergerak lurus didalam fiber optic, sehinggga
cahaya mengalami transmisi jarak jauh.
2. Permabatan cahaya yang mengalami refleksi dialam fiber optic, hal ini
dikarenakan diameter core lebih besar dibandingkan panjang gelombang
cahaya, sehingga ada dua atau lebih cahaya yang dapat merambat pada
media yang sama.
3. Cahaya mengalami refraksi, hal ini dikarenakan sudut cahaya datang
lebih kecil dibandingkan sudut kritisnya, hal ini menyebabkan cahaya
tidak dapat merambat dalam fiber optic.
Jika dilihat dari 3 fenomena di atas maka ada dua hal yang harus
dipenuhi agar cahaya dapat merambat dalam fiber optic, yaitu sudut datang
harus lebih besar dari sudut kritis dan indeks bias core harus lebih besar dari
indeks bias cladding.

2.4.2 Desain Fiber


Media fiber optic terbuat dari bahan gelas padat dan murni, terdiri dari
dua bagian berbeda, yaitu core dan cladding. Suatu acrylate pelindung
seperti mantel mengepung salut itu. Dalam banyak kasus, mantel pelindung

12
itu adalah suatu komposisi lapisan rangkap. Mantel acrylate coating
kemudian melindungi cladding. Pada umumnya coating terdiri dari
komposisi dua lapisan. Coating berperan untuk memproteksi glass dan debu
serta goresan-goresan yang dapat mempengaruhi kekuatan fiber.

Fiber optic terdiri atas:


1. Core/Inti: Komponen ini terdapat pada bagian dalam atau inti dari kabel
fiber optik yang terbuat dari silikon, yang berfungsin untuk
mentransmisikan gelombang caha pada serat kaca.
2. Cladding: Komponen ini merupakan lapiran pertama yang berada diluar
core yang terbuat dari silikon tetapi dengan komposisi bahan yang
berbeda dengan core. Fungsi dari komponen ini yaitu sebagai pemantulan
internal total atau lebih jelasnya untuk memandu gelombang cahaya yang
merefleksikan cahaya tembus kembali kepada core.
3. Coating/Buffer: Komponen ini ialah lapisan non-optik yang pertama,
yang letaknya berada diluar cladding dan dilapisi beberapa lapis polimer
(plastik). Fungsinya yaitu untuk melindungi lapisan cladding dan core
yang terbuat dari serat kaca.
4. Jacket: Komponen ini merupakan bagian terluar dari kabel fiber optik,
yang berfungsi sebagai pelindung utama dari kabel fiber optik secara
keseluruhan.

2.4.3 Single-Mode dan Multi-Mode


Terdapat dua kategori umum fiber optic, yaitu:
1. Fiber optik Single-mode yaitu kabel yang memiliki core lebih kecil, besar
corenya berdiameter sekitar 9 mikrometer dan berfungsi mengirimkan
sinar laser inframerah yang panjang gelombang antara 1300-1550
nanometer yang mana hanya satu mode dalam menyebarkan cahaya
melalui core. Single mode dikembangkan untuk mempertahankan
integritas data spasial dan spektrum dari masing-masing sinyal optik

13
jarak yang lebih jauh, yang mana bisa mencapai 50 kali jarak maksimum
dari kabel fiber optik multi-mode.
2. Kabel Fiber optik multi-mode merupakan kabel yang memiliki diameter
core lebih besar dibanding kabel single-mode yaitu antara 50 sampai 100
mikrometer. Kabel jenis ini bisa menampung lebih banyak pancaran
cahaya, yang mana cahaya yang memancar didalam core akan
dipantulkan pada dinding-dinding core. Kabel multi-mode kurang begitu
cocok untuk jarak yang sangat jauh, karena hanya bisa digunakan pada
gelombang cahaya yang memiliki panjang antara 850-1300 nanometer.

2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optic


Adapun kelebihan kabel fiber optic dalam jaringan komputer, yaitu:
1. Kemampuannya yang baik dalam mengantarkan data dengan kapasitas
yang lebih besar dalam jarak transmisi yang cukup jauh.
2. Kecepatan transmisi yang tinggi hingga mencapai ukuran gigabits, serta
tingkat kemungkinan hilangnya data yang sangat rendah.
3. Tingkat keamanan fiber optic yang tinggi, aman dari pengaruh
interferensi sinyal radio, motor, maupun kabelkabel yang berada di
sekitarnya, membuat fiber optic lebih banyak digunakan dalam
infrastruktur perbankan atau perusahaan yang membutuhkan jaringan
dengan tingkat keamanan yang tinggi.
4. Aman digunakan dalam lingkungan yang mudah terbakar dan panas.
5. Fiber optic juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga,
sehingga lebih menghemat tempat dalam ruangan network data center di
manapun.
Adapun kekurangan kabel fiber optic dalam jaringan computer, yaitu:
1. Harganya yang cukup mahal jika dibandingkan dengan teknologi kabel
tembaga. Hal ini dikarenakan fiber optic dapat mengantarkan data
dengan kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang lebih jauh.
2. Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan
untuk pengadaan sumber daya manusia yang andal, karena tingkat
kesulitan implementasi dan deployment fiber optic yang cukup tinggi.

14
2.5 Infrared
Infrared (inframerah) merupakan salah satu sistem transmisi gelombang
udara. Penggunaannya sering kita temukan pada perangkat remote-control
televise, PC notebook, slide projector wireless, dan lain-lain.
Sistem infrared mengunakan spectrum Chaya inframerah (dalam range
TeraHerzt (THz)) untuk mengirim berkas cahaya terfokus ke sebuah receiver.
Kebanyakan mereka berupa sistem microwave, meskipun tidak ada dish
reflektif yang digunakan. Sistem infrared menggunakan sepasang lensa focus
(focused lens) digunakan pada perangkat transmisi sedang lensa kolektif
(collective lens) digunakan pada perangkat penerima. Kontruksi dasar
transmisi infrared dibentuk oleh tiga komponen, yaitu transmitter, Infrared
emitter (Radiator) dan receiver.
Transmitter mula-mula memodulasi sinyal audio ke sebuah Carrier
Frequency (CF) menggunakan teknik F.M. atau digital. Emitter kemudian
mengambil sinyal termodulasi tersebut dan mengonversinya kebentuk cahaya
inframerah. Perangkat penerima melakukan decoding sinyal yang
ditangkapanya dan mengonversi balik ke bentuk sinyal audio, yang
selanjutnya dikirim ke unit lebih lanjut seperti handphone.
Pada sebuah event konferensi atau teater, transmitter infrared dapat
ditempatkan di manapun dalam ruangan dengan jarak jangkauan tertentu
(sekitar 1.000 kaki) dari radiator. Radiator perlu ditempatkan dengan tepat
oleh teknisi bidang tersebut. Emitter-emitter tambahan mungkin ditempatkan
di belakang layar atau di atas ruangan.

Kelebihan dan Kekurangan Infrared


Adapun kelebihan dari infrared, yaitu infrared sangat berguna saat kita
memiliki program-program yang ingin dikendalikan secara remote, bebas
pulsa, penggunaanya sangat mudah karena termasuk alat yang sederhana, dan
bisa dilakukan kapan saja karena tak menggunakan sinyal.
Adapun kekurangan dari infrared, yaitu kedua lubang inframerah harus
berhadapan satu sama lain, sehingga agak menyulitkan kita dalam
mentransfer data.

15
2.6 Microwave Radio
Sistem transmis lain yang sudah cukup lama dikenal adalah Microwave
Radio, yakni salah satu bentuk transmisi radio yang menggunakan frekuensi-
frekuensi ultra-tinggi.
Sistem microwave memiliki beberapa range frekuensi. Semuanya dalam
range GigaHertz (GHz). Dengan demikian disana terdapat milyaran siklus per
detik. Panjang gelombang microwave diukur dalam “millimeter” yang berate
setiap siklus adalah dalam range satu millimeter, dengan milyaran siklus yang
diproduksi persatu detik transmisi. Nilai ini amatlah pendek yang karena
itulah kemudian dinamakn microwave.
Sinyal frekuensi microwave yang tinggi membuatnya rentan terhadap
atenuasi. Oleh karena itu mereka harus sering diperkuat. Ketika transmisi
menempuh jarak yang jauh, disana harus dipasang antenna-antena sebagai
perantara pada interval tertentu guna menaikkan tegangan sinyal.

2.7 Satelite Radio


Satellite Radio pada dasarnya sebuah system transmisi microwave non-
terminal yang menggunakan stasiun relay angkasa. Teknologi ini termasuk
hasil perkembangan evolusioner dalam sistem komunikasi modern.
Satelit nyatanya mampu membuktikan kehandalannya dalam
mewujudkan komunikasi suara, data, maupun video pada jangkauan yang
sangat jauh. Bahkan sampai ujung dunia sekalipun. Teknologi satelit diawali
dengan peluncuran satelit Earlybird I pada tahun 1965.
Sistem satelit memuat transponder yang terdiri dari sebuah radio
receiver dan transmitter. Ground station pada satu sisi samudera mengirim
sinyal ke satelit. Sinyal diperkuat dan kemudian diteruskan ke ground station
sisi samudera lainnya.
Sebuah satelit tunggal dapat memuat beberpa transponder (umunya 6
sampai 12), masing-masing menggunakan frekuensi radio berbeda. Hal ini
memungkinkan untuk memproses banyak komunikasi secara simultan.
Satelit-satelit ini dikenal dengan geostationary.
Sistem komunikasi satelit kontemporer meliputi stasion relay satelit
yang diluncurkan pada orbit geostationary, geosynchronous, atau geostatic,

16
yang dikenal dengan Clarke orbit. Orbit tersebut berada pada ketinggian
sekitar 22,237 mil (36.000 km) di atas equator.

Kelebihan dan Kekurangan Satelite Radio


Adapun kelebihan satelite radio, yaitu:
1. Koneksi dimana saja, tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada
masalah dengan jarak.
2. Jangkauan luas baik nasional, regional maupun global.
3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas
disbanding teresterial.
4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke
banyak titik secara broadcasting, multicasting.
5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidthinya lebar.
6. Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data dengan
menyediakan bandwidth yang lebar.
Adapun kekurangan satelite radio, yaitu:
1. Harga relative mahal karena menyewa sebuah provider.
2. Memakan tempat terutama untuk piringannya/antenannya.
3. Rentan terhadap pengaruh atmosfir.
4. Rawan terhadap sambaran petir.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem transmisi adalah pergerakan informasi melalui sebuah media
telekomunikasi dimana memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai
untuk mengirim sebuah informasi. Media transmisi digunakan pada beberapa
peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Jenis media transmisi ada dua,
yaitu:
1. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kabel. Media transmisi terpandu terdiri
dari, yaitu twisted pair, kabel koaksial dan fiber optik.
2. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu
merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. Media
transmisi tidak terpandu terdiri dari, yaitu infrared, microwave radio serta
satellite radio.

3.2 Saran
Penulis menyadari, masih banyak kesalahan yang terdapat di dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis berharap kritik serta saran
yang bersifat membangun dari pembaca sehingga ke depannya penulis dapat
menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terkhusus
kepada penulis pribadi. Terima Kasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Putri Andrea, Makalah Jaringan Kabel, http://andrea.putri_informasi-dunia-


tik.blogspot.co.id, 30 November 2016
Martini, Makalah Transmisi Data, http://martini.mencoba-untuk-menjadi-
bisa.blogspot.co.id, 13 Agustus 2010
Ella Shella, Pengertian Konektor BNC | Computer and Network Enginnering,
http://ellashella24.blogspot.co.id, 10 Desember 2015
Lampu Armature, Struktur Kabel Coaxial, www.armaturelampu.com, 01 Januari
2013
Na’am Jufriadin, Komunikasi Data & Jaringan Internet, Fakultas Ilmu Komputer
(FILKOM) Universitas Putra Indonesia, 28 Juli 2007
Suhery Lilik, Komunikasi Data & Jaringan Komputer, Program Studi D3 Teknik
Komputer Sekolah Tinggi Teknologi Payakumbuh, 07 Maret 2014

19

You might also like