You are on page 1of 2

POLA MAKAN SELAMA BULAN PUASA

BAGI PENDERITA DIABETES

Diabetes adalah sebuah masalah kesehatan masyarakat yang utama. Diperkirakan


prevalensi diaetes akan meningkat dua kali lipat diseluruh dunia di tahun 2025. Lebih dari
57% dari penduduk Indonesia usia 40 tahun ke atas menderita diabetes. Dalam pengaturan
diet untuk diabetes selalu ditekankan pentingnya makan sesuai dengan jumlah yang
diperlukan tubuh dan dalam porsi terbagi lima sampai enam kali.

Di luar bulan puasa porsi ini terbagi dari makan pagi pukul 07.00 sampai makan
malam pukul 20.00. Ini bisa terbagi menjadi 5 kali pemberian. Makan pagi 25% , selingan
pukul 10.00 7,5%, makan siang 30%, selingan pukul 16.00 7,5%, makan malam 30%. Pada
bulan puasa porsi makan hanya terbagi dari pukul 18.00 sampai pukul 04.00.

Penyandang diabetes yang diperbolehkan berpuasa ?

Penderita diabetes dibagi menjadi 4 kelompok

1. Kelompok 1 ( Resiko Rendah, Boleh Berpuasa )


- Penderita diabetes yang kadar gula darahnya terkendali dengan melalui
perencanaan makan dan olahraga saja
- Kadar gula puasa <110 mg/dl dan 2 jam setelah puasa <160mg/dl
- Hba1c <7%
2. Kelompok 2 ( Resiko Sedang, Dapat Menjalankan Puasa Dengan Hati Hati )
- Penderita diabetes yang terkontrol dengan diet , olahraga dan obat – obatan.
- Hba1c <8%
3. Kelompok 3 ( Resiko Tinggi, Diperbolehkan untuk Tidak Berpuasa )
- Pasien dengan terapi obat-obatan dan insulin
- Kadar gula darah puasa 150 – 300mg/dl
- Hba1c 8-10%
4. Kelompok 4 ( Resiko Sangat Tinggi, Tidak Direkomendasikan Puasa )
- Penderita diabetes yang mendapatlam pengobatan insulin
- Kadar gula darah puasa >300 mg/dl
- Kadar Hba1c >10%
Perencanaan makan bagi penderita diabetes yang berpuasa tetap mengikuti diet gizi
lengkap dan seimbang sesuai pola 3J ( Jumlah, Jenis dan Jadwal makanan ). Jadwal makan
menjadi empat kali berupa dua kali makan utama dan dua kali makan selingan. Jumlah kalori
yang diberikan sama seperti saat tidak berpuasa. Perubahan hanya terletak pada jadwal dan
distribusi makanan saja. Adapun pembagian porsi makanan menjadi 10% saat membatalkan
puasa, 40% saat berbuka puasa, 10% sebelum tidur dan 40% saat sahur.

Contoh menu penderita diabetes

- Berbukalah dengan segelas air putih, air kelapa, atau kurma sebanyak 3-5 buah
atau buah buahan
- Contoh makanan utama pada saat berbuka puasa : 150 gram nasih merah ( 8
sendok makan ), 1 ekor ikan bakar ukuran sedang, 2 potong tempe bacem, 1 gelas
sayur labu air, dan 1 buah apel ukuran sedang
- Sebelum tidur dapat mengkonsumsi snack ringan seperti puding susu, ubi,
singkong, jagung rebus.
- Saat sahur : 200 gram nasi merah ( 10 sendok makan ), 1 potong pepes ikan /
pepes ayam ( pepes ukuran sedang ), 3 sendok makan sup kacang, 1-2 gelas sayur
oyong wortel dan 1 potong pepaya ukuran besar

Hal hal yang perlu diperhatikan bagi penderita diabetes saat berpuasa

- Aktivitas fisik selama bulan puasa dapat dilakukan seperti biasa


- Setelah Dzuhur dapat melakukan istirahat sebentar
- Bagi diabetesi yang minum obat anti diabetes dosis tunggal, maka jadwal minum
obat dari pagi hari diubah menjadi saat berbuka
- Bagi diabetesi yang minum obat anti diabetes dalam dosis terbagi, maka dosis
yang diberikan saat pagi hari diganti pada saat berbuka, dan dosis yang diberikan
sore hari diganti pada saat makan sahur
- Hipoglikemia ( dengan tanda gelisah, berkeringat, gemetar, berdebar-debar, rasa
kesemutan pada lidah dan bibir, penglihatan ganda, bingung) dapat terjadi saat
berpuasa terutama sore hari menjelang berbuka. Bila ini terjadi sebaiknya puasa
segera dibatalkan dengan minum air gula dan lanjut dengan makan.
- Untuk mencegah terjadinya hipoglikemia sore hari menjelang berbuka, maka
dosis obat anti diabetes saat sahur dikurangi menjadi setengahnya / dapat
didiskusikan dahulu dengan dokter yang menangani.

You might also like