Professional Documents
Culture Documents
Bab 4,5,6
Bab 4,5,6
Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara sesuai
dengan Akta Notaris Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian
berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara No. 002 tahun
1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara
diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan
modal dasar Rp250.000.000. Dengan pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan dengan Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada akhirnya Bank berganti
Dengan lahirnya Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan penetapan modal dasar
menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank
BPD Sulsel dan berstatus Perusahaan Daerah (PD). Selanjutnya dalam rangka perubahan
status dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Peraturan
Daerah No. 13 tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT dengan Modal Dasar Rp. 650
milyar.
Akta Pendirian PT telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia
Pada tanggal 10 Februari 2011, telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPS LB) yang dilakukan secara circular resolution dan Keputusan RUPS LB
tersebut telah disetujui secara bulat oleh para pemegang saham. Keputusan RUPS LB tersebut
Akta Pernyataan Tentang Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT. Bank Sulsel, Nomor 16 Tanggal 10 Februari 2011.
Dimana dalam Akta tersebut para pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat PT. Bank Sulsel menjadi PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT. Bank
Sulselbar.
Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Disamping itu, perubahan nama ini juga telah
Indonesia Nomor: 13/32/KEP. GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas
nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Disingkat PT. Bank Sulsel Menjadi
Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
VISI
Menjadi Bank Kebanggan dan Pilihan Utama Membangun Kawasan TimurIndonesia.
MISI
Memberikan Pelayanan Prima yang berkualitas dan terpercaya
Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan mengisi serta membina
sesuai dengan peraturan organisasi atau struktur organisasi dalam rangka mendukung
menempatkan kerja sama sesuai dengan kemampuan , maka paling tidak semua organisasi
disertai deskripsi yang dilengkapi dengan spesifikasi serta penyertaan jabatan pekerjaan
.Struktur organisasi perusahaan dibuat agar karyawan dapat melaksanakan tugas dan
wewenang dengan baik dan bertanggung jawab . Adapun struktur organisasi PT Bank
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen Sumber Daya Manusia atau
dalam bahasa inggis disebut HRD atau human resource department.Fungsi dan tugas SDM
tentunya sangat penting bagi sebuah perusahaan.Semua tygas dan tanggung jawabnya berkenaan
dengan dokumentasi presentasi tenaga kerja, keamanan dan juga kesehatan masing-masing
karyawan dalam perusahaan.Manajement Sumber Daya Manusia merupakan bagian integral dari
Jadi intinya, manajer SDM adalah untuk memastikan bahwa bagian SDM yang berda
dibawah kepemimpinannya bekerja maksimal dan penuh tanggung jawab dalam memberikan
yang terbaik untuk perusahaan.Dan inti dari tugas manajer SDM adalah melakukan semua hal
yang harus dilakukan dalam rangkamemaksimalkan bagian SDM dari mulai langkah
Menurut A. F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiiki peran, Fungsi, Tugas dang tanggung Jawab
a) Persiapan.
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
waktu, dan lain sebagainya. Ada dua factor yang perlu diperhatikan dalam melakukan
persiapan, yaitu factor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
Adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM organisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat
dekripsi
Adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat
atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelan menerima berkas
lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv /curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil
pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian
- Dept. Akuntansi
Grup Treasury
Divisi Treasury mempunyai tugas pokok mengelola dan mengendalikan dana yang
bersumber dari modal sendiri, dana masyarakat, kas daerah, likuiditas Bank Indonesia
maupun dana-dana lain untuk didayagunakan secara optimal dalam kegiatan pembiayaan dan
mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana kerja bank, baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
5. Menyelenggarakan survey dan mengadakan analisa pasar secara umum untuk membantu
6. Mengupayakan langkah kerjasama dengan pihak lain dalam bidang riset dan promosi.
7. Melaksanakan study banding dalam bidang perencanaan dan pengembangan bank.
8. Mengusulkan perbaikan sistem dan prosedur serta tata kerja bank dari unit-unit
kebutuhan.
dengan :
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang
3. Memberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi peraturan Undang – Undang Pasar
4. Sebagai penghubung/ contact person antara Bank Sulselbar dengan Bapepam-LK dan
masyarakat.
5. Pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR)
produk
Sekretariat Umum
Divisi Sekretariat dan Umum mempunyai tugas dalam bidang kesekretariatan, surat
menyurat bidang hukum dan hubungan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut
itu.
tugas protokoler.
Komitmen Bank Sulselbar dalam menciptakan industry perbankan yang kuat dan
berdaya saing tinggi diwujudkan dengan diterapkanya strategi dan kebijakan pengembangan
Teknologi Informasi yang selaras dengan tujuan bisnis bank . Langkah-langkah strategis di
mempertahankan market share dan memperluas pangsa pasar . Hal ini tergambar dengan
diaplikasikannya sistem Informasi Teknologi yang dirancang secara real time on line untuk
menjadi salah satu pilar regional champion hanya dapat dicapai melalui dukungan
Teknologi Informasi yang handal juga mendukung upaya Bank untuk melakukan
efisiensi di berbagai bidang, akselerasi penerapan manajemen risiko dan implementasi tata
kelola perusahaan yang efektif . Peran Teknologi Informasi yang sangat penting bagi
kelangsungan bisnis Bank, maka sejak tahun 2009 Bank Sulselbar telah menyusun Blue
4. Pengembangan Utilities
teknologi diantaranya :
yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlements melalui Basel Committee on
Banking Supervision sebagaimana diwajibkan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank
bagi dunia perbankan untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati dan implementasinya
disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta
kemampuan Bank dalam hal keuangan, infrastruktur pendukung maupun sumber daya
manusia.
Esensi penerapan sistem manajemen risiko tersebut adalah kecukupan prosedur dan
metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Bank tetap dapat terkendali
(manageable) pada batas/limit yang dapat diterima serta menguntungkan Bank. Mengacu
Grup Kepatuhan
oleh Bank Indonesia dan otoritas lainnya sekaligus melakukan sosialisasi kepada grup
4. Membuat laporan atau hasil uji kepatuhan dan melakukan analisi atau pengimplementasian
kepatuhan.
program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
6. Membuat laporan setiap bulannya kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan
1. Memonitoring terhadap tindakan perbaikan yang telah disetujui bersama antara tim audit
dengan audite.
telah benar-benar dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan dan target waktu yang
ditetapkan.
Grup Pemasaran
4. Membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan.
proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan
Grup Unit Usaha Syariah mempunyai tugas melakukan evaluasi untuk memastikan
Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undang
Di awali kegiatan HUT Bank Sulselbar (BSSB) setiap tanggal 13 Januari, pada tahun
2003 dimulailah kegiatan CSR berupa kegiatan donor darah bagi seluruh keluarga besar
BSSB sebagai cikal bakal kegiatan kepedualian sosial dan lingkungan sekitar. Hal ini
merupakan upaya serius dari sejak awal kegiatan CSR dilakukan oleh PT. Bank Sulselbar
untuk menjadi perusahaan yang turut berperan serta dalam meningkatkan sumber daya
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dari PT. Bank Sulselbar berupa
program dan kegiatan yang mengusung misi dan fokus yang berbeda-beda. Adapun program
dan kegiatan yang dilaksanakan oleh PT. Bank Sulselbar tersebut antara lain :
PT. Bank Sulselbar mengadakan pengadaan motor perpustakaan mini yang nantinya
perpustakaan mini ini dapat menjangkau daerah-daerah terpencil sehingga daerah yang susah
dijangkau ini dapat merasakan hadirnya perpustakaan yang selama ini susah mereka temui.
Meskipun pengadaan ini belum merata setidaknya perusahaan bisa memberikan peluang
Program bantuan diberikan oleh PT. Bank Sulselbar pada tahun 2017 yaitu
memberikan bantuan untuk pembuatan MCK bagi masyarakat desa cendako maros yang
notabenenya tidak mampu. Pembuatan MCK yang dibangun oleh PT. Bank sulselbar yaitu
PT. Bank Sulselbar dalam hal ini membantu berupa bantuan amaliah ramadhan pada
tahun 2017 di Masjid Al Muawanah Sosial, Makassar. Dengan adanya bantuan tersebut
masyarakat pun yang berada disekitar area tersebut ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini
mengumpulkan dana dan tidak semua dibantu oleh PT. Bank Sulselbar. Dan adapun program
CSR jangka panjang yaitu membantu pembangunan masjid yang terletak di desa Manurung
PT. Bank Sulselbar mangadakan kegiatan bantuan perbaikan taman jalan yang
berada di depan kampus UMI Makassar. PT. Bank Sulselbar juga memberi bantuan 50 buah
pot bunga untuk area publik di watansoppeng. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh anggota
Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data yang telah didapatkan
dari observasi penelitian. Dalam penelitian ini mengangkat tema mengenai Analisis
Penerapan Corporate Social Responsibility PT. Bank Sulselbar Makassar, peneliti
menggunakan Teori Kotler dan lee (2006. Teori tersebut dinilai dan dianggap lebih rasional
dan tepat untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada pada penerapan Corporate
Corporate Social Responsibility menurut Kotler dan Lee (2006) sebagai berikut :
6. Socially Responsible Business Practice (praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab
sosial)
Mengingat jenis dan analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Maka data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk kata dan
kalimat dari hasil wawancara dengan para informan penelitian, hasil observasi lapangan,
catatan lapangan dan data-data atau hasil dokumentasi lainnya yang relevan dengan fokus
penelitian. Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, analisis data dalam
penelitian ini menggunakan model interaktif yang telah dikembangkan Miles dan Huberman
yang mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktifitas dalam analisis datanya, yaitu pengumpulan data (Data Collection), reduksi
data (Data Reduction), penyajian data (Data Display). Dan penarikan kesimpulan
(Conclusion Drawing).
Berdasarkan teknik analisis data kualitatif data-data tersebut dianalisis selama
penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui observasi,
dengan fakta lapangan. Hal ini dilakukan agar kita mengetahui apakah hasil temuan-temuan
dilapangan sesuai dengan kondisi sebenarnya dan memiliki keterkaitan dengan sudah
garis besar permasalahan yang relevan dengan kajian teori Kotler dan Lee (2006). Adapun
Promosi kegiatan sosial disini perusahaan menyediakan dana atau sumber daya
lainnya yang dimiliki perusahaan untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari
masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Memberikan
peluang kepada karyawan perusahaan untuk terlibat dalam suatu kegiatan sosial.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh bapak Hartani Djurnie selaku ketua tim
“Branding Bank Sulselbar melalui pengadaan taman terbuka hijau, kendaraan kebersihan,
ambulance dan bantuan lain yang sifatnya mobile ikut mempromosikan brand bank sekaligus
kesadaran warga”.(wawancara,05 April 2018, 11.38 WITA)
Hal tersebut seperti dilakukan oleh Bapak Fadli selaku Anggota CSR, beliau
Dari pernyataan diatas disimpulkan bahwa, memang sudah tertera dalam undang-
Karena sudah tugasnya perusahaan untuk tidak hanya mementingkan tujuan utama yaitu
maksimalisasi laba tapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan.
Hal yang diungkap oleh Ibu Yani selaku Penerima CSR dari PKPU Human Initiative,
beliau mengungkapkan :
“Jika menurut saya, penyebab promosi program CSR saya kurang paham, coba saja tanyakan
langsung ke perusahaan PT. Bank Sulselbar langsung”.(Wawancara 06 April 2018, 14,38
WITA)
Hal ini di ungkap juga oleh Ibu Ayu selaku Penerima CSR dari BKKBN, beliau
mengungkapkan :
Dari semua pernyataan diatas dalam indikator promosi kegiatan sosial dapat
disimpulkan bahwa, PT. Bank Sulselbar bertanggung jawab dalam hal kepedulian sosialnya.
Dalam mendukung pengumpulan dana untuk kegiatan masalah sosial contohnya yang sudah
perpustakaan mini ini dapat menjangkau daerah-daerah terpencil sehingga daerah yang
susah dijangkau ini dapat merasakan hadirnya perpustakaan yang selama ini susah mereka
temui. Begitupun dengan pembangunan mesjid di desa manurung malili sehingga
masyarakat pun merasakan manfaatnya yang di bangun oleh PT. Bank Sulselbar.
penghasilan untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk, untuk
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Hartani Djurnie selaku ketua tim
“Sudah, rata-rata alokasi untuk bantuan sosial mencapai 15% dari total realisasi CSR”.
(wawancara,05 April 2018, 11.38 WITA)
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Fadli selaku anggota tim CSR,
“Sudah, tiap tahun itukan sumber dananya sekian persen dari laba tahun lalu disalurkan di
tahun depan semua itu juga sampai dengan akhir tahun 2018 itu penyalurannya dilakukan
sejak triwulan pada bulan maret kemarinkan sudah,nah yang ini kemudian selanjutnya itu
kita melihat kegiatan-kegiatan apa yang dalam waktu dekat ini sama , mungkin kegiatan-
kegiatan pemda dan yang paling penting itu kami lakukan adalah donor darah dan itu
penyalurannya menurut saya itu sudah sangat tepat sekali sesuai dengan makna dan prinsip
csr itu sendiri”. (wawancara, 05 April 2018, 15.28 WITA)
Hal ini juga dikemukakan oleh Ibu Yani selaku Penerima CSR dari PKPU Human
‘kalau untuk kegiatan sosial sih pasti sudah dan memang rata-rata kegiatan csr yang
dilakukan bank sulselbar itu fokusnya di kegiatan sosial”. (Wawancara 06 April 2018, 14,38
WITA)
Hal ini juga diungkap oleh Ibu Ayu selaku yang menerima bantuan dari PT. Bank
“Menurut saya, memang Bank Sulselbar sampai saat ini berpartisipasi dalam memberikan
bantuan kepada masyarakat dan masyarakat pun sangat berpartisipasi dalam kegiatan CSR
yang dilakukan Bank Sulselbar” .(wawancara, 09 April 2018, 14.25)
Dari semua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, Pihak PT. Bank Sulselbar
besarnya penjualan produk . PT. Bank Sulselbar sudah menyumbangkan dari presentase
penghasilannya. Akan tetapi masalah komitmen yang dijalankan oleh kedua pihak
masyarakat memang tidak tahu secara mendalam karena mereka hanya melihat dan
merasakan langsung bantuan tersebut. Dan setelah kami wawancara kepada pihak penerima
memang tidak ada komitmen. Dan wawancara kepada pihak PT. Bank Sulselbar memang
untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu yakni isu-isu
masyarakat.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Hartani Djurnie selaku Ketua
Hal ini juga dikemukakan oleh Bapak Fadli selaku Anggota Tim CSR, beliau
mengungkapkan :
“Semua kegiatan yang kita support dengan bantuan csr itu, itu semuanya programnya
kaitannya dengan lingkungan hidup, kesehatan apalagi kesejahteraan masyarakat itu semua
terkait karena memang itu kualifikasinya, persyaratannya jadi ada beberapa kegiatan masuk
di kami macam kayak proposal atau apa itu memang disortir ada rapatnya csr yaitu disortir
sedemikian rupa sama timnya itu kegiatan-kegiatan yang di support itu kaitannya ini-ini
semua jadi diluar dari pada ini tidak kita bantu karena yaa prinsip dari csr itu sendirikan
mengenai tanggung jawab sosial toh entah itu lingkungan hidup, kesehatan, kesejahteraan
masyarakat dan lain-lain”. (wawancara, 05 April 2018, 15.28 WITA)
Hal ini juga diungkap oleh ibu Yani selaku Penerima CSR dari PKPU Human
“Menurut saya, sebagian kecil sudah dirasakan oleh masyarakat dan mereka pun yang
merasakan manfaatnya ikut berpartisipasi dalam program Corporate Social Responsibility
yang dilakukan oleh PT. Bank Sulselbar”. (Wawancara 06 April 2018, 14,38 WITA)
Hal ini dikemukakan oleh Ibu Ayu selaku penerima CSR dari BKKBN, beliau
mengungkapkan :
“Pihak Bank Sulselbar sampai saat ini sudah pernah melaksanakan program dalam bidang
sosial dan ekonomi saya kira itu”.( wawancara, 09 April 2018, 14.25)
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa, PT. Bank Sulselbar memang terfokus
kesejahteraan masyarakat itu perlu, dan dengan adanya tanggung jawab sosial yang
dilakukan oleh PT. Bank Sulselbar ini dapat membantu masyarakat agar dapat mengolah
lingkungannya itu dengan benar sehingga terciptalah peluang untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tentu dalam hal ini mesti ada sinergi antara perusahaan dan
lingkungan sosialnya. Tapi dalam hal yang sifatnya jangka panjang PT. Bank Sulselbar
belum ada.
Maka dapat saya simpulkan bahwa belum terlalu optimalnya program pemasaran
masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai,
paket bantuan, atau pelayanan sacara Cuma-Cuma. filantropi perusahaan biasanya berkaitan
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Hartani Djurnie selaku Ketua
“Sering khususnya kepada korban bencana, rumah ibadah, panti asuhan dan kepada
masyarakat miskin” (wawancara,05 April 2018, 11.38 WITA)
Hal serupa diungkap oleh Bapak Fadli selaku Anggota Tim CSR, beliau
mengungkapkan :
“Selalu, yaa inikan tunai dalam arti kata kayak kemarin pt bank sulselbar itu mengumpulkan
sekitar 4 atau 5 panti asuhan, panti asuhan yang sementara sekolah diberikan bantuan untuk
belanja di agung yang kemarin itu agung jadi 1 voucher itu diksih ke anak sekitar 300 ribu /
anak nilainya itu mereka bisa melakukan belanja alat-alat kebutuhan sekolah yang kalau kita
ada kaitannya pemberian uang secara tunai bantuan dan pelayanan secara Cuma-Cuma yaa
ini sedangkan secara Cuma-Cuma itu juga kami juga biasa melakukan seperti kayak donor
darah pemeriksaan kesehatan gratis bahkan tahun lalu kalau tidak salah sempat juga
pemeriksaan papsmir ke perempuan untuk bisa mendeteksi sejak dini yang namanya kanker
serviks dan yang lain-lain iya itu sempat kita kerja sama dengan apalagi ini klinik ada klinik
saya lupa namanya yang biasa kita kerja sama untuk bagi masyarakat yang mau daftar
pemeriksaan papsmir” (wawancara, 05 April 2018, 15.28 WITA)
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Yani selaku Penerima CSR dari PKPU Human
“Pernah, tapi itu awal waktu pertama kali kita kerjasama dengan bank sulselbar, selanjutnya
dalam bentuk voucher saya kira itusih (Wawancara 06 April 2018, 14,38 WITA)
Hal ini juga di ungkapkan oleh Ibu Ayu selaku Penerima CSR, beliau
mengungkapkan :
“Pernah, Bank Sulselbar memberikan bantuan uang, paket bantuan ataupun pelayanan secara
Cuma-Cuma seperti bantuan hewan qurban”.(wawancara, 09 April 2018, 14.25)
Dari semua pernyataan informan diatas dapat di simpulkan bahwa, dalam Indikator
karena dalam indikator ini sudah jelas perusahaan seharusnya memberikan bantuan
berbentuk uang secara tunai. Adapun pemberian secara Cuma-Cuma yaitu seperti pemberian
uang tunai senilai Rp.300.000 kepada anak panti asuhan untuk digunakan membeli
keperluan sekolah, hal ini dilakukan oleh PT. Bank Sulselbar pada tahun 2017. Walaupun
bantuan yang diberikan perusahaan belum bersifat jangka panjang tapi hal ini bisa dijadikan
langkah awal untuk lebih memperhatikan dari lingkup pendidikan itu sendiri.
atau rekan pedagang eceran untuk menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna
program.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Hartani Djurnie selaku Ketua
Hal yang diungkapkan oleh Bapak Fadli selaku Anggota Tim CSR, beliau
mengungkapkan :
“Pada dasarnya csr inikan ada timnya, tapi tim csr ini kini dibentuk untuk
mengelola,mensortir melihat kegiatan-kegiatan apa yang dilaksanakan semua pegawai
terlibat tapi tim csr sendiri secara administratif ji saja karena bagaimanapun inikan juga
harus kita buat secara pengeluaran dananya harus kuat sacara administrratif pengeluaran
dananya dan perlu ada pertanggung jawabannya dan lain-lain timnya itu saat pelaksanaan
semua pegawai terlibat disaat ada donor darah semua pegawai dilibatkan pada saat ada
pelayanan kesehatan gratis semua pegawai dilibatkan dan dalam tim itu ada sekitar 10
orang”. (wawancara, 05 April 2018, 15.28 WITA)
Hal yang diungkapkan oleh Ibu Yani selaku Penerima CSR dari Human Initiative,
beliau mengungkapkan :
“Menurut saya, kalau masalah jumlah karyawan sih rata-rata turun semua tapi jika masalah
berapa jumlah karyawannya saya tidak menghitung lebih rinci”. (Wawancara 06 April 2018,
14,38 WITA)
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Ayu selaku Penerima CSR dari BKKBN, beliau
mengatakan :
“Kalau jumlah karyawan itu hari yang saya perhatikan kalau nda salah 3- 4 karyawan saja
yang saya liat dan itu hanya yang berkepentingan saja”.(wawancara, 09 April 2018,
14.25)
terlalu optimal karena karyawan dari PT. Bank Sulselbar masih kurang yang turut serta
dalam kegiatan sosial. Jumlah karyawan yang di terjunkan di setiap kegiatannya berjumlah
10-16 karyawan sehingga dapat saya menyimpulkan bahwa belum optimalnya jam sukarela
yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial
Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, serta
organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Hartani Djurnie selaku Ketua
“Pemberian kredit program ataupun bantuan hibah modal usaha bagi pelaku usaha mikro dan
kecil se Sulselbar” (wawancara,05 April 2018, 11.38 WITA)
Hal ini juga dikemukakan oleh Bapak Fadli selaku Anggota Tim CSR, beliau
mengemukakan :
”praktek bisnis yang dilakukan berarti terkait bisnisnya bank ini kalau bisnisnya bankkan ada
2 pada dasarnya kegiatan bank ada 2 yang pertama menghimpun dana dan menyalurkan dana
tersebut menjadi kredit kalau dikatakan melaksanakan seperti kaitannya dengan penyaluran
kredit kalau bank sulselbar itukan kita bank daerah yang kaitannya dengan pegawai-pegawai
negeri yang ada produk-produk kredit itu yang kita kemas memang itu dia memang khusus
untuk peningkatan kesejahreraan masyarakat dalam hal ini untuk usaha, usaha kecil
menengah dan lain-lain jadi pegawai-pegawai atau masyarakat umum bisa juga mengambil
untuk bantuan kur untuk meningkatkan bisnisnya atau usahanya mungkin kaitannya itu kalau
untuk memelihara lingkungan hidup secara praktek bisnis yang mengena mungkin tidak ada
yang langsung tapi pada dasarnya salah satu visi misinya kamikan di bankkan yaitu menjadi
mitra strategis pemda jadi kalau pemda memang ada kegiatan kaitannya pemeliharaan
lingkungan hidup yaa bank sulselbar turut support”. (wawancara, 05 April 2018, 15.28
WITA)
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Yani Selaku Penerima CSR dari PKPU Human
“Menurut saya, saya pernah dengar adanya kegiatan tersebut, jika tidak salah kegiatan paktek
bisnis yang dilakukan oleh PT. Bank Sulselbar memang ada tetapi masalah untuk lebih
detailnya saya tidak tahu”. (Wawancara 06 April 2018, 14,38 WITA)
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Ayu selaku Penerima CSR, beliau mengatakan :
“Kalau selama saya disini yang saya tahu kalau praktek bisnis ini kayaknya belum pernah
ada,semua perusahaan kan bisa masuknya kemana saja. Yang selama saya disini belum
pernah ada”.(wawancara, 09 April 2018, 14.25)
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa dari indikator Socially Responsible
Business Practice (praktek bisnis yang bertanggung jawab secara sosial) sudah bisa
dikatakan optimal karena PT. Bank Sulselbar sudah melaksanakan praktek bisnis ini dengan
baik dan terorganisir. Jika masyarakat sudah merasakan manfaatnya disini juga perusahaan
harus bisa memprogramkan hal ini dalam Corporate Social Responsibility yang jangka
Dalam pembahasan ini peneliti menggunakan teori Kotler dan Lee (2006) yang
sosial).
Berkenaan dengan perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang
dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah sosial
atau mendukung pengumpulan dana, partisipasi masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela
untuk suatu kegiatan tertentu. Disini PT. Bank Sulselbar mengadakan kegiatan penyebab
promosi kepada masyarakat yaitu mengadakan bantuan Puskesmas di Makassar dan tentunya
dengan adanya pendirian Puskesmas ini masyarakat dapat lebih terbantu dalam hal
terhadap masyarakat serta perhatian suatu masalah sosial merupakan aktivitas Corporate
Social Responsibility. Salah satu tujuan komunikasi persuasif yang ingin dicapai oleh PT.
Bank Sulselbar melalui Cause Promotion adalah menciptakan kesadaran masyarakat bahwa
masyarakat mengenai suatu masalah sosial tertentu juga dilakukan oleh Galxo, Smith dan
penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka perusahaan
tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai Cause Related Marketing (CRM). Pada
sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan sosial. Bahwa dari pihak perusahaan
dalam hal ini sudah memberikan bantuan atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial, bahkan
dari pihak perusahaan sudah memberikan rata-rata alokasi bantuan sosial mencapai 15% dari
total realisasi CSR seperti contohnya dalam rana pendidikan yaitu memberikan bantuan
berupa beasiswa dhuafa dan berprestasi. Dengan kata lain bahwa dari hasil bantuan sosial
tersebut dapat memberikan manfaat kepada yang mendapatkan dan kepada yang
memberikan.
dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat adalah suatu issue
tertentu.
Terkait dengan indikator diatas bahwa, hampir semuanya sudah dirasakan oleh
masyarakat dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran sosial perusahaan dalam
program Corporate Social Responsibility dan saya kira sudah cukup maksimal tanggung
jawab sosial yang diberikan oleh PT. Bank Sulselbar seperti Branding Bank Sulselbar melalui
taman terbuka hijau, kendaraan kebersihan, ambulance dan bantuan lain yang sifatnya mobile
yang ikut mempromosikan brand bank sekaligus kesadaran warga. Oleh karena itu dengan hal
ini program Corporate Social Responsibility yang sifatnya jangka panjang sangat diperlukan
oleh masyarakat.
Gambar 4 Penyerahan mobil ambulance
Sumber : PT. Bank Sulselbar
Corporate Social Responsibility yang paling tua. Pada aktivitas Corporate Social
pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan secara Cuma-Cuma.
Dari indikator diatas bahwa, selama ini PT. Bank Sulselbar sudah pernah
bantuan secara Cuma-Cuma yang diberikan pada tahun 2017 yaitu memberikan voucher
senilai Rp 300.000 kepada anak-anak panti asuhan untuk digunakan membeli perlengkapan
sekolah di Toko Agung Ratulangi. Dan sampai saat ini bentuan pemberian uang secara
Cuma-Cuma masih tetap jalan. Dengan adanya bantuan seperti diatas dapat membantu anak-
anak yang memang membutuhkan dalam hal ini juga harus mempunyai fokus terhadap
mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran atau pemegang franchise agar
masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. Bentuk dukungan
perusahaan melalui komunikasi korporat yang akan mendorong karyawan untuk menjadi
sukarelawan bagi komunitas, menyarankan kegiatan atau aktivitas amal tertentu yang bisa
diikuti oleh para karyawan. Perusahaan wajib mengorganisir tim sukarelawan untuk suatu
kegiatan sosial dan membantu karyawan menemukan kegiatan sosial yang akan
sukarelawan, mencari informasi melalui website atau dalam beberapa kasus dengan
menggunakan software khusus yang akan melacak aktivitas sosial yang cocok dengan minat
terkait tanggung jawab sosial dilaksanakan secara sukarela (voluntary) namun di Indonesia
sosial dilaksanakan perusahaan sehingga sifatnya tidak sekedar sukarela tapi menjadi
kewajiban hukum.
Dari indikator diatas disebutkan bahwa, PT. Bank Sulselbar jumlah karyawan yang
dilaksanakan oleh PT. Bank Suselbar berjumlah 10-16 orang. Sehingga dapat saya
simpulkan bahwa masih kurangnya karyawan yang mengikuti kegiatan setiap program CSR
ini dalam hal Community Volunteering (pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela)
bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi
memelihara lingkungan hidup. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup di dalamnya aspek-
Praktik bisnis yang bertanggung jawab sosial adalah dimana korporasi beradaptasi
dan melakukan praktek kebijakan bisnis dan investasi sosial yang mendukung untuk
atau peraturan atau hanya diharapkan, karena memenuhi standar moral atau etis.
pemasok, distributor, mitra dari sector nirlaba dan masyarakat, serta anggota masyarakat
umum dan kesejahteraan masyarakat bisa merujuk kepada kesehatan dan keselamatan, serta
Dari indikator diatas bahwa PT. Bank Sulselbar untuk berinvestasi dalam hal
Sedangkan PT. Bank Sulselbar sendiri selama ini selalu menjaga dan melestarikan
lingkungan hidup. Dan untuk melaksanakan praktek bisnis yang mendukung kegiatan sosial
dan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disini PT. Bank
Sulselbar memberikan pelatihan pemanfaatan eceng gondok yang selama ini banyak
ditemukan di lingkungan sekitar warga dan dengan adanya pemanfaatan ini dapat berguna
dan bisa menjadikan peluang usaha untuk masyarakat sekitar untuk membuat anyaman yang
terbuat dari eceng gondok tersebut contohnya seperti rak yang terbuat dari eceng gondok
Tabel 3
Pembahasan dan Hasil Temuan Lapangan
Kriteria Penelitian Hasil Temuan Lapangan Kategori
Dalam indikator penyebab
promosi, bahwa PT. Bank
Sulselbar menyediakan dana
untuk kegiatan sosial. Yaitu
PT. Bank Sulselbar
1. Penyebab
melaksanakan kegiatan sosial Sudah berjalan optimal
Promosi
dan dibantu partisipasi
masyarakat contohnya
pembangunan mesjid dan
pengadaan perpustakaan
keliling
Dalam indikator penyebab
terkait pemasaran bahwa PT.
2. Penyebab Bank Sulselbar menyisihkan
Terkait penghasilan keuntungan Sudah berjalan optimal
Pemasaran untuk kegiatan sosial
contohnya seperti donor
darah
Dalam indikator terkait
Pemasaran sosial perusahaan
bahwa PT. Bank Sulselbar
sudah melaksanakan dengan
cukup maksimal tanggung
jawab sosial yang diberikan
oleh PT. Bank Sulselbar
3. Pemasaran
seperti Branding Bank
Sosial Sudah berjalan optimal
Sulselbar melalui taman
Perusahaan
terbuka hijau, kendaraan
kebersihan, ambulance dan
bantuan lain yang sifatnya
mobile yang ikut
mempromosikan brand bank
sekaligus kesadaran warga
Dalam philantrophy
perusahaan PT. Bank
Sulselbar sudah memenuhi
permintaan masyarakat
4. Philantrophy
berupa bantuan uang secara Sudah berjalan opimal
Perusahaan
Cuma-Cuma seperti
pemberian voucher senilai
Rp.300.000 kepada anak
panti asuhan.
Dalam indikator sukarela
masyarakat bahwa PT. Bank
Sulselbar masih kurang yang
mengikuti jam sukarela
5. Sukarela
terhadap kegiatan sosial atau Belum berjalan optimal
Masyarakat
Corporate Social
Responsibility dalam hal ini
belum optimal.
Dalam indikator praktik
bisnis yang bertanggung
jawab secara sosial PT. Bank
Sulselbar Disini memberikan
6. Praktik bisnis
pelatihan pemanfaatan eceng
yang
gondok yang selama ini
bertanggung Sudah berjalan optimal
banyak ditemukan di
jawab secara
lingkungan sekitar warga dan
social
dengan adanya pemanfaatan
ini dapat berguna dan bisa
menjadikan peluang usaha
untuk masyarakat sekitar
BAB VI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
tanggung jawab sosial yang diberikan oleh PT. Bank Sulselbar seperti Branding Bank
Sulselbar melalui taman terbuka hijau, kendaraan kebersihan, ambulance dan bantuan
lain yang sifatnya mobile yang ikut mempromosikan brand bank sehingga ini bisa
meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya hal tersebut dan dengan adanya
2. Dalam indikator philanthropy perusahaan bahwa, selama ini PT. Bank Sulselbar
masyarakat. Adapun bantuan secara Cuma-Cuma yang diberikan pada tahun 2017
yaitu memberikan voucher senilai Rp 300.000 kepada anak-anak panti asuhan untuk
digunakan membeli perlengkapan sekolah di Toko Agung Ratulangi. Dan sampai saat
ini bentuan pemberian uang secara Cuma-Cuma masih tetap jalan. Dengan adanya
bantuan seperti diatas dapat membantu anak-anak yang memang membutuhkan dalam
hal ini juga harus mempunyai fokus terhadap bantuan yang arahnya ke pendidikan.
3. Dalam indikator sukarela masyarakat belum berjalan optimal karena dalam hal ini
masih kurangnya karyawan yang ikut turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial yang
4. Dalam indikator praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial sudah berjalan
optimal dan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dengan optimalnya praktik
kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
bisa masyarakat membuat komitmen dengan PT. Bank Sulselbar untuk berkelanjutan
2. Membuat peraturan yang terkait dengan jam sukarela agar kiranya seluruh karyawan
PT. Bank Sulselbar wajib turut andil dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan
Responsibility) yang bersifat jangka panjang dan bantuan yang dilakukan agar lebih
4. Perusahaan PT. Bank Sulselbar harus membuat inovasi-inovasi baru sehingga dapat
menambah pendapatan untuk perusahaan itu sendiri yang akan berdampak lebih
pelaksanaan praktek bisnis yang diberikan oleh PT. Bank Sulselbar sehingga bisa