You are on page 1of 4

Nama : Ni Wayan Aprilia Astariani Putri

NIM : 1502305017

GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS)


Bapak Ahmad 40 tahun datang ke klinik fisioterapi dengan keluhan rasa lemas pada kedua
tungkai disertai rasa nyeri sejak 2 minggu yang lalu. Beliau juga mengalami kesemutan pada
jari kaki yang menjalar sampai dengan tungkai serta merasa semakin lemas dan kurang
merasakan sentuhan ketika dipakai untuk berjalan. Beliau juga sering mengalami flu, demam
dan kesulitan untuk bernafas. Selama sakit, Bapak Ahmad tidak mampu melakukan
pekerjaannya sebagai security di sebuah perusahaan ternama dan tidak bisa melakukan
pekerjaan rumah.

PROSES ASUHAN FISIOTERAPI

ASESSMENT

Identitas pasien

 Nama : Bapak Ahmad


 Umur : 40 Tahun
 Alamat : Denpasar
 Pekerjaan : Security

Pemeriksaan Subjektif

 Keluhan Utama
Rasa lemas pada kedua tungkai disertai adanya rasa nyeri
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke klinik fisioterapi dengan keluhan kelemahan pada kedua tungkai dari
2 minggu yang lalu. Ini mulai terjadi yaitu ketika pasien selesai mencuci pakaian
sesudah pulang bekerja. Pada saat itu, tiba-tiba pasien merasakan kedua tungkainya
lemas dan tidak dapat digunakan untuk berjalan. Awalnya pasien merasa kedua
tungkainya seperti kram dan kesemutan dibagian betis kemudian kedua tungkai
menjadi lemah dan tidak dapat digerakkan. Kelemahan tersebut dirasakan mulai dari
jari-jari kaki sampai pinggul. Kelemahan tersebut dirasakan tidak berkurang saat
istirahat.
Pemeriksaan Objektif
 Vital sign
 Blood Preasure : Labil (selalu berubah-ubah)
 Heart Rate : Tachicardy, Cardiac arythmia
 Respiratory Rate : Hyperventilasi
 Pemeriksaan Per-Kompetensi
 Pemeriksaan Fisik
o Inspeksi Statis
Tampak kesulitan untuk bernafas, menggunakan kursi roda
o Inspeksi Dinamis
Kesulitan untuk melakukan pergerakan dari posisi duduk ke berdiri
o Palpasi
Nyeri tekan pada otot
o Auskultasi
Breathsound terdengar cepat
 PFGD
o Aktif
o Pasif
o Isometrik
 Tes Spesifik
o MMT : kekuatan otot
o VAS ( untuk mengetahui tingkat nyeri)
o Pemeriksaan pernapasan (untuk mengetahui fungsi otot pernapasan &
ekspansi thorax)
o Pemeriksaan sensoris (Dermatome Area)
o Pemeriksaan Motorik (Myotome Area)
o Antropometri Test : lingkar segmen (atropi/tidak)
o Pemeriksaan Refleks Tendon
o ROM
o Pemeriksaan Fungsional (ADL & IADL)
 Pemeriksaan Penunjang
o Lumbar Punksi
o EMG
DIAGNOSA
 Impairment
o Body Structure : Kerusakan pada myelin, atropi otot
o Body Function : Kelemahan otot, kesemutan, nyeri
 Activity Limitation
o Sulit menggerakkan kedua tungkai
o Sulit untuk BAB, BAK & Berjalan
o Memerlukan bantuan untuk transfer dari duduk ke berdiri
 Participation of Restriction
o Tidak bisa bekerja sebagai security
o Tidak bisa berolahraga dan rekreasi
 Contextual Factor
o Personal Factor
- Nama : Bapak Ahmad
- Umur : 40 Tahun
- Pekerjaan : Security
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Motivasi : Keinginan pasien utuk sembuh sangat tinggi
o Environmental Factor
- Facilitator : penggunaan kursi roda
- Barrier : jarak toilet yang agak jauh dari tempat tidur

PLANNING

 Jangka Pendek
Mengurangi nyeri dan kesemutan, meningkatkan kekuatan otot dan ROM.
 Jangka Panjang
Meningkatkan kemampuan fungsional gerak dan fungsi untuk kembali ke ADL.

INTERVENSI

 TENS : untuk mengurangi nyeri


 ROM Exercise : untuk meningkatkan luas gerak sendi
 Strengthening Exerise : untuk meningkatkan kekuatan otot
 Breathing Exercise : untuk meningkatkan fungsi pernafasan
 Transfer dan Ambulansi : Gait Cycle
EDUKASI
 Melakukan latihan dirumah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh fisioterapis
 Mengedukasi keluarga pasien agar pasien jangan sampai kelelahan

EVALUASI
 Evaluasi dapat dilakukan setiap hari maupun secara berkala untuk menilai apakah
adanya perubahan pada pasien sebelum ataupun sesudah diberikan intervensi.

You might also like