You are on page 1of 5

Sejarah EM

Muhammad Reza K D
140710150049
Geophysics
Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika adalah metode
elektromagnetik. Metode elektromagnetik biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-
bendakonduktif. Perubahan komponen-komponen medan akibat variasi konduktivitas
dimanfaatkanuntuk menentukan struktur bawah permukaan. Medan elektromagnetik yang
digunakan dapatdiperoleh dengan sengaja membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar
daerahobservasi, pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif. Contoh metode ini
adalah Turam elektromagnetik. Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat. Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif, teknik
ini memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak secara
sengajadibangkitkan di sekitar daerah pengamatan. Gelombang elektromagnetik seperti ini
berasaldari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang digunakan untuk
kepentingan navigasi kapal selam. Teknik ini lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah
pengamatan yang luas.
Menurut Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda,
menyatakan bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang.
Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya. Pada
teori ini Huygens menganggap bahwa setiap titik pada sebuah muka gelombang dapat dianggap
sebagai sebuah sumber gelombang yang baru dan arah muka gelombang ini selalu tegak lurus
tehadap muka gelombang yang bersangkutan. Pada teori Huygens ini peristiwa pemantulan,
pembiasan, interferensi, ataupun difraksi cahaya dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam
teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan tentang sifat cahaya yang merambat lurus.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada
1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika
medan elektromagnetik. Percobaan James Clerk Maxwell (1831 – 1879) seorang ilmuwan
berkebangsaan Inggris (Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang
elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×108 m/s, oleh karena itu Maxwell
berkesimpulan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Kesimpulan Maxwell ini
di dukung oleh :
Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 – 1894) yang
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal. Hal ini
sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi.
Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 – 1943) yang
menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap berkas
cahaya.
Percobaan Stark (1874 – 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang mengungkapkan
bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat mempengaruhi berkas cahaya.
Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
a. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik.
Percobaan-percobaan yang teliti membawa kesimpulan :
Pola gelombang elektromagnetik sama dengan pola gelombang transversal dengan vektor
perubahan medan listrik tegak lurus pada vektor perubahan medan magnet.
Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala pemantulan, pembiasan, difraksi,
polarisasi seperti halnya pada cahaya.
Diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.

Gelombang elektromagnetik lahir sebagai paduan daya imajinasi dan ketajaman akal pikiran
berlandaskan keyakinan akan keteraturan dan kerapian aturan-aturan alam.
Hasil-hasil percobaan yang mendahuluinya telah mengungkapkan tiga aturan gejala kelistrikan ,
antara lain sebagai berikut.

a) Hukum Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat.


b) Hukum Biot-Savart : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet disekitarnya.
c) Hukum Faraday : Perubahan medan magnet (B) dapat menimbulkan medan listrik (E).

Didorong oleh keyakinan atas keteraturan dan kerapian hukum-hukum alam, Maxwell
berpendapat bahwa masih ada kekurangan satu aturan kelistrikan yang masih belum terungkap
secara empirik. Jika perubahan medan magnet dapat menimbulkan perubahan medan listrik
maka perubahan medan listrik pasti dapat menimbulkan perubahan medan magnet,
demikianlah keyakinan Maxwell.
Solusi Analitik
References

- http://www.complete-mt-solutions.com/mtnet/papers/ClassicPapers/classic_papers.html
- https://didot4com.wordpress.com/2011/02/04/penemuan-gelombang-elektromagnetik/
- http://bpengertian.blogspot.co.id/2012/04/imbas-elektromagnetik-definisi-rumus.html
- http://mustofaabihamid.blogspot.co.id/2011/04/sejarah-perkembangan-gelombang.html
- https://fisikabumi.wordpress.com/tag/metode-elektromagnetik/

You might also like