You are on page 1of 8

MEDICAL IMAGING UNTUK ANALISIS EKSPRESI GEN

DALAM DETEKSI PENYAKIT


1
Ermatita, 2Sri Hartati, 3Retantyo Wardoyo, 4Agus Harjoko
1
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Indonesia
2,3,4
Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas MIPA Universitas Gadjah
Mada Indonesia
e-mail: ermatitaz@yahoo.com
Abstrak—Bioinformatika merupakan hasil menganalisa data yang dewasa ini
perkembangan ilmu di bidang kedokteran dan kuantitasnya makin meningkat dengan pesat.
ilmu komputer. Teknologi di bidang komputer Akselerasi dari ketersediaan data biologi ini
telah banyak mambantu dalam bidang kesehatan tidak terlepas dari kerjasama harmonis
dan kedokteran. Medical imaging sebagai salah teknologi informasi dan kemajuan di bidang
satu domain dalam bidang komputer telah bioteknologi” .[11]
dikembangkan untuk membantu dalam
Berkembangnya ilmu Bioinformatika
menemukan informasi tentang gen dalam tubuh
manusia. Informasi didapat dari penyidikan dimanfaatkan untuk penyidikan terhadap gen
terhadap struktur gen melalui analisis dari manusia. Pemetaan gen pada manusia
ekspresi gen. Hasil analisis ekspresi gen ini dilakukan para ilmuwan bidang biologi
dibutuhkan untuk mendeteksi penyakit melalui molekular dalam Human Genome
identifikasi gen yang tidak normal. Hal ini di Project(HGP). Pengungkapan data gen pada
butuhkan dalam kehidupan manusia agar struktur manusia seperti analisis terhadap ekspresi
fungsi biologis yang tidak normal tersebut tidak gen dapat mengenal seluruh proses
mengganggu atau mengancam proses hidup biokimiawi yang terjadi dalam tubuh
normal manusia manusia, yang berpengaruh pada sifat-
Kata kunci :
sifatnya.
Analisis ekspresi gen dapat dilakukan
Kata Kunci— Bioinformatika, Gen, ekspresi Gen, dengan identifikasi dan penyelidikan tertentu
Medical Imaging. terhadap data microarray untuk mengetahui
gambaran satu gen, untuk mengidentifikasi
I. PENDAHULUAN gen –gen apa yang aktif dalam tubuh
Perkembangan teknologi informasi manusia. Hasil analisis ekspresi gen dapat
dan biologi telah melahirkan Ilmu memprediksi suatu penyakit yang
Bioinformatika. Bioinformatika merupakan kemungkinan dapat diderita seseorang.
suatu ilmu yang mempelajari penerapan Informasi ini sangat penting bagi ahli medis
ilmu di bidang komputer untuk mengelola bidang kedokteran dan biologi untuk
dan menganalisis informasi biologis. Bidang mengetahui mekanisme timbulnya
ini mencakup penerapan metode-metode penyakit,menanggulangi penyakit dan
matematika, statistika, dan informatika untuk menentukan terapi yang tepat bagi seseorang
memecahkan masalah-masalah biologis. penderita atau yang didiagnosa menderita
Topik dalam bidang ini meliputi basis data penyakit.
untuk mengelola informasi biologis, Identifikasi terhadap gen
penyejajaran sekuens (sequence alignment), membutuhkan visualisasi untuk
prediksi struktur untuk meramalkan bentuk mempelajari hubungan struktur anatomi
struktur protein maupun struktur sekunder fungsi biologis gen. Hasil identifikasi gen
RNA, analisis filogenetik, dan analisis dapat digunakan untuk mendeteksi serta
ekspresi gen. Selanjutnya[12] dalam menangani (merawat, mengobati) penyakit
tulisanya menyatakan: “Bioinformatika yang dapat mempengaruhi kehidupan normal
adalah suatu disiplin ilmu yang manusia. Perpaduan perkembangan ilmu
mengawinkan teknologi informasi dan pengetahuan dan teknologi pada akhirnya
teknologi biologi, untuk menjawab memungkinkan didapatkannya hasil
permasalahan kompleks dalam bidang visualisasi yang baik. Hasil visualisasi yang
biologi. Perkembangan bioinformatika baik mempengaruhi kecepatan dalam
didasarkan pada kebutuhan manusia untuk penanganan kasus (kelainan atau penyakit).
Proses visualisasi ini kemudian lebih dikenal

1
sebagai Medical Imaging (pencitraan medis) pokok unit yang bekerja dalam tubuh
atau Medical Image Processing yang makhluk hidup[20].
memungkinkan dikajinya aspek pengolahan DNA merupakan molekul double helix
data DNA untuk mendapatkan informasi yang terdiri dari susunan empat unit molekul
digital pada level jaringan dan organ. pokok yang di sebut Nucleotides (lihat
Hasil visualisasi dari medical imaging gambar.2). Setiap nucleotide terdiri dari
terhadap gen-gen tersebut diolah dalam sebuah group phosphate, sebuah
rangka studi dan penelitian terhadap deoxyribose carbohydrate (sugar), dan satu
ekspresi gen untuk mengenali gen-gen dari empat nitrogen dasar disebut adenine
tersebut. Gen-gen tersebut dikenali dengan (A), guanine (G), cytosine (C), and thymine
cara pengenalan pola (pattern (T) (gambar 1 ). Dua rantai dari e DNA
recognition)dengan memanfaatkan saling berhubungan erat dengan ikatan
teknolkogi pengolahan citra. Pengenalan hydrogen antara nitrogen bases (base-pairs).
Pola adalah suatu disiplin ilmu yang Pasangan dasar hanya terjadi antara G dan C,
mempelajari cara-cara mengklasifikasikan atau antara A dan T. [8]
obyek ke beberapa kelas atau kategori dan
mengenali kecendrungan data. Subyek ini
disebut juga dengan pattern recognition .
Pattern Recognition saat ini telah banyak di
pelajari dan di kembangkan metode-
metodenya. Kegiatan dalam pattern
recognition ini adalah memetakan suatu data
ke dalam konsep tertentu yang telah
didefinisikan sebelumnya.[11].
Berikut ini merupakan komponen
sistem dalam proses pengenalan pola pada
suatu image:

.
Gambar 2. Molekul DNA adalah sebuah
double-stranded, double helix
polymer(Liu, 2002)

Gambar.1 Komponen sistem Pengenalan Pola Protein-protein tersebut di dalam sel


[17] bekerja secara efisien dan berhubungan
secara harmonis untuk menyusun organisasi
II. MEDICAL IMAGING UNTUK yang terpadu di dalam tubuh. Proteindalam
ANALISIS EKSPRESI GEN tubuh manusia tidak selalu tersedia
( diekspresi) di dalam sel melainkan akan
Genom adalah materi genetic yang tersedia manakala protein tersebut di
merupakan satu set kumpulan gen-gen butuhkan dan akan segera dihilangkan bila
lengkap dari suatu makhluk hidup.[20]. sudah tidak dibutuhkan lagi. Organisasi sel
Sedang gen merupakan sebuah sekuen yang besar itu akan menyediakan protein
DNA(Deoxyribo Nucleic Acid) yang dalam jenis, saat dan jumlah yang tepat /pas .
menurunkan sebuah protein yang memiliki Adanya pergeseran atau perubahan, baik
fungsi tertentu di dalam sebuah sel yang ujud, saat ataupun jumlah dalam penyediaan
menyusun tubuh, lebih lanjut valavar protein yang signifikan , akan dapat
menyatakan. . “A DNA molecule is a menimbulkan kelainan atau penyakit).
double-stranded polymer structured in the Penyediaan protein dalam sel tubuh
form of a double-helix. A gene is a segment individu inilah yang di sebut dengan ekspresi
of protein coding in the chromosomal DNA gen. Pola penyediaan protein secara alami
that directs the synthesis of a protein . setiap individu berbeda satu sama lain.
Sedangkan sel adalah sebuah dasar dan Perbedaan dalam penyediaan protein iniah
yang menyebabkan adanya kepastian

2
perbedaan antara orang satu dengan lainnya. manusia melakukan identifikasi seluruh sifat
Perbedaan tersebut secara nampak (fenotif) yang melekat pada seseorang. Teknologi ini
akan terlihat misalnya dalam hal bentuk fisik, juga dapat membantu manusia dalam
kecerdasan, emosi, kemampuan dalam hal melakukan diagnosis, memonitor dan
tertentu (bakat) kepekaan terhadap segala memprediksi suatu penyakit.
rangsangan, penyakit bawaan, kerentaan Salah satu teknologi yang
terhadap segala pengaruh. Sifat-sifat yang berkembang adalah pemeriksaan imaging
melekat pada pribadi seseorang dapat di dengan pengolahan citra. Pengolahan citra
lacak dari karakter sel-selnya dalam merupakan proses mengolah piksel-piksel
penyediaan protein (genotip). dalam citra digital untuk suatu tujuan
Kemajuan bidang ilmu bioinformatika tertentu, terutama untuk menemukan
ilmu komputer memungkinkan untuk dapat informasi yang terkandung
menganalisis identitas genetik yang di miliki didalamnya.seperti terlihat pada gambar.4.
tiap-tiap orang sehingga akan di ketahui
sifat-sifat fenotifnya.
Pola penyediaan protein masing-
masing individu dapat di analisis. Analisis
ekspresi gen dapat dilakukan dengan
penyelidikan tertentu terhadap data
microarray untuk mengetahui gambaran satu
gen, untuk mengidentifikasi gen –gen apa
yang aktif dalam tubuh manusia jika di
kenakan perlakuan tertentu. Hal ini berguna
untuk memprediksi timbulnya suatu penyakit
atau reaksi terhadap obat tertentu..
Informasi ini merupakan pertimbangan
penting bagi ahli medis untuk mengetahui
mekanisme timbulnya penyakit, dan
menentukan terapi mana yang tepat bagi si
pasien. Gambar 4. metodologi pengenalan citra
Proses dalam analisa micorarray (Gonzalez dan Woods,2002)
secara sederhana dapat diuraikan sebagai
berikut. Pertama-tama mRNA yang diisolasi Proses pengolahan citra melalui tahapan
dari sample dikembalikan dulu dalam bentuk sebagai berikut
DNA menggunakan reaksi reverse a. Pembentukan Citra (Data
transcription. Selanjutnya melalui proses Acquisition): Menentukan data yang
hibridisasi, hanya DNA yang komplementer diperlukan dan memilih metode
saja yang akan berikatan dengan DNA di perekaman citra dijital.
atas chip. DNA yang telah diberi label warna b. Pengolahan Citra Tingkat Awal
berbeda ini akan menunjukkan pattern yang (Image Preprocessing):
unik. Dengan memanfaatkan teknologi Meningkatkan kontras,
pengolahan citra (image processing), pattern menghilangkan gangguan geometrik
ini selanjutnya ditransfer ke dalam ekspresi / radiometrik, menentukan bagian
numerik untuk diolah dengan berbagai citra yang akan diobservasi.
metode pattern recognition. [11] c. Segmentasi Citra (Image
Berbagai penelitian telah di lakukan Segmentation) dan Deteksi Sisi
untuk melakukan analisis pola-pola ekspresi (Edge Detection): Melakukan partisi
sejumlah besar gen yang di miliki oleh citra menjadi wilayah-wilayah obyek
manusia. Banyak alat Bantu untuk (internal properties) atau
membantu menganalisis ekspresi gen telah menentukan garis batas wilayah
dikembangkan. Namun teknologi untuk obyek(external shape characteristics).
menganalisis ekspresi gen ini membutuhkan 1. d.Seleksi dan Ekstraksi Ciri (Feature
alat Bantu pengolah data yang berupa Extraction and Selection): Seleksi
seperangkat komputer dan softwarenya. ciri memilih informasi kwantitatif
Dengan teknologi ini dapat membantu dari ciri yang ada, yang dapat

3
membedakan kelas-kelas obyek
secara baik. Ekstraksi ciri mengukur
besaran kwantitatif ciri setiap piksel
Representasi dan Deskripsi: Suatu
wilayah dapat direpresentasi sebagai
suatu list titik-titik koordinat dalam
loop yang tertutup, dengan deskripsi
luasan / perimeternya
d. Pengenalan Pola (Pattern
Recognition): Memberikan label Gambar. 4 Kategorisasi image
kategori obyek pada setiap piksel (Antonie,2001)
citra berdasarkan informasi yang
diberikan oleh deskriptor atau ciri Tahapan-tahapan tersebut di atas
piksel bersangkutan (pewilayahan dilakukan dalam melakukan pemeriksaan
jaringan keras dan pewilayahan image untuk membantu proses diagnosis
berbagai jaringan lunak pada citra
suatu penyakit dalam bidang medical
biomedik)
e. Interpretasi Citra (Image
imaging.
Interpretation): Memberikan arti
pada obyek yang sudah berhasil Medical Imaging (pencitraan
dikenali (dari citra klasifikasi medis) atau Medical Image Processing
biomedik dapat dilihat adanya yang merupakan salah satu sub-domain
penyakit tumor) dari Informatika Kedokteran yang
f. Penyusunan Basis Pengetahuan: memungkinkan juga dikajinya aspek
Basis pengetahuan ini digunakan pengolahan data dna mendapatkan
sebagai referensi pada proses informasi digital pada level jaringan dan
template matching / object organ. Perkembangan teknologi turut
recognition .[6]
mempengaruhi perkembangan dari
Tahapan-tahapan dalam proses
pengolahan citra tersebut untukmendapatkan
Medical Imaging, yang hingga saat ini
informasi dalam rangka mencapai suatu kian memegang peranan penting pada
tujuan tertentu. aplikasi aplikasi yang dibuat guna
Saat ini telah banyak pemanfaatan mendukung proses diagnosa, evaluasi
pengolahan citra dalam berbagai bidang obat-obatan, riset medis, pelatihan dan
kehidupan. pengajaran dalam bidang medis.
Pengolahan citra dalam bidang medis
juga dikenal dengan Citra medis (medical Berbagai metode telah dikembangkan
image) memiliki kandungan informasi yang oleh beberapa peneliti dalam medical
sangat penting. Informasi tersebut imaging ini guna mendapatkan informasi
diperlukan untuk membantu menegakkan yang terkandung dalam sebuah image yang
diagnosis suatu penyakit. Misalnya pada berhubungan dengan dunia medis.
tumor ganas yang ada pada tubuh atau organ, Berbagai penelitian dalam bidang medical
pemeriksaan imaging diperlukan untuk imaging telah dilakukan :
tuntunan pengambilan sampel patologi Rinaldi (2006) dalam penelitiannya,
anatomi. melakukan Studi image watermarking untuk
Selain untuk membantu menegakkan citra medis untuk mengenalkan aplikasinya
diagnosis, pemeriksaan imaging juga di bidang kedokteran. Citra medis (seperti
berperan dalam menentukan staging dari citra sinar-X) disimpan untuk tiga tujuan ,
tumor ganas. Pemeriksaan image tersebut yaitu diagnosis, basis data, dan penyimpanan
melalui beberapa tahapan untuk kategorisasi jangka panjang. Citra medis seperti foto
image, seperti ditunjukkan pada gambar.4 sinar-X diberi watermark berupa ID pasien
dengan maksud untuk memudahkan
identifikasi pasien.Informasi lain yang dapat
disisipkan adalah hasil diagnosis penyakit.
Persyaratan yang dibutuhkan untuk aplikasi

4
semacam ini adalah watermark harus tak Lehmann, dalam penelitiannya
tampak (invisible) dan fragile. Watermarking tentang Image interpolation techniques
digunakan pada citra medis untuk tujuan sering dibutuhkan dalam medical imaging
otentikasi, integritas citra dan perlindungan untuk image generation (misalnya, ciri-ciri
HAKI. [15] proyeksi untuk inverse radon transform) dan
Prambudi,2005 melakukan penelitian untuk pengolahan seperti kompresi atau
mendeteksi kanker kulit dengan resampling. Dalam penelitian ini digunakan
menggunakan Deteksi batas citra lesi kanker interpolation function spatially tidak terbatas
kulit dengan metode metode kuantisasi juga melakukan penelitian interpolation
warna untuk medical imaging dengan kernels dengan ukuran terbatas. [9]
menerapkan tahapan proses, yaitu : Akuisisi Tobias Gebäck (2009) melakukan
Citra (image acquisition), Pra Proses penelitian Edge detection dalam microscopy
(preprocessing), Ekstraksi Fitur (feature images menggunakan curvelets Edge
extraction), Segmentasi (segmentation) dan detection’ menggunakan curvelets. Dalam
Pasca Proses (postprocessing).[ 13] penelitian ini mereka menghadirkan novel
Dalam penelitiannyta menggunakan method, berdasarkan pada discrete curvelet
Dermatoscopic yang merupakan teknik transform, untuk mengekstrak arah image
pencitraan non-invasive dengan yang mengindikasikan lokasi dan arah tepi.
menggunakan minyak immersion, yang akan Arah bidang ini kemudian diolah dengan
membuat permukaan kulit lebih transparan, menggunakan non-maksimal dan tahapan
sehingga memberikan visualisasi yang lebih dari thresholding dari Canny algorithm untuk
baik bagi struktur-struktur permukaan kulit. menelusuri jejak sepanjang Tepi dan
Sehingga akan lebih mempermudah menandainya. Penelitian ini membandingkan
mendeteksi kanker kulit. skema ke Canny edge detector dan sebuah
Dona (2008)Melakukan studi dalam edge detector didasarkan pada Gabor filters,
medical imaging dengan Ultrasound imaging menunjukkan bahwa skema yang dilakukan
untuk menginvestigasi awal dari menunjukan performa lebih baik
pathological lactating breast. Ultrasound Metodologi ini diharapkan dapat
imaging telah digunakan secara luas untuk memfasilitasi dan meningkatkan edge
mendeteksi abnormalities dari non-lactating detection image yang tersedia dalam
breast. Studi terhadap anatomy fitur unik menggunakan cahaya atau electron
utama dari lactating breast untuk fase microscopy dan memberikan metode yang
perkembangan breast .Fitur ini menjadi efisien deteksi dari Tepi elongated fitur
pertimbangan pengetahuan terhadap dalam gambar dari intracellular dan
lactation pathologies untuk mendiagnosis multicellular struktur diperoleh dengan
secara akurat pada saat pemeriksaan menggunakan cahaya atau elektron
lactating breast. [2] mikroskopi. [5]
Manuchehr Soleimani(2009), Fokus Karkavitsas, Melakukan studi
penelitiannya pada keuntungan dari dengan memberikan genetic algorithm
mengkombinasikan pendekatan dalam empat application untuk masalah registrasi obyek
key areas: image and model validation, problem (i.e., object detection, localization
multimodal imaging, regularization and recognition) dalam class dari medical
processes and model customization. images yang mengandung berbagai tipe dari
Hasilnya terdapat dua contoh yang sel darah. Pendekatan Genetic algorithm
menunjukkan bagaimana potensi dari menunjukkan bahwa pendekatan ini paling
kombinasi imaging/modelling approach cocok untuk data berupa image.
tersebut. Kombinasi modeling dan imaging Keberhasilan registrasi sel pada image hidup
mempunyai potensi untuk membuka peluang pada mikroskop dari sel darah menunjukkan
baru. Sangat penting noticing yang potensi dari pendekatan yang di ajukan.
mengkombinasikan physiological modelling Mereka telah menerapkan genetic algorithm
dan medical imaging dapat memainkan approach untuk problem localization dari
peranan dalam berbagai aspek dari obyek dalam gambar sel darah pada
healthcare system including screening dan mikroskop. Non-exhaustive nature,
treatment.[ 18] merupakan pendekatan yang di usulkan jauh
lebih efisien daripada solusi konvensional

5
image processing seperti image segmentasi. identifikasi dilakukan pengukuran untuk
[3] mendapatkan hasil gen yang baik atau yang
Berbagai penelitian dalam medical normal dan gen yang tidak normal yang
imaging telah dikembangkan untuk dapat mengindikasikan suatu penyakit,
mendapatkan suatu metode dalam menggali dalam hal ini adalah penyakit kanker
informasi dari image-image dalam bidang payudara. Penelitian dilakukan terhadap
medis. Demikian juga image dalam bidang mutasi BRCA1 dan BRCA2, adanya mutasi
genetika juga membutuhkan proses-proses terhadap kedua gen tersebut dapat
yang ada dalam pengolahan citra atau image mengindikasikan serangan penyakit kanker
tersebut, yang juga melalui tahapan pada payudara.[16]
pengenalan pola.
Putra,D(2009) menyatakan bahwa : III. DISKUSI
“Pengenalan Pola adalah suatu ilmu untuk
Analisis ekspresi gen dapat membantu
mengklasifikasikan atau menggambarkan
untuk menemukan informasi yang
sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif
terkandung dalam sebuah gen manusia.
ciri atau sifat dari objek”. (Putra,D,2009).
Informasi dari ekspresi gen tersebut
Pola adalah entitas yang dapat di identifikasi
dibutuhkan dalam bidang kedokteran dan
dan diberi nama seperti gen merupakan suatu
biologi untuk mendeteksi dan menangani
contoh pola. Struktur pengenalan pola
penyakit yang mengancam proses hidup
seperti ditunjukkan pada gambar.1. melalui
normal.
beberapa tahapan.[14]
Analisis ekspresi gen dapat dilakukan
Dalam analisa ekspresi gen pola
dengan menerapkan metodologi dalam
tersebut dapat di kenali, seperti ekspresi gen
pengolahan citra dalam medical imaging.
pada kanker payudara. Tahapan yang dapat
Tahapan-tahapan dalam pengolahan citra
dilakukan dalam ekspresi gen dalam kanker
medis tersebut dari pengumpulan data
payudara dengan tahapan seperti yang
berupa image kemudian dilakukan ekstrasi
ditunjukkan gambar.5 berikut ini:
data, dan hasilnya yang di kuantifikasi dan
dikenali polanya sehingga dapat di
interpretasikan untuk mendapatkan informasi
dari image yang ada. Pada contoh di atas
dalam penelitian untuk deteksi kanker
payudara, proses dengan medical imanging
dapat membantu mengenali mutasi gen pada
BRCA1 dan BRCA2 yang dapat
mengindikasikan seseorang terkena suatu
penyakit kanker. Semua kegiatan tersebut
digunakan untuk menggali informasi agar
struktur anatomi fungsi biologis yang tidak
normal tidak mengancam kehidupan normal,
sehingga dapat di berikan perlakuan agar
terhindar dari suatu penuyakit.

REFERENSI
.
Gambar.5 analisis ekspresi gen [1] M.L. Antonie., et All, ”Application of
kanker payudara (Satiroi and Putzai,2009) Data Mining Techniques for Medical
Image Classification”, Proceeding of
Pada gambar di atas menunjukkan the second international second on
bahwa untuk menganalaisis suatu ekspresi data Mining(MDM?KDD’2001), in
gen dilakukan dari data medical imaging conjunctionwith ACM SIGKDD
berupa image dalam molekular yang conference San Fransisco, USA,
mempunyai klasifikasi. Pada penelitian ini August 26,2001
mereka (Satiroi and Putzai) melakukan [2] T. G. Donna, “Ultrasound imaging of
deteksi terhadap mutasi gen BRCA. the lactating breast: methodology and
Kemudian ekspresi gen yang telah di application”, 2008

6
http://www.internationalbreastfeedingj http://ilmukomputer.com, Desember
ournal.com/content/4/1/4 2008 (in Indonesian), 2008
[3] G. Karkavitsas and M. Rangoussi, [12] A.S Nugroho, “Bioinformatika dan
“Object Localization in Medical Pattern Recognition”, 2002 .
Images Using Genetic http;//asnugroho.net/papers/ikcbionein
Algorithms”International Journal of f.pdf
Signal Processing Volume 1 Number 4 [13] Prambudi, “Deteksi Batas Citra Lesi
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/su Kanker Kulit”, Makalah
mmary?doi=10.1.1.130.3109 Seminar29092005, 2005 available on
[4] D. Keysers, T. Deselaers, C. Gollan, C http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/psik/
and H. Ney, “Reformation Models for Makalah%20Pembicara/MakalahSemi
Image Recognition”, IEEE nar29092005.pdf
Transaction on Pattern Analisys And [14] D. Putra, ”Sistem biometrika: Konsep
machine Intelligence Vol. 29, No. 8, Dasar, Teknik Analisis Citra, dan
August 2007 tahapan Membangun aplikasi sistem
[5] T. Gebäck, “Edge detection in Biometrika”, Penerbit Andi,
microscopy images using curvelets”, Yogyakarta. Indonesia, 2009
BMC Bioinformatics 2009, [15] Rinaldi , ” Sekilas Image
10:75doi:10.1186/1471-2105-10-75 Watermarking untuk Memproteksi
http://www.biomedcentral.com/1471- Citra Digital dan Aplikasinya pada
2105/10/75 Citra Medis”, Makalah ICTEL2006
[6] R.C. Gonzales and R.E. Wood, “Digital available on
Image processing. Second Edition”, http://resources.unpad.ac.id/unpadcont
Prentice Hall. New Jersey. 2002 ent/uploads/publikasi_dosen/Makalah
[7] M.Grasso, M. A,Automated Speech %20CBCT.pdf
Recognition in Medical Applications. [16] Satiroi and Putzai, 2009.
available http://www.junkdna.com/junkdna_dise
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/su ases.html. Diakses tanggal 7 Mei 2010
mmary?doi=10.1.1.76.9040 [17] Sukmono,
[8] Y. Liu, “The Numerical Characterization http://radar.ee.itb.ac.id/~suksmono/Le
and Similarity Analysis of DNA ctures/ec4041/ppt/PP1. diakses tgl 7
Primary Sequences”, Internet Mei 2010
Electronic Journal of Molecular [18] M. Soleimani, “Medical imaging and
Design 2002, , Volume 1, Number 12, physiological modelling: linking
Pages 675–684, December 2002 physics and biology”, jurnal medical
[9] T.M Lehmann, C. G¨onner and. K. img/med imging psico n bio1. htm
Spitzer, “Survey: Interpolation available on http://www.biomedical-
Methodsin Medical Image Processing”, engineering-
IEEE Transactions on Medical online.com/content/8/1/1
Imaging,Vol. 18, NO. 11, [19] Vivanco, R.A. Demko, A.. Pizzi, N. J.
NOVEMBER 1999 1049, 1999 Scopira: A Pattern Recognition
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/su Application Framework for
mmary?doi=10.1.1.79.2898 Biomedical Datasets.
[10] J.P. Mena-Chalco, et all, http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/su
“Identification of Protein Coding mmary?doi=10.1.1.133.4359
Regions Using the Modified Gabor- [20] F. Valafar, “Pattern Recognition
Wavelet Transform,” IEEE/ACM Techniques in Microarray Data
Transactions on Computational Analysis: A Survey”, Special issue
Biology and Bionformatics, VOL. 5, of Annals of New York Academy of
NO. 1, January-March 2008,198-207, Sciences, Techniques in
2008 Bioinformatics and Medical
[11] A.S. Nugroho,A.B. Witarto,dan D. Informatics. (980) 41-64, 2002.
Handoko, “Support Vector Machine: [21] A. Wulandari, A (2009). “Pengolahan
Teori dan aplikasinya dalam Citra untuk Membantu Diagnosis
Bioinformatika”, . Tumor Tulang”, 2009 available on

7
http://kuke.files.wordpress.com/2008/
03/ip-
osteosarcoma_23205036_makalah.pdf ,
di akses tgl 19 Juni 2009

[22] www.barwonmedicalimaging.com.au.
Diakses tanggal 5 mei 2010

You might also like