Perseroan Terbatas harus membentuk dewan komisaris. Dekom dibentuk melalui 5 tahap: menetapkan tujuan, sasaran dan aktivitas operasional Dekom, menentukan wewenang, struktur dan ukuran Dekom, mengidentifikasi kompetensi dan skill yang dibutuhkan komposisi Dekom, kembangkan rencana untuk menemukan dan mempekerjakan Dekom, dan mengembangkan program pelatihan orientasi untuk komisaris baru. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi kebijakan manajemen, operasi manajemen yang berkenaan dengan perusahaan dan bisnis perusahaan dan memberikan nasehat kepada Direksi. Intinya, peran Dewan Komisaris adalah mengawasi dan tidak mengelola. B. Pemilihan dan Penggantian Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Penghentian anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS karena alasan yang wajar dan setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mempertahankan dirinya sendiri. C. Komposisi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris harus cukup memadai yang sesuai dengan kompleksitas bisnis perusahaan dengan memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan (dengan 1 atau lebih komisaris). Perusahaan yang kegiatan usahanya terkait dengan pengumpulan dan / atau pengelolaan dana masyarakat dan Perusahaan Publik wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris. Kandidat Dekom harus memenuhi beberapa kriteria yg ditentukan, misal kriteria oleh ICL dan AoA perusahaan. Komisaris juga harus memiliki keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk berkontribusi dalam pekerjaan Dewan Komisaris. Terdapat tiga kategori komisaris, yaitu komisaris eksekutif, nonexecutive, dan independen. Di Indonesia, kategori komisaris yang terdiri dari Komisaris Independen, yang belum mendapatkan keuntungan finansial atau lainnya dari perusahaan tersebut dalam tiga tahun terakhir, dan Komisaris Delegasi. D. Stuktur dan Komite Dewan Komisaris Dewan Komisaris yang terdiri dari lebih dari 1 orang anggota, salah satunya harus diangkat sebagai Presiden Komisaris, namun memiliki kedudukan yang sama dengan anggota Dekom. Tugas Komisaris Utama Dewan Komisaris sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dapat membentuk komite, seperti Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Kebijakan Risiko dan Komite Tata Kelola Perusahaan. Komite Dewan Komisaris dapat menyelesaikan dan membuat keputusan mengenai hal-hal yang didelegasikan kepada Dewan Komisaris. Jumlah anggota komite Dewan Komisaris ditentukan oleh Dewan Komisaris. Di setiap komite, setidaknya satu anggota harus menjadi anggota Dewan Komisaris dan setidaknya satu anggota harus memenuhi semua persyaratan untuk seorang komisaris independen. Dewan Komisaris menunjuk satu orang anggota sebagai Ketua masing-masing komite yang bertanggung jawab atas keefektifan komite tersebut. E. Prosedur Kerja Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah badan pengatur, yang beroperasi sesuai prosedur yang ditetapkan oleh ICL, AoA, atau peraturan internal perusahaan. Wewenang Presiden Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar atau peraturan internal perusahaan. Dewan Komisaris harus mengikuti persyaratan hukum dalam membuat keputusan yang sah melalui rapat. Dewan Komisaris juga dapat membuat keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan syarat seluruh anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan seluruh anggota Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan atas usulan tertulis tersebut dan menandatangani resolusi tersebut. Yang mengadakan rapat Dewan Komisaris reguler biasanya adalah Komisaris Utama. Namun, rapat Dewan Komisaris dapat diselenggarakan oleh satu atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari Direksi, atau atas permintaan tertulis dari satu atau pemegang saham. Informasi terkait materi rapat yang diperlukan harus dikirim ke komisaris bersamaan dengan pemberitahuan rapat Dewan Komisaris di awal agar masing-masing komisaris dapat memeriksa secara menyeluruh informasi tersebut. Kuorum dapat dipenuhi jika setengah (1/2) dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili dalam rapat. Komisaris dapat berpartisipasi dalam pemungutan suara dengan hadir dalam rapat, berpartisipasi melalui call conference atau video call, atau tidak hadir namun menyatakan pendapatnya secara tertulis dan dengan menandatanganinya, kemudian disampaikan kepada Komisaris Utama atau anggota dewan komisaris lainnya yang akan memimpin Rapat Dewan Komisaris. Anggaran dasar atau peraturan internal harus menetapkan bahwa pendapat tertulis komisaris dapat dipertimbangkan dalam menentukan adanya kuorum untuk rapat Dewan Komisaris dan validitas hasil pemungutan suara. Risalah rapat Dewan Komisaris hasus dibuat oleh orang yang menghadiri rapat dan ditugaskan, dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk, serta disimpan salinannya. Sekretaris Perusahaan lebih terkait dengan fungsi Dewan Direksi dan tidak secara khusus disebutkan untuk mendukung Dewan Komisaris. F. Tugas dan Kewajiban Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris melakukan dengan baik, berhati-hati, dan penuh tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pengawasannya dan memberikan nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan tujuan dan tujuan Perusahaan. Komisaris di Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melaksanakan hak dan melaksanakan tugasnya dengan itikad baik, dengan hati-hati dan profesional. Kewajiban loyalitas biasanya melarang komisaris untuk berpartisipasi dalam perusahaan yang pesaing dan melakukan transaksi dengan perusahaan tanpa terlebih dahulu mengungkapkan transaksi dan mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris atau RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan jika Komisaris bersangkutan salah atau lalai dalam melaksanakan tugas.Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, maka hal tersebut dilakukan secara bersama-sama kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris. Komisaris umumnya tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas keputusan yang dibuat dengan itikad baik. Komisaris tidak dibebaskan dari tanggung jawab setelah mereka mengundurkan diri dari Dewan Komisaris atau saat diberhentikan dari Dewan Komisaris untuk tindakan dan keputusan yang dibuat selama masa jabatan mereka sebagai komisaris. Atas nama Perusahaan, pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (sepersepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara dapat mengajukan tuntutan di dewan komisaris pengadilan yang karena kesalahan atau kelalaian mereka menimbulkan kerugian Perusahaan. G. Evaluasi dan Pelatihan Dewan Komisaris Agar efektif, Dewan Komisaris harus memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara pengetahuan dan keterampilannya. Program pelatihan, berdasarkan evaluasi berkala Dewan Komisaris dan anggotanya, sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Evaluasi diri merupakan alat yang berguna bagi Dewan Komisaris untuk menilai secara pribadi kualitas pekerjaannya. Melalui refleksi kritis dan evaluasi diri, komisaris dapat lebih responsif terhadap pemegang saham, investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam praktik internasional, adalah kebiasaan bagi komisaris untuk mengambil pelatihan eksekutif dan profesional yang kuat sebelum diangkat ke Dewan. Di banyak perusahaan multinasional, wajib memberi komisioner (i) pelatihan perusahaan berkala, (ii) pelatihan tata kelola perusahaan dan (iii) evaluasi kinerja mereka. Pelatihan dan evaluasi komisaris dapat dilakukan secara internal atau oleh pihak ketiga untuk memastikan ketidakberpihakan. Evaluasi Dewan Komisaris dan anggotanya dapat menghasilkan wawasan penting mengenai kekuatan dan kelemahan Dewan. Informasi ini juga dapat digunakan oleh Dewan Komisaris untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, baik secara kolektif maupun individual. H. Renumerasi Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diberi honorarium / jasa (uang jasa) termasuk fasilitas dan / atau tunjangan lainnya, termasuk tantiem dan santunan purna jabatan sesuai dengan jumlah yang ditentukan oleh RUPS.