Professional Documents
Culture Documents
Laporan Compact Powder
Laporan Compact Powder
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kulit kering dan kusam adalah masalah umum yang biasa dialami oleh setiap orang.
Kulit wanita lebih sensitive dibandingkan kulit pria. Kulit wanita yang tinggal didaerah tropis
lebih sering terpapar sinar matahari dan sinar UV dibandingkan kulit wanita didaerah
subtropis. Penggunaan kosmetik untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan sinar UV
semakin marak digunakan. Bentuk sediaan kosmetik yang paling mudah digunakan dan efek
sampingnya kecil adalah bedak kompak. Bedak kompak mudah diaplikasikan pada wajah
dan dapat dibawa kemanapun karena dapat disimpan dengan mudah. Bedak kompak juga bisa
menyerap sekaligus mengurangi minyak di wajah dengan cepat. Bentuknya yang padat dan
tidak mudah tumpah, sangat praktis untuk di bawa ke mana-mana. Bentuknya yang beragam,
memberikan banyak pilihan. Kandungan bedak kompak yang digunakan adalah Titanium
dioxide.
Titanium diokside merupakan tabir surya fisik yang dapat memantulkan sinar UVA
maupun UVB. Juga merupakan zat warna putih yang cocok sebagai bahan compact powder
dan tidak menimbulkan perubahan warna apabila mengalami kontak langsung dengan
cahaya.
1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas praktikum Semisolida-Likuida.
Mengetahui proses pembuatan sediaan farmasi dengan baik dan benar.
Mengetahui cara membuat formulasi sediaan farmasi sesuai dengan pustaka dan
jurnal resmi kefarmasian.
Mengetahui cara memformulasi sediian dengan bahan aktif dan bahan tambahan yang
tepat.
Dari bahan aktif tersebut yang terpilih sebagai sediaan bedak kompak (compact powder)
untuk kulit wanita di daerah tropis adalah Titanium dioxide. Alasan pemilihan bahan aktif
adalah :
1. Merupakan tabir surya fisik yang dapat memantulkan sinar UVA maupun UVB. (MD 37th
ed, p. 1760)
2. Merupakan zat warna putih yang cocok sebagai bahan compact powder dan tidak
menimbulkan perubahan warna apabila mengalami kontak langsung dengan cahaya. (MD
37th ed, p. 1760)
3. Zinc oxide secara garis besar memiliki efek yang sama dengan Titanium dioxide namun,
Zinc dioxide dengan gliserol mengalami perubahan warna apabila kontak dengan cahaya
(MD 37th ed, p. 1764)
4. Zinc dioxide dapat menyerap CO 2 dari udara sehingga dapat mengganggu stabilitas
sediaan.
ZnO + CO2 ZnCO3
II. Pemilihan bentuk sediaan
Karakteristik Fisika Kimia bahan aktif
BAHAN KARAKTERISTIK FISIKA KARAKTERISTIK KIMIA
4. Stabilitas Fisika
Aturan pakai :
Aplikasikan bedak kompak dengan menggunakan spons yang tersedia sesuai dengan yang
diinginkan pada wajah.
Volume kemasan :
Perencanaan volume satu kemasan : 20 gram
Pemakaian maksiman 12 bulan setelah kemasan dibuka.
Rancangan Formula
R/ Titanium dioxide 3%
Kaolin 12%
Zinc stearat 6%
Magnesium carbonate 7%
Vitamin E 0,03%
Isopropil miristat 5%
Aroma Fantasme qs
Talk ad 100%
Tabel Penimbangan
8. Parfum (Fantasme)
Fungsi : Memberi bau pada sediaan sehingga acceptabilitas dari
konsumen pada sediaan meningkat.
9. Warna (Iron oxide)
C. Spesifikasi Sediaan
b. pH sediaan : 7,00 ± 5%
f. Organoleptis : - Rasa :-
Alat Bahan
- Sudip - Talk
Proses pembuatan yang dilakukan pertama-tama adalah mengayak talk dengan pengayak
no.40 kemudian ditambahkan pewarna Iron oxide secukupnya dan dihomogenkan di mortir.
Kemudian, ditambahkan powder / bahan tambahan lainnya termasuk bahan aktif, lalu
dicampur antioksidan (vitamin E) dan binding agent (isopropil miristat) sebelum
dihomogenkan bersama dengan campuran sebelumnya, yang terakhir ditambahkan fragrance
yang cocok untuk meningkatkan acceptabilitas yaitu Fantasme, selanjutnya powder yang
terbentuk dan yang telah homogen di press kedalam wadah primer yang tersedia.
Uji yang dilakukan ada 2 yaitu uji banting dan uji homogenitas. Uji banting dilakukan
dengan cara melepaskan wadah dari jarak 20 cm di atas permukaan meja. Lalu dilihat apakah
compact powder yang telah di press pecah/retak. Apabila compact powder yang telah di press
retak/pecah maka pembuatan gagal. Dari uji yang kami lakukan, bedak kompak yang kami
buat berhasil dalam uji banting dan tidak mengalami pecah/retak.
Dalam pembuatan bedak kompak, kami menambahkan fase minyak sebanyak 5% yaitu
Isopropil miristat karena, fase minyak penting agar daya lengket pada kulit dapat
ditingkatkan dan dapat pula meningkatkan penetrasi bedak kompak ke kulit.
1. Uji Organoleptis
Alat yang digunakan : Pancaindra
Bentuk penampilan : padat (compact)
Bau : Wangi (Fantasme)
Warna : Krem muda (kulit)
Homogenitas : Homogen
2. Uji Homogenitas
Metode kerja :
c) Terlihat bedak terdispersi merata pada kulit dan homogen dengan baik.
3. Uji Banting
Alat yang digunakan : Wadah primer sediaan
Metode kerja :
a) Sediaan bedak kompak yang telah jadi di press dalam wadah primer.
b) Ukur kira-kira tinggi 20 cm dari permukaan meja.
c) Angkat wadah primer kira-kira setinggi 20 cm dari permukaan meja.
d) Lepaskan pegangan terhadap wadah primer hati-hati agar wadah primer jangan
terbalik atau sampai pecah.
e) Setelah wadah primer benbenturan dengan permukaan meja, cek/lihat sediaan bedak
kompak dalam wadah.
f) Jika retak/pecah maka sediaan gagal.
g) Jika tidak retak/pecah maka sediaan berhasil.
Saran
Dilakukan uji lainnya yang berkaitan dengan sediaan bedak kompak seperti uji pH, uji
ukuran partikel, dan lain-lain.
Sweetman, Sean C., Martindale 37th edition. 2011. London : Pharmaceutical Press