You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan
kebidanan kebidanan suatu negara ialah kematian. Hingga kini angka kematian
bayi dan ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, bahkan menempati urutan
52 334
pertama di ASEAN, yakni /1000 kelahiran hidup dan /100.000 kelahiran hidup.
Salah satu factor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut adalah
penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat
dengan masyarakat .(Sarwono,2005)
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin didalam uterus.
Kualitas dan pengawasan antenatal. Penyakit-penyakit ibu waktu penanganan
persalinan dan perawatan sesudah lahir. Penggulangan bayi tergantung pada
keaadaanya, apakah ia normal atau tidak. Diantara bayi yang normal ada yang
membutuhkan pertolongan medik segera.
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan.
Melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu, berbagai bentuk upaya
pencegahan dan penanggulangan dini, terdapat factor-faktor yang menyebabkan
kematian prenatal yang meliputi perdarahan, hipotermia, infeksi, kelahiran
preterm/bayi berat lahir rendah, asfiksia.
Pada umunya kelahiran bayi normal ditolong oleh bidan yang diberi
tanggug jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalian normal.
Oleh karena itu kelainan pada bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesainya
persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui
dengansegera mengetahui timbulnya perubahan-perubahan pada bayi dan bila
perlu memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan perdarahan,
membersihkan jalan nafas, memberika oksigen dan melakuakan pernafasan buatan
sampai bayi tersebut mendapat perawatan yang memiliki perlengkapan yang
lengkap serta perawaan yang baik, sehigga pengawasan dan pengobatan dapat
dilakukan sebaik-baiknya
B. Rumusan masalah

Bagaimana aplikasi asuhan BBL umur 0 hari di BPM SRI


WIDYANINGSIH?
C. Tujuan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di BPM SRI
WIDYANINGSIH diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan
asuhan tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Bayi Baru Lahir
1. Pengertian
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.(Sudarti,2010)
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
mungkin
c. Segera setelah melahirkan badan bayi :
 Sambil secara cepat menilai pernapasannya, letakkan bayi dengan handuk di
atas perut ibu.
 Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari wajah
bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan
bayi. (Prawirohardjo, 2006)
2. Penanganan Bayi Baru Lahir
Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memotong dan merawat tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi
d. Identifikasi
e. Pencegahan infeksi
Caranya:
 Pembersihan jalan nafas
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan identifikasi
adalah rutin segera dilakukan kecuali bayi dalam keadaan kritis dan dokter
memberi instruksi khusus. Bayi normal akan bernafas spontan segera setelah lahir.
Apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera lakukan resusitasi.
 Memotong dan Merawat Tali Pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan
dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi
lahir tidak menangis, tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan
tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi
dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.
 Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu bayi lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan
membutuhkan penagturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru
lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan
akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya stabil.
 Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat berxalin yang persalinannya mungkin l;ebih
dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenak yang efektif harus diberikan
kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai waktu bayi
dipulangkan.
Ciri-ciri bayi baru lahir normal :
 Berat Badan Lahir : 2500-4000gram
 Panjang Badan : 48-52 cm
 Lingkar Kepala : 33-35 cm
 Kulit :kemerahan dan licin karena subcutan cukup
terbentuk dan diliputi vernik kaseosa
 Rambut : rambut kepala biasanya telah sempurna
 Kuku : panjang dan lurus
 Genetalia
Wanita : labia mayora sudah menutupi labia minora
Laki-laki : testis sudah turun
(Prawirohardjo, 2006)
3. Periode transisi pada BBL
Periode transisi dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah periode
pertama reaktifitas dimulai pada saat bayi baru lahir dan berlangsung selama 30
menit. Tahap kedua periode tidur berlangsung sekitar 30 menit setelah kelahiran
bayi sampai 2 jam. Tahap ketiga periode kedua reaktivitas dari usia sekitar 2 jam
sampai 6 jam.
1) Periode Pertama Reaktifitas
Periode yang berakhir kira-kira 30 menit setelah bayi lahir.
Karakteristik bayi sebagai berikut :
a. Tanda-tanda vital : frekuensi nadi apikal yang cepat dengan irama yang tidak
teratur, frekuensi pernafasan mencapai 80 kali / menit, irama tidak teratur,
ekspirasi mendengkur serta adanya retraksi.
b. Fluktuasi warna kulit merah muda pucat ke sianosis. Bising usus belum ada
atau pergerakan usus, bayi belum berkemih.
c. Bayi masih dengan sedikit mukus, menangis kuat, reflek menghisap yang kuat.
d. Mata bayi terbuka lebih lama dari pada hari selanjutnya.
Saat ini adalah waktu yang paling baik untuk memulai proses periode interaksi
antara ibu dan bayi.
Asuhan :
a. Kaji dan pantau frekuensi jantung dan pernafasan, setiap 30 menit pada 4
jam pertama setelah kelahiran.
b. Jaga bayi agar tetap hangat (suhu aksila 36,5 0c – 37 0c) dengan penggunaan
selimut hangat diatas kepala.
c. Tempatkan ibu dan bayi bersama-sama kulit ke kulit, untuk memfasilitasi
interaksi ibu dan bayi.
2) Periode Tidur
Setelah periode pertama dan berakhir 2 - 4 jam.
Karakteristik bayi sebagai berikut :
a. Bayi dalam keadaan tidur, frekuensi jantung dan pernafasan menurun.
b. Kestabilan warna kulit terdapat beberapa akrosianosis.
c. Bising usus bisa didengar.
Asuhan :
Fase tidur ini bayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal, orang tua dapat
memeluk dan mengendongnya.
3) Periode Kedua Reaktifitas
Periode kedua reaktivitas berakhir sekitar 4 - 6 jam.
Karakteristik :
a. Bayi mempunyai tingkat sensivitas tinggi terhadap stimulus internal dan
lingkungan. Kisaran frekuensi nadi apikal dari 120 sampai 160 kali / menit dan
dapat bervariasi mulai (< 120 kali / menit) hingga takikardia (> 160 kali / menit).
Frekuensi pernafasannya berkisar dari 30 sampai 60 kali / menit, dengan
periode pernafasan yang lebih cepat, tetapi pernafasan tetap stabil (tidak ada
pernafasan cuping hidung ataupun retraksi).
b. Fluktuasi warna kulit dari warna merah jambu atau kebiruan ke sianotik
ringan disertai dengan bercak-bercak.
c. Bayi kerap kali berkemih dan mengeluarkan mekonium selama periode ini.
d. Peningkatan sekresi mukus dan bayi tersedak saat sekresi.
e. Reflek menghisap sangat kuat dan bayi sangat aktif.
Asuhan :
a. Observasi bayi terhadap kemungkinan tersedak saat pengeluaran mukus.
b. Observasi kemungkinan apnue dan stimulasi segera jika diperlukan
misalnya, masase punggung bayi, miringkan bayi.
c. Kaji kebutuhan bayi untuk memberikan ASI.

4. Kontak Dini dengan Ibu


a. Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara ibu dan bayi
penting untuk :
 Kehangatan- mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir,
 Ikatan batin dan pemberian ASI
b. Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah “siap” (dengan
menunjukkan refleks rooting). Jangan paksakan bayi untuk menyusu
(Cunningham, 2006)
D. Konsep Manajemen Varney
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang
kesehatan selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
1. Pengkajian
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun
data obyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian,
tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor register.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Data Anak
 Nama anak : Nama anak untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan.
 Umur : Berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah
kesehatan dan tindakan yang dilakukan, apabila perlu terapi obat.
 Jenis kelamin : Untuk mencocokkan identitas kelamin sesuai
nama anak, serta menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan nama anak
dengan pasien yang lain.
 Anak ke : Untuk mengetahui paritas dari orang tua.

b) Biodata Orang Tua


 Nama :Untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung
jawab terhadap anak.
 Umur :Untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.
 Agama :Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di dalam
kehidupan termasuk kesehatan, dan akan mudah dalam mengatasi masalah
kesehatan pasien.
 Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan
menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak.
 Pendidikan :Tingkat pendidikan sangat besar pengaruhnya di dalam
tindakan asuhan kebidanan selain itu anak akan lebih terjamin pada orang
tua pasien (anak) yang tingkat pendidikannya tinggi.
 Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi
keluarga dan juga dapat mempengaruhi kesehatan.
 Penghasilan : Mengetahui taraf hidup ekonomi dan
berkaitan dengan status gizi pada anak.
 Alamat : Dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan
mendesak dan dapat memberi petunjuk keadaan tempat tinggal pasien.
2) Keluhan Utama
Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan bayinya.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dalam keadaan yang sehat atau
sakit.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
a) Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis dll.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma dll.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena
itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar
harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.
5) Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a) Prenatal
Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah komplikasi/tidak,
periksa kehamilan dimana dan berapa kali, serta mandapatkan apa saja dari
petugas kesehatan selama hamil.
b) Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa, apakah ada
penyulit/tidak selama melahirkan seperti perdarahan.
c) Post Natal
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas serta adakah
komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan ibu maupun bayi.
d) Neonatal
Untuk mengetahui berapa berat badan lahir, panjang badan lahir, apakah
saat lahir bayi langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/ tidak.
6) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Setelah bayi dilahirkan apakah bayi sudah diberi minum ASI/ PASI atau
tidak
b) Eliminasi
BAB :< 24 jam setelah bayi dilahirkan bayi mengeluarkan mekoneum
BAK : segera setelah bayi sudah lahir
c) Istirahat : 1 jam pertama dari kelahiran bayi. Bayi belum tidur
d) Personal Hygiene
Bayi mandi setelah 6 jam/ lebih dari kelahiran bayi
7) Riwayat psikologi, sosial dan budaya
a) Riwayat Psikologi
Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun sebaliknya
terhadap kelahiran bayi.
b) Riwayat Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit, serta dapat
dijadikan dasar dalam memberikan informasi yang disampaikan dapat
sesuai dengan adat yang dianut ibu.
c) Sosial
Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang dianut oleh
keluarganya, adakah kebiasaan orang tua yang dianggap kurang baik
menurut kesehatan.
d) Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam beribadah, untuk
memudahkan petugas kesehatan dalam pendekatan terapeutik.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik / cukup / lemah
Kesadaran : composmentis / somnolen / koma
Antropometri
PB : normal (48 – 52 cm )
BBL : normal (2500 – 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
OF : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : normal (40 – 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 – 37,5oC)
Nadi : normal (100 – 160 x/menit)
2) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
 Kepala :bersih/tidak, hitam/tidak, tampak benjolan abnormal/
tidak, ada cepal hematoma/tidak, ada caput succedaneum/tidak.
 Wajah : pucat/tidak
 Mata : simetris/tidak, sclera kuning/ tidak, conjungtiva pucat/
tidak.
 Hidung : simtris/tidak, bersih/tidak, ada sekret/tidak
 Telinga : bersih/tidak, ada serumen/tidak
 Mulut :bibir lembab/kering, ada labio skizis/ tidak, ada
labiopalato skizis/ tidak.
 Leher :tampak pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan
kelenjar limfe/tidak
 Dada :simetris/tidak, tampak retraksi dada/tidak
 Abdomen :tampak benjolan abnormal/tidak, tali pusat belum kering
masih terbungkus kasa steril.
 Genetalia : bersih/tidak, labia mayora sudah menutupi labia minora
 Ekstremitas :
atas : gerakan normal/tidak, aktif/tidak, sindaktil/ tidak, kuku
pucat/tidak.
Bawah :gerakan normal/ tidak, aktif/ tidak, sindaktil/ tidak,
kuku pucat/ tidak
b) Palpasi
 Kepala : teraba benjolan abnormal / tidak
 Leher : teraba pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan
kelenjar limfe/tidak
 Dada :teraba benjolan abnormal/tidak
 Abdomen :teraba benjolan abnormal/ tidak, teraba pembesaran
hepar/ tidak.
c) Auskultasi
 Dada : terdengar suara wheezing maupun ronchi /tidak

d) Perkusi
 Abdomen : kembung / tidak
 Reflek
Moro : +/-
Rooting : +/-
Reflek menelan : +/-
Reflek menggenggam : +/-
Reflek menghisap : +/-
Tonic neck reflek : +/-
Balbynsky : +/-
2. Identifikasi Masalah/ Diagnosa
Dx :Bayi Ny.”.....” usia”......”dengan Bayi Baru Lahir Normal
Ds :Data yang diperoleh melalui anamnesa
Do
Keadaan umum : baik / cukup / lemah
Kesadaran : composmentis / somnolen / koma
Antropometri
PB : normal (48 – 52 cm)
BBL : normal (2500 – 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
OF : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : normal (40 – 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 – 37,5oC)
Nadi : normal (100 – 160 x/menit)

3 Antisipasi Masalah Potensial


Potensial terjadi hipotermia

4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Untuk memberikan tindakan yang harus segera dilakukan kepada pasien untuk
mengurangi angka kesakitan, kecacatan bahkan kematian pada klien.

5 Intervensi
Dx :Bayi Ny.”.....” usia”.....”dengan bayi baru lahir normal
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan berat badan lahir
yang sangat rendah dapat teratasi
Kriteria hasil :Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Pernafasan : Normal (40 - 60x/ menit)
Suhu : Normal (36,5oC - 37,5oC)
Nadi : Normal (100 – 160 x/ menit)
Berat badan : Normal ( 2500 – 4000 gram )
Panjang badan : Normal ( 48 – 52 cm )

Intervensi :
1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga perawatan bayi baru lahir
dapat diatasi.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial
3) Melakukan inisiasi menyusu dini
R/ dapat menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan bayi
4) Mengajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kassa kering
R/ Mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
5) Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan tubuh
bayi, memberikan selimut hangat dan letakkan bayi didekat ibunya
R/ Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi
terjadinya hipotermi
6) Melakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
pemeriksaan fisik
R/ Sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan.
7) Memberikan Injeksi vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri
R/ mencegah terjadinya perdarahan
8) Memberikan salep mata antibiotik profilaksis
R/ mencegah terjadinya penyakit pada mata
9) Memberikan injeksi hepatitis B secara IM di paha kanan
R/ mencegah penyakit hepatitis B
10) Melakukan pemantauan Intake dan Output
R/ Mengetahui adanya keseimbangan antara intake dan output

R/ agar tidak terjadi hipoglikemi


6 Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.

7 Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari
asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
PADA BAYI Ny. Y USIA 0 HARI PERIODE REAKTIFITAS I
DI BPM SRI WIDYANINGSIH

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 22 Juni 2017
Waktu : 22.00 WIB
Tempat : BPM Sri Widyaningsih

II. IDENTITAS
a. Identitas bayi
Nama : By Ny. Y
Tanggal/ Jam lahir : 22 Juni 2017/22.00 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
b. Identitas orang tua
1. Nama ibu : Ny. Y 1. Nama suami : Tn. Wa
2. Umur : 21 tahun 2. Umur : 20 tahun
3. Suku bangsa : Jawa 3. Suku bangsa : Jawa
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Klowoh 01/04 7. Alamat: : Klowoh 01/04

III. DATA SUBYEKTIF


1. Riwayat kehamilan ibu
a. Umur kehamilan : 37+2 minggu
b. Riwayat penyakit dalam hamil : ibu mengatakan tidak mempunyai
penyakit selama hamil
c. Kebiasaan selama hamil :
Merokok : Tidak
Konsumsi alcohol : Tidak
Jamu-jamuan, narkoba, maupun obat-obatan bebas: Tidak
d. Riwayat Natal :
Tanggal lahir : 22 Juni 2017/ 22.00 WIB
BB : 2500 gr PB : 49 cm LK: 30 cm, LD: 32 cm
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tunggal/ Gemelli : Tunggal
Lama persalinan kala I, kala II : Kala I 6 jam, kala II 30 menit
Komplikasi persalinan : tidak ada
e. Riwayat Perinatal : Penilaian Apgar Score
Appearance Pulse Grimace Activity Respiratory Score

1 Menit 2 2 2 2 1 9

5 Menit ke-1 2 2 2 2 2 10

5 Menit ke-2 2 2 2 2 2 10

2. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi : Bayi sudah dilakukan IMD, ASI belum keluar
b. Pola eliminasi : Bayi belum mengeluarkan mekonium dan BAK
c. Pola Istirahat : Bayi belum mengalami fase istirahat
d. Pola aktifitas : Bayi aktif bergerak
IV. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : N = 110 X/mnt
RR = 42 X/mnt
S = 36,7 0 C
Pengukuran antropometri :
BB :2500 gram
PB : 49 cm
Lingkar Kepala :30 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar lengan : 11 cm

Status Present

 Kepala :Simetris, tidak terdapat benjolan abnormal, tidak terdapat


caput succedaneum dan cepal hematoma
 Mata :Simetris, skelera tidak ikterus, kojungtiva tidak anemis
 Hidung :Simetris, tidak terdapat kotoran, tidak terdapat pernafasan
cuping hidung
 Mulut :Bibir lembab warna kebiruan, tidak tampak labioskizis,
tidak tampak labiopalatoskizis, lidah bersih
 Telinga :Simetris, tidak terlihat adanya serumen.
 Leher :Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe maupun pembesaran vena jugularis
 Dada : simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada whezing atau
retraksi dada
 Abdomen :Tidak tampak benjolan abnormal, tali pusat belum kering
masih terbungkus kasa steril
 Punggung :Tidak ada spina bifida
 Genetalia : Labia mayor menutupi labia minor. Terdapat lubang
vagina dan uretra
 Anus : Bersih, berlubang, tidak terdapat atresia ani dan rektum
 Ekstermitas
Atas :Simetris, tidak terdapat polidaktil maupun sidikatil, warna
kemerahan,pergerakan lemah
Bawah : Simetris, tidak terdapat sindikatil maupun polidaktil,
pergerakan lemah
 Integumen : Tidak ikterik, tidak ada hemangioma.
 Reflek :
Rooting reflex :Baik, bayi menoleh ke arah benda yang
menyentuh pipi
Sucking reflek :Baik, bayi akan menghisap ketika puting,
jari atau benda lain diletakkan di mulut bayi
Grasp reflek :Baik, bayi menggenggam erat saat
disodorkan bayi telunjuk ke telapak bayi
Moro reflek :Baik, bayi melengkungkan punggungnya
melemparkan kepala ke belakang dan
merentangkan tangan an kaki saat terkejut
Tonic neck reflek :Baik, ketika kedua tangan bayi diangkat,
bayi berusaha mengangkat kepala
Babinski reflek :Baik, jari-jari kaki bayi mencengkeram
ketika bagian telapak bayi diusap

V. ANALISA :
Diagnosa : Bayi Ny.Y usia 0 hari periode reaktifitas I
Masalah :-
Kebutuhan : - pencegahan kehilangan panas
- pemenuhan nutrisi

VI. PENATALAKSANAAN
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
Hasil : Cuci tangan telah dilakukan
2. Melakukan Observasi TTV
Hasil : (N = 110 X/mnt, RR = 42 X/mnt, S = 36,7 0 C) (BB= 2500 gr, PB=
49 cm, LILA =11 cm, LK= 32 cm, LD= 30 Cm)
3. Mengganti popok bayi saat bayi mengompol
Hasil : bayi telah digantai ppok dan pakaiannya dengan yang bersih dan
kering
4. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan memberikan selimut
hangat dan memakaikan topi
Hasil : bayi telah mengenakan pakaian, memakai selimut dan topi
5. Meletakkan bayi didekat ibu untuk disusui kembali
Hasil : berada dalam pelukan ibu ndan berusaha menghisap putting untuk
menyusu
BAB IV
PEMBAHASAN

Asuhan yang diberikan pada BBL pada bayi Ny. “Y” sesuai data yang
diperoleh bahwa bayi lahir dengan normal yaitu dengan BB 2500 gram, PB 49
cm. Bayi lahir merintih lalu langsung menangis, tidak ada kelainan. Intervensi
dari kasus ini yaitu mengeringkan bayi lalu memotong tali pusat dan segera
meletakkan bayi di perut ibu dengan menyelimuti bayi dengan selimut hangat.
Ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan bersih.
Observasi suhu tubuh bayi, melakukan pengukuran antropometri.Selanjutnya
memakaikan pakaian bayi lengkap dengan topi. Memberikan salep mata dan
vitamin K.
Menurut penulis, perawatan bayi baru lahir sangat diperlukan karena bayi
baru lahir sangat rentan terhadap infeksi dan hipotermi. Pada umumnya kelahiran
bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggung jawab penuh
terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan normal. Oleh karena kelainan
pada ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah persalinan yang dianggap
normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera timbulnya
perubahan-perubahan pada ibu dan bayi dan bila perlu memberikan pertolongan
pertama seperti menghentikan perdarahan, memberikan jalan napas, memberikan
oksigen dan melakukan pernapasan buatan sampai ibu dan bayi tersebut dibawa
ke rumah sakit untuk dilakuakan perawatan yang lebih intesif.
Menurut sarwono 2005, pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung
dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x /menit yang kemudian turun sampai
10 x /menit – 120 x /menit pada waktu bayi berumur 30 menit. Pernapasan cepat
pada menit-menit pertama (kira-kira 80 x /menit). Disertai dengan pernapasan
cuping hidung, retraksi suprasternal dan interkostal serta rintihan hanya
berlangsung 10 – 15 menit. Kelanjutan keaktifan yang berlebihan ialah bayi
menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan dari dalam
dan luar. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai 4 jam.
Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudah terangsang,
dengan frekwensi jantung meningkat dan dengan perubahan warna serta kadang –
kadang keluar lender dari mulut. Setelah masa ini dilampaui, keadaan bayi mulai
stabil, daya isap serta refleksi telah mulai diatur sehingga bayi dapat bernapas
dengan spontan dan keadaan bayi segera normal kembali.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembuatan asuhan kebidanan pada
bayi Ny. “Y” usia 0 hari periode reaktiitas I yaitu pada tahap pengkajian data yang
terdiri atas data subyektif diperoleh data secara lengkap. Data yang didapatkan
dalam pengkajian digunakan sebagai dasar dalam menentukan identifikasi
diagnosa atau masalah terhadap keadaan yang dirasakan oleh bayi. Pasien tidak
mengalami keadaan yang gawat darurat, sehingga untuk penulisan identifikasi
kebutuhan segera tidak perlu dalam penulisan asuhan kebidanan.
Pada penatalaksanaan rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan
yang dialami oleh bayi dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bayi seterlah
rencana tindakan telah tersusun dengan baik maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi yang didapat berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan,
bayi mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatannya.

B. Saran
a. Bagi petugas kesehatan
1. Dalam memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan
untuk menjaga komunikasi dalam upaya menjalin kerjasama antara
petugas dengan klien untuk keberhasilan asuhan yang diberikan. Selain
itu dalam melakukan semua tindakan petugas kesehatan harus benar-
benar memperhatikan kebersihan dan kesterilitasan
2. Memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk bertanya serta
memberikan keterangan dan informasi yang jelas dan tepat.
b. Bagi masyarakat
1. Keluarga diharapakan selalu bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam
proses pelayanan kesehatan sehingga asuhan dapat berjalan dengan baik
2. Melaksanakan saran dan petunjuk yang diberikan oleh petugas kesehatan
3. Segera datang/ memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika
mengalami suatu kelainan atau mempunyai keluhan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Edisi 3. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan Edisi 2 Jilid 4. Jakarta: YBP-SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.

Sudarti. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika

Uliyah, Musrifatul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta :


Salemba Medika

Varney, H. Et, all. 2007. Buku Ajar Kebidanan. Edisi 2. Jakarta: EGC
LAPORAN ILMIAH
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
PADA BAYI NY. Y USIA 0 HARI PERIODE REAKTIFITAS I
DI BPM SRI WIDYANINGSIH

DISUSUN OLEH:
TRI SHINTA MAESAROH
P1337424415018
DIV KEBIDANAN/SEMESTER IV

PRODI DIV KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Ilmiah ini disusun oleh :

Nama : Tri Shinta Maesaroh

NIM : P1337424415018

Kelas : DIV Kebidanan/ Semester IV

Laporan Ilmiah Berjudul “ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR


FISIOLOGIS PADA BAYI NY. Y USIA 0 HARI PERIODE REAKTIFITAS I
DI BPM SRI WIDYANINGSIH ” Dalam Rangka Pra Praktik Kegawatdaruratan
Maternal, Neonatal, KB dan Kespro telah diperiksa dan disetujui oleh
pembimbing klinik dan pembimbing akademik Prodi D-IV Kebidanan Jurusan
Kebidanan Semarang Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
Tahun 2017.
Lemahireng, Juni 2017

Pembimbing Klinik Praktikan

Sri Widyaningsih, STr. Keb Tri Shinta Maesaroh


NIP. 19731219 199303 2 003 NIM P1337424415018
Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Erna Widyastuti, S.SiT, M.Kes


NIP. 19771003 200212 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan Asuhan Kebidanan pada Bayi
Baru Lahir fisiologis.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pra Praktik Kegawatdaruratan Maternal,
Neonatal, KB dan Kespro Program Studi D IV Kebidanan Semarang Poltekkes
Kemenkes Semarang.
Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bidan pembimbing klinik pada Pra Praktik Kegawatdaruratan Maternal,
Neonatal, KB dan Kespro bpm Sri Widyaningsih, STr. Keb
2. Ibu Erna Widyastuti,S.SiT, M.Kes selaku dosen pembimbing pada Mata
Kuliah Pra Praktik Kegawatdaruratan Maternal, Neonatal, KB dan Kespro
3. Rekan-rekan yang mengikuti Mata Kuliah Pra Praktik Klinik Kebidanan.
4. Keluarga yang selalu mendukung penulis.
5. Semua pihak yang ikut membantu penulisan makalah yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Lemahireng, Juni 2017

Penulis

You might also like