Professional Documents
Culture Documents
BBL (Fix) Ny y 0 Hari Fase Reaktifitas 1bab I BBL Ny R Edit
BBL (Fix) Ny y 0 Hari Fase Reaktifitas 1bab I BBL Ny R Edit
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan
kebidanan kebidanan suatu negara ialah kematian. Hingga kini angka kematian
bayi dan ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, bahkan menempati urutan
52 334
pertama di ASEAN, yakni /1000 kelahiran hidup dan /100.000 kelahiran hidup.
Salah satu factor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut adalah
penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat
dengan masyarakat .(Sarwono,2005)
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin didalam uterus.
Kualitas dan pengawasan antenatal. Penyakit-penyakit ibu waktu penanganan
persalinan dan perawatan sesudah lahir. Penggulangan bayi tergantung pada
keaadaanya, apakah ia normal atau tidak. Diantara bayi yang normal ada yang
membutuhkan pertolongan medik segera.
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan.
Melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu, berbagai bentuk upaya
pencegahan dan penanggulangan dini, terdapat factor-faktor yang menyebabkan
kematian prenatal yang meliputi perdarahan, hipotermia, infeksi, kelahiran
preterm/bayi berat lahir rendah, asfiksia.
Pada umunya kelahiran bayi normal ditolong oleh bidan yang diberi
tanggug jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalian normal.
Oleh karena itu kelainan pada bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesainya
persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui
dengansegera mengetahui timbulnya perubahan-perubahan pada bayi dan bila
perlu memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan perdarahan,
membersihkan jalan nafas, memberika oksigen dan melakuakan pernafasan buatan
sampai bayi tersebut mendapat perawatan yang memiliki perlengkapan yang
lengkap serta perawaan yang baik, sehigga pengawasan dan pengobatan dapat
dilakukan sebaik-baiknya
B. Rumusan masalah
d) Perkusi
Abdomen : kembung / tidak
Reflek
Moro : +/-
Rooting : +/-
Reflek menelan : +/-
Reflek menggenggam : +/-
Reflek menghisap : +/-
Tonic neck reflek : +/-
Balbynsky : +/-
2. Identifikasi Masalah/ Diagnosa
Dx :Bayi Ny.”.....” usia”......”dengan Bayi Baru Lahir Normal
Ds :Data yang diperoleh melalui anamnesa
Do
Keadaan umum : baik / cukup / lemah
Kesadaran : composmentis / somnolen / koma
Antropometri
PB : normal (48 – 52 cm)
BBL : normal (2500 – 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
OF : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
Tanda-tanda vital:
Pernafasan : normal (40 – 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 – 37,5oC)
Nadi : normal (100 – 160 x/menit)
5 Intervensi
Dx :Bayi Ny.”.....” usia”.....”dengan bayi baru lahir normal
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan berat badan lahir
yang sangat rendah dapat teratasi
Kriteria hasil :Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Pernafasan : Normal (40 - 60x/ menit)
Suhu : Normal (36,5oC - 37,5oC)
Nadi : Normal (100 – 160 x/ menit)
Berat badan : Normal ( 2500 – 4000 gram )
Panjang badan : Normal ( 48 – 52 cm )
Intervensi :
1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga perawatan bayi baru lahir
dapat diatasi.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial
3) Melakukan inisiasi menyusu dini
R/ dapat menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan bayi
4) Mengajari ibu dan keluarga perawatan tali pusat dengan kassa kering
R/ Mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
5) Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan mengeringkan tubuh
bayi, memberikan selimut hangat dan letakkan bayi didekat ibunya
R/ Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi
terjadinya hipotermi
6) Melakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
pemeriksaan fisik
R/ Sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan.
7) Memberikan Injeksi vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri
R/ mencegah terjadinya perdarahan
8) Memberikan salep mata antibiotik profilaksis
R/ mencegah terjadinya penyakit pada mata
9) Memberikan injeksi hepatitis B secara IM di paha kanan
R/ mencegah penyakit hepatitis B
10) Melakukan pemantauan Intake dan Output
R/ Mengetahui adanya keseimbangan antara intake dan output
7 Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari
asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
PADA BAYI Ny. Y USIA 0 HARI PERIODE REAKTIFITAS I
DI BPM SRI WIDYANINGSIH
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 22 Juni 2017
Waktu : 22.00 WIB
Tempat : BPM Sri Widyaningsih
II. IDENTITAS
a. Identitas bayi
Nama : By Ny. Y
Tanggal/ Jam lahir : 22 Juni 2017/22.00 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
b. Identitas orang tua
1. Nama ibu : Ny. Y 1. Nama suami : Tn. Wa
2. Umur : 21 tahun 2. Umur : 20 tahun
3. Suku bangsa : Jawa 3. Suku bangsa : Jawa
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Klowoh 01/04 7. Alamat: : Klowoh 01/04
1 Menit 2 2 2 2 1 9
5 Menit ke-1 2 2 2 2 2 10
5 Menit ke-2 2 2 2 2 2 10
Status Present
V. ANALISA :
Diagnosa : Bayi Ny.Y usia 0 hari periode reaktifitas I
Masalah :-
Kebutuhan : - pencegahan kehilangan panas
- pemenuhan nutrisi
VI. PENATALAKSANAAN
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
Hasil : Cuci tangan telah dilakukan
2. Melakukan Observasi TTV
Hasil : (N = 110 X/mnt, RR = 42 X/mnt, S = 36,7 0 C) (BB= 2500 gr, PB=
49 cm, LILA =11 cm, LK= 32 cm, LD= 30 Cm)
3. Mengganti popok bayi saat bayi mengompol
Hasil : bayi telah digantai ppok dan pakaiannya dengan yang bersih dan
kering
4. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan memberikan selimut
hangat dan memakaikan topi
Hasil : bayi telah mengenakan pakaian, memakai selimut dan topi
5. Meletakkan bayi didekat ibu untuk disusui kembali
Hasil : berada dalam pelukan ibu ndan berusaha menghisap putting untuk
menyusu
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan yang diberikan pada BBL pada bayi Ny. “Y” sesuai data yang
diperoleh bahwa bayi lahir dengan normal yaitu dengan BB 2500 gram, PB 49
cm. Bayi lahir merintih lalu langsung menangis, tidak ada kelainan. Intervensi
dari kasus ini yaitu mengeringkan bayi lalu memotong tali pusat dan segera
meletakkan bayi di perut ibu dengan menyelimuti bayi dengan selimut hangat.
Ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan bersih.
Observasi suhu tubuh bayi, melakukan pengukuran antropometri.Selanjutnya
memakaikan pakaian bayi lengkap dengan topi. Memberikan salep mata dan
vitamin K.
Menurut penulis, perawatan bayi baru lahir sangat diperlukan karena bayi
baru lahir sangat rentan terhadap infeksi dan hipotermi. Pada umumnya kelahiran
bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggung jawab penuh
terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan normal. Oleh karena kelainan
pada ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah persalinan yang dianggap
normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera timbulnya
perubahan-perubahan pada ibu dan bayi dan bila perlu memberikan pertolongan
pertama seperti menghentikan perdarahan, memberikan jalan napas, memberikan
oksigen dan melakukan pernapasan buatan sampai ibu dan bayi tersebut dibawa
ke rumah sakit untuk dilakuakan perawatan yang lebih intesif.
Menurut sarwono 2005, pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung
dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x /menit yang kemudian turun sampai
10 x /menit – 120 x /menit pada waktu bayi berumur 30 menit. Pernapasan cepat
pada menit-menit pertama (kira-kira 80 x /menit). Disertai dengan pernapasan
cuping hidung, retraksi suprasternal dan interkostal serta rintihan hanya
berlangsung 10 – 15 menit. Kelanjutan keaktifan yang berlebihan ialah bayi
menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan dari dalam
dan luar. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai 4 jam.
Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudah terangsang,
dengan frekwensi jantung meningkat dan dengan perubahan warna serta kadang –
kadang keluar lender dari mulut. Setelah masa ini dilampaui, keadaan bayi mulai
stabil, daya isap serta refleksi telah mulai diatur sehingga bayi dapat bernapas
dengan spontan dan keadaan bayi segera normal kembali.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembuatan asuhan kebidanan pada
bayi Ny. “Y” usia 0 hari periode reaktiitas I yaitu pada tahap pengkajian data yang
terdiri atas data subyektif diperoleh data secara lengkap. Data yang didapatkan
dalam pengkajian digunakan sebagai dasar dalam menentukan identifikasi
diagnosa atau masalah terhadap keadaan yang dirasakan oleh bayi. Pasien tidak
mengalami keadaan yang gawat darurat, sehingga untuk penulisan identifikasi
kebutuhan segera tidak perlu dalam penulisan asuhan kebidanan.
Pada penatalaksanaan rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan
yang dialami oleh bayi dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bayi seterlah
rencana tindakan telah tersusun dengan baik maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi yang didapat berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan,
bayi mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatannya.
B. Saran
a. Bagi petugas kesehatan
1. Dalam memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan
untuk menjaga komunikasi dalam upaya menjalin kerjasama antara
petugas dengan klien untuk keberhasilan asuhan yang diberikan. Selain
itu dalam melakukan semua tindakan petugas kesehatan harus benar-
benar memperhatikan kebersihan dan kesterilitasan
2. Memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk bertanya serta
memberikan keterangan dan informasi yang jelas dan tepat.
b. Bagi masyarakat
1. Keluarga diharapakan selalu bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam
proses pelayanan kesehatan sehingga asuhan dapat berjalan dengan baik
2. Melaksanakan saran dan petunjuk yang diberikan oleh petugas kesehatan
3. Segera datang/ memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika
mengalami suatu kelainan atau mempunyai keluhan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Edisi 3. Jakarta: EGC
Varney, H. Et, all. 2007. Buku Ajar Kebidanan. Edisi 2. Jakarta: EGC
LAPORAN ILMIAH
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
PADA BAYI NY. Y USIA 0 HARI PERIODE REAKTIFITAS I
DI BPM SRI WIDYANINGSIH
DISUSUN OLEH:
TRI SHINTA MAESAROH
P1337424415018
DIV KEBIDANAN/SEMESTER IV
NIM : P1337424415018
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan Asuhan Kebidanan pada Bayi
Baru Lahir fisiologis.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pra Praktik Kegawatdaruratan Maternal,
Neonatal, KB dan Kespro Program Studi D IV Kebidanan Semarang Poltekkes
Kemenkes Semarang.
Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bidan pembimbing klinik pada Pra Praktik Kegawatdaruratan Maternal,
Neonatal, KB dan Kespro bpm Sri Widyaningsih, STr. Keb
2. Ibu Erna Widyastuti,S.SiT, M.Kes selaku dosen pembimbing pada Mata
Kuliah Pra Praktik Kegawatdaruratan Maternal, Neonatal, KB dan Kespro
3. Rekan-rekan yang mengikuti Mata Kuliah Pra Praktik Klinik Kebidanan.
4. Keluarga yang selalu mendukung penulis.
5. Semua pihak yang ikut membantu penulisan makalah yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis