Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri (Citra Tubuh) A. Pengkajian
Bab Iii Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri (Citra Tubuh) A. Pengkajian
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
SP keluarga
Tujuan umum :
Kluarga dapat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri
klien
Tujuan khusus :
1. Keluarga dapat mengenal masalah gangguan.
2. Keluarga dapat mengenal masalah gangguancitra tubuhcitra tubuh.
3. Keluarga mengetahui cara mengatasi.
4. Keluarga mengetahui cara mengatasimasalah gangguan citra
tubuhmasalah gangguan citra tubu.
5. Keluarga mampu merawat pasien gangguancitra tubuhcitra tubuh.
6. Keluarga mampu mengevaluasi kemampuanKeluarga mampu
mengevaluasi kemampuan pasien dan memberikan pujian atas
pasien dan memberikan pujian atas
keberhasilannya.keberhasilannya.
Intervensi
1. Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh yang
terjadi pada pasien.
2. Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi gangguan citra tubuh.
3. Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien.
4. Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah.
5. Menfasilitasi interaksi dirumah.
6. Melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial.Memberikan pujian
atas keberhasilan pasien.
D. EVALUASI
Keberhasilan tindakan terhadap perubahan gambaran tubuh pasien
dapat diidentifikasi melalui perilaku pasien yaitu memulai kehidupan
sebelumnya, termasuk hubungan interpersonal dan sosial, pekerjaan
dan cara berpakaian, mengemukakan perhatiannya terhadap
perubahan citra tubuh, memperlihatkan kemampuan koping,
kemampuan meraba, melihat, memperlihatkan bagian tubuh yang
berubah, kemampuan mengintegritasikan perubahan dalam kegiatan
(pekerjaan, rekreasi dan seksual), harapan yang disesuaikan dengan
perubahan yang terjadi, mampu mendiskusikan rekonstruksi (Keliat,
1998). Penyesuaian terhadap perubahan citra tubuh melalui proses
seperti berikut:
1. Syok psikologis merupakan reaksi emosional terhadap dampak
perubahan dan dapat terjadi pada saat pertama pembuatan stoma
ditetapkan sebagai tindakan atau pada saat stoma telah ada (paska
operasi). Syok psikologis digunakan sebagai reaksi terhadapa
ansietas. Informasi yang terlalu banyak dan kenyataan perubahan
tubuh membuat pasien menggunakan mekanisme pertahanan
seperti mengingkari, menolak, projeksi untuk mempertahankan
keseimbangan diri.
2. Menarik diri, pasien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari
kenyataan tetapi karena tidak mungkin maka pasien
menghindari/lari secara emosional. Pasien menjadi positif,
tergantung, tidak ada motivasi dan keinginan untuk berperan dalam
perawatannya.
3. Penerimaan/pengakuan secara bertahap. Setelah pasien sadar
akan kenyataan maka respon kehilangan/berduka muncul. Setelah
fase ini pasien mulai melakukan reintegrasi dengan citra tubuh
yang baru.
4. Integrasi merupakan proses yang panjang dapat mencapai
beberapa bulan, oleh karena itu perencanaan pulang dan
perawatan dirumah perlu dilaksanakan. Pasien tidak sesegera
mungkin dilatih (Keliat, 1998).