You are on page 1of 3

Dampak Positif Homeschooling

Telah kita ketahui sebelumnya bahwa homeschooling adalah sekolah rumah yang cukup
berbeda dengan sekolah-sekolah formal pada umumnya. Homeschooling adalah sekolah yang
dilakukan di rumah atau langsung pada lingkungan yang ada. Homeschooling biasanya
dilakukan dengan jumlah siswa yang tidak banyak. Homeschooling mendidik langsung pada
obyek dan kenyataan yang ada dalam hidup. Lebih jelasnya adalah dengan obyek kehidupan
yang nyata yang bisa langsung dirasakan atau dilihat oleh peserta didik.

Pendidikan homeschooling ini adalah sarana pendidikan yang mandiri. Pendidikan yang
mengupayakan peserta didik belajar secara aktif dan memiliki pengendalian diri. Peserta
didik mampu memiliki kepribadian yang tangguh, akhlak yang mulia, dan keterampilan-
keterampilan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh peserta didik serta masyarakat.
Homeschooling ini merupakan pendidikan yang dapat menyesuaikan kondisi dan kebutuhan
anak dan keluarga. Karena dengan sistem pengajaran yang terpusat pada seorang siswa,
pembimbing mampu dengan mudah memahami karakter anak dan mampu membuat strategi-
strategi yang sesuai untuk anak. Hal ini dilakukan agar anak mampu menerima dan
memahami sebuah pelajaran dengan seksama. Jika seorang anak tidak memahami dengan apa
yang diajarkan pendidik, anak bisa langsung menanyakan atau bahkan mencari tahu apa yang
dimaksud oleh pendidik. Dengan demikian seorang anak mampu memahami secara
mendalam tentang pelajaran tersebut dan pengetahuan tersebut dapat melekat dalam
pribadinya.

Nadhirin (2008) berpendapat sebagai berikut.

Metode pembelajaran tematik dan konseptual serta aplikatif menjadi beberapa poin
keunggulan homeschooling. Homeschooling memberi banyak keleluasaan bagi anak didik
untuk menikmati proses belajar tanpa harus merasa tertekan dengan beban-beban yang
terkondisi oleh target kurikulum. Setiap siswa homeschooling diberi kesempatan untuk terjun
langsung mempelajari materi yang disediakan, jadi tidak melulu membahas teori. Mereka
juga diajak mengevaluasi secara langsung tentang materi yang sedang di bahas. Bahkan bagi
siswa yang memiliki ketertarikan di bidang tertentu, misalnya Fisika atau Ilmu alam, diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk mengadakan observasi dan penelitian sesuai ketertarikan
mereka.Beberapa keunggulan lain homeschooling sebagai pendidikan alternatif, yaitu karena
sistem ini menyediakan pendidikan moral atau keagamaan, lingkungan sosial dan suasana
belajar yang lebih baik, menyediakan waktu belajar yang lebih fleksibel. Juga memberikan
kehangatan dan proteksi dalam pembelajaran terutama bagi anak yang sakit atau cacat,
menghindari penyakit sosial yang dianggap orang tua dapat terjadi di sekolah seperti tawuran,
kenakalan remaja (bullying), narkoba dan pelecehan. Selain itu sistem ini juga memberikan
keterampilan khusus yang menuntut pembelajaran dalam waktu yang lama seperti pertanian,
seni, olahraga, dan sejenisnya, memberikan pembelajaran langsung yang kontekstual,
tematik, dan nonscholastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu. Homeschooling juga
memberikan metode pembelajaran yang lebih bebas, dimana anak didik tidak harus
bersekolah dan jauh dari orangtuanya, serta bebas menggunakan sarana pembelajaran sendiri.
Yang terpenting dalam adalah penanaman sikap mental belajar sehingga anak didik bisa
belajar dengan cara mereka sendiri serta belajar dari siapa saja dan apa saja. Anak didik bisa
belajar membuat rumah kepada tukang bangunan, belajar mengolah sawah kepada petani,
belajar memerah susu kepada peternak sapi, belajar berjualan kepada pedagang, tanpa harus
terikat tempat dan waktu.
Peserta didik homeschooling bisa lebih mandiri karena anak didik cenderung belajar sendiri
dan menemukan sesuatu sendiri dengan bantuan pendidik. Peserta didik mencari tahu segala
sesuatu yang ingin diketahuinya. Peserta didik memilih apa yang disukainya dan apa yang
tidak disukainya.

Peserta didik bisa memiliki potensi yang lebih besar, karena dia tidak terikat dengan standar-
standar sekolah yang diatur oleh pemerintah. Di homeschooling peserta didik lebih bebas
berkreasi, karena peserta didik dapat melakukan apa yang dia inginkan yang tentunya itu
adalah mendidik peserta didik tersebut dan mampu menambah wawasan peserta didik.

Dengan cara kerja homeschooling yang mendidik siswa untuk mandiri, berkreatifitas tinggi,
dan mempelajari kehidupan yang secara langsung, maka siswa bisa lebih siap terjun kedalam
dunia nyata. Hal ini karena peserta didik memperoleh sebuah pelajaran yang secara langsung
menyangkut kehidupan sehari-hari.

Homeschooling ini cenderung membuat peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan
orang yang lebih tua dan cenderung terlindungi dari pergaulan bebas atau pergaulan yang
tidak sesuai dengan norma, karena peserta didik belajar tidak dengan banyak orang. Peserta
didik lebih tertutup dengan pergaulan diluar sana. Peserta didik belajar secara individu dan
tidak terkontaminasi dengan kehidupan bebas di luar sana. Peserta didik mampu
menyesuaikan diri dengan orang yang lebih tua dari diri mereka, karena di dalam
pembelajarannya peserta didik lebih banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang lebih
tua dari mereka untuk menambah pengetahuannya sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Selain itu homeschooling ini bersifat ekonomis. Dapat disesuaikan dengan kemampuan
keluarga. Karena segala biaya dan kebutuhan diatur oleh keluarga itu sendiri, sehingga
keluarga dapat menentukan apa saja yang mereka perlukan.

Homeschooling tidak menuntut orang tua untuk serba tahu. Karena pembelajaran
homeschooling dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Anak dapat
belajar tentang sesuatu yang ingin diketahuinya dengan mencari tahu hal tersebut sendiri
maupun dengan bantuan orang lain.

Nadhirin (2008) berpendapat sebagai berikut.

Metode homeschooling ada tiga jenis. Pertama, homeschooling tunggal, kemudian


homeschooling majemuk yang terdiri dari dua keluarga, dan yang terakhir homeschooling
komunitas.

1. Homeschooling tunggal adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh orang tua dalam
suatu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya. Dalam hal ini orang tua terjun langsung
sebagai guru menangani proses belajar anaknya, jika pun ada guru yang didatangkan secara
privat hanya akan membimbing dan mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang
disukainya. Guru tersebut bisa berasal dari lembaga-lembaga yang khusus menyelengarakan
program homeschooling, contonya adalah lembaga Asah Pena asuhan Kak Seto. Lembaga ini
mempunyai tim yang namanya Badan Tutorial yang terdiri dari lulusan berbagai jenis profesi
pendidikan.
2. Homeschooling majemuk adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh dua atau lebih
keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua
masing-masing.

3. Sementara homeschooling komunitas adalah gabungan beberapa homeschooling majemuk


yang menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, seni dan bahasa),
sarana/prasarana dan jadwal pembelelajaran. Dalam hal ini beberapa keluarga memberikan
kepercayaan kepada Badan Tutorial untuk memberi materi pelajaran. Badan tutorial
melakukan kunjungannya ke tempat yang disediakan komunitas.

Dweehan (2009) mengemukakan tentang kelebihan homeschooling sebagai berikut.

 Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan pembelajaran secara


klasikal.
 Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin
sehingga tidak selalu harus terbatasi untuk membandingkan dengan kemampuan
tertinggi, rata-rata atau bahkan terendah
 Terlindungi dari tawuran, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang menyimpang,
konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi.
 Lebih bergaul dengan orang dewasa sebagai panutan.
 Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata.
 Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/olahraga keluarga.
 Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia
nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-nlai tertentu
tanpa harus merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau nilai kurang.
 Membelajarkan anak-anak dengan berbagai situasi, kondisi dan lingkungan sosial.
 Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya

You might also like