Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada sebagian besar orang dewasa yang sehat, tekanan darah rendah tidak
menimbulkan masalah atau gejala. Bahkan mungkin normal bagi anda.
Misalnya, mereka yang rutin berolahraga seringkali memiliki tekanan darah
yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak begitu fit. Hipotensi
(tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah
dari 90/60 mmhg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan
gejala-gejala seperti pusing dan pingsan. Sebenarnya tubuh mempunyai
mekanisme untuk menstabilkan tekanan darah, kestabilan tekanan darah ini
penting sebab tekanan harus cukup tinggi untuk mengantarkan oksigen dan zat
makanan ke seluruh sel di tubuh dan membuang limbah yang dihasilkan jika
tekanan terlalu tinggi, bisa merobek pembuluh darah dan menyebabkan
perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi lainnya jika
tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat makanan
yang cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan
sebagaimana mestinya dari sekian banyak penyebab hipotensi maka hipotensi
karena perubahan posisi tubuh atau hipotensi ortostatik lah yang paling sering
terjadi kapan pasien dikatakan menderita hipotensi jenis ini (LIPI, 2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan diharapkan keluarga khusunya anggota
keluarga yang sakit mampu mengatasi masalah kesehatan tentang penyakit
hipotensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 5 x 30 menit keluarga
khusunya anggota mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipotensi
b. Menyebutkan penyebab dari hipotensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipotensi
d. Menyebutkan cara pencegahan hipotensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Prioritas Masalah
Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keperawatan keluarga
selanjutnya masalah kesehatan keluarga yang ada perlu diprioritaskan
bersama keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana
yang dimiliki keluarga (Ayu, 2009).
4. Perencanaan keperawatan keluarga
Dx. Kep
NOC NIC Kriteria Standar/ Rasional
Keluarga
Kekurangan Setelah dilakukan tindakan
volume cairan keperawatan diharapkan klien 1. Lakukan pengkajian Respon 1. Agar dapat menenntukan jenis
pada keluarga .... dapat: dehidrasi psikomotor dehidrasi yang diderita klien
khususnya.... 1. Tekanan darah klien dalam 2. Observasi tanda-tanda vital 2. Tanda-tanda vital sangat penting
batas normal secara rutin Respon diobservasi karena untuk melihat
2. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi 3. Anjurkan klien banyak kognitif perkembangan lanjut klien
3. Elastisitas turgoor kulit dalam minum 3. Dukung keluarga dalam rutin
batas normal 4. Monitor I/O sesuai nutrisi mengingatkan klien untuk minum
5. Dorong keluarga untuk Respon yang banyak
memberikan motivasi klien verbal 4. Asupan intake output cairan klien
dalam pemenuhan harus sesuai dengan berat badan
elektrolitnya dirumah Respon klien
psikomotor 5. Motivasi keluarga sangat penting
untuk klien memperoleh
semangat dalam pengobatannya
Defisiensi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkatan
pengetahuan keperawatan diharapkan pengetahuan keluarga Respon 1. Pengetahuan keluarga perlu dikaji
terkait penyakit pengetahuan klien tentang terkait penyakit verbal untuk mengukur tingkat
pada keluarga …. penyakit dapat meningkat dengan 2. Berikan pengajaran sesuai pengetahuan keluarga mengenai
Khususnya . …. kriteria hasil: dengan tingkat penyakit.
1. Menjelaskan proses pemahaman klien dan Respon 2. Evaluasi pengetahuan keluarga
penyakitnya ulang kembali informasi kognitif terkait penyakit agar dapat
2. Menjelaskan penyebab dan bila diperlukan atau diberi merencanakan intervensi
patofisiologinya catatan pengingat. selanjutnya.
3. Menjelaskan tanda dan gejala 3. Diskusikan adanya Respon 3. Dengan menjelaskan dampak dari
penyakitnya perubahan perilaku yang psikomotor penyakit pada keluarga dapat
4. Menjelaskan tindakan untuk dapat mencegah memberikan motivasi keluarga
meminimalkan keluhaan selama komplikasi dalammengikuti program
proses penyakit 4. Ikutsertakan keluarga intervensi/pengobatan yang akan
dalam diskusi masalah diberikan pada klien.
klien bila memungkinkan Respon 4. Keikutsertaan keluarga dalam
verbal pelaksanaan intervensi
memberikan suport penuh pada
keluarga utuk tuntas menjalani
pengobatan.
Kelemahan fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji respon verbal dan 1. Respon klien dapat
tubuh akibat dari keperawatan diharapkan klien non verbal klien tentang Respon memberikan kejelasan tentang
penyakit pada menunjukkan kelemahan fisik tubuh klien Verbal bagaimana cara kita membuat
keluarga ..... teratasi dengan kriteria: 2. Observasi mekanisme intervensi kembali pada klien
1. Klien meningkat dalam koping yang digunakan untuk mengatasi masalahnya.
aktivitas fisik keluarga terhadap klien Respon 2. Perlunya pengkajian koping
2. Mengerti tujuan dari saat klien merasa stress. verbal stress sehingga klien dapat
peningkatan mobilitas fisik 3. Dengarkan klien dan berbagi cerita
keluarga secara aktif dan Respon 3. Respon verbal klien dan
akui realitas adanya Verbal keluarga dapat memperdalam
perhatian terhadap pengkajian yang dilakukan
kemajuan perawatan sehingga dapat menghasilkan
4. Berikan dukungan klien data yang lebih akurat.
dalam menyikapi citra Respon 4. Motivasi positif memberikan
tubuhnya menjadi lebih psikomotor efek kepuasa tersendiri bagi
positif. klien dan merasa bahwa
dirinya perlu akan tindakan
tersebut.
Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kebutuhan Respon 1. Menghindari perilaku yang
akibat penyakit keperawatan diharapkan klien keamanan klien sesuai kognitif berpengaruh terhadap resiko
yang diderita dapat mengontrol risiko cidera dengan kondisi fisik dan cidera dapat meminimalkan
keluarga dengan kriteria: fungsi kognitif klien dan angka kejadian cidera klien.
...khususnya... 1. Klien terbebas darii cidera riwayat penyakit terdahulu Respon 2. Klien dengan pingsan tinggi akan
2. Klien mampu menjelaskan 2. Anjurkan keluarga untuk psikomotor lebih rentan jatuh berulang
cara pencegahan cidera dekat dengan klien apabila sehingga membutuhkan suport
3. Klien mampu memodifikasi bepergian keluarga dalam mengawasi
gayahidup untuk mencegah 3. Kontrol lingkungan dari hal- perilaku dan lingkungan. Serta
injuri hal yang membahayakan dekan dengan klien.
klien Respon 3. Rutin mengajarkan teknik
verbal pencegahan cidera dengan
menerapkan atau melakukan
pengobatan yang sesuai anjuran
dokter agar penyakit tidak
berulang.
BAB III
PENUTUP
Pada sebagian besar orang dewasa yang sehat, tekanan darah rendah tidak
menimbulkan masalah atau gejala. Bahkan mungkin normal bagi anda. Misalnya,
mereka yang rutin berolahraga seringkali memiliki tekanan darah yang lebih rendah
dibandingkan dengan mereka yang tidak begitu fit. Hipotensi (tekanan darah rendah)
adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmhg atau
tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan
pingsan.
Aspiani, Reny Yuli. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Aplikasi
NANDA NIC NOC, Jilid 1. Jakarta: Penerbit TIM.
Ayu, Komang. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga . Yogyakarta : Sagung
Seto.
Balai Informasi Teknologi LIPI. (2009). Artikel terkait Masalah angan & Kesehatan.
UPT Balai Informasi Teknologi.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA NIC NOC. Jakarta: Medication
Publisher.
Wilkinson. M, Judith. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta :
EGC.