2.Penyakit
Busuk daun yang disebabkan Phytophtora
infestans, menyebabkan daun dan buah
menjadi bernoda-noda hitam seperti cacar
dan akhimya menjadi kering atau busuk.
Pengendaliannya dengan cara pemilihan
waktu tanam yang tepat dan pemakaian
fungisida dengan bahan aktif Mankozeb
0,25 0,3% dan Kaptafol.
Penyakit layu oleh Fusarium oxysporium,
menyerang tanaman dengan gejala tulang
daun menjadi pucat, tangkal daun
merunduk, layu dan tumbuh merana
kemudian mati, Cara pengendaliannya
dengan sterilisasi tanah persemaian, dan
menanam varietas yang resisten
- Penyakit layu oleh bakteri Pseudomonas
solanacearum. Gejalanya daun muda
menjadi layu atau daun tua menjadi
kuning. Gejala lebih lanjut apabila batang
aipotong akan keluar cairan berwama
putih susu seperti lendir dari berkas
pembuluh, sehingga penyakit ini juga
disebut penyakit lendir. Pengendaliannya
dengan cara pergiliran tanaman yang
bukan tanaman inang bakteri dan
menanam varietas yang resisten.
Penyakit yang disebabkan oleh virus
diantaranya virus keriting dan virus
mosaik. Sampai saat ini pengendaliannya
dilakukan dengan cara mencabut tanaman
yang terserang.
k=
Waktu panen untuk setiap varietas
berbeda-beda, berkisar antara umur 2,5 - 3
bulan. Ciri buah tomat yang telah siap dipanen
berwama hijau, oranye atau merah dengan
bentuk buah tidak terlalu keras lagi.
Pemetikan dilakukan 10 - 15 kali per musim
tanam dengan selang 2-3 hari sekali.
Penulis : Maskardan Syamsyiah Gafur
Seri Hortikultura
Nomor 2 02/8/ MKR - SG/P4MI/O8
Tiras 500 Eksemplar
Sumberdana : P4MI Sulawesi Tengah TA. 2006
Disain Cover: RudiAksono
er
IVT INS
BAO AGRON’
Departemen Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
‘SULAWESI TENGAH
2006Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.)
merupakan sayuran buah dengan banyak
kegunaan. Umumnya dikonsumsi sebagai
bumbu sayuran dan sebagai bahan untuk
campuran sambal. Selain itu, dapat dimakan
segar, dibuat juice buah, diolah menjadi selai,
saus, dodol, dan sari buah
Buah tomat umumnya berbentuk bulat,
bulat pipih, atau oval, berkult tipis, halus, dan
bila sudah matang berwarna merah muda,
merah, atau kuning. Borat buah sangat
bervariasi, antara 50 - 250 g per buah. Setiap
100 g buah tomat mengandung vitamin A 1500
SI, vitamin C 40 mg, fosfor 27 mg, dan kalori
atau energi 20 kal.
Rendahnya produktivitas di tingkat petani
disebabkan karena petani belum menerapkan
teknologi budidaya secara sempurna.
Tomat menghendaki tanah gembur dan
kaya humus, serta pH antara 6,0 - 7,0.
Tanaman tomat dapat tumbuh di dataran
rendah hingga dataran tinggi (1500 m dpl),
dengan temperatur siang hari 24°C dan
malam hari antara 15°C - 20°C. Tanaman ini
memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per
hari dengan curah hujan berkisar antara 750 -
1250 mm per tahun atau 100 - 200 mm per
bulan.
Pengolahan tanah dilakukan dengan bajak,
cangkul atau traktor pada kedalaman 20 - 30 cm,
dibiarkan beberapa hari agar terkena_sinar
matahari untuk menghindari kemungkinan adanya
hama dan penyakit
Setelah tanah disisir dibuat bedengan dengan
lebar 110 cm dan panjang tergantung lahan.
Bedengan sebaiknya memanjang dari arah
timurke barat.
PERSEWAAMA
Benih tomat diperoleh dari buah tomat
yang sehat dan tidak cacat serfa matang
penuh. Berdasarkan hasil kajian BPTP
Sulawesi Teng2h, varietas Arthaloka,
Permata, Zamrud, Mirah, Oval dan Donna
merupakan varietas yang cocok untuk
dataran rendah, dengan hasil yang bervariasi
antara 1,5-2,6kg per pohon.
Sebelum biji diambil dan’ buannya, buah
diperam dahulu selama 3 hari sampai buah
berwarna merah gelap dan lunak, kemudian
bijinya dikeluarkan, dicuci dengan air bersih di
dalam ember, ditiriskan dan dikering anginkan
tanpa terkena cahaya matahari langsung
selama 5 - 6 hari. Setelah kering, benih
disemaikan terlebih dahulu di persemaian
(bedengan atau kantong plastik), setelah
berumur 2 - 3 minggu (berdaun 3. 4 helai)
sejak semai, bibit dipindahkan ke kebun.
(PENAWAWAN
Penanaman dilakukan pada sore hari
dengan jarak tanam 50 - 60 x 70 om, setelah
ditanam segera diberi tutup dari daun-daunan
atau pelepah pisang. Tutup dibuka setelah 4 -
Shari,
(NPEVEDGARAANA
Pemupukan diberikan di sekeliling
tanaman pada jarak5 - 15cm daribatang,
tergantung umur tanaman tomat dengan dosis
berdasarkan analisis tanah.
Berdasarkan kajian BPTP dengan takaran
pupuk 80- 100 kg Urea + 350-450 kg ZA + 200-
250 kg SP36 + 85 - 170 kg KCI per hektar dapat
meningkatkan produktivitas ditingkat petani.
Penyiraman dilakukan setiap 3 hari dimul:
saat tanam sampai berbunga dan setiap 2 hari
setelah tanaman berbunga, atau tergantung
curah hujan.
‘Agar batang dan cabang-cabang tidak
‘menjalar di tanah atau roboh maka batang dan
cabang-cabang tersebut dilkat pada ajirdengan
ketinggian 1 - 1,75 cm atau tergantung varietas.
Penyiangan dapat dilakukan dengan
mencabut guima disekitar tanaman dengan
menggunakan tangan ataupun alat lainnya.
Dilakukan 2 - 3 kali, tergantung keadaan gulma
dilapangan
Beberapa hama dan penyakit yang sering
merusak tanaman tomat, antaralain :
4.Hama
= Agrotis epsilon, ulatnya merusak tanaman
muda dengan cara memotong batang dan
tangkai daun. Pengendeliannya dilakukan
antara lain dengan pemberian insektisida
berbahan aktif Dazomet.
- Heliothis armigera, menyerang buah hingga
menjadi bolong kemudian busuk.
Pengendaliannya menggunakan insektisida
berbahan aktif Betasifiutrin, Deltametrin dan
Karbosulfan.