You are on page 1of 9

Nama : Savitri

Kelas : XI MIA 4
No : 35
Laporan Praktikum
UJI KANDUGAN URINE MANUSIA
Tujuan :
 Mengetahui kandungan urine manusia atau uji kimia urine (glukosa , protein ,
amoniak , klorida)
 Mengetahui kelainan pada urine manusia

Landasan Teori :

Urine adalah salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia. Urine dihasilkan oleh
ginjal melalui proses Filtrasi , Reabsorpsi , Augmentasi. Urine harus dikeluarkan dari
tubuh. Jika tidak, maka urine itu akan meracuni tubuh. Sama halnya dengan sampah yang
harus dibuang atau feses yang harus dibuang. Urine adalah zat-zat buangan atau zat
dengan konsentrasi yang berlebih. Berikut adalah zat yang terkandung dalam urine :

1. Air. Kandungan air dalam darah 7. Obat-obatan. Obat-obatan dibuang


dikeluarkan dari tubuh jika supaya tidak menjadi racun dalam
konsentrasinya terlalu tinggi. tubuh. Itulah sebab mengapa sehabis
2. Empedu. Berasal dari hasil minum obat urine kita menjadi
perombakan sel darah merah di hati berbau seperti obat.
dan memberi warna kekuningan pada 8. Asam klorida (1,87 g/L)
urine. 9. Sodium (1,17 g/L)
3. Garam. Garam dikeluarkan untuk 10. Potasium (0,75 g/L)
menjaga konsentrasi garam di darah 11. Gula. Gula ditemukan pada urine
supaya tidak berlebih. penderita diabetes dan tidak akan
4. Urea (9,3 g/L). Merupakan hasil dari ditemukan pada urine orang yang
perombakan protein. sehat.
5. Asam urat. Merupakan hasil dari 12. Nitrogen
perombakan protein. 13. Fosfor
6. Amonia. Merupakan hasil dari 14. Kreatinin (0,67 g/L)
perombakan protein. Amonia 15. Asam sulfat
memberi bau pada urine.

Unsur abnormal dalam urine


Protein: Proteinuria (albuminuria) yaitu adanya albumin dan globulin dalam urin
dengan konsentrasi abnormal. Proteinuria fisiologis terdapat + 0.5% protein, ini dapat
terjadi setelah latihan berat, setelah makan banyak protein, atau sebagai akibat dari
gangguan sementara pada sirkulasi ginjal bila seseorang berdiri tegak. Kasus kehamilan
disertai Proteinuria sebesar 30-35%. Proteinuria patologis, disebabkan karena adanya
kelainan dari organ ginjal karena sakit. Misalnya nefrosklerosis suatu bentuk vaskuler
penyakit ginjal, dihubungkan dengan hipertensi arterial. Proteinuria pada penyakit ini
meningkat dengan makin beratnya kerusakan ginjal. Proteinuria dapat juga terjadi karena
keracunan tubulus ginjal oleh logam-logam berat (raksa(Hg), arsen(As), bimut(Bi)).
Glukosa: glukosuria tidak tetap dapat ditemukan setelah stress emosi
(pertandingan atletik yang menegangkan), 15% kasus glikosuria tidak karena diabetes.
Galaktosuria dan laktosuria dapat terjadi pada ibu selama kehamilan, laktasi maupun
menyapih. Pentosuria terjadi sementara sesudah makan makanan yang mengandung gula
pentosa. Benda-benda keton dapat terjadi pada saat kelaparan, diabetes, kehamilan,
anestesia eter. Terdapat bilirubin, dan adanya kandungan darah karena kerusakan pada
ginjal.

Beberapa kelainan dan gangguan fungsi ginjal adalah sebagai berikut :


1. Nefritis
Nefritis : kerusakan pada glumerulus akibat alergi racun kuman, biasanya
disebabkan oleh bakteri Steptococcus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita
Uremia dan oedema. Uremia: masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah.
Oedema adalah penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu.
2. Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal,
saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak larut.
Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.
Endapan garam ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral
dan terlalu sedikit mengonsumsi air.
3. Albuminuria
Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin dalam
urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium. Selain itu
dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun
bakteri, eter, atau logam berat.
4. Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa dalam urin
menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
5. Hematuria
Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Hematuria
disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.
6. Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. Hal ini dapat terjadi
pada orang yang melakukan diet karbohidrat.
7. Diabetes Militus
Diabetes militus adalah penyakit yang disebabkan pankreas tidak menghasilkan
atau hanya menghasilkan sedikit insulin. Insulis : hormon yang mampu mengubah
glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu,
Insulis juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan
sebagai sumber energi. Diabetes militus juga dapat terjadi jika sel-sel di hati, otot, dan
lemak memiliki respons rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin penderita diabetes
militus sangat tinggi. Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta
menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein.
8. Diabetes Insipidus
Diabetes Insipidus adalah penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan
urin terlalu banyak. Penyebabnya adalah kekurangan hormon ADH (dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis bagian belakang). Jika kekurangan ADH, jumlah urin dapat naik 20-30
kali lipat dari keadaan normal.
Alat dan Bahan :
1. Tabung reaksi 7. Sampel urine
2. Rak tabung reaksi 8. pH meter
3. Spirtus 9. Benedict
4. Korek api 10. Biuret
5. Pipet tetes 11. AgNO3
6. Tissu
Cara Kerja :
1. Siapkan 5 tabung reaksi , isilah masing-masing tabung reaksi dengan urine yang
sama dari salah satu anggota kelompok !
2. Untuk mengukur pH urine , masukkan indikator universal ke dalam urine pada
tabung reaksi 1 , cocokkan warna yang terjadi dengan standar pH! Catatlah hasil
pengamatan!
3. untuk uji amoniak ( mengenal adanya urea pada urine ) , panaskan tabung reaksi 2
yang berisi urine dengan pembakar spirtus! Ciumlah baunya dan catat hasil
pengematan!
4. untuk menguji kandungan klorin pada urine, masukkan 5 tetes AgNO3 ke dalam
tabung reaksi 3 yang berisi urine! Amati perubahan yang terjadi! Catatlah hasil
pengamatan!
5. untuk menguji glukosa pada urine , teteskan larutan Fehling A dan B ke dalam
tabung reaksi 4 yang berisi urine! Panaskan dengan pembakar spirtus! Amati
perubahan warna yang terjadi! Catat hasil pengamatan!
6. untuk menguji adanya kandungan protein, tambahkan 5 tetes larutan biuret
( CuSO4 + NaOH ) kedalam tabung reaksi 5 yang berisi urine , biarkan selama
beberapa menit! Amati perubahan warna yang terjadi!
7. ulangi langkah 1-6 , ganti menggunakan sampel urine orang yang terkena
penyakit diabetes!
8. ambil sampel urine ibu hamil lalu masukan tespack kedalam urine. Amati apa
yang terjadi!
Data Pengamatan :
1. Tabel Pengamatan Uji Urine Orang Sehat / Normal
Tabung Pengujian Hasil Kesimpulan
1 pH urine 6 Normal
2 Bau Urine Menyengat (pesing) Normal
3 Urine + AgNO3 Terdapat endapan Normal
(Uji kandungan klorida) (sedikit)
4 Urine + Fehling A dan B Warna urine biru Normal
(uji kandungan glukosa) (kuning – biru) (tidak mengandung
glukosa)
5 Urine + biuret (CuSO4 + Warna urine bening Normal
NaOH) (kuning bening – (tidak mengandung
(uji kandungan protein) bening) protein)
2. Tabel Pengamatan Uji Urine Orang Diabetes
Tabung Pengujian Hasil Kesimpulan
1 pH urine 6 Normal
2 Bau Urine Menyengat (pesing) Normal
3 Urine + AgNO3 Terdapat endapan Normal
(Uji kandungan klorida) (sedikit)
4 Urine + Fehling A dan B Warna urine hijau Mengandung
(uji kandungan glukosa) glukosa sebanyak
0,5-1 %
5 Urine + biuret (CuSO4 + Warna urine bening Normal
NaOH) (kekuningan – (tidak mengandung
(uji kandungan protein) bening) protein)

3. Dari uji sampel urine ibu hamil didapatkan 2 garis pada tespack yang
menunjukkan sampel urine tersebut benar-benar dimiliki oleh ibu hamil.
Pembahasan :
1. Mengapa sifat-sifat fisik urine seperti warna, kekeruhan, dan pH, berbeda-beda
pada setiap orang ? Jelaskan.
2. Berdasarkan data pengamatan Anda, adakah urine yang memiliki sifat fisik
abnormal ? Jika ada, jelaskan.
3. Mengapa pada urine normal mengandung sedikit klorida ? Apakah peranan
klorida di dalam tubuh ?
4. Berdasarkan data hasil uji urine dengan menggunakan larutan biuret, adakah
sampel urine yang mengandung protein ? Jelaskan.
5. Jenis penyakit apakah yang menyebabkan urine mengandung protein dengan
jumlah melebihi batas normal ?
6. Berdasarkan data hasil uji glukosa, adakah teman Anda yang yang berindikasi
diabetes melitus ? Jika ada, Jelaskan.
7. Apakah saran- saran Anda terhadap teman yang berindikasi diabetes melitus ?
8. Jelaskan cara-cara untuk menjaga kesehatan ginjal.
Jawaban :
1. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh
jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh
penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai
warna kuning pucat.
2. Ada, pada urine penderita penyakit diabetes, setelah urine diteteskan dengan
Benedict dan di panaskan, urine berubah warna menjadi hijau. Pada urine normal,
setelah diteteskan dengan Benedict dan dipanaskan, urine tetap berwarna biru
karena tercampur dengan Benedict (FeH A & FeH B)
3. Klorida dikeluarkan dalam bentuk NaCl dan hampir seluruhnya berasal dari NaCl
makanan, jadi pengeluarannya tergantung pada banyaknya NaCl yang masuk.
Pada orang yang mempunyai penyakit, NaCl yang masuk lebih banyak
dibandingkan dengan orang normal, maka dari itu urine orang normal sedikit
mengandung klorida.
Klorida berperan dalam menjaga keseimbangan cairan di seluruh tubuh dan
membantu cairan untuk bergerak masuk dan keluar dari sel dan jaringan. Klorida
juga berperan dalam menjaga tingkat keasaman tubuh dan membantu
mengirimkan rangsangan listrik ke jalur saraf.
4. Tidak ada. Kedua sample yang diteteskan biuret. tidak berubah warna menjadi
ungu melainkan tetap biru karena penambahan Biuret. Maka kedua urine tersebut
tidak mengandung protein.
5. Albuminuria. Orang yang menderita penyakit ini, glomerulus tiddak dapat
melakukan proses penyaringan protein. pada penderita, urine akan mengandung
protein, karena protein yang tidak dapat disaring tersebut akan keluar bersama
urine.
6. Ada. Pada sampe urine yang mempunyai penyakit diabetes. Urine yang diteteskan
dengan Benedict dan setelah dipanaskan berubah warna menjadi hijau, maka
kandungan glukosa dalam urine tersebut berkisar 0,5 - 1%.
7. Sebaiknya kurangi mangkonsumsi makanan yang manis (banyak mengandung
gula). Banyak-banyak mengkonsumsi air mineral , banyaklah berolahraga , dan
selalu jaga kesehatan.
8. Berhenti merokok.
Berhenti minum alkohol
Menjaga cairan tubuh
Menjaga tekanan darah
Berolahraga
Dalam praktikum uji urine ini digunakan larutan benedith untuk mengetahui adanya
glukosa dalam urin, larutan biuret untuk mengetahui adanya protein dalam urin, dan
kandungan amonia dalam urin dapat diketahui dari bau yang timbul setelah pembakaran
tanpa dicampur apapun, serta AgNO3 untuk mengetahui kandungan klorida pada urine.
1. Sampel urine salah satu anggota kelompok (zuhal). Setelah dilakukan percobaan
didapat hasil sebagai berikut :
 Urin encer warna kuning jernih hal itu menunjukkan urine dalam keadaan
normal.
 Perubahan warna urine menjadi warna biru setelah ditetesi benedict (Feh A &
B) adalah keadaan normal (tidak mengandung glukosa)
 Perubahan warna urine menjadi warna kuning bening setelah ditetesi biuret
adalah keadaan normal (tidak mengandung protein).
 Bau menyengat pada urin adalah hal yang normal. Urin berbau khas yaitu bau
amoniak
 Ph urine adalah 6. Jadi pH urin tersebut bersifat asam.
 Setelah ditetesi AgNO3 terdapat endapan (sedikit) pada urine. Hal tersebut
menunjukkan urine normal.
2. Sampel urine orang yang terkena penyakit diabetes. Setelah dilakukan percobaan
didapat hasil sebagai berikut :
1. Urin encer warna kuning hal itu menunjukkan urine dalam keadaan normal.
2. Perubahan warna urin menjadi warna hijau kekuningan setelah ditetesi benedict
menunjukkan adanya kandungan glukosa sebanyak 0,5-1% , yang menunjukkan
jika orang tersebut positif mengidap penyakit diabetes.
3. Perubahan warna urine menjadi warna bening setelah ditetesi biuret adalah
keadaan normal (tidak mengandung protein).
4. Bau menyengat pada urine adalah hal yang normal. Urine berbau khas yaitu bau
amoniak.
5. Ph urine adalah 6. Jadi pH urin tersebut bersifat asam.
6. Setelah ditetesi AgNO3 terdapat endapan (sedikit) pada urine
3. Dari uji sampel urine ibu hamil didapatkan 2 garis pada tespack yang menunjukkan
sampel urine tersebut benar-benar dimiliki oleh ibu hamil (positif hamil).
Secara kimiawi kandungan zat dalan urine diantaranya adalah sampah nitrogen
(ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah,
badan keton zat sisa metabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat,
Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal
(protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).

Kesimpulan :
1. Setelah percobaan di atas, kandungan kimiawi yang ada di dalam urine orang
normal adalah air, empedu, garam, urea, asam urat, amonia, asam klorida.
Kandungan kimiawi yang ada pada urine orang diabetes adalah mengandung
glukosa.
2. Pada sampel urine orang normal, urine berwarna kuning jernih, perubahan warna
setelah diteteskan benedict adalah biru (tidak mengandung glukosa), perubahan
warna setelah diteteskan biuret adalah bening (tidak mengandung protein),
mempunyai bau amoniak yang khas, pH urine tersebut 6 yang berarti bersifat
asam, dan setelah diteteskan AgNO3 terdapat sedikit endapan.
3. Pada sampel urine abnormal, urine berwarna kuning, perubahan warna setelah
diteteskan benedict adalah hijau (mengandung glukosa), perubahan warna setelah
diteteskan biuret adalah bening (tidak mengandung protein), mempunyai bau
amoniak yang khas, pH urine tersebut 6 yang berarti bersifat asam, dan setelah
diteteskan AgNO3 terdapat banyak endapan.
4. Pada sampel urine ibu hamil didapatkan 2 garis pada tespack yang menunjukan
urine tersebut benar-benar dimiliki oleh ibu hamil.

Daftar Pustaka

http://nyemania.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-uji-kandungan-urine.html

http://nureviana283.blogspot.com/2013/04/laporan-terhadap-uji-urin.html

Praktikan Paraf

SAVITRI
Lampiran

You might also like