You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi serta bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan di
permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke
dalam bumi. Bumi tersusun dari berbagai macam batuan-batuan. Dengan Metode
resistivitas kita dapat mengidentifikasi kondisi bawah permukaan bumi serta lapisan-
lapisan di dalamnya berdasarkan parameter kelistrikan berupa resistivitas batuan.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud resistivitas listrik batuan?
2. Apakah metode resistivitas hanya digunakan untuk mengetahui hambatan
jenis batuan saja?

3. Apa kelebihan dari metode resistivitas yang lain?

4. Bagaimana prosedur pengukuran geolistrik sounding di lapangan pada


metode Wenner?
5. Apakah matching atau inverse, prosedur yang digunakan dalam metode
pengukuran resistivitas?
1.3.Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian resistivitas listrik batuan
2. Mampu memahami metode resistivitas hanya digunakan untuk mengetahui
hambatan dari masing-masing jenis batuan
3. Mampu memahami prosedur pengukuran geolistrik sounding di lapangan
pada metode Wenner
4. Dapat mennggunakan metode dalam pengukuran dari masing-masing sifat
batuan.
5. Dapat mengetahui prosedur yang digunakan dalam metode pengukuran
resistivitas.

BAB II

PEMBAHASAN

1
2.1 Pengertian Resistivitas

Resistivitas atau tahanan jenis suatu bahan adalah besaran/parameter yang


menunjukkan tingkat hambatannya teerhadap arus listrik. Bahan yang mempunyai
resistivitas makin besar, berarti makin sulit untuk dilalui arus listrik. Metode
resistivitas adalah metode geofisika untuk menyelidiki struktur bawah permukaan
berdasarkan perbedaan resistivitas batuan. Pada metode risistivitas yaitu :

 arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus

 beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial

 Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis
masing-masing lapisan dibawah titik ukur (sounding point)

Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal,
jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500
feet. Oleh karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi
lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan
kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi
geothermal.
2.2. Metode Resistivitas Tahanan Jenis
Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda potensial dan elektroda-
elektroda arus, dikenal beberapa jenis metoda resistivitas tahanan jenis, antara lain :
2.2.1Metoda Schlumberger

2.2.2Metoda Wenner

2
Metode Wenner merupakan metoda yang menggunakan konfigurasi elektroda
sebagai berikut.

Gambar metode Wenner


Dalam konfigurasi ini AM = MN = NB = a

I = arus yang diinjeksikan

1. V = beda potensial

Dalam eksplorasi resistivitas, dikenal metode sounding, mapping serta


imaging/tomografi. Metode resistivitas sounding digunakan untuk mendapatkan
distribusi hambatan jenis listrik bumi secara vertikal atau terhadap kedalaman di
bawah suatu titik di permukaan bumi
2.2.3Metoda Dipole Sounding
Aliran arus listrik didalam batuan/mineral dapat digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik dan konduksi
secara dielektrik. Konduksi secara elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai
banyak elektron bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan/mineral tersebut
oleh elektron-elektron bebas itu. Konduksi elektrolitik terjadi jika batuan/mineral
bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi oleh cairan-cairan elektrolitik. Pada

3
konduksi ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolit. Sedang konduksi dielektrik
terjadi jika batuan/mineral bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu
terjadipolarisasi saat bahan dialiri listrik. Berdasarkan harga resistivitas listriknya,
batuan/mineral digolongkan menjadi tiga yaitu:
 Konduktor baik : 10 −8 < ρ < 1 Ω m
 Konduktor pertengahan : 1 < ρ < 107 Ω m
 Isolator : ρ > 10 7 Ω m
Dalam metoda geolistrik ini digunakan definisi-definisi :
1. Resistansi : R = V / I ohm ( Ω )
2. Resistivitas : ρ = E / J Ω m
3. Konduktivitas : σ = 1 /ρ ( Ω m) −1
dengan V : beda potensial 2 buah titik
I : besar arus listrik yang mengalir
E : medan listrik
J : rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas)
Untuk silinder konduktor dengan panjang L dan penampang A

E = V / L sehingga diperoleh (hukum ohm)


R= ρL/A
Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang
ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh medium berlapis
yang ditinjau misalnya terdiri dari dua lapis yang mempunyai resistivitas berbeda.
Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang
ekuivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh medium berlapis
yang ditinjau misalnya terdiri atas dua lapisan yang mempunyai resistivitas yang
berbeda, dianggap sebagai medium satu lapis homogen yang mempunyai satu harga
resistivitas yaitu resistivitas semu.
2.3. Cara Pengukuran Resistivitas

4
Ada beberapa macam metoda yang digunakan untuk menginterpretasi data
resistivitas. Salah satu cara yang cukup sederhana adalah dengan metoda pencocokan
kurva (curve matching). Ada tiga macam cara pengukuran resistivitas yang biasa
dilakukan untuk fungsi-fungsi yang berbeda, yaitu :
a. Geolistrik Mapping
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga resisivitas di suatu areal
tertentu dengan arah lateral atau horisontal. Setiap titik yang telah ditentukan pada
areal tersebut diukur dengan spasi elektroda yang tetap, kemudian dibuat kontur
untuk setiap spasi elektroda yang dilakukan.

A M N B

Gambar metode resistivitas


mapping

b. Geolistrik sounding
Cara ini digunakan untuk mengetahui distribusi harga resistivas di bawah suatu titik
I
sounding di permukaan bumi dengan arah vertikal. Untuk satu titik sounding spasi
elektroda diperbesar secara gradual (bergantung pada jenis konfigurasi yang
V
digunakan), kemudian hasil pengukurannya di plot pada grafik bilog untuk
mendapatkan kurva lapangan.

A M N B

Gambar metode resistivitas sounding


Sedangkan metode resistivitas mapping digunakan untuk mengetahui variasi
hambatan jenis bumi secara lateral ataupun horisontal.
c. Geolistrik Imaging
Pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai variasi resistivitas baik secara
lateral maupun vertikal ( dua dimensi atau 3 dimensi ).
Metode resistivitas imaging/tomografi merupakan pengukuran untuk memperoleh
informasi mengenai variasi resistivitas baik secara lateral maupun vertikal.
penggunaan metode ini ditunjang oleh kemanpuan, lapangan serta alat dan dana yang
I
memadahi.

A M N B

Gambar
2.4Tahap interpretasi metode
metode resistivitas
Resistivitas
imaging/tomograf
Tahap interpretasi metode Resistivitas adalah sebagai berikut.
A. Interpretasi Lapangan
a. Penentuan bentangan maksimal
b. Penentuan tipe kurva lapangan

6
Terdapat 4 tipe kurva lapangan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut

tipe A : ρ1< ρ2 <ρ3


tipe Q : ρ1> ρ2 >ρ3
tipe K : ρ1< ρ2 >ρ3
tipe H : ρ1> ρ2 <ρ3
B. Interpretasi Pendahuluan
Tahapan ini dilakukan untuk menentukan harga resistivitas masing-masing
lapisan dengan menggunakan kurva standar dan kurva bantu (Curve matchin partial).
Cocokkan untuk segmen kurva yang berspasi pendek dengan kurva standar dua lapis.
Setelah cocok, kedudukan pusat koordinat kurva standar pada kertas grafik lapangan
akan memberikan d1 dan ρ 1 . Dengan menggunakan harga perbandingan ρ1/ ρ2 yang
terbaca pada kurva yang cocok ρ2 dapat ditentukan. Untuk menginterpretasi segmen-
segmen kurva selanjutnya, gabung lapisan-lapisan sebelumnya yang sudah diketahui
harga resistivitas dan kedalamannya menjadi satu lapisan fiktif yang mempunyai
resistivitas ρ f 0 dan d f 0 yang masing-masing dapat ditentukan sebagai berikut :
a. Letakkan kurva lapangan di atas kurva bantu yang sesuai dengan tipenya hingga
pusat koordinat kurva bantu terletak pada koordinat (d,f) pada kertas grafik lapangan.
b. Tentukan kedudukan (df0 , ρf0) yang sesuai dengan perbandingan resistivitas kedua
lapisan yang digabung (berupa garis).
c. Cocokkan segmen kurva berikutnya dengan kurva standar dengan syarat pusat
koordinat kurva standar harus selalu berada pada tempat kedudukan (df0 , ρf0)
sehingga setelah ada yang cocok, d f 0 dan ρ f 0 dapat ditentukan. Dalam hal ini
perbandingan ρ1/ ρ2 yang terbaca pada kurva standar yang cocok merupakan
perbandingan ρ3/ ρf0. Dengan demikian ρ3 dapat ditentukan.
d. Jika jumlah lapisan lebih dari tiga, ulanglah cara tersebut di atas untuk meneruskan
pencocokan segmen-segmen berikutnya.

7
C. Interpretasi Tahap Akhir
Pada tahap ini hasil interpretasi pendahuluan harus dikonfirmasikan dengan data
lainnya misalnya data geologi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode resistivitas merupakan suatu metode eksplorasi geolistrik yang
digunakan untuk mengetahui nilai hambatan jenis suatu batuan. Metode resistivitas
mengidentifikasi kondisi bawah bumi dengan menginjeksi arus di dalamnya untuk
mengetahui lapisan-lapisan batuan. Kegunaan atau kelebihan resistivitas yang lain
adalah untuk mencari sumber air (lapisan akuifer). Selain itu dapat juga diketahui
penyebaran limbah dengan melihat berkurangnya nilai resistivitas.

Terdapat metode resistivitas mapping, sounding, dan imaging yang dipilih sesuai
target survey. Konfigurasi yang sering digunakan adalah Schlumberger dan Wenner.

8
Hasil data yang diperoleh akan diinterpretasikan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.

3.2 Saran

Pembuatan laporan hasil presentasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Sekian
dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi.2001.Panduan Workshop Eksplorasi Geofisika.UGM Press. Yogyakarta.

Lilik Hendrajaya dan Idam Arif, 1990. Monograf, Geolistrik Tahanan Jenis.
Laboratorium Fisika Bumi ITB. Bandung.

You might also like