You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini kebutuhan manusia akan material yang menunjang keberlangsungan hidup
manusia semakin bertambah. Material menjadi salah satu kebutuhan pokok yang tidak
terlepas dari dunia industri. Hal ini mempengaruhi dunia industri material. Memproduksi
material dalam jumlah tertentu dalam suatu waktu dengan biaya produksi yang rendah
menjadi contoh tuntutan yang harus dipenuhi dalam industri material.
Dalam dunia industri material, penggabungan dua buah lapisan atau lebih, diperlukan
untuk mendapatkan ketebalan material yang diinginkan ketika adanya keterbatasan.
Joining adalah proses produksi berupa penggabungan dua buah material atau lebih untuk
mendapatkan suatu produk yang di inginkan. Proses penggabungan ini dapat berupa
pengelasan, mematri, soldering, pengelingan, perekatan dengan adhesive, penyambungan
dengan baut dan lain-lain. Pemilihan metode yang sesuai dapat menghemat waktu maupun
biaya produksi. Setiap metode joining memiliki keunggulan masing masing baik dari segi
waktu maupun biaya produksi. Selain itu faktor keramahan terhadap lingkungan juga
menjadi salah satu pertimbangan dalam faktor produksi. Oleh sebab itu diperlukan metode
penyambungan dengan biaya yang relatif murah, cepat serta ramah lingkungan untuk
mewujudkan tantangan tersebut.
Perekat (adhesive) menurut ASTM adalah zat atau bahan yang memiliki kemampuan
untuk mengikat dua buah benda berdasarkan ikatan permukaan (Blomquist et al., 1983;
dalam Sucipto 2009). Sambungan adhesive memiliki keunggulan dibanding metode
penyambungan yang lain, diantaranya dapat menyambung bahan sejenis maupun berbeda,
isolator terhadap panas dan listrik, dapat dikerjakan dalam suhu rendah, pengerjaan tanpa
merusak permukaan, tidak terjadi korosi, dan relatif murah.
Belakangan ini pemanfaatan dari bahan organik semakin digalakkan. FAO (Food and
Agriculture Organization) menganjurkan kepada dunia industri dengan dikeluarkannya
“International Year of Natural Fibres 2009 (IYNF 2009)” pada tanggal 20 Desember
2006. agar mulai tahun 2009 dunia industri sudah menggunakan bahan baku yang ramah
lingkungan dan mudah terdegradasi. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai
adhesive organik adalah getah buah nangka. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)

1
2

Kota Malang tahun 2016, terdapat 1.105 pohon nangka yang tersebar di Kota Malang.
Pohon nangka selain sebagai makanan, getah pada pohon nangka dapat digunakan sebagai
bahan perekat karena mengandung polimer.( Qurrota’aini, 2016) Getah nangka memiliki
sifat yang unik dibanding getah organik lainnya. Getah nangka memiliki adhesivitas yang
tinggi dan lebih mudah disimpan dibanding getah lain. Oleh sebab itu getah buah nangka
dapat diaplikasikan sebagai pengganti adhesive sintetis yang kurang ramah lingkungan dan
memerlukan pengolahan yang lebih rumit.
Pada penelitian ini, material yang telah direkatkan dengan getah nangka diuji tarik dan
bending untuk mengetahui karakteristik material setelah diberi adhesive, terhadap beberapa
material ringan berbentuk lembaran yang umum digunakan sehari hari, diantaranya
plywood, acrylic (Polymethylmethaclorat), kayu balsa, dan karton.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh jenis material terhadap kekuatan tarik material yang
direkatkan dengan adhesive joint menggunakan getah nangka?
2. Bagaimana pengaruh jenis material terhadap kekuatan bending material yang
direkatkan dengan adhesive joint menggunakan getah nangka?

1.3 Batasan Masalah


1. Temperatur ruang pembuatan spesimen dianggap konstan pada 27oC
2. Getah nangka yang digunakan adalah getah nangka yang telah disimpan di dalam
gelas kaca yang tertutup.
3. Getah nangka yang digunakan adalah getah nangka yang telah disimpan lebih dari
satu hari.
4. Permukaan spesimen telah dibersihkan dan diamplas menggunakan sanding paper
grit 500.
5. Tidak membahas tentang struktur kimia dari getah nangka.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jenis material terhadap kekuatan tarik
material yang direkatkan oleh adhesive joint.
3

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jenis material terhadap kekuatan bending


material yang direkatkan oleh adhesive joint.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini yaitu :
1. Memberikan acuan bagi penelitian berikutnya tentang bio-based adhesive joint.
2. Memberikan pandangan pada masyarakat tentang pemanfaatan sumber daya alam
yang terdapat di sekitar kita.
3. Untuk mensubtitusi adhesive sintetis dengan bio-adhesive dari getah nangka.
4. Menginspirasi masyarakat tentang penggunaan bahan bahan alami yang mudah
terurai serta mengurangi pemakaian bahan kimia.

You might also like