Professional Documents
Culture Documents
Bab I Bab Ii
Bab I Bab Ii
PENDAHULUAN
progenitor dari seri mieloid. Bila tidak diobati, penyakit ini akan
untuk semua umur di dunia sebanyak 3,7 per 100.000 penduduk pertahun
100.000 penduduk per tahun berdasarkan jumlah kasus dan kematian pada
sampai dengan 2011. Rata-rata jumlah per tahun adalah 16 pasien dengan
di Amerika didapatkan bahwa prevalensi LMA pada pria berusia >65 tahun
lebih tinggi dari wanita >65 tahun. Namun tidak ditemukan perbedaan
1
Patogenesis utama LMA adalah adanya blokade maturitas yang
muda blast, hal ini mengakibatkan terjadinya akumulasi sel blast tersebut di
LMA berupa rasa lelah, perdarahan dan mudah infeksi. Selain itu bisa juga
terjadi infiltrasi sel blast ke organ yang akan menimbulkan tanda dan gejala
fisik, darah lengkap dan sumsum tulang termasuk langkah awal yang
bila dibandingkan laporan penelitian dari negara lain. Faktor yang paling
berperan terhadap hal ini adalah kematian yang tinggi akibat infeksi berat
atau sepsis 8. Hal ini juga berkaitan erat dengan kualitas pelayanan
berkembang 9.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pada kebanyakan kasus LMA, tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah putih
yang disebut myeloblast yang masih bersifat imatur. Sel-sel darah yang imatur ini
tidak sebaik sel darah putih yang telah matur dalam melawan adanya infeksi. Pada
berubah menjadi ganas dan dengan segera akan menggantikan sel-sel normal di
2.2 Klasifikasi
LMA terbagi atas berbagai macam subtipe. Hal ini berdasarkan morfologi,
diferensiasi dan maturasi sel leukemia yang dominan dalam sumsum tulang, serta
yang dibuat oleh French American British (FAB) yaitu sebagai berikut 7-12
3
M3 Leukimia Promielositik Akut (5-10%)
2.3 Epidemiologi
Kejadian LMA berbeda dari satu negara dengan negara lainnya, hal ini
merupakan 20% kasus leukemia pada anak. Sekitar 10.000 anak menderita LMA
setiap tahunnya di seluruh dunia. LMA pada anak berjumlah kira-kira 15% dari
leukimia, dengan insidensi yang tetap dari lahir sampai umur 10 tahun, meningkat
sedikit pada masa remaja. Di Amerika setiap tahunnya sekitar 2,4 per 100.000
penduduk atau sekitar 500 sampai 600 orang berusia kurang dari 21 tahun
menderita leukemia mielositik akut dan insiden ini meningkat sejalan dengan
4
umur, puncaknya 12,6 per 100.000 penduduk dewasa yang berumur 65 tahun atau
LMA subtipe M4 atau M5. Subtipe M7 umumnya diderita anak berusia di bawah
adanya keabnormalan kromosom pada sel darah di sumsum tulang terdapat lebih
dari 70% anak yang baru didiagnosis LMA. Keabnormalan itu terletak pada t
(8;21), t (15;17), inversi 16, translokasi pita 11q23, dan trisomi 8.7
2.4 Etiologi
Menurut hasil penelitian, orang dengan faktor risiko tertentu lebih meningkatkan
heksaklorosiklokeksan
Kemoterapi : Pasien kanker jenis lain yang mendapat kemoterapi tertentu dapat
5
leukemia pada saudara kandung meningkat 4 kali bila salah satu saudaranya
menderita LMA.
Kondisi perinatal : penyakit ginjal pada ibu, penggunaan suplementasi oksigen,
asfiksia post partum, berat badan lahir >4500 gram, dan hipertensi saat hamil
leukemia T-cell yang jarang ditemukan. Jenis virus lainnya yang dapat
menjadi leukemia.
2.5 Patofisiologi
tidak bisa berkembang menjadi bentuk yang lebih matang. Sel darah berasal dari
limfoid dan induk mieloid (non limfoid) multipoten. Sel induk limfoid akan
membentuk sel T dan sel B, sel induk mieloid akan berdiferensiasi menjadi sel
dapat terjadi perubahan menjadi suatu klon leukemik yang belum diketahui
penyebabnya. Bila hal ini terjadi maturasi dapat terganggu, sehingga jumlah sel
muda akan meningkat dan menekan pembentukan sel darah normal dalam
sumsum tulang. Sel leukemik tersebut dapat masuk kedalam sirkulasi darah yang
6
kemudian menginfiltrasi organ tubuh sehingga menyebabkan gangguan
dan berasal dari transformasi sel progenitor hematopoetik. Sifat alami neoplastik
studi molekular tetapi defek kritis bersifat intrinsik dan dapat diturunkan melalui
progeni sel.22 Defek kualitatif dan kuantitatif pada semua garis sel mieloid, yang
Sel kanker ini kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah dan berpindah ke
Mereka bisa membentuk tumor kecil (kloroma) di dalam atau tepat dibawah kulit
dan bisa menyebabkan meningitis, anemia, gagal hati, gagal ginjal dan kerusakan
organ lainnya.20
Kematian pada penderita leukemia akut pada umumnya diakibatkan
penekanan sumsum tulang yang cepat dan hebat, akan tetapi dapat pula
7
2.6 Gejala Klinis
menghasilkan sel darah yang normal dalam jumlah yang memadai. Gejala pasien
mengeluhkan kelemahan badan dan malaise waktu pertama kali ke dokter. Rata-
rata didapati keluhan ini timbul beberapa bulan sebelum simptom lain atau
b. Febris
febris juga didapatkan pada 75 % penderita yang pasti mengidap LMA. Umumnya
demam ini timbul karena infeksi bakteri akibat granulositopenia atau netropenia.
Pada waktu febris juga didapatkan gejala keringat malam, pusing, mual dan tanda-
8
c. Perdarahan
berat badan ini tidak begitu hebat dan jarang merupakan keluhan utama.
Penurunan berat badan juga sering bersama-sama gejala anoreksia akibat malaise
e. Nyeri tulang
Nyeri tulang dan sendi didapatkan pada 20 % penderita LMA. Rasa nyeri
ini disebabkan oleh infiltrasi sel-sel leukemik dalam jaringan tulang atau sendi
Pada pemeriksaan fisik, simptom yang jelas dilihat pada penderita adalah
pucat karena adanya anemia. Pada keadaan anemia yang berat, bisa didapatkan
9
b. Pembesaran organ-organ
abnomen atau limfonodi bisa terjadi akibat infiltrasi sel-sel leukemik pada
terjadi infark.
Deposit sel leukemik pada kulit sering terjadi pada subtipe LMA tertentu,
misalnya leukemia monoblastik (FAB M5) dan leukemia mielomonosit (FAB M4).
Kelainan kulit yang didapatkan berbentuk lesi kulit, warna ros atau populer ungu,
multiple dan general, dan biasanya dalam jumlah sedikit. Hipertrofi gusi akibat
infiltrasi sel-sel leukemia dan bisa dilihat pada 15 % penderita varian M5b, 50 %
M5a dan 50 % M4. Namun hanya didapatkan sekitar 5 % pada subtipe LMA yang
lain.17
Gambar 2. Gejala klinis dari LMA (a) easy bruising (b) Pucat (c) Petechie13
2.7 Diagnosis
sediaan darah tepi dan dibuktikan aspirasi sumsum tulang belakang, pemeriksaan
10
syarat mutlak untuk menegakkan diagnosa definitif dan menentukan jenis
leukemia akut.20
2.8 Terapi
dan kausatif. Terapi suportif dilakukan untuk menjaga balance cairan melalui
infus dan menaikkan kadar Hb pasien melalu tranfusi. Pada LMA, terapi suportif
11
diberikan untuk meringankan gejala klinis yang muncul seperti pemberian
penurun panas. Yang paling penting adalah terapi kausatif, dimana tujuannya
adalah menghancurkan sel-sel leukemik dalam tubuh pasien LMA. Terapi kausatif
produksi sumsum tulang dan perawatan di rumah sakit. Terapi yang pertama kali
leukositosis dan sindrom tumor lisis. Kemajuan terapi juga ditentukan oleh
angka remisi total sebesar 75-90%. Pada beberapa pasien yang tidak berhasil
separuhnya lagi akan meninggal akibat komplikasi penyakit tersebut atau akibat
12
Bila tercapai remisi, diberikan kemoterapi tambahan (kemoterapi
respon terhadap pengobatan dan pada penderita usia muda yang pada awalnya
sebagai berikut20:
1. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG)
tiap individu antara lain rambut rontok, mulut kering, luka pada mulut
hilangnya nafsu makan, dan kerusakan hati.13 Pasien LMA hanya memberikan
respon terhadap obat tertentu dan pengobatan seringkali membuat penderita lebih
13
sakit sebelum mereka membaik. Penderita menjadi lebih sakit karena pengobatan
menekan aktivitias sumsum tulang, sehingga jumlah sel darah putih semakin
mengalami infeksi.10
2.9 Prognosis
baik meliputi pasien usia < 60 tahun, kelainan kromosomal minimal, infiltrasi sel
blas multiorgan minimal, kadar leukosit < 20.000/mm 3, respon yang baik
hidup 2 tahun kedepan (2 years survival rate) bagi kelompok ini adalah 50-85%
21
tahun, ditemukan dua atau lebih kelainan kromosomal, infiltrasi sel blas pada
banyak organ, kadar leukosit > 20.000/mm 3, respon yang buruk terhadap
tahun kedepan (2 years survival rate) bagi kelompok ini adalah 10-20%.6
Sedangkan kelompok dengan prognosis menengah adalah peralihan dari baik dan
buruk dan mencakup faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam kelompok
prognosis baik maupun buruk dengan angka harapan hidup 2 tahun kedepan (2
14
Tabel 4. Prognosis LMA21
15