Professional Documents
Culture Documents
Sistem Tinggi+Bentuk Bumi+Pergerakan Kerak Bumi PDF
Sistem Tinggi+Bentuk Bumi+Pergerakan Kerak Bumi PDF
Sistem Tinggi
Dosen :
Dr. Ir. Muhammad Taufik
Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
03311540000017 Fikri Hadyan Putra
03311540000063 Dimas Haryo Nugroho Putro
03311540000071 Nisrina Ulfah
03311540000100 Fauzi Shidqi
03311540000101 Wafa Zakkiyah
Tinggi Orthometrik
Tinggi orthometrik adalah tinggi yang mengacu ke permukaan Geoid.
Tinggi Normal
Tinggi normal merupakan nilai rerata gravitasi normal sepanjang garis unting-
unting.
Tinggi Dinamis
Tinggi dinamis adalah nilai gravitasi normal yang ditentukan pada lintang 45⁰.
Prinsip tinggi dinamis adalah titik-titik yang terletak pada bidang ekuipotensial yang
sama memiliki “tinggi” yang sama. Tinggi dinamis dapat dinyatakan dengan
banyaknya lapisan-lapisan bidang ekuipotensial, sehingga memiliki satuan potensial.
Perbedaan tinggi dinamik dengan bilangan geopotensial hanya dalam skala atau unit
saja (pembagian dengan γ0 hanya mengkonversikannya ke dalam panjang).
Bilangan Geopotensial
Bilangan geopotensial adalah beda potensial antara dua titik (A dan B) maka :
DAFTAR PUSTAKA
Dosen :
Dr. Ir. Muhammad Taufik
Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
03311540000017 Fikri Hadyan Putra
03311540000063 Dimas Haryo Nugroho Putro
03311540000071 Nisrina Ulfah
03311540000100 Fauzi Shidqi
03311540000101 Wafa Zakkiyah
Bentuk muka bumi dipengaruhi oleh dua macam tenaga, yaitu tenaga endogen (tenaga
dari dalam bumi) dan tenaga eksogen (tenaga dari luar bumi).
Dosen :
Dr. Ir. Muhammad Taufik
Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
03311540000017 Fikri Hadyan Putra
03311540000063 Dimas Haryo Nugroho Putro
03311540000071 Nisrina Ulfah
03311540000100 Fauzi Shidqi
03311540000101 Wafa Zakkiyah
Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi
bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi
pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan datang. Adapun berbagai teori
terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut.
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan
antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau antara
lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara
lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone Konvergen. Contohnya tumbukan antara
lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan
lipatan muda Himalaya yang merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak
tertingginya, yaitu Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Benua
Eropa yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Alpen. Zone berupa jalur tumbukan
antarlempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut Zone Subduksi atau zone
tunjam, contohnya tumbukan antara lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera
Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes.
Fenomana yang dihasilkannya:
1) lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2) terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3) pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5) daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6) penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan sedimen campuran atau melange.
Contoh:
Pegunungan di pantai barat Amerika, deretan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa
Tenggara, merupakan akibat pembengkakan lempeng benua. Bermunculan puncak gunungapi
dan terjadi gempa di sepanjang pulau dan pegunungan tersebut. Ingatlah bahaya gempa yang
menimbulkan Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara pada akhir Desember 2004, gempa
tersebut timbul akibat adanya tumbukanantara lempeng samudera Australia terhadap lempeng
benua Asia.
b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan
saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur
tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut
Zone Divergen (zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat
perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal
(lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan 4) Aktivitas gempa.
Contoh:
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai
mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh
dengan benua Eropa dan Afrika. c. Sesar mendatar Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan
saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara
lempeng Samudera
Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya
Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di
utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat bergesekan
lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam
yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat
menimbulkan gempa bumi. Contoh: Sesar Sam Andreas di California.
c. Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah)
antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng
daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang
membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles
di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik
disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain
patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi.
Contoh: Sesar Sam Andreas di California. Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya
variasi bentuk muka bumi, tidak hanya terjadi di daratan melainkan juga di dasar laut.
Di Indonesia terlihat di sepanjang pesisir barat Sumatra, selatan Jawa sampe ke Laut
Banda. Lempeng samudra dan benua yang dimaksud adalah Lempeng Australia yg menunjam
ke bawah Lempeng Eurasia (Eropa dan Asia, di mana Indonesia bagian barat termasuk di
dalam-nya). Pada gambar diatas, subduction zone ditandai dengan simbol segitiga. Segitiga
yang "menghadap" ke arah Indonesia maksudnya adalah menggambarkan Lempeng Australia
yang masuk menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Bisa di-liat bahwa pesisir barat Sumatra,
selatan Jawa sampe ke Laut Banda adalah jalur subduction. Artinya sepanjang daerah itu adalah
daerah rawan gempa.
Keterkaitan subduction zona dengan gempa yaitu jalur gempa di dunia (atau istilah-nya
adalah benioff zone) akan mengikuti jalur subduction karena memang gempa adalah salah satu
produk dari jalur tersebut selain jalur gunung api dan juga semua hasil tambang bumi jadi
kesimpulan umum dari subduction zone tadi adalah bukan hanya menghasilkan gempa tetapi
juga bisa memberikan fenomena alam yang menakjubkan dan kekayaan hasil bumi yg
menguntungkan secara ekonomi.
Lempeng samudra yang menunjam tadi akan bergesekan dengan lempeng benua.
Selama dia menunjam, dua lempeng ini mempunyai daya elastic. Pada saat daya elastis-nya
sudah melewati batas, maka dia akan melepaskan energi berupa gempa. Jika dianalogikan
dengan penggaris adalah ketika si penggaris tadi sudah tidak bisa mempertahankan
kelengkungannya dan patah.
Gambar penampang dari subduction zone terletak di samping kiri . Trench adalah
palung, titik pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua, magma generation terbentuk
karena suhu dan tekanan tinggi akibat gesekan dua lempeng ini yang akhirnya membuat batuan
di kedalaman itu meleleh dan karena suhu tekanan tinggi pula magma ini berusaha naik ke atas
permukaan bumi melalui gunung api.
b. Batas anjakan (obduction)
Obduksi adalah batas antar lempeng yang saling mendekat dengan kenampakan kerak
benua menunjam di bawah kerak samodera. Ada beberapa hipotesis tentang mula terjadi
obduksi, yang paling memungkinkan adalah bahwa diawali oleh penunjaman kerak samodera
dengan kerak benua di belakangnya, di bawah kerak samodera. Penunjaman bisa terjadi karena
perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen. Kelanjutan penunjaman membawa
kerak benua berbenturan dengan kerak samodera dan pada awalnya, kerak samodera naik ke
atas kerak benua, sebelum akhirnya penunjaman di tempat itu berhenti dan berpindah ke tempat
lain yang dapat mengakomodasi con vergensi antar lempeng.
c. Batas tumbukan (collision)
Pada penunjaman kerak samodera yang membawa kerak benua di belakangnya ke
bawah kerak benua, jika hal ini berlanjut, maka akan terjadi tumbukan antar kerak benua.
Tumbukan tersebut dapat mengakibatkan terbentuknya suatu relief yang tinggi seperti
Himalaya. Pada batas kolisi (suture) sering tersisa pecahan kerak samodera (ofiolit).
Kenampakan hasil tumbukan termuda yang dijumpai di dunia adalah Pegunungan Himalaya,
sedangkan yang relatif lebih tua adalah Pegunungan Appalachia, Kaledonid, Alpen dan Ural.
Penebalan kerak benua dapat terjadi karena pensesaran naik yang berjenjang dan saling
menumpang (imbrikasi).
Busur kepulauan adalah rangkaian aktifitas gunung api yang berkaitan dengan
penunjaman lempeng.Busur kepulauan yang muda memiliki struktur yang sederhana dengan
ketebalan kerak kurang dari 20km (contoh: busur kepulauan Tonga
Kermadek, New Hebrides, Aleutians dan Kepulauan Antile kecil).Semakin tua
umurnya, struktur busur kepulauan tersebut semakin kompleks dan kerak buminya
semakintebal, berkisar antara 20
35 km (contoh: Jepang dan Indonesia).Margin benua aktif, di mana lempeng yang
konvergen, bertepatan dengan batas lempeng, di manabenua dan kerak samudera dipisahkan
oleh zona subduksi. Margin ini mempunyai tektonik aktif danmasukan sedimen dari margin
pasif. ditandai dengan penambahan blok dari sumber jauh dengan massabenua di zona
subduksi.
tepi benua yang aktif dicirikan oleh adanya penunjaman kerak samudera ke bawah
kerak benua(zona subduksi).
tepi benua yang aktif paparan benua mempunyai lebar yang relatif sempit. Kemiringan
lerengrata-rata dari paparan benua hanya 2 meter per kilometer. Kemiringan ini sangat
landaisehingga terlihat seperti suatu permukaan yang datar.