You are on page 1of 15

PATOFISIOLOGI

SISTEM PENCERNAAN

dr. Rosreri
(proses pencernaan makanan dimulai dari : mulut, esophagus/kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rectum, anus)

 Proses pencernaan makanan meliputi dua tahap yaitu tahap pencernaan mekanis dan
kimiawi.

 Pencernaan secara mekanis terjadi di dalam mulut yaitu ketika mengunyah makanan
hingga halus.

 Pencernaan makanan kimiawi terjadi di dalam usus yaitu makanan dipecah menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana oleh enzim-enzim pencernaan

(tujuan dari proses pencernaan : agar mudah dicerna)

ORGAN-ORGAN PENCERNAAN

MULUT

 Pada rongga mulut makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi.

 Alat-alat pencernaan pada mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar air ludah

(mulut sebagai gerbang saluran pencernaan.

mulut berperan sebagai ingesti dalam proses masuknya makanan.

Gigi berperan dalam memotong dan melumatkan makanan)


 Lidah berfungsi untuk:

1. membantu mengatur letak makanan saat dikunyah di dalam mulut.

2. membantu menelan makanan.

3. mengecap makanan, yaitu rasa asin, manis, pahit, dan masam.

4. peka juga terhadap dingin, panas, dan tekanan.

 Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah yang dialirkan melalui saluran
ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut

Kelenjar Ludah

 Ada 3 macam kelenjar ludah, yaitu kelenjar ludah parotis (di dekat pelipis), kelenjar
ludah rahang bawah ( maxilaris ) dan kelenjar ludah bawah lidah ( sublingualis ).
 Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.

 Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltosa dan
glukosa.

Penyakit pada rongga mulut, kelenjar ludah dan gigi

1. Gangguan perkembangan dan pertumbuhan gigi

a) Kelainan jumlah gigi (supernumerary teeth, anodontia)

b) Kelainan bentuk gigi (geminasi, fusi, dilaserasi)

c) Kelainan warna gigi (dental fluorosis, diskolorisasi eksterna)

d) Kelainan struktur gigi (aplasia dan hipoplasia sementum)

e) Kelainan erupsi gigi (impaksi, embedded gigi)

f) Kelainan ukuran gigi (makrodontia)

2.Karies gigi

3. Penyakit jaringan keras gigi (atrisi, abrasi, kalkulus)

4. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi (pulpitis, gangren pulpa, periodontitis
apikalis, periapikal abscess, kista radikular)

5. Penyakit gusi dan jaringan periodontal : Ginggivitis, periodontitis, abses periodontal,


resesi gusi, pembesaran gusi, trauma gusi

6. Anomali dentofasial : anomali ukuran rahang, hubungan sendi dan rahang, anomali
lengkung rahang, posisi gigi, maloklusi

7. Kista rongga mulut

8. Tumor rongga mulut

9. Penyakit pada kelenjar ludah : parotitis, abses, mucocele, gangguan sekresi saliva

10. Penyakit pada bibir dan mukosa mulut : stomatitis,

selulitis , abses submandibular, cheilitis


11. Penyakit pada lidah : glossitis, geographic tongue, hipertropi/atrofi tongue papillae, dll

(parotitis yaitu penyakit yang menyerang kelenjar ludah yang disebabkan oleh virus)

Kerongkongan (esofagus)

 Kerongkongan merupakan saluran panjang sebagai jalan makanan dari mulut menuju ke
lambung.

 Panjang kerongkongan ± 20cm dan lebar ± 2cm.

 Kerongkongan dapat melakukan gerak peristaltik yaitu gerakan melebar, menyempit,


bergelombang dan meremas-remas, untuk mendorong makanan masuk ke lambung.

 Selama di dalam esofagus, makanan tidak mengalami proses pencernaan.


(esophagus hanya jalan lewat saja, tidak ada proses pencernaan didalamnya, gerakan
peristaltic bertujuan mendorong ke lambung).

Kelainan pada esophagus

Achalasia (Akalasia) :

keadaan yang ditandai dengan peristaltik yang lemah dan tidak teratur, atau aperistaltis
korpus esofagus. Kegagalan sfingter esofagus bawah untuk berelaksi secara sempurna
sewaktu menelan. Akibatnya, makanan dan cairan tertimbun dalam esofagus bagian bawah
dan kemudian dikosongkan dengan lambat bila tekanan hidrostatik meningkat. Korpus
esofagus kehilangan tonusnya dan dapat sangat melebar

2. Esofagitis :

Suatu keadaan dimana mukosa esofagus mengalami peradangan, dapat terjadi secara akut
maupun kronik

(aklasia: sulit menelan karena gerakan peristaltic yang tidak normal sehingga esophagus akan
melebar.

Esofagitis : radang pada esophagus , tanda penyakitnya panas dan sulit menelan. Terbagi
menjadi 2 yaitu akut : waktunya kurang lebih 3 bulan. Kronis : yaitu waktunya lebih dari 6
bulan)

3. Karsinoma Esofagus

Merupakan pertumbuhan ganas terdiri dari sel-sel epitel yang cenderung menginfiltrasi
jaringan sekitar esofagus dan menimbulkan gangguan pada saluran esofagus

4. Gastroesofagus Refluks (GERD)

 Merupakan berbaliknya isi lambung atau duodenum ke dalam esofagus terjadi baik pada
orang dewasa dan anak-anak,

 Refluks berlebihan dapat terjadi karena sfingter esofagus tidak kompeten, stenosis, atau
gangguan motilitas dan meningkat sesuai penambahan usia.
Lambung (gaster)

 Lambung terletak di dalam rongga perut sebelah kiri di bawah sekat rongga badan.

 Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardiak, fundus dan pilorus.

 Makanan dicerna secara kimiawi di dalam lambung.

 Lambung juga melakukan gerak peristaltik untuk mengaduk-aduk makanan.

 Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan


getah lambung.

(daerah pada lambung yaitu kardiak (dekat esophagus), fundus, pylorus (dekat usus 12 jari).
Lambung akan kosong setelah 5jam)

 Getah lambung mengandung asam lambung (HCl) dan beberapa enzim-enzim


pencernaan.
 Asam lambung berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin.

 Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul-molekul yang
lebih kecil.

 Sedikit demi sedikit makanan meninggalkan lambung menuju ke usus halus.

 Setelah 2 sampai 5 jam, lambung pun menjadi kosong.

(asam lambung berfungsi untuk melumatkan makanan agar mudah dicerna. Apabila makanan
mengenai dinding lambung, maka dinding lambung langsung menghasilkan HCL).

Penyakit pada gaster

1.Gastritis (Acut dan Chronic)

→ merupakan respon peradangam mukosa lambung

terhadap iritan lokal seperti cafein, alkohol,

NSAID, endotoksin bakteri yang tertelan bersama

makanan, dll

→ H. pylori dianggap sebagai penyebab gastritis

2. Ulcus Pepticum (Ulcus Gaster dan Duodeni) :

→ putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas

sampai di bawah epitel.

→ H.pylori dijumpai pada 90% penderita ulkus duodeni

3. Carcinoma Gaster

- merupakan neoplasma gastrointestinal

yang sering terjadi

- Penderita laki-laki > perempuan

4. Dyspepsia :
adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering
dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut

Usus halus, pankreas, kandung empedu

 Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari tiga bagian, yaitu
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

 Di dalam dinding usus dua belas jari terdapat saluran dari kantung empedu dan pankreas.

 Pankreas menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase,


tripsinogen, dan lipase.
Usus halus, pankreas, kandung empedu

 Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari tiga bagian, yaitu
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

 Di dalam dinding usus dua belas jari terdapat saluran dari kantung empedu dan pankreas.

 Pankreas menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase,


tripsinogen, dan lipase.

 Amilase memecah glukosa menjadi gula sederhana ( monosakarida )

 Lipase memecah lemak menjadi asam lemak

 Tripsinogen memecah protein menjadi asam amino

 Kantung empedu → mengeluarkan bilirubin untuk membantu pemecahan lemak/


cholesterol

 Bilirubin dibentuk di hepar

(bilirubin berperan dalam pembentukan warna kuning pada fese dan juga memecah
lemak atau kolesterol)

 Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

 Fungsi hepar :

1. Pembentukan dan sekresi empedu

2. Metabolisme Karbohidrat, Protein, Lemak,

Vitamin

3. Detoksifikasi zat2 berbahaya

4. Sintesis protein C reaktif, albumin, faktor pembekuan

5. Imunitas : sel Kupffer


(Hati berperan dalam detoksifikasi suatu obat, maka apabila tubuh terlalu tinggi
mengkonsumsi obat maka terjadi disfungsi hati.

Hati juga berperan dalam sel imunitas.)

Kandung Empedu & Saluran Empedu

Empedu memiliki 2 fungsi penting :

 membantu pencernaan dan penyerapan lemak

 berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol

Gangguan pada usus halus, pankreas, hepar dan kandung empedu

1. Penyakit Crohn ( Crohn diseases )

→ penyakit peradangan granulomatosa

kronis pada saluran cerna yang terjadi

berulang.

→ merokok merupakan faktor risiko

2. Gangguan pankreas

- pankreatitis akut/ kronis

- kanker pankreas

3. Penyakit hepatobilier

- Obstruksi saluran empedu

- batu ( cholelitiasis )

- peradangan / inflamasi ( cholesistitis )

- Hepatitis ( A, B,C )

- Sirosis hepatis

(hepatitis yang parah yaitu B dan C karena menyebabkan kronis bagi penderitanya).
Appendix vermiformis = Umbai cacing

 Umbai cacing ( usus buntu ) terbentuk dari caecum

 Appendiks berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun
lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda biasanya di
retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.

 Appendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.

 Infeksi pada organ ini disebut apendisitis.

 Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di
dalam rongga abdomen sehingga terjadi peritonitis (infeksi rongga abdomen)

 Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.


Usus Besar (Kolon), Rektum, dan Anus

 Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air sisa makanan.

 Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang membusukkan sisa-sisa
makanan menjadi kotoran (feses).

Dengan demikian kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan

RECTUM & ANUS

 Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakhir di anus.

 Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini
kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB).
 Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

ANUS

 Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh.

 Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.

 Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.

 Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar/ BAB), yang
merupakan fungsi utama

(mengapa seseorang merasa mulas? Karena pada bagian rectum tersebut terdapat saraf
perangsang yang memicu untuk BAB).

Kelainan usus besar, Rectum and Anus

1. Gangguan fungsional intestinal : konstipasi

2. Megacolon congenital (Hirschprung disease)

3. Colitis ulseratif → peradangan kolon non spesifik yang mengenai mukosa dan sub
mukosa sehingga terjadi ulserasi dan perdarahan

4. Irritable Bowel Syndrome and Irritable Bowel Disease → gangguan pada seluruh saluran
pencernaan yang menyebabkan nyeri perut dan sembelit atau diare, yang dapat dipicu
oleh faktor emosi, makanan, obat-obatan, hormon, dll

5. Haemorrhoid interna and eksterna → pelebaran vena

hemoroidalis

6. Fissura ani → retakan pada dinding anus yg disebabkan

peregangan akibat lewatnya feses yang keras


7. Fistula ani → alur granulomatosa kronis yang berjalan dari anus hingga bagian luar kulit
anus atau dari suatu abses hingga anus atau daerah perianal

8. . Carcinoma Sigmoid Colon

9. Carcinoma Recti

(keluhan yang terjadi pada seseorang yang menderita saluran pencernaan yaitu seperti mual,
muntah dan diare).

*dalam kurung apa yang dikatakan dosen*

You might also like