Professional Documents
Culture Documents
Kepuasan Pasien
Kepuasan Pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kepuasan Pasien
1.1. Defenisi
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan
harapan dan kebutuhan pasien. Respon ini sebagai hasil dari penilaian pasien
Tingkat pemenuhan kenikmatan dan harapan ini dapat lebih atau kurang
(Paparaya. 2009).
dari orang sehat. Kebutuhan-kebutuhannya pada saat itu bukan saja sangat
menonjol tetapi mungkin sudah dalam tingkatan ekstrim. Tidak saja harus makan
agar penyakitnya cepat sembuh tetapi harus disuapin. Tidak saja harus diberi obat
dengan harga diri atau untuk diakui kehebatannya tetapi adalah kebutuhan
sebagai orang yang menyusahkan saja dan tidak pula diperlakukan sebagai
Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, aspek yang yang
dapat mempengaruhi kepuasan pasien menurut Moison Walter dan White( 1987,
Produk ini merupakan kepemilikan rumah sakit yang bersifat fisik antara
lain gedung dan dekorasi. Karakteristik produk rumah sakit meliputi penampilan
bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan beserta
kelengkapannya.
1.2.2. Harga
1.2.3. Pelayanan
Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih, dan
sakit, kepuasan muncul dari kesan pertama masuk pasien terhadap pelayanan
1.2.4. Lokasi
salah satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam memilih rumah sakit.
Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan atau yang mudah
1.2.5. Fasilitas.
pasien.
1.2.6. Image
memandang rumah sakit mana yang akan dibutuhkan untuk proses penyembuhan.
Meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang tidak rumit.
1.2.8. Suasana
1.2.9. Komunikasi
Tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan-
produk yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan pasien, sehingga
yang sama. Pengertian produk mencakup barang, jasa, atau campuran antara
barang dan jasa. Produk rumah sakit adalah jasa pelayanan kesehatan (Depkes RI,
2008).
fokus utama pada pelayanan barang dan jasa meliputi lima dimensi penilaian
sebagai berikut :
1.3.5. Tangible (bukti langsung), yaitu ketersediaan sarana dan fasilitas fisik
yang dapat langsung dirasakan oleh pasien. Dalam pelayanan rumah sakit
2. KOMUNIKASI
2.1. Defenisi
manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku
orang lain serta mengubah sikap dan tingkah laku tersebut (Suryani, 2005). Selain
adalah proses yang simbol verbal dan norverbal dikirimkan, diterima dan diberi
arti.
simbol, informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal dari pengirim ke
penerima pesan dengan tujuan adanya perubahan (baik dalam aspek kognitif,
2.2.1. Komunikator
2.2.2. Komunikan
2.2.3. Pesan
Pesan segala sesuatu yang akan disampaikan. Pesan dapat berupa ide,
2.2.4. Media
2.2.5. Efek
Efek atau akibat atau dampak adalah hasil dari komuniksai. Hasilnya
2.3.1. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain
(komunikan).
dan hiburan bagi klien. Beberapa fungsi komunikasi tersebut adalah antara lain :
data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar
dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan
2.4.2. Sosialisasi
kemasyarakat luas.
2.4.3. Motivasi
diskusi.
2.4.5. Pendidikan
booklet atau sejenisnya yang berisi tentang bagai mana hidup sehat,
dan lain-,lain.
2.4.7. Hiburan
2.4.8. Integrasi
dan berpola pikir serta sebagai sarana untuk menghargai dan memahami
Ratna (2009) mengatakan jenis – jenis komunikasi dasar terdiri dari dua
jenis yaitu :
komunikasi non verbal yang dapat terjadi tanpa atau dengan komunikasi
vebal adalah :
d. Postur tubuh dan gesturue: hobot suatu pesan bisa ditunjukan dengan
wajah.
f. Suara
mempunyai maksud dan tujuan yang diharapkan, hal ini terkait dengan metode
secara halus agar komunikan atau sasaran menjadi yakin dan mau
2.6.3. Komunikasi instruktif atau koersif adalah metode komunikasi yang berupa
3. Komunikasi Terapeutik
3.1. Defenisi
pribadi klien kearah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada
klien.
mencapai tujuan yang realistis. Terkadang klien menetapkan ideal diri atau
3.2.4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri. Identitas
Terapeutik
digunakan oleh perawat pada saat berkomunikasi dengan klien adalah dirinya
sendiri.
Menurut Roger (1974, dalam Stuart 1998) ada beberapa karakteristik seorang
antara lain :
3.3.1. Kejujuran.
3.3.8. Tidak terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat itu sendiri.
3.4.5. Mengklarifikasi
disampaikan oleh klien belum jelas bagi perawat dan perawat mencoba
3.4.7. Memfokuskan
Penyuluhan kesehatan bagi klien dan memberi rasa percaya klien terhadap
3.4.9. Diam
mengambil keputusan
3.4.10. Meringkas
interaksi.
pembicaraan
diskusi/pembicaraan
Melihat segala sesuatu dari perspektif klien dan waspada akan timbulnya
3.4.17. Merefleksi
Agar klien mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai ba-
perawat klien adalah suatu kegiatan menjalin hubungan baik antara perawat dan
3.5.1. Tujuan
a. Pre interaksi
b. Oreintasi/Perkenalan
interaksi)
c. Kerja
d. Terminasi