Professional Documents
Culture Documents
Teks Pengantar Khotbah
Teks Pengantar Khotbah
Di sini makna Basmallah akan dibahas sebagai salah satu bagian pembahasan ilmu tasawuf.
Akan tetapi sebelum sampai kepada pembahasan kata demi kata dari makna Basmallah, karena
kitab ini menguraikan sekitar ilmu tasawuf, maka terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian
tasawuf secara singkat.
Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang membahas secara karakteristik sifat dan sikap manusia baik yang
terpuji maupun yang tercela. Di sini terkandung maksud agar manusia mampu membersihkan
hati dan jiwanya sebagai tujuan utama pengamalan ilmu tasawuf dan pintu gerbang memasuki
alam shufiyah. Dengan cara ini akan mudah bagi manusia menghiasi jiwanya dengan sifat-sifat
yang mulia ber-taqarrub dan ber-musyahadah dengan Allah SWT.
Hukum mempelajari ilmu tasawuf, melihat peranannya bagi jiwa manusia, adalah wajib ‘ain bagi
setiap mukallaf. Sebab apabila mempelajari semua hal yang akan memperbaiki dan
memperbagus lahiriyah menjadi wajib, maka demikian juga halnya mempelajari semua ilmu yang
akan memperbaiki dan memperbagus batiniyah manusia.
Karena fungsi ilmu tasawuf adalah untuk mensucikan batin agar dalam ber- musyahadah kepada
Allah semakin kuat, maka kedudukan ilmu tasawuf diantara ajaran Islam merupakan induk dari
semua ilmu. Hubungan tasawuf dengan aspek batin manusia, adalah seperti hubungan Fiqh
dengan aspek lahiriyah manusia. Para ulama penegak pilar-pilar yang menjadi sandaran ilmu
tasawuf telah menciptakan istilah-istilah untuk memudahkan jalan bagi mereka yang ingin
menapak ilmu tasawuf yang sesuai dengan kedudukannya sebagai pembersih dan pensuci hati
dan jiwa.
Sampailah kita pada uraian tentang makna Basmallah. Sunnah Nabi Muhammad SAW
memerintahkan agar setiap muslim sebelum memulai suatu perbuatan hendaklah didahului
dengan mengucapkan kalimat Bismillâhirrahmânirrahîm. Sebab ucapan itu akan memberi
keberkatan ketika bekerja dan mendapatkan rahmat Allah.
Ilmu tasawuf dengan rinci menguraikan makna Basmallah dari segi bahasa sebagai berikut:
Dikatakan juga oleh para sufi bahwa Allah SWT menyimpan semua ilmu pada huruf Ba ( )
YAKÛNU ( ) artinya:
“Hanya dengan izin-Ku (Allah) jua segala sesuatu yang telah ada itu dapat terwujud, dan hanya
dengan izin Allah sajalah semua yang akan ada dapat terwujud. ”
Sehingga dengan demikian lebih jelaslah, bahwa wujud alam dan seluruh isinya hanyalah karena
izin Allah dan hakikat segala perwujudan ini adalah atas nama Allah belaka.
Syarat-syarat diterimanya doa seorang hamba diantaranya adalah makanan yang halal, perut dan
anggota tubuh lainnya harus bebas dari makanan dan minuman yang haram.
Mengisi perut dengan makanan yang halal, yang kelak akan membentuk kebersihan seluruh
jasad, mempercepat diterimanya doa dan permohonan kepada Allah SWT. Doa seperti dijelaskan,
merupakan pembuka pintu langit, sedang kunci-kuncinya adalah makanan yang halal. Syarat
lainnya adalah permohonan dengan hati yang ikhlas dan jiwa yang khusu’.
Allah SWT pernah berfirman kepada Nabi Musa AS: “Wahai Musa, jika engkau berkeinginan agar
doamu terkabul, maka hindarilah makanan yang masuk ke dalam perutmu dari makanan yang
haram dan jagalah anggota tubuhmu dari perbuatan dosa. ”
Lafal ar-Rahmân ( ) adalah rahmat Allah yang sangat banyak bagi semua makhluk. Sesuai
dengan rahmat Allah itu, maka hendaklah manusia menaruh rasa belas kasih kepada sesama
makhluk.
Ka’bul Akhbar mengatakan bahwa di dalam Kitab Injil tertera kalimat yang berbunyi: “ Wahai anak
Adam, karena Allah telah mengasihimu, maka kasihi pula sesamamu. Bagaimana kalian akan
mengharapkan rahmat Allah, apabila kalian tidak menaruh rasa kasih kepada sesama hamba
Allah?”
Lafal ar-Rahîm ( ) adalah rahmat yang banyak dan khusus serta terinci dari Allah kepada
hamba-hamba-Nya jika ia memohon. Bahkan Allah akan murka kepada hamba yang tidak berdoa
kepada-Nya.
“Allah SWT sangat murka kepada orang yang enggan berdoa. ” (HR. Bukhari).
Dikatakan juga oleh seorang Sufi: Kami tidak melihat sesuatu kecuali kami melihat Allah berada
padanya (di sisinya).”
Hikmah mengawali Basmallah dengan huruf Ba ( ) bukan huruf lain, lalu huruf alif ( )
ditiadakan pada lafal ismu ( ) diganti oleh huruf Ba ( ), sebab huruf Ba termasuk
huruf syafawi yang memiliki sifat Infitah ( ) = terbuka. Diucapkan dengan bibir terbuka
tidak sama dengan huruf-huruf lainnya.
Kaitannya ialah, karena huruf ba ( ) pertama-tama keluar dari mulut manusia di awal
Aku Tuhan kalian,” kemudian dijawab dengan kalimat BALÂ ( ) artinya: “Benar Engkau Tuhan
kami.” Kalimat tersebut dimulai dengan huruf Ba.
“Saya bersama dengan orang-orang yang bersedih hati. ” Nabi SAW bersabda seperti bunyi
ungkapan di atas: “Barangsiapa yang suka merendahkan dirinya karena Allah, maka Allah akan
mengangkat derajatnya.”
Pendapat yang masyur tentang lafal Allâh ( ), karena lafal Allâh ( ), termasuk Ismul zham,
( ) yakni nama-nama Allah yang Agung. Dengan isim ini manusia menjadikannya
sebagai perantara ketika berdoa agar doanya dikabulkan Allah.
Dijelaskan bahwa setiap doa dan permohonan harus dengan adab dan sejumlah syarat. Tanpa
dipenuhinya syarat-syarat dan adab ini maka doa sulit dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda :
“Pada suatu malam ketika aku dimi’rajkan ke langit, maka diperlihatkan kepadaku keadaan-
keadaan surga. Ada surga yang terdapat empat sungai di dalamnya. Satu sungai mengalirkan air
tawar, ada sungai yang mengalirkan air susu, ada yang mengalirkan arak, dan satu lagi
mengalirkan madu. Aku bertanya kepada malaikat fibril, dimana sumber air itu dan ke arah mana
mengalirnya. Jibril menjawab, “Sungai-sungai itu mengalir ke sebuah telaga yang bernama al-
Kautsar. Akan tetapi saya tidak mengetahui di mana letak sumbernya. Mohonlah kepada Allah
agar engkau diberitahu sumber keempat sungai itu.” Aku pun memohon kepada Allah, sehingga
datang sesosok malaikat. Sambil mengucapkan salam malaikat itu berkata: “Wahai Muhammad
pejamkan kedua matamu”. Setelah itu malaikat tersebut menyuruhku membuka mata kembali. Di
saat aku membuka mataku, aku telah berada di samping sebuah pohon, dan di situ aku melihat
sebuah Kubah yang terbuat dari mutiara burung-burung yang sedang bertengger di atas bukit-
bukit. Adapun sumber air sungai yang empat itu berada di bawah Kubah. Ketika aku akan
kembali pulang, malaikat itu memanggil seraya berkata: “Mengapa engkau tidak masuk ke dalam
Kubah itu?” Aku menjawab, “bagaimana aku bisa masuk sedangkan pintunya masih terkunci.
Malaikatitu berkata: “Kuncinya adalah membaca Bismilâhirrahmânirrahîm.” Akupun mendekati
pintu itu seraya mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm. Maka terbukalah pintu itu sehingga aku
masuk ke dalamnya. Maka tahulah aku sumber empat sungai tersebut yang airnya mengalir
berasal dari empat sudut Kubah itu.”
Sungai yang mengalirkan air tawar berasal dari huruf MIM ( ) dari lafal BISMI ( ). Sumber
air susu, berasal dari HA ( ) dari lafal Allah. Sumber arak, berasal dari huruf MIM ( ) dari
lafal Rahman. Sedangkan sumber madu berasal dari huruf MIM ( ), lafal Rahim dengan
demikian tahulah aku bahwa sumber empat sungai itu berasal dari lafal BASMALLAH.”
ِلرببلناَ لل.ت
ب اَلبدععلواَ ت
ب بمتجعي ب ستمعيبع لقترعي ب ت تاَبنلك ل ت اَلللعحلياَتء تمعنبهعم لواَللعملواَ ت ت لواَعلبمعؤتمتنعيلن لواَعلبمعؤتملناَ ت لاَللببهبم اَعغفتعر لتعلبمعسلتتمعيلن لواَعلبمعسلتلماَ ت
سلناَ لوتإن بلعم لتعغفتعر لللناَ لولتعرلحعملناَ لللنبكولنبن تملن ت ٱعللوبهاَببلرببلناَ لظللعملناَ لأنفب ل بتتزعغ قببلولبلناَ لبععلد إتعذ لهلدعيلتلناَ لولهعب لللناَ تمن بلبدعنلك لرعحلمةة إتبنلك ألعن ل
ب اَلبناَتر ل ة
سلنة لوقتلناَ لعذاَ ل سلنة لوتفيِ اَلتخلرتة لح ل ة اَعللخاَتستريلنلرببلناَ آتتلناَ تفيِ اَلددعنلياَ لح ل