Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Gadar
Jurnal Gadar
Bentuk Kesepakatan
Penyusun : M Refell, K Porter, dan I Greaves
Publikasi : EMJ Online 14 Juni 2002
Pendahuluan
Pada awal abad ke-21 dibeberapa daerah terdapat beberapa hal
yang menjadi kontradiksi. Beberapa ahli mengkonfrontasikan misalnya
mengenai perawatan yang berhubungan dengan survival. Hal ini
berhubungan dengan biaya dan logistik. Disini beberapa ahli mencoba
kemampuan dalam memutuskan pada kejadian yang dijumpainya. Para
ahli juga menemukan hal yang sangat membantu dalam meningkatkan
ide dan pengalaman. Maksud Artikel ini disiapkan mengingat merupakan
kegiatan gabungan antara pengalaman klinis dan kejadian dilingkup
trauma prahospital. Mengingat bahwa kesepakan dirumuskan oleh
personel trauma yang berpengalaman dari berbagai latar belakang
(Resusitasi cairan prahospital pada trauma: sebuah kesepakan. Fakultas
Perawatan prehospital, Universitas Hospital Birmingham,Agustus 2000).
Konsep nilai ditambahkan pada raw data sebagai input para penulis.
Petunjuk –petunjuk ini memberikan strategi-strategi sederhana bagi
penggunaan cairan untuk pasien trauma dillingkup pra hospital. Ada tiga
area penting yang perlu diperhatikan Kanulasi,pilihan cairan dan
kuantitas pemberian cairan.
Kanulasi
Pada awalnya aliran vena pada pasien trauma adalah sangat
penting untuk pemberian cairan jika diperlukan atau obat-obat lain
seperti anastesi,analgetik dan obat-obat resusitasi. Pemasangan Saluran
vena akan lebih mudah pada awal tahap shock dibandingkan ketika
sudah terjadi hipovolemi dan terjadi mekanisme kompensasi pada
vasokontriksi perifer. Konsekuensinya paramedis harus memakai
keahliannya dalam menangani trauma.Keberhasilan kanulasi akan
menghemat waktu ketika pasien tiba di rumah sakit dan juga akan
melapangkan kegiatan penanganan selanjutnya.
Intervensi dilakukan oleh paramedis sebelum tiba di rumah sakit
untuk diperiksa dengan teliti. Pada penelitian retrospektif, Demetriades
menemukan bahwa hasil pada Kelompok 4856 pasien yang diangkut ke
RS oleh paramedis lebih buruk dibandingkan dengan kelompok 926
pasien yang diangkut oleh awam dan polisi. Asumsi hasil ini mewakili
apa yang diperkirakan bahwa hasil yang sedikit ini berhubungan dengan
efek merusak pada pemberian bantuan hidup lanjut (ALS) prahospital
Disatu sisi metode ALS untuk meningkatkan ketahanan tetapii
penggunaaan cairan secara agresif pada beberapa bagian masih
dipertanyakan.
Penggunaan cairan IV secara mandiri selama pengangkutan ke RS
adalah sangat penting dalam memprediksi keberhasilan. Peningkatan
mungkin dapat kita peroleh. Kanulasi oleh Tim Ambulan tampaknya
memberikan waktu lebih lama dan waktu ekstra terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan intervensi yang akan mereka lakukan. Jika
pemberian cairan prahospital dipertanyakan maka disini jelas bahwa
keterlambatan dalam pemindahan untuk memperoleh aliran sirkulasi
perlu ditinjau kembali.
Satu jalan yang menguntungkan untuk memperoleh aliran vena
pada prahospital dengan resiko lamanya waktu untuk memindahkan
dengan jalan melakukan kanulasi selama perjalanan. Pendekatan ini
memiliki dua implikasi yaitu pelatihan dan kesehatan dan keamanan
tetapi membutuhkan dukungan yang kuat.
Manajemen dilakukan pada penanganan pasien pada situasi
tertentu. Harus difokuskan pada penanganan menuju ke RS dalam
waktu yang singkat. Koordinasi dilakukan oleh Tim emergensi untuk
meminimalkan keterlambatan penanganan. Kemungkinan bahwa usaha
untuk tindakan kanulasi pada situasi ini tidak membutuhkan waktu lama.
Ini biasanya merupakan alasan untuk memperoleh aliran vena pada saat
kejadian ,prinsipnya mereka membutuhkan analgetik tetapi juga pada
saat kejadian membutuhkan obat-obat dan cairan resusitasi.
Kesepakatan
Kanulasi pada awalnya sangat diperlukan, pada situasi tertentu
prioritas harus diberikan untuk mengirim pasien ke pusat dimana
diberikan perawatan sesuai dengan kasusnya, pada keadaan ini
waktunya tidak lama untuk memperoleh aliran intra vena selama transit
harus berhasil dengan baik sehingga membutuhkan keterampilan yang
memadai dan butuh latihan. Pemasangan IV line dua kali penusukan
masih bisa diterima.
Kesepakatan
Perfluorocarbon modern dan pembawa hemoglobin-b Oksigen masih
diteliti secara luas. Darah (bersama dengan kandungan human albumin
dan fresh frozen plasma) sangat mahal dan sulit disimpan, memiliki
komparasi jangka waktu yang pendek. Ditambahkan pula bahwa isu
mengenai penyakit yang ditularkan membuat darah dan derivatnya
tidaklah merupakan contoh kandungan permanen pada situasi
prahospital
Perdebatan mengenai superioritas kristaloid dan koloid telah terjadi
beberapa dekade. Cairan resusitasi harus dievaluasi ulang. Kandungan
cairan isotonic kristaloid sangantlah murah, mudah disimpan dan
dihangatkan, dan aman apabila digunakan secara tepat. Apabila terjadi
peningkatan curah jantung dapat diprediksidan didistribusikan ke ruang
ekstraselular. Tidak tampak gambaran cairan pada ruang intravaskuler.
Penggunaan Ringer Laktat sebagai cairan pilihan pada luka bakar telah
diketahui. Itu menghasilkan beberapa kapasitas buffer , tapi membawa
risiko peningkatan asam laktat iatrogenik pada kandungan yang besar
atau pada pasien gagal ginjal. Saline dengan kuantitas yang besar akan
menyebabkan asidosis hiperkloraemik.
Cairan isotonic direkomendasikan sebagai cairan pertama untuk
resussitasi pada pasien trauma hipovolemi.
Ringkasan
Pemberian cairan pada penanganan trauma di lingkungan prahospital
adalah sebuah tantangan dan controversial.
Penanganan pada pasien yang diduga mengalami trauma pada area
prahospital:
Kanulasi dilakukan saat perjalanan jika memungkinkan
Hanya dua kali percobaan kanulasi yang boleh dilakukan
Pemindahan tidak boleh terlambat oleh percobaan pemasangan
kanulasi
Normal saline direkomendasikan sebagai cairan yang diperlukan
pada pasien trauma
Pemberian cairan secara bolus sebanyak 250 cc dapat diberikan
kembali untuk nadi radial yang tak teraba
RESUSITASI CAIRAN PADA PERAWATAN
TRAUMA PRA HOSPITAL : SUATU BENTUK
KESEPAKATAN
Penyusun : M Refell, K Porter, dan I Greaves
Publikasi : EMJ Online 14 Juni 2002
PENDAHULUAN
Pada awal abad ke-21 kontradiksi. mengenai pwtan
yang b. d survival.
Hal ini berhubungan dengan biaya dan logistik.
Maksud Artikel ini disiapkan mengingat merupakan
kegiatan gabungan antara pengalaman klinis dan
kejadian dilingkup trauma prahospital.
Mengingat bahwa kesepakan dirumuskan oleh
personel trauma yang berpengalaman dari berbagai
latar belakang
Strategi sederhana bagi penggunaan cairan untuk
pasien trauma dillingkup pra hospital.
Tiga area penting : Kanulasi,
Pilihan cairan dan
Kuantitas pemberian cairan.
KANULASI
Aliran vena pada pasien trauma untuk pemberian cairan dan
obat-obat
Pemasangan Saluran vena akan lebih mudah pada awal
tahap shock
Keberhasilan kanulasi akan menghemat waktu ketika pasien
tiba di rumah sakit dan juga akan melapangkan kegiatan
penanganan selanjutnya.
Pada penelitian Demetriades
Kelompok I 4856 pasien yang diangkut ke RS oleh
paramedis
Kelompok II 926 pasien yang diangkut oleh awam dan
polisi.
Kelompok I hasilnya lebih buruk dari Kelompok II
Asumsi hasil berhubungan dengan efek merusak pada
pemberian bantuan hidup lanjut (ALS) prahospital
Penggunaaan cairan secara agresif
Penggunaan cairan IV secara mandiri selama pengangkutan
ke RS adalah sangat penting berhubungan dengan intervensi
yang akan mereka lakukan.
Melakukan kanulasi selama perjalanan.
Pendekatan ini memiliki dua implikasi yaitu pelatihan dan
kesehatan dan keamanan
Manajemen difokuskan pada penanganan menuju ke RS dlm
waktu yang singkat.
Koordinasi Tim emergensi untuk meminimalkan
keterlambatan penanganan.
Kesepakatan
Kanulasi pada awalnya sgt diperlukan, untuk mengirim
pasien ke pusat
Pemasangan IV line dua kali penusukan masih bisa
diterima.
KESEPAKATAN
Perfluorocarbon modern dan pembawa hemoglobin-b Oksigen masih
diteliti secara luas. Darah (bersama dengan kandungan human
albumin dan fresh frozen plasma) sangat mahal dan sulit disimpan,
memiliki komparasi jangka waktu yang pendek. Ditambahkan pula
bahwa isu mengenai penyakit yang ditularkan membuat darah dan
derivatnya tidaklah merupakan contoh kandungan permanen pada
situasi prahospital
Perdebatan mengenai superioritas kristaloid dan koloid telah terjadi
beberapa dekade. Cairan resusitasi harus dievaluasi ulang.
Kandungan cairan isotonic kristaloid sangantlah murah, mudah
disimpan dan dihangatkan, dan aman apabila digunakan secara
tepat. Apabila terjadi peningkatan curah jantung dapat diprediksidan
didistribusikan ke ruang ekstraselular. Tidak tampak gambaran
cairan pada ruang intravaskuler. Penggunaan Ringer Laktat sebagai
cairan pilihan pada luka bakar telah diketahui. Itu menghasilkan
beberapa kapasitas buffer , tapi membawa risiko peningkatan asam
laktat iatrogenik pada kandungan yang besar atau pada pasien gagal
ginjal. Saline dengan kuantitas yang besar akan menyebabkan
asidosis hiperkloraemik.
Cairan isotonic direkomendasikan sebagai cairan
pertama untuk resussitasi pada pasien trauma
hipovolemi.
RINGKASAN
Pemberian cairan pada penanganan trauma di
lingkungan prahospital adalah sebuah tantangan dan
controversial.
Penanganan pd pasien yang diduga mengalami trauma
pada area prahospital:
Kanulasi dilakukan saat perjalanan jika
memungkinkan
Hanya dua kali percobaan kanulasi yang boleh
dilakukan
Pemindahan tidak boleh terlambat oleh percobaan
pemasangan kanulasi
Normal saline direkomendasikan sebagai cairan yang
diperlukan pada pasien trauma
Pemberian cairan secara bolus sebanyak 250 cc dapat
diberikan kembali untuk nadi radial yang tak teraba