Professional Documents
Culture Documents
BATUAN METAMORF
A. DEFINISI
Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya yang
ditunjukkan dengn adanya perubahan komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan yang terjadi
pada fase padat (solid state) akibat adanya perubahan temperatur , tekanan dan kondisi kimia
dikerak bumi (Ehlers,&Blatt 1982)
B. TIPE METAMORFOSA
1. Metamorfosa Regional
Merupakan metamorfosa yang terjadi di daerah luas. Metamorfosa ini dapat dibedakan
menjadi: metamorfosa orogenik, burial dan dasar samudera.
a. Metamorfosa Orogenik
Terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses deformasi yang
menyebabkan rekristalisasi.
b. Metamorfosa Burial
Merupakan Metamorfosa regional temperature rendah yang mempengaruhi sedimen
dan batuan volkanik berlapis pada suatu geosinklin tanpa pengaruh adanya pengaruh
orogenesa dan intrusi magmatic.
c. Metamorfosa Dasar samudera
Terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera disekitar punggungan tengah
samudera.
2. Metamorfosa Lokal
Metamorfosa lokal merupakan proses metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit
antara beberapa meter sampai kilometer saja. Jenis metamorfosa ini dibedakan :
a. Metamorfosa kontak
Terjadi pada betuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku
intrusive maupun ekstrusif.
b. Metamorfosa Kaustik/optalic/Kaustik/Thermal
Metamorfosa ini adalah jenis khusus metamorfosa kontak yang menunjukkan efek hasil
temperatur yang tinggi pada kontak batuan dengan magma pada kondisi volkanik
contohnya pada xenoliths atau pada zona dike
c. Metamorfosa Kataklastik/Dislokasi/Kinematik/Dinamik
Terjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif, seperti pada patahan
d. Metamorfosa Hidrothermal/Metasomatisme
Terjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas yang panas pada jaringan antar butir atau
pada retakan-retakan batuan sehingga menyebabkan perubahan komposisi mineral dan
kimia.
Copyright 2011©darmadi
Darmadi
Pembina olimpiade kebumian
geosainsdarmadi@yahoo.com/085729848816
e. Metamorfosa Impact
Terjadi akibat adanya tabrakan hypervelocity sebuah meteorit .
f. Metamorfosa Retrograde
Terjadi akibat adanya penurunan temperatur sehingga kumpulan mineral metamorfosa
tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral stabil pada temperatur lebih rendah.
C. MINERALOGI
Mineral yang terdapat pada batuan bekuu mumnya ;
1. Mineral yang terdapat pada batuan beku dan metamorf seperti kuarsa, feldspar,muskovit,
biotit, hornblende, piroksen, olivine dan bijih besi.
2. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen metamorf seperti kuarsa, muskovit,
mineral-mineral lempung, kalsit, dolomite
3. Mineral indeks batuan metamorf seperti : garnet, andalusit, kianit, silimanit, staurolit kardiorit,
epidot.
D. TEKSTUR
Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk, dan orientasi butir
mineral individual penyususn batuan metamorf(Jackson, 1970). Tekstur didasarkan pada berbagai
macam hal sebagai berikut :
1. Tekstur bedasarkan ketahanan terhadap proses metamorfosa
a. Relict/ sisa
Menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan aslanya masih tampak
pada batuan metamorf tersebut
b. Kristaloblastik
Terbentuk pleh sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuannya mengalami
rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak
2. Tekstur berdasarkan ukuran butir
a. Fanerit : ukuran butir Kristal masih dapt dilihat dengan mata
b. Afanit ; ukuran butir Kristal tidak dapat dilihat dengan mata
3. Tekstur berdasarkan bentuk individu Kristal
a. Idioblastik : apabila mineralnya didominsi oleh Kristal berbentuk euhedral
b. Hypidioblastik/Xenoblastik : apabila mineralnya didominasi oleh Kristal berbentuk
anhedral
4. Tekstur berdasarkan bentuk mineral
a. Lepidoblastik : Apabila mineral penyusunnya berbentuk tabular
b. Nematoblastik: apabila mineal penyususnya berbenyuk prismatic
c. Garnoblastik: apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas
mineralnya bersifat sutured(tidak teratur) dan umunya kristalnya berbentuk anhedral
d. Granuloblastik : apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional,
batas mineralnya bersifat unsutured(lebih teratur) dan umumya kristalnya berbentuk
anhedral
Copyright 2011©darmadi
Darmadi
Pembina olimpiade kebumian
geosainsdarmadi@yahoo.com/085729848816
E. STRUKTUR
Secara umum struktur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi struktur foliasi dan nonfoliasi.
1. Struktur Foliasi
Struktur foliasi terjadi karena adanya penjajaran mineral-mineral menjadi lapisan-
lapisan(gneissosity), orientasi butiran(schistosity), atau kombinasi ketiga hal tersebut (Jackson,
1970). Struktur folisi secara umum ;
a. Slaty cleveage
Ditemukan pada batuan metamorf berbutir sangat halus yang dicirikan oleh adanya
bidang-bidang belah planar yang sangat rapat,teratur, dan sejajar. Batuannya disebut
slate (batu sabak)
b. Phylitic
Hampir sama dengan slatycleveage tetapi terlihat rekristalisasi lebih kasar dan mulai
terlihat pemisahan mineral pipih dan mineral granular. Batuannya disebut Phylite(filit)
c. Schistosic
Terbentuk oleh adanya susunan parallel mineral-mineral pipih, prismatic, atau
lengtikular(umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir sedang sampai kasar.
Batuannya disebut schist (sekis)
d. Gneissic
Terbentuk oleh adanya perselingan lapisan penjajaran mineral yang mempunyai bentuk
berbeda, umumnya antara mineral-mineral granular(misalnya feldspar dan kuarsa)
dengan mineral tabular atau prismatic. Penjajaran mineral ini umumnya tidak menerus
tetapi terputus-putus. Batuannya disebut gneiss
2. Struktur Nonfoliasi
a. Hornfelsic/granulose
Terbentuk oleh mozaik mineral-mineral equidimensional dan equigranular dan
umumnya terbentuk polygonal. Batuannya disebut hornfels(batutanduk)
b. Cataclastic
Terbentuk oleh pecahan atau fragmen batuan atau mineral berukuran kasar dan
umumnya membentuk kenampakan breksiasi . Struktur ini terjadi akibat metamorfosa
kataklastik. Batuannya disebut kataklasit
c. Mylonitic
Terjadi karena adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklastik. Dcirikan
dengan mineral berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan
belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batuannya disebut milonit
d. Phyllonitic
Hampir sam dengan Mylonitic, tetapi umumny telah terjadi rekristalisasi. Cirri lainnya
adalh kenampakan kilap sutera pada batuan yang mempunyai struktur ini. Batuannya
disebut filonit.
Copyright 2011©darmadi
Darmadi
Pembina olimpiade kebumian
geosainsdarmadi@yahoo.com/085729848816
DAFTAR PUSTAKA
PANDUAN PRAKTIKUM PETROLOGI(Training Handout 3rd International earth Science Olympiad).
2008. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi UGM
Copyright 2011©darmadi