You are on page 1of 4

1. qBerkokusi dengan pihak pemblei dalam menentukan harga penawaran.

2. Secara diskriminatif meningkatkan standar teknis, sehingga pemasok lain sulit untuk
memenuhinya.
3. Mencampuri secara tidak beretika pekerjaan evaluator baik dalam proses tender
maupun dalam serah terima barang dan jasa.
4. Memberikan sogokan

Panitia mengadakan dipihak lain memiliki kewenangan untuk menentuka spesifikasi


barang/jasa ,harga, dan pemasok terpilih. Dengan kewenangan ini, pembeli menjadi sasaran
kolusi dari pemasok. Berbagai godaan, baik yang timbul dari perilaku buruknya seperti
datang dari pemasok, mendorong pihak pembeli terjebak pada perilaku menyimpang .
1. Menentukan spesifikasi yang menguntungkan pemasok tertentu
2. Membatasi penyebaran informasi berkaitan dengan kesempatan melakukan
tender,
3. Berdalih pada kepentingan yang mendesak untuk melakukan tenderpemasok
tertentu tanpa melalui tender untuk pengadaaan yang seharusnya melalui
tender.
4. Melanggar kerahasiaan penawaran pemasok.
5. Mendiskualifiaksi pemasok potensial melalui prakualifikasi yang tidak benar,
6. Menerima sogokan
7. Gagal dalam memenuhi standar kualitas, kuantitas dan standar kinerja
pengadaaan lainnya.
8. Mengalihkan pengiriman barang untuk dijual kembali atau digunakan secara
pribadi.
9. Meminta keuntungan pribadi dari pemasok.
10. Memalsukan kualitas atau standar sertifikasi.
11. Meningkatkan atau menurunkan nilai faktur

Berbagai penyimpangan lain yang mungkin terjadi dalam pengadaaan dapat


berupa;
1. Pengadaan barang fiktif;
2. Harga pengadaaan barang di-mark-up
3. Pajak/PNBP sehubungan dengan pengadaan barang tidak dipungut dan/atau tidak
disetorkan;
4. Kuantitas/volume hasil pengadaaan barang dikurangi;
5. Kualitas hasil penagdaan barang direndahkan;
6. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan pengadaan barang;
7. Hasil pengadaaan barang tidak bermanfaat/tidak dimanfaatkan (misalnya berlebihan sesuai
kebutuhan ,kualitas rendah, rusak);
8. Pelanggaran ketentuan/peraturan pengadaan barang yang berinteraksi praktik KKN.

Untuk mencegah adanya kesempatan penyimpangan korupsi dalam pengadaan ini,


Sistem pengadaan yang dibuat perusahaan harus transparan dan efisien berdasarkan prinsip
prinsip pengadaan berikut ini ;
1. Nilai uang
Pengadaan harus mendapatkan barang dan jasa sesuai spesifikasi dengan harga
terendah (memaksimalkan nilai uang)
2. Kejujuran dan keadilan
Panitia pengadaan harus berlaku jujur dan adil kepada seluruh pemasok yang memenuhi
syarat untuk mengikuti kompetensi dalam pengadaan tersebut.
3. Akuntabel dan transpara
Seluruh proses dalam tahapan tahapan pengadaan harus dilengkapi dengan catatan-
catatan dan dokumentasi yang memadai sebagai bahan pertanggungjawaban.
Disamping itu, proses pengadaaan harus berjalan secara terbuka dan bisa dinilai oleh
pihak pihak yang berkepentingan. Petugas pengadaan tidak boleh terlibnat dalam konflik
kepentingan dan mampu menhadaga kerahasiaan informasi informasi detail yang
berkaitan dengan pengadaan tersebut.
4. Efisiensi
Proses pengadaan harus berjalan secara efisien (optimisasi penggunaan sumber daya
dalam pengadaa)
5. Kompetisi dan berintegrasi
Petugas pengadaan (pejabat dan pelaksana) harus memiliki kompetensi yang memadai
(ditunjukkan dengan sertifikat yang harus dimiliki ) dan berintegrasi tinggi dalam
menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

AUDIT ATAS ORGANISASI PENGADAAN

Organisasi pengadaan menyangkut penempatan fungsi pengadaaan yang strategis pada


struktur organisasi perusahaan. Pertimbangan penempatan suatu fungsi dalam struktur
organisasi berkaitan dengan cakupan tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang
melekat pada suatu fungsi tersebut. Setiap perusahaan memiliki pertimbangan
tersendiri menempatkan suatu fungsi dalam struktur organisasinya, tergantung pada
kompleksitas operasional dan peran penting fungsi tersebut. Setiap perusahaan memiliki
pertimbangan tersendiri menempatkan suatu fungsi dalm struktur organisasinya,
tergantung pada kompleksitas operasional dan peran penting fungsi tersebut dalam
keunggulan bersaing organisasi. Efektivitas penempatan fungsi dalam struktur
organisasi dapat dinilai dari keleluasaaan fungsi tersebut tersebut dalam pengambilan
keputusan sesuai dengan kewenangan yang diberikan, maksimalnya peran yang bisa
dijalankan
Organisasi pengadaan memegang fungsi perencanaan pemenuhan kebutuhan barang
dan jasa, mengelola proses pengadaannya, menilai ketepatan spesifikasi barang dan jasa
yang diterima sesuai dengan kebutuhan penggunaannya , mengotorisasi
pembayarannya dan mempertanggung jawabkan penagdaan tersebut kepada organisasi
diatasnya. Untuk mendapatkan pengendalian internal yang baik, fungsi pengadaaan
harus terpisah dari fungsi penyimpangan dan fungsi pencatatan atas transasksi
pengadaan yang dilakukan. Berbagai tingkatan wewenang dan tanggung jawab
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan rentang pengendalian yang dirancang untuk
mencapai tata kelola pengadaan yang ekonomis, efisien, dan efektif.
Untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah peraturan presidenno.70 tahun 2012
menetapkan beberapa tingkatan jabatan yang harus bertanggung jawab dalam
pengelolaan dan pengendalian pengadaan barang dan jasa pemerintah. Tingkatan
jabatan tersebut antara lain sebagai berikut ;
1. Pengguna angaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran kementrian /lembaga /satuan kerja perangkat
daerah atau pejabat yang disamakan pada institusi penggguna APBD/APBN
2. Kuasa pengguna anggaran yangselanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh kepala daerah untuk menggunakan APBD.
3. Pejabat pembuat komitmen yang selanjutnya sisebut KPA adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
4. Unti layanan pengadaaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
kementrian lembaga /pemerintah daerah/institusi yang berfungsi melaksanakan
pengadaan barang jasa yang bersifat permanen, dapar berdiri sendiri, atau melekat
pada unit yang ada.
5. Pejabat pengadaaaan adalah personel yang ditunjuk untuk melaksanakan
pengadaan langsung
6. Panitia /penjabat penerima hasil pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan
oleh KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
7. Aparat pengawas intern pemerintah atau pengawas intern pada instutisi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,
review evaluasi ,pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
peneyelenggara an tugas dan fungsi organisasi.

Organisasi (perusahaan) swasta mungkin memiliki struktur organisasi pengadaan


yang lebih ringkas (tidak berlalu birokratis ). Tetapi organisasi ini tetap berpedoman
pada terciptanya tata kelola pengadaan barang dan jasa yang ekonomis,efisien, dan
efektif .setiap organisasi pengadaan harus dilengkapi dengan uraian tugas
,wewenang dan tanggung jawab yang terdokumentasi.
Efektivitas fungsi pengadaan sangat tergantung dari ketepatan posisinya
pada struktur perusahaan menunjukkan tingkatan wewenang tanggung jawab yang
diemban masing masing fungsi. Kecukupan wewenang dan tanggapan jawaab setiap
pelaksanaan tugas dan fyngsi harus disertai wewenang dan tanggung jawab yang
memadai. Pada perusahaan perusahaan besar (multinasional) mungkin
menempatkan fungsi ini setingkat manajer (satu tingkat dibawah direksi) tetapi pada
perusahan kecil, dimana proses pengadaaan tidak rumit dan tidak melibatkan dan
yang besar untuk setiap pembeliannya mungkin hanya berada pada tingkat
bagian/unit. Intinya adalah bagaimana fungsi ini dapat memperoleh sumber daya
yang dibutuhkan secara tepat, baik waktu dan perolehan.

Dalam menjalankan aktivitasnya, fungsi pengadaan harus dilengkapi dengan


panduan/pedoman pengadaan yang merupakan seperangkat pearturan, kebijakan,
kewenangang tugas dan tanggung jawab yang menjadi pedoman dalam semua
aktivitas pengadaan. Prinsip prinsip pemisahan tugas harus tertuang jelas dalam
peraturan tersebut, dimana fungsi fungsi pencatatan , penyimpanan , operasional
harus terposahkan satu sama lain. Hal ini dimaksutkan untuk memungkinkan
terjadinya pengecekan silang secara internal . antar fungsi sebagai bentuk
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan .disamping itu,
pedoman ini juga harus mensyaratkan adanya adminitrasi dan dokumentasi yang
lengkap pada setiap tahun nya.
Audit atas organisasi pengadaan melakukan penelitian atas efektivitas
organisasi pengadaan dalm melakukan pengadaan barang dan ajsa secara efisien.
Pada audit ini auditor menilai ketepatan ;
1. Penempatan organisasi pengadaan dalam struktur organisasi perusahaan
2. Luas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki fungsi pengadaan dalam
memenuhi kebutuhan barang adan jasa secara efektif dan efisien.
3. Kompetensi personalia yang menangani dan bertanggung jawab terhadap
pengadaan barang dan jasa.
4. Kecukupan prosedur pengadaan dalam memandu proses pengadaan dalam
kerangka tata kelola pengadaan barang dan jasa yang baik.

Progam audit untuk audit organisasi pengadaan disajikan

Ptogam audit

Nama perusahaan pt Periode yang diaudit No. KKP


indo raya abadi
Progam yang diaudit ;
organisasi pengadaan

No Pertanyaan dan
langkah
Apakah fungsi pengadaan telah
ditempatkan secara tepat pada
struktur organisasi ?

Langkah kerja ;
Telusuri antara tugas dan fungsi
yang dijalankan fungsi pengadaan
dg wewenang serta tanggung
jawab yang dilimpahkan

You might also like