You are on page 1of 31

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SULAIMAN


KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
JL. NEGARA KM 58 NO.315 SEI RAMPAH
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gawat darurat merupakan keadaan dimana penderita memerlukan
pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi
penderita. Instalasi Gawat Darurat adalah salah satu unit di rumah sakit yang
memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya penanggulangan
pasien gawat darurat yang terorganisir dan memiliki tim kerja dengan kemampuan
khusu dan peralatan yang lengkap.
Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan
badaniah, rohaniah dan social bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan. Fungsi Instalasi Gawat Darurat adalah untuk menerima, menstabilkan
dan mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang bervariasi dan gawat serta
juga kondisi – kondisi yang sifatnya tidak gawat. IGD menyediakan untuk
penatalaksanaan pasien dalam keadaan bencana yang merupakan perannya di
dalam membantu keadaan bencana tiap daerah.
Instalasi Gawat Darurat di RSUD Sultan Sulaiman beroperasional selama 24
jam selama 7 hari dalam seminggu, dengan berbagai fasilitas yang lengkap dan
mendukung serta tenaga medis dan paramedis profesional yang terlatih

1.2 Tujuan Pedoman Pengorganisasian


Tujuan dari Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah agar
adanya pengaturan perawat sesuai dengan kompetensi di bidang keperawatan
gawat darurat dan perawat mengetahui system koordinasi yang terjadi di ruang
gawat darurat (IGD).

1 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


1.3. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Sultan Sulaiman
mencakup pengorganisasian di ruangan, pengelolaanserta pengembangan tenaga
perawat di ruangan baik dalam masa orientasi maupun perawat tetap, serta system
koordinasi di ruangan perawatan gawat darurat (IGD).

1.4. Landasan Hukum


a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/MENKES/SK/VI/2002 Tahun
2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit.
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/MENKES/SK/IV/2005 tahun
2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff
Bylaws).
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/ MENKES
/Per/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medis Di Rumah Sakit.

2 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD SULTAN SULAIMAN

2.1. Gambaran Umum


RSUD Sultan Sulaiman merupakan salah satu rumah sakit Pemerintah
yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai. RSUD Sultan Sulaiman mulai
beroperasional pada tahun 2008 dengan dasar Pemberian izin operasional
berdasarkan Kepmenkes RI No.HK.07.06/III/01/2008 tanggal 02 Januari 2008
dan merupak Rumah Sakit Kelas C berdasarkan Kepmenkes RI No
001/Menkes/SK/I/2008 tanggal 02 Januari 2008. Adapun data umum RSUD
Sultan Sulaiman adalah sebagai berikut :
1. Nama Rumah Sakit : RSUD Sultan Sulaiman
2. Alamat : JL. Negara KM 58 No.315 Sei Rampah
Kab. Serdang Bedagai
3. Status Kepemilikan : Pemkab. Serdang Bedagai
4. Kelas Rumah Sakit : Kelas C
5. Luas Lahan : 20.200 m2
6. Luas Bangunan : 6.386 m2
7. Jenis dan Jenjang Sumber Daya Manusia :
7.1. Dokter
a. Umum
b. Gigi
c. Spesialis
i. Penyakit Dalam viii. Mata
ii. Penyakit Anak ix. THT-KL
iii. Bedah x. Kulit dan Kelamin
iv. Obgyn xi. Patologi Klinik
v. Paru xii. Jantung
vi. Saraf xiii. Bedah Orthopedy
vii. Spesialis Jiwa
7.2. Perawat 7.8. Sarjana Kesehatan masyarakat
a. S-1 Profesi Ners 7.9. Ahli Gizi

3 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


b. S-1 Keperawatan 7.10. Non Medis
c. D-3 Keperawatan a. S-2
7.3. Bidan b. S-1
7.4. Analis c. D-3
a. D-3 Analis d. SMA/ SMK/ STM
b. SMK Analis e. SMP
7.5. Farmasi f. SD
a. S-1 Apoteker 7.11. S2 Kesehatan Masyarakat
b. D-3 Farmasi
c. SMK Farmasi
7.6. Radiografer
7.7. Rekam Medis
8. Fasilitas Umum : Mushala

2.2. KEGIATAN PELAYANAN


Pelayanan kesehatan yang tersedia dan dapat diberikan RSUD Sultan
Sulaiman meliputi pelayanan sebagai berikut :

2.2.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di RSUD Sultan Sulaiman
beroperasional selama 24 jam selama 7 hari dalam seminggu, dengan berbagai
fasilitas yang lengkap dan mendukung serta tenaga medis dan paramedis
profesional yang terlatih.
2.2.2. Instalasi Rawat Jalan
Pelayanan Instalasi Rawat Jalan di RSU. Mitra Medika beroperasional dari
pukul 08.00 WIB s/d 14.00 WIB yang terdiri dari pelayanan spesialis profesional
dan dilengkapi dengan peralatan canggih. Adapun pelayanan klinik yang tersedia
adalah sebagai berikut :
a. Klinik Spesialis Penyakit Dalam f. Klinik Spesialis Paru
b. Klinik Spesialis Penyakit Anak g. Klinik Spesialis Saraf
c. Klinik Spesialis Bedah h. Klinik Spesialis Mata
d. Klinik Spesialis Obgyn i. Klinik Spesialis THT-KL
e. Klinik Spesialis Bedah Orthopedy j. Klinik Spesialis Jantung

4 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


2.2.3. Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Inap di RSUD Sultan Sulaiman tersedia dengan kapasitas
117 tempat tidur, dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang dapat memberikan
kenyaman kepada pasien dan keluarga serta memenuhi segala hak pasien dan
keluarga yang dibutuhkan. Pelayanan rawat inap yang tersedia di RSUD Sultan
Sulaiman tersedia dengan klasifikasi kelas sebagai berikut :
a. Kelas VIP
b. Kelas I
c. Kelas II
d. Kelas III

2.2.4. Instalasi Perawatan Intensif (ICU)


Instalasi Perawatan Intensif (ICU) di RSUD Sultan Sulaiman menyediakan
pelayanan yang profesional dengan perlatan canggih dan ruangan yang di design
dengan mempertimbangkan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
yaitu menggunakan sistem ventilasi tekanan negatif.
Adapun kapasitas Instensive Care Unit (ICU) sebanyak 3 (Tiga) tempat
tidur, Ruang Isolasi Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 1 (satu) tempat tidur.
2.2.5. Instalasi Bedah Sentral
Instalasi Bedah Sentral di RSUD Sultan Sulaiman menyediakan pelayanan
dengan fasilitas yang lengkap dan dapat melayani berbagai macam tindakan
operatif yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga paramedis yang profesional
dan terlatih.

2.2.6. Ruang Bersalin/VK


Ruang Bersalin/VK di RSUD Sultan Sulaiman menyediakan pelayanan
yang bermutu dan berkualitas tinggi dilengkapi dengan fasilitas dan sumber daya
manusia (tenaga medis dan paramedis) yang profesional dan terlatih. Pelayanan
Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RSUD Sultan Sulaiman melayani
persalinan normal dan sctio caesaria dengan 2 tempat tidur. Selain itu, juga

5 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


memberikan pelayanan USG dan perawatan rawat inap dengan klasifikasi kelas;
Kelas VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III.

2.2.7. Instalasi Laboratorium Klinik


Instalasi Laboratorium Klinik di RSUD Sultan Sulaiman melakukan
pelayanan Patologi Klinik yang berkualitas dan bermutu tinggi yang didukung
oleh peralatan yang canggih dengan tingkat akurasi hasil yang tinggi serta
dilakukan oleh analis yang profesional dan terlatih. Selain itu didukung dengan
pemeriksaan dengan respon time sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang
berlakukan oleh Pemerintah oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik yang
berpengalaman.
Selain itu, Instalasi Laboratorium Klinik juga melayani Pelayanan Medical
Check Up untuk pasien yang personal dan pasien perusahaan.

2.2.8. Instalasi Radiologi


Pelayanan Instalasi Radiologi di RSUD Sultan Sulaiman dapat melayani
pemeriksaan :
a. Photo Rontgen

Pelayanan radiologi di RSUD Sultan Sulaiman diberikan oleh petugas


yang profesional dan terlatih dengan pelayanan cepat dan brkualitas.

2.2.9. Instalasi Farmasi


Pelayanan di Instalasi Farmasi RSUD Sultan Sulaiman, dilakukan oleh
petugas Farmasi yang profesional dan terlatih serta dilakukan pemantauan oleh
Panitia Rekam Medis yang bertugas secara berkesinambungan untuk memastikan
kesesuaian pemakaian obat dan menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan
yang diperlukan oleh pasien, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.

2.2.10. Instalasi Gizi

Memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan gizi pasien yang bermutu


dan berkualitas yang dipantau oleh ahli gizi yang profesional dan terlatih. Dalam

6 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


pemenuhan gizi pasien, ahli gizi melakukan koordinasi dengan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya sehingga pelayanan yang didapatkan oleh pasien dapat
terintegrasi dengan baik secara menyeluruh.

2.2.11. Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPSRS)


Memberikan pelayanan untuk memelihara fasilitas, sarana dan prasarana
yang berkaitan dengan pelayanan yang ada di rawat jalan ataupun rawat inap
sehingga pasien merasakan kenyamanan selama menjalani pelayanan di RSUD
Sultan Sulaiman.

2.2.12. Unit K3 dan Sanitasi/IPAL


Unit K3 dan sanitasi/IPAL melakukan tugas untuk memastikan kondisi
sarana dan prasarana serta fasilitas kebersihan yang ada sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan Pemerintah. Unit ini memastikan
keselamatan karyawan, pasien dan pengunjung sehingga dapat meminimalisir
kejadian kecelakan akibat lingkungan kerja yang tidak eergonomis,
menghilangkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada karyawan/
petugas kesehatan yang ada di RSUD Sultan Sulaiman.

2.2.13. Unit Pusat Sterilisasi


Unit pusat sterilisasi di RSUD Sultan Sulaiman menjamin ketersediaan
alat yang steril dan pelayanan pensterilan instrumen yang telah digunakan dalam
pelayanan sehingga dapat digunakan pada pelayanan selanjutnya. Upaya sterilisasi
bertujuan untuk meminimalisir penyebaran infeksi dan penularan penyakit yang
diakibatkan oleh alat dan instrumen yang tidak steril.

2.2.14. Unit Laundry


Instalasi laundry di RSUD Sultan Sulaiman memberikan pelayanan linen
kepada pasien selama dirawat, sehingga pasien mendapatkan linen yang baik
selama pelayanan rawatan.

7 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


2.2.16. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
Instalasi pemulasaraan jenazah di RSUD Sultan Sulaiman memberikan
pelayanan yang penatalaksanaan jenazah pada pasien yang telah meninggal dunia,
termasuk pemberian formalin pada pasien tertentu dan perlakuan khusus lainnya
terhadap jenazah sesuai dengan permintaan keluarga pasien.

8 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN

3.1. Visi
Adapun visi RSUD Sultan Sulaiman adalah :
“Menjadi Rumah Sakit yang unggul dalam bidang Trauma Care”

3.2. Misi
Dalam mencapai visinya, RSUD Sultan Sulaiman memiliki misi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dengan mengembangkan pelayanan
Kesehatan berfokus pada Trauma Care.
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional Menuju tatakelola
pemerintah yang baik.
3. Meningkatkan Sistem Informasi dan Manjemen Rumah Sakit (SIM-RS)
yang akuntable.

3.3. Tujuan
Berikut adalah tujuan RSUD Sultan Sulaiman dalam menjalankan misinya
untuk mencapai visi adalah :
1. Membantu program pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang maksimal dan terpadu kepada masyarakat khususnya kawasan
Medan Utara, dengan kecepatan dan ketepatan penanganan, serta cakap
dan tanggap;
2. Menciptakan pelayanan kesehatan dimana pasien sebagai pusat pelayanan
dengan tetap mengutamakan etika dan rasa empati serta menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan;
3. Menghasilkan tenaga profesional yang mempunyai produktivitas kerja
yang tinggi dan inovatif serta mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi.

9 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU. MITRA MEDIKA
Berikut adalah struktur organisasi RSU. Mitra Medika adalah sebagai berikut :
Yayasan Mitra Medika

Direktur

Bidang Pelayanan Bagian Umum dan Keuangan

Sub Bidang
Sub Bidang Sub Bagian Sub Bagian
Pelayanan dan Penunjang Medis dan
Non Medis Keperawatan Sekretariat dan Umum Keuangan

Seksi Seksi
Seksi Seksi Seksi Kepegawaian
Seksi Pemeliharaan Seksi Pemeliharaan Seksi Tata Usaha Akuntansi dan Perbendaharaan
Ketenagaan dan Ketenagaan dan
dan Pengembangan dan Pengembangan dan Umum dan Pengembangan dan Mobilisasi
Pengembangan Pengembangan
SDM
Verifikasi
Fasilitas Fasilitas Dana
Mutu Mutu

Seksi Rumah Seksi Seksi


Tangga dan SIM RS dan Pemasaran dan
Logistik Rekam Medis PKRS
IGD ICU/
IRI IRJ IKB
NICU
IKe IPer IFR
S b S
IPSR IPJ IGK ILaund Isan/ K3 IRa ILab
S

Komite Medik Komite Keperawatan Komite TPMKPRS


Akreditas

KSM KSM Non KSM Umum


KSM KSM dan Gigi
Penyakit Bedah
Obgyn Bedah
Anak

Gambar 1. Struktur Organisasi RSU. Mitra Medika

10 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI GAWAT DARURAT

Berikut struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat RSU. Mitra Medika :

Direktur

Kepala Instalasi Gawat


Darurat

Kepala Sub. Bidang Kepala Ruangan Instalasi Supervisor


Keperawatan Gawat Darurat

Ketua Tim Instalasi Gawat


Darurat

Perawat Pelaksana
Instalasi Gawat Darurat

Gambar 2. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat

11 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB VI
URAIAN JABATAN

Manajer keperawatan tertinggi dipimpin oleh Kasie Keperawatan, Kasie


Keperawatan berkoordinasi dengan tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan
keperawatan di RSUD Sultan Sulaiman.

1. Kepala Instalasi Gawat Darurat


1.1. Fungsi
1. Penyusun perencanaan kerja dan kebutuhan tenaga/Staf Instalasi
Gawat Darurat
2. Mengatur pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gawat Darurat
1.2. Uraian Tugas
a. Menyusun rencana kerja Kepala Instalasi Gawat Darurat
b. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan Instalasi
Gawat Darurat
c. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan tenaga dokter
dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk Instalasi Gawat Darurat,
koordinasi dengan Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat.
e. Menyusun daftar dinas Dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat.
f. Melakasanakan orientasi kepada staf baru yang akan bekerja di
Instalasi Gawat Darurat.
g. Membimbing staf untuk melaksanakan pelayan sesuai SPO (Standar
Prosedur Operasional).
h. Mengadakan pertemuan berkala dengan staf yang bertugas di Instalasi
Gawat Darurat.
i. Memberi kesempatan/ izin kepada staf yang bertugas di Instalasi
Gawat Darurat untuk mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran dengan
koordinasi atasan.
j. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan/ kebijakan rumah sakit.

12 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


k. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
l. Mengadakan kerjasama yang baik dengan Staf yang ada di Instalasi
Gawat Darurat dan di lingkungan rumah sakit.
m. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan pasien di
Instalasi Gawat Darurat.
n. Membuat laporan kepada direktur tentang pelaksanaan kegiatan
Instalasi Gawat Darurat.
1.3. Tanggung Jawab
Secara structural, Kepala Instalasi Gawat Darurat bertanggungjawab
kepada Direktur dan berkoordinasi dengan Ka. Bidang Yanmed dan Keperawatan.
1.4. Wewenang
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf yang
bertugas di Instalasi Gawat Darurat.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan, dan mutu pelayanan Instalasi Gawat
Darurat.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi Kepala
Instalasi Gawat Darurat.
5. Menghadiri rapat berkala dengan Direktur.

2. Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat


2.1. Fungsi
1. Penyusunan perencanaan kerja dan kebutuhan tenaga keperawatan
Instalasi Gawat Darurat.
2. Mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan di Instalasi Gawat
Darurat.
3. Melakukan pengawasan dan pengendalian logistic Instalasi Gawat
Darurat.
2.2. Uraian Tugas
Berikut adalah uraian tugas Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat
RSUD Sultan Sulaiman. :

13 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


1. Menyusun rencana kerja Kepala Instalasi Gawat Darurat.
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan Instalasi Gawat Darurat.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kulaifikasi untuk Instalasi Gawat Darurat,
koordinasi dengan kepala Instalasi Gawat Darurat.
4. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di Instalasi
Gawat Darurat, melalui kerjasama dengan staf yang bertugasi di
Instalasi Gawat Darurat.
5. Menyusun daftar dinas tenaga keperawatan di Instalasi Gawat
Darurat.
6. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru yang
akan bekerja di Instalasi Gawat Darurat.
7. Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi :
penjelasan tentang rumah sakit, tata tertib Instalasi Gawat
Darurat.
8. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai SPO (Standar Prosedur
Operasional).
9. Mengadakan pertemuan berkala dengan staf keperawatan yang
bertugas di Instalasi Gawat Darurat.
10. Memberi kesempatan/ izin kepada staf yang bertugas di Instalasi
Gawat Darurat untuk mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran
dengan koordinasi atasan.
11. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan/ kebijakan rumah sakit.
12. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
13. Mendampingi dokter dalam melakukan tindakan kepada pasien.
14. Mengadakan kerjasama yang baik dengan Staf yang ada di
lingkungan Rumah Sakit.
15. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar.

14 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


16. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan Instalasi Gawat Darurat.
17. Memastikan berkas catatan medic pasien selama masa perawatan
di Instalasi Gawat Darurat dalam keadaan baik dan selanjutnya
mengembalikan berkas tersebut ke bagian rekam medis bila
pasien keluar/pulang dari Instalasi Gawat Darurat.
18. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan
keperawatan serta kegiatan lainnya di Instalasi Gawat Darurat,
disampaikan kepada Kepala Instalasi.
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/ keluarganya
sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
2.3. Tanggung Jawab
Secara struktural, Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat
bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat dan
berkoordinasi dengan Ka. Bidang Yanmed dan Keperawatan dan
Kasie Keperawatan.
2.4. Wewenang
Adapun wewenang Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sultan Sulaiman. adalah sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan, dan mutu asuhan keperawatan di Kepala
Ruang Instalasi Gawat Darurat.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Ruang Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat.
5. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Kepala Ruang Instalasi
Gawat Darurat dean kepala Sub. Bidang Keperawatan untuk
kelancaran pelaksanaan keperawatan di Kepala Ruang Instalasi
Gawat Darurat.

15 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


3. Ketua Tim Instalasi Gawat Darurat
3.1. Fungsi
Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan pasien sesuai dengan SAK
(Standar Asuhan Keperawatan) dan SPO (Standar Prosedur
Operasional).
3.2. Uraian Tugas
Berikut adalah uraian tugas Ketua Tim Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sultan Sulaiman. :
1. Melakukan pengkajian terhadap pasien atau melengkapi
pengkajian yang sudah dilakukan.
2. Menetapkan rencana asuhan keperawatan.
3. Melakukan bimbingan dan mengecek pekerjaan perawat
pelaksana Instalasi Gawat Darurat, apakah sudah sesuai dengan
SAK (Standar Asuhan Keperawatan) dan SPO (Standar
Operasional Prosedur).
4. Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh perawata pelaksana
Instalasi Gawat Darurat.
5. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan perawat
pelaksanan Instalasi Gawat Darurat.
6. Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi
keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak dapat
dilakukan oleh perawat pelaksana Instalasi Gawat Darurat.
7. Mengatur pelaksanaan kolaborasi dengan unit terkait.
8. Mendampingi dokter melakukan tindakan ke pasien dan jika
berhalangan maka dapat digantikan oleh perawat pelaksana.
9. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan.
10. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga.
11. Membuat perencanaan pasien pulang.
12. Melakukan kegiatan serah terima laporan kepada sesame Ketua
Tim Instalasi Gawat Darurat atau kepada Kepala Ruang Instalasi
Gawat Darurat.

16 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


3.3. Tanggung Jawab
Secara struktural, Ketua Tim Instalasi Gawat Darurat bertanggung
jawab kepada Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat dan
berkoordinasi dengan Kepala Instalasi Gawat Darurat dan Kasie
Keperawatan.
3.4. Wewenang
Adapun wewenang Ketua Tim Instalasi Gawat Darurat RSUD Sultan
Sulaiman. adalah sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

4. Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat


4.1. Fungsi
Melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada pasien sesuai dengan
SAK ( Standar Asuhan Keperawatan) dan SPO (Standar Prosedur
Operasional).
4.2. Uraian Tugas
Berikut adalah uraian tugas Perawat Pelaksana Instalasi Gawat
Darurat RSUD Sultan Sulaiman. :
1. Menyiapkan peralatan keperawatan/ medis di Instalasi Gawat
Darurat untuk kelancaran pelayanan kepada pasien.
2. Menerima pasien baru sesuai [rosedur dan ketentuan yang
berlaku.
3. Memelihara peralatan perawatan/medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
4. Memberikan orientasi kepada pasien tentang Instalasi Gawat
Darurat dan lingkungannya, peraturan/ tata tertib yang berlaku,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.
5. Melakukan pengkajian dan menentukan diagnose keperawatan
sesuai dengan kemampuannya, dengan cara :
- Mengobservasi keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, kedaan
mental dan keluhan utama)

17 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


- Melaksanakan anamneses.
6. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
7. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya
antara lain :
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya.
8. Membantu merujuk pasien kepada institusi pelayanan kesehatan
lain yang lebih mampu sesuia instrukti dokter.
9. Melakukan tindakan kedaruratan kepada pasien gawat darurat
sesuai prosedur yang berlaku.
10. Melaksanakan evaluasi tindakan keparawatan sesuai batas
kemampuannya.
11. Melakukan observasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai
batas kemampuannya.
12. Berperan serta membahas kasus dalam upaya meningkatkan mutu
asuhan keparawatan di Instalasi Gawat Darurat .
13. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara
bergilir sesuai jadwal dinas.
14. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
pasien dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan.
15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Instalasi
Gawat Darurat .
16. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran
atas izin atasan.
17. Melaksanakan system pencatatab dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai standar.
18. Menyiapkan pasien yang pulang meliputi :

18 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


- Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrative
seperti surat izin pulang, surat keterangan istirahat/ sakit,
petunjuk diet, resep obat untuk di rumah jika diperlukan,
surat rujukan atau pemeriksaaan ulang dan lainnya.
- Memberikan penyuluhan kesehatan secara singkat kepada
pasien dan keluarganya sesuai dengan keaadaan dan
kebutuhan pasien misalnya mengenai program diet,
pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaanya,
pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas
atau institusi kesehatan lainnya, dll.
19. Melakasanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti
secara lisan maupun tulisan pada saat pergantian dinas.
4.3. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana bertanggung
jawab kepada Ka.tim dan berkoordinasi dengan Ka Ruangan
4.4. Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/ keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya

19 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Untuk menyelenggarakan tugas-tugas yang ada di Instalasi Bedah Sentral, maka Instalasi Bedah Sentral harus membina hubungan kerja yang
baik dengan berbagai pihak yang ada di rumah sakit seperti yang tertulis di bawah ini :

IBS ICU GIZI IRJ PERI/NEONATI

KASIR
Farmasi
Logistik
Instalasi Gawat
RS Lain
Pendaftaran
Darurat
Customer
Service
Teknisi
Driver

IBS Rekam Radiologi Laboratorium Keamanan


Medik

Gambar 3. Tata Hubungan Kerja Instalasi Gawat Darurat

20 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


Hubungan unit kerja Instalasi Gawat Darurat dengan seluruh karyawan staf
klinis dan non klinis :
1. Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Gawat Darurat, diperoleh dari
bagian farmasi sesuai dengan prosedur permintaan.
2. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Pasien Instalasi Gawat Darurat yang memerlukan tindakan operasi segera
akan dibuatkan surat pengantar operasi oleh dokter. Penanggung jawab/
keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya
operasi. Perawat Instalasi Gawat Darurat selanjutnya memberitahu bagian
IBS tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah
setuju).
3. Laboratorium
Pasien Instalasi Gawat Darurat yang membutuhkan pemeriksaan
laboratorium akan dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter
dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat
Instalasi Gawat Darurat. Untuk pemeriksaan cito (segera), perawat akan
menghubungi petugas laboratorium untuk segera datang ke Instalasi
Gawat Darurat.
4. Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Instalasi Gawat Darurat akan
dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur
permintaan perbaikan. Perbaikan alat medis dilaporkan ke teknisi medis,
sedang perbaikan alat non medis dilaporkan ke teknisi medis.
5. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Sultan Sulaiman.
akan diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien. Status medis
pasien yang sudah selesai berobat akan disimpan di bagian rekam medis
serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke
bagian rekam medis oleh petugas admission.
6. Admission/ Pendaftaran
Setiap pasien yang berobat ke Instalasi Gawat Darurat akan didaftarkan ke
bagian admission, dari bagian admission akan menyiapkan status dan slip

21 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


pembayaran pasien. Status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas
admission ke Instalasi Gawat Darurat.
7. Radiologi
Pasien Instalasi Gawat Darurat yang membutuhkan pemeriksaan radiologi,
akan dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter.
Formulir kemudian diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat Instalasi
Rawat Jalan.
8. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke Instalasi Gawat Darurat dan tidak
perlu rawat inap akan diantar ke bagian kasir oleh perawat Instalasi Rawat
Jalan untuk menyelesaikan administrasi.
9. Rawat Inap
Pasien Instalasi Gawat Darurat yang membutuhkan pelayanan rawat inap
akan dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter. Penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih
kamar perawatan dan menandatangani surat persetujuan rawat inap. Pasien
akan diantar oleh perawat IGD ke bagian rawat inap.
10. Gizi
- Kebutuhan nutrisi pasien Instalasi Gawat Darurat dan tidak perlu rawat
inap akan dimintakan lansung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan diet yang diperlukan sesuai dengan
anjuran dokter.
- Dokter Instalasi Gawat Darurat yang praktek akan mendapat makan
dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter yang diserahkan ke
bagian gizi.
11. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien dari Instalasi Gawat Darurat yang memerlukan
perawatan intensif, maka pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU
oleh dokter. Penanggung jawab/ keluarga pasien dianjurkan ke bagian
admission mendaftarkan untuk perawatan di ICU. Penaggung jawab/
keluarga pasien kemudian menandatangani surat persetujuan rawat ICU.
Pasien diantar oleh perawat Instalasi Rawat Inap ke ruang ICU.

22 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


12. Instalasi Perinatologi/ Neonati
Pasien IGD semua bayi baru lahir (usia 0-30 hari) terutama dengan resiko
tinggi membutuhkan pelayanan Instalasi Perinatologi/ Neonati akan
dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter. Penanggung jawab/keluarga
pasien dianjurkan ke bagian admission untuk menandatangani surat
persetujuan pelayanan Instalasi Perinatologi/ Neonati. Pasien akan diantar
oleh perawat IGD ke bagian Instalasi Perinatologi/ Neonati.
13. Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang tidak emergency atau tidak memerlukan rawat inap tetapi
memerlukan konsultasi dengan dokter spesialis pada jam kerja akan
dibawa ke poloklinik.
14. Supir
Pasien Instalasi Gawat Darurat yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat
menggunakan ambulance RSUD Sultan Sulaiman.. Perawat yang
membutuhkan akan melapor Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat/
Duty Manager dan selanjutnya Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat/
Duty Manager akan mengatur penggunaan dan pembiayaan ambulance
dan supir.
15. Keamanan/ Security
Bila ada pasien Instalasi Instalasi Gawat Darurat yang meninggal, maka
setelah jenazah dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih
dahulu menginformasikan kebagian security/ keamanan untuk mengambil
brankart jenazah. Petugas keamanan bertanggungjawab untuk keamanan
Instalasi Rawat Inap dari kekerasan.
16. RS Lain
Pasien Instalasi Gawat Darurat yang tidak dapat dilayani di RSUD Sultan
Sulaiman. dengan alasan tertentu akan dirujut/ dikirim ke RS lain, seperti :
- Ruangan/ Bed penuh
- Kebutuhan alat yang tidak tersedia atau
- Jenis pelayanan tidak tersedia

23 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA PERAWAT

Adapun dasar perhitungan yang digunakan adalah :


- Rata – rata jumlah pasien/ hari
- Jumlah jam perawatan / hari (4 jam/ hari)
- Jam efektif perawat/ hari
IGD RSUD Sultan Sulaiman memperkirakan sementara sebagai berikut :
Rumus:
Kebutuhan perawat + Loss Day

1) Kebutuhan Perawat
No Kategori Rata-rata Rata-rata jam Jumlah
pasien/ hari rawatan/hari jam
rawatan
1 Pasien IGD 12 2 24
24

Kebutuhan perawat = Jumlah jam rawatan = 24 = 4 Perawat


Jam kerja per shift 6

2) Loss Day
Jumlah hari minggu 1 tahun + Cuti + Hari Besar x Jumlah Perawat
Jumlah Hari kerja Efektif (286)
= 52 + 12 + 14 x 4
286
= 1 perawat

Maka total kebutuhan perawat


Kebutuhan perawat + Loss Day = 4 + 1
= 5 perawat

Maka total staf yang dibutuhkan di R. IGD 5 orang

Sehubungan dengan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan


tenaga medis

24 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


dan pasien maka setiap shift terdiri dari 3 org perawat/bidan .Maka total
perawat yang di butuhkan 12 org, Kepala ruangan 1 org, Ka Tim 1 org,
Ka Ponek 1, jadi jumlah keseluruhan 15 org

Berikut Pola ketenagaan serta kualifikasi Instalasi Gawat Darurat RSUD


Sultan Sulaiman :

Tenaga yang Tenaga yang


No. Jabatan Dibutuhkan Tersedia Keterangan
Kualifikasi Jumlah Kualifikasi Jumlah
1. Kepala Instalasi
Dokter 1 Dokter 1 Cukup
Gawat Darurat
2. Kepala Ruang
Instalasi Gawat S-1 /Ners 1 S-1 1 Cukup
Darurat
3. Ketua Tim
S-1/Ners &
Instalasi Gawat 1 D-3 1 Cukup
D-3
Darurat
4. Perawat
Pelaksana S-1/Ners & S-1 Ners/
5 12 Cukup
Instalasi Gawat D-3 D-3
Darurat
TOTAL 8 15

25 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi tenaga keperawatan adalah suatu proses pengenalan lingkungan


Rumah Sakit dan pelayanan keperawatan kepada setiap tenaga keperawatan yang
baru masuk di RSUD Sultan Sulaiman.

8.1 Tujuan
1. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah
sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
2. Mengetahui tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
3. Mengetahui prosedur-prosedur pengalaman dalam setiap tindakan di unit
Instalasi Bedah Sentral.
4. Mengerjakan teknik-teknik mengerjakan basic life support dalam keadaan
darurat.
5. Mengetahui prosedur tentang penilaian terhadap penampilan, kedisiplinan,
dan etos kerja staf perawatan di Instalasi Bedah Sentral.

8.2 Ruang Lingkup


1. Orientasi Umum
Yaitu Pengenalan rumah sakit secara umum dan berorientasi kepada hal-
hal umum yang dikoordinir oleh bagian kepegawaian Kasie
Keperawatan,Kasie Diklat dengan berkoordinasi dengan Bidang Pelayanan
Medik yang berupa orientasi struktur organisasi Rumah Sakit, sasaran
keselamatan pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi, kesehatan dan
keselamatan kerja rumah sakit, sanitasi rumah sakit, kode etik tenaga
keperawatan serta pelayanan keperawatan secara umum yang dilakukan
sebelum penempatan tenaga keperawatan.
2. Orientasi Khusus di Ruang Rawat
Yaitu orientasi yang dilakukan oleh pengelola perawatan beserta staf
dibawah koordinasi kepala instalasi IBS tentang pelayanan keperawatan
setempat serta peraturan-peraturan yang berlaku di Instalasi Bedah Sentral

26 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


untuk kelancaran pelayanan. Orientasi ini dilakukan setelah tenaga
keperawatan ditempatkan baik untuk tenaga baru maupun tenaga yang
mutasi dari instalasi lain.

8.3 Sasaran
Semua tenaga keperawatan yang akan mulai bertugas di Instalasi Bedah
Sentral RSUD Sultan Sulaiman
8.4 Cara Pelaksanaan
a. Orientasi Umum
1. Materi
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan
b. Falsafah tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan
c. Fasilitas/ sarana yang tersedia dan cara penggunaannya
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit
e. Metoda pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit
f. Pola ketenagaan dan sistim penilaian kinerja keperawatan
g. Sasaran Keselamatan pasien di rumah sakit
h. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
i. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit
j. Hak dan kewajiban tenaga keperawatan
2. Metoda
a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Kunjungan lapangan / orientasi pelayanan keperawatan
3. Pelaksana
Bidang Keperawatan, Bagian kepegawaian ,akreditasi rumah sakit
berkoordinasi dengan Bagian Diklat RS
4. Nara sumber
a. Bag. Kepegawaian
b. Bag. Keperawatan
c. Akreditasi Rumah Sakit
d. Bid Diklat
5. Tempat
Ruang Aula

27 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


6. Strategi pelaksanaan
a. Mengadakan rapat dengan pihak terkait
b. Menyusun jadwal orientasi
c. Melaksanakan kegiatan orientasi
d. Mengadakan evaluasi hasil
b. Orientasi Khusu di Ruang Rawat
1. Materi
Asuhan keperawatan/ penerapan proses keperawatan berdasarkan
gangguan sistem/ kategori penyakit di Instalasi Bedah Sentral.
2. Metoda
a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Demonstrasi
c. Bedside teaching
d. Bimbingan langsung
3. Pelaksanaan
Pengelola perawatan/ Kepala Ruangan beserta staf
4. Strategi pelaksanaan
a. Mengadakan pertemuan dengan seluruh staf
b. Menyusun rencana orientasi
c. Pelaksanaan orientasi
d. Evaluasi hasil

8.5 Waktu Pelaksanaan


Diatur sesuai Jadwal

8.6 Evaluasi dan Tindak Lanjut


a. Hasil evaluasi orientasi secara sentral sebagai bahan pertimbangan
untuk penempatan tenaga keperawatan di ruang perawatan.
b. Hasil evaluasi orientasi dan adanya sertifikat atau pengalaman kerja di
unit khusus seperti : IGD, ICU, Kamar Operasi menjadi bahan
pertimbangan penempatan bagi perawat baru untuk penugasan
ketempat khusus sesuai dengan sertifikatnya atau pengalaman yang
dimiliki.

28 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


BAB XI
PELAPORAN

11.1. Laporan Harian


1. Laporan terjadinya kasus Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
2. Laporan keluar dan masuknya pasien serta pelayanan yang terjadi di
ruangan Instalasi Bedah Sentral.

11.2. Laporan Bulanan


1. Rekap Kehadiran Pegawai
2. Rekap Pemakaian dan Amprahan logistik

11.2. Laporan Triwulan dan Semester


1. Laporan Kinerja Instalasi Gawat Darurat
2. Laporan Evaluasi Pola Ketenagaan Instalasi Gawat Darurat

11.3. Laporan Tahunan


1. Laporan kegiatan di Instalasi Gawat Darurat
2. Laporan program kerja di Instalasi Gawat Darurat

Ditetapkan di : Sei Rampah


Pada tanggal : 2017
Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Kabupaten Serdang Bedagai

dr. Nanda Satria


Pembina TK I/IVb
NIP. 19760313 200504 1 002

29 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


30 | Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat

You might also like