Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Taraf Signifikansi
dk
50% 30% 20% 10% 5% 1%
1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.481 6.635
2 0.139 2.408 3.219 3.605 5.591 9.210
3 2.366 3.665 4.642 6.251 7.815 11.341
4 3.357 4.878 5.989 7.779 9.488 13.277
5 4.351 6.064 7.289 9.236 11.070 15.086
2
23 22.337 26.018 28.429 32.007 35.172 41.638
24 23.337 27.096 29.553 33.194 35.415 42.980
25 24.337 28.172 30.675 34.382 37.652 44.314
Pengertian pada Uji ² sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah
penolakan H0 atau taraf nyata pengujian
0 +
3
a). Uji beda frekuensi yang diamati dan diharapkan
Misalkan kita mempunyai suatu sampel tertentu berupa kejadian A1, A2, A3,
…,Ak yang terjadi dengan frekuensi o1,o2,o3,…,0k, yang disebut frekuensi yang
diobservasi (diamati) dan bahwa berdasarkan probabilitas kejadia-kejadian yang
diharapkan adalah dengan frekuensi e1,e2,e3, …,ek, yang disebut frekuensi yang
diharapkan atau frekuensi teoritis. Dalam hal ini ingin diketahui perbedaan yang
signifikan antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan
adalah tepat sama. Jika χ2>0, maka frekuensi observasi berbeda dengan frekuensi yang
diharapkan. Makin besar nilai χ2 , makin besar beda antara frekuensi obsevasi dengan
frekuensi yang diharapkan.
Frekuensi yang diharapkan dapat dihitung atas dasar hipotesis nol (H0).
Langkah-langkah untuk melakukan uji chi-kuadrat, adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis yang akan diuji meliputi, H0 dan H1
2. Menetapkan taraf signifikansi α dan derajat kebebasan 𝜃 untuk memperoleh nilai
kritis 𝜒𝛼2 dimana :
a. 𝜃 = 𝑘 − 1, jika frekuensi yang diharapkan dapat dihitung tanpa harus menduga
parameter populasi dengan statistik sampel.
b. 𝜃 = 𝑘 − 1 − 𝑚, jika frekuensi yang diharapkan dapat dihitung hanya dengan
menduga parameter populasi sebanyak m dengan taksiran statistik sampel
3. Menentukan statistik uji (statistik hitung) :
4
𝑘
(𝑜𝑖 − 𝑒𝑖 )2
𝜒ℎ2 =∑
𝑒𝑖
𝑖=1
4. Menyimpulakan apakah menolak atau menerima H0. Tolak H0 jika nilai 𝜒ℎ2 > 𝜒𝛼2
dan terima H0 jika 𝜒ℎ2 ≤ 𝜒𝛼2 .
(Supranto:hal 485: 1985)
Contoh 1
• Uji keselarasan dengan frekuensi harapan sama
Contoh Soal:
Pemerintah menghendaki bahwa inflasi pada tahun 2014 sebesar 9,5% per tahun.
Data di beberapa kota besar adalah sebagai berikut:
Kota Inflasi (%)
Dengan data tersebut, tentukan apakah target atau
Jakarta 8,08 harapan pemerintah masih sesuai dengan
kondisi sebenarnya dengan taraf nyata 5%!
Bandung 10,97
Semarang 12,56
Surabaya 7,15
Denpasar 12,49
Penyelesaian :
- Menentukan hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan antara nilai observasi dengan nilai harapan
H1 : ada perbedaan antara nilai observasi dengan nilai harapan
- Menentukan taraf nyata dan nilai kritis
Lihat tabel Chi kuadrat
df = n – k
df = 5 – 1 = 4
- Uji Statistik chi kuadrat
5
- Menetukan daerah keputusan
- Menentukan keputusan
Berdasarkan daerah keputusan X² jatuh pada wilayah H₀ diterima.
ATAU Karena X² yang di hitung < dari X² di tabel maka keputusannya
Hipotesis awal diterima
Contoh 2 :
Diketahui bahwa peluang nampaknya salah satu permukaan dadu homogen masing-
masing= 1/6. Jika Sebuah dadu dilembpar sebanyak 120 kali. Frekuensi yangyang
dihasilkan untuk muka1,2,3,4,5, dan 6 yang muncul adalah 16, 24, 23, 15, 17 dan 25.
Ujilah bahwa dadu tersebut simetris?
Penyelesaian:
1
𝐻0 = 𝑝1 = 𝑝2 = ⋯ = 𝑝6 =
6
𝐻1 = 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢
Muka dadu 1 2 3 4 5 6
Pengamatan 16 24 23 15 17 25
Diharapkan 1/6 x120 = 20 20 20 20 20 20
Dengan menggunakan rumus
2
(𝑜1 − 𝑒1 )2 (𝑜2 − 𝑒2 )2 (𝑜𝑘 − 𝑒𝑘 )2
𝑋 = + + ⋯+
𝑒1 𝑒2 𝑒𝑘
(16 − 20)2 (24 − 20)2 (15 − 20)2 (17 − 20)2 (25 − 20)2
𝑋2 = + + + + = 5,00
20 20 20 20 20
2
Dengan 𝛼 = 0,05 dan dk=5, dari tabel chi-kuadrat didapat 𝜒0,95 = 11,07 yang lebih
2
besar dari 𝜒ℎ = 5,00. Dengan demikian hasil pengujian non-signifikan dan hipotesis
H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa dadu itu dibuat dari bahan yang
homogen.
Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada atau tidak adanya
hubungan (asosiasi)atau kaitan antara dua faktor. Misalnya, apakah prestasi belajar
mahasiswa ada hubungan dengan kondisi sosial ekonomi orang tuanya, apakah agama
yang dipeluk ada hubungannya dengan ketaatan beribadah. Jika tidak ada hubungan
6
antar dua faktor tersebut, maka dikatkan bahwa dua faktor itu saling bebas atau
independen.
Prosedur chi-kuadrat dapat dipakai juga untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari satu
faktor terhadap faktor lainnya.
Misalkan dilakukan surveh pada 1.000 orang di Medan dan ingin diketahui apakah
penghasilan masyarakat ada hubungannya dengan tingkat pendidikan. Penghasilan
sebagai faktor 1 dan pendidikan sebagai faktor 2. Penghasilan dibedakan menjadi dua
katagori, yaitu penghasilan rendah dan tinggi. Sedangkan pendidikan dibagi menjadi
tiga tingkat, yaitu SMU ke bawah, sarjana muda, dan sarjana (termasuk pasca sarjana).
Hasil survey tersebut disajikan pada tabel kontingensi berikut :
7
Tinggi 154 (135,1) 138 (141,1) 110 (125,8) 402
Total Kolom 336 351 313 1.000
Contoh Soal:
Ada keyakinan bahwa apabila IPK tinggi, maka akan mendapatkan penghasilan
tinggi. Berdasarkan keyakinan tersebut, perusahaan karir center tahun 2008
melakukan penelitian terhadap 751 sarjana dari berbagai perguruan tinggi yang
bekerja di sektor perbankan di Jakarta. Berikut adalah hasilnya:
8
3 Memasukkan nilai fo dan fe dalam tabel kontingensi
H0 diterima
H1 diterima
12,592 50,5864
9
c). Uji Distribusi Populasi dengan Distribusi Sampel
Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian atau tingkat kesesuaian
antara distribusi sampel dengan distribusi populasi, disebut juga uji kebaikan suai (test
goodness of test).
Tahapan uji keselerasan apakah suatu distribusi mengikuti kurva normal atau tidak
adalah sebagai berikut :
1. Membuat distribusi frekuensi
2. Menentukan nilai rata-rata hitung 𝑋̅ dan standar deviasi σ dengan menggunakan
data berkelompok.
3. Menentukan nilai Z setiap kelas, dimana Z = (X-μ)/ σ
4. Menentukan probabilitas tiap kelas dengan menggunakan nilai Z.
5. Menentukan nilai harapan dengan mengalikan nilai probabilitas dengan jumlah
data.
6. Melakukan uji chi-kuadrat untuk menentukan apakah distribusi bersifat normal
atau tidak.
Contoh :
Beberapa analis memprediksi 20 saham terfavorit yang layak dibeli dan dipertahankan
untuk satu-dua minggu. Berikut adalah harga saham dari 20 perusahaan tersebut
tanggal 5 Desember2003. Dari data harga saham di bawah ini, ujilah apakah harga
saham mengikuti distribusi normal?
10
1. Buat tabel distribusi frekuensi :
No Interval Kelas Frekuensi (fo) Nilai tengah
1 435 -983 7 709
2 984 – 1.532 6 1.258
3 1.533 – 2.080 5 1.806
4 2.081 – 2.628 1 2.354
5 2.629 -3.176 1 2.902
2. Hitung nilai rata-rata hitung dan standar deviasi data berkelompok.
No Interval F X fx x-x (x - x)2 f(x - x)2
1 435 -983 7 709 4.963 -631 397.972 2.785.802
2 984 – 1.532 6 1.258 7.548 -82 6.699 40.197
3 1.533 – 2.080 5 1.806 9.030 466 217.296 1.086.479
4 2.081 – 2.628 1 2.354 2.354 1.014 1.028.500 1.028.500
5 2.629 -3.176 1 2.902 2.902 1.562 2.440.313 2.440.313
Σ fx 26.797 Σ f(x - x)2 7.381.291
X = Σ fx/n=26.797/20 1.340 S=√ Σ f(x - x)2/n-1 623
3. Menentukan nilai Z dari setiap kelas, dimana Z = (X-μ)/σ
4. Menentukan probabilitas tiap kelas dengan menggunakan nilai Z.
Misalnya : Z435 = (435-1.340)/623 = -1,45
Z984 = (984-1.340)/623 = -0,57
dan seterusnya
11
5.Menentukan nilai harapan (fe)= n.p
Interval F Prob Fe
Harapan
435 -983 7 0.2108 4.2
984 – 1.532 6 0.3374 6.7
1.533 – 2.080 5 0.2613 5.2
2.081 – 2.628 1 0.0978 2.0
2.629 -3.176 1 0.0176 0.4
6. Menentukan pengujian chi - kuadrat
a. Ho : tidak ada beda antara frekuensi yang diharapkan dengan yang teramati
dari harga saham.
H1 : ada beda antara frekuensi yang diharapkan dengan yang teramati dari
harga saham.
b. Menentukan nilai kritis dengan derajat bebas = n-1, dimana n = jumlah
kelas. Nilai kritis untuk ө = 5-1=4, dan taraf signifikansi = 5% adalah 9,488.
(𝑓0 −𝑓𝑖 )2
c. Mencari χ2hitdengan rumus dengan prosedur
𝑓𝑖
frekuensi harapan dan yang nyata, sehingga distribusi harga saham dapat
dikatakan sebagai distribusi normal.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Supranto,J, (1985), Statistika: Teori dan Aplikas Statistika dan Probabilitas, Erlangga,
Jakarta
14