You are on page 1of 7

Like 26K Follow Search 

Con n ec ti n g Id eas
(/politik) Login   Register

Beranda (/) Politik (/politik) Ekonomi (/ekonomi) Gaya Hidup (/gaya-hidup)

SainsTek (/sainstek) Budaya (/budaya) Khas Selasar (/khas-selasar)

Benarkah Ahok Menistakan Agama? Sebuah


Tinjauan Linguistik
Arum Perwitasari Jumat, 14 Oktober 2016 | 10:00 WIB
(/profile/Perwitasaria)
(/profile/Perwitasaria) Ikuti
Mahasiswa Doktoral di Leiden University
Centre for Linguistics

(https://www.selasar.com/statics#detail_penulisan)

Ahok via redaksi

1.9K Tw eet
2 2
Share
Share

(/pages/selasar.com)
Beberapa hari belakangan, pidato salah satu calon Gubernur Jakarta tahun 2016 ini cukup menjadi
polemik di kalangan masyarakat awam. Beberapa pengamat sosial, politik, maupun hukum
memberikan pendapatnya terkait tentang anggapan bahwa Ahok (/politik/benarkah-ahok-
Dari Redaksi
menistakan-agama-sebuah-tinjauan-linguistik) menggunakan kutipan ayat Al Quran di dalam
kampanye. Dialog Polri: Menguak Mafia
Beras Indonesia
Bahkan pernyataan dalam kampanyenya ini kemudian menjadi ajang adu kekuatan antara dua kubu: 03 Nov 2016
(/politik/dialog-polri-menguak-
kubu pro dan kubu kontra sang calon Gubernur.
mafia-beras-indonesia)

Potongan transkripsi pidato Ahok yang ramai diperbincangkan adalah sebagai berikut:
Dialog Polri: Pilkada Lancar
Demokrasi Bersinar
Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macam-macam. 19 Okt 2016
(/politik/dialog-polri-pilkada-lancar-
Kubu pro Ahok percaya bahwa Ahok tidak menistakan agama, karena yang menjadi fokus dari demokrasi-bersinar)
ucapan beliau adalah orang yang menggunakan surat Al Maidah ayat 51 untuk berbohong.
Dialog Polri: Coffee Break with
Sedangkan kubu kontra percaya bahwa Ahok telah menistakan agama karena menganggap surat Al Kapolri
Maidah 51 adalah kebohongan. 11 Okt 2016
(/politik/dialog-polri-coffee-break-
with-kapolri)
Sebagai seorang peneliti bahasa, saya tertarik meninjau lebih jauh fenomena ini dari sisi
penggunaan bahasa. Tulisan ini bukan bermaksud untuk memberikan penilaian atas siapa yang
Dialog Polri: Jenderal R.S.
salah dan siapa yang benar, melainkan melihat bagaimana penggunaan bahasa Ahok dari dua sisi:
Soekanto "Sang Pahlawan"
dari struktur kalimat dan dari analisis wacana kritis.
Bahasa bukanlah media yang netral 05 Okt 2016
(/politik/dialog-polri-jenderal-rs-
Bahasa bukanlah media yang netral karena dengannya orang lain dapat dengan bebas mempersepsi soekanto-sang-pahlawan)

maksud dari penutur (Bakhtin, 1981). Dalam menggunakan bahasa, seseorang pasti mengkonstruksi
Dialog Polri: Menguak Tabir
logika berpikir dan persepsi (Haryatmoko, 2010).
Prostitusi Online Anak
16 Sep 2016
Ini mengindikasikan bahwa bahasa dan pemikiran penuturnya sangat erat berhubungan. Tidak akan
(/politik/dialog-polri-menguak-tabir-
mungkin seseorang menggunakan bahasa tanpa bermaksud mengungkapkan pemikirannya. prostitusi-online-anak)

"Tidak akan mungkin seseorang menggunakan bahasa tanpa Selanjutnya > (/Index/Politik/Redaksi)
bermaksud mengungkapkan pemikirannya"
Ketidaknetralan bahasa ini dengan sangat mudah terlihat pada penggunaan bahasa di dalam orasi Indonesia Kita
politik. Seringkali makna bahasa dalam sebuah orasi atau pidato politik bergantung kepada siapa
yang berbicara dan bagaimana penutur menggunakannya.
Siapa sajakah 5 Tokoh Sumpah
Pemuda?
Maka opini umum terhadap seorang orator sangat dengan mudah dibentuk melalui pemakaian 28 Okt 2016
bahasanya. (/politik/siapa-sajakah-5-tokoh-
sumpah-pemuda)
Jika memang bahasa dan pikiran tak mungkin dipisahkan, bagaimana dengan potongan pidato Ahok
di atas? Apakah sang calon gubernur benar-benar bermaksud menistakan agama? Apakah Terkait Pungli, Inilah 5 Instansi
sebenarnya maksud Ahok menuturkan kalimat yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat yang Paling Banyak Dilaporkan
awam ini? Maladministrasi
24 Okt 2016
(/politik/terkait-pungli-inilah-5-
Analisis Struktur Kalimat
instansi-yang-paling-banyak-
dilaporkan-maladministrasi)
Penggalan pidato diatas menggunakan kalimat pasif, yaitu kalimat yang subjeknya dikenai suatu
tindakan (Alwi dkk, 2003). Di dalam kalimat pasif, perlu kita analisis siapa pelakunya atau agen (the 5 Cerita dari Pengangkatan
doer), siapa pasien (the recipient) dari tindakan bohong diatas? Djonan-Arcandra di
Kementerian ESDM
Siapa yang melakukan tindakan bohong secara aktif? Atau siapa yang melakukan tindakan bohong 18 Okt 2016
kepada mereka? (/politik/5-cerita-dari-
pengangkatan-djonanarcandra-di-
Perhatikan analisis kalimat berikut ini: kementerian-esdm)

Inilah 5 Fakta Unik dari


(masyarakat) dibohongi (oleh orang) pakai surat Al Maidah 51 macam- macam.
Thailand
14 Okt 2016
pasien               tindakan           pelaku               keterangan cara
(/politik/inilah-5-fakta-unik-dari-
thailand)
Kalau dilihat, subjek dari kalimat ini bisa masyarakat umum, tetapi masyarakat dalam konteks ini
bukanlah pelaku dari tindakan bohong tersebut. Meninggal Dunia, Inilah 5
Warisan Fakta dari Raja
Subjek (secara pasif) menerima tindakan bohong dari orang (yang tidak disebutkan dengan jelas Bhumibol Adulyadej
siapa). 14 Okt 2016
(/politik/meninggal-dunia-inilah-5-
Yang menarik adalah penggunakan kata pakai. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id warisan-fakta-dari-raja-bhumibol-
adulyadej)
dan kbbi.co.id) disebutkan bahwa kata pakai merupakan kata kerja dengan ragam cakapan atau
ragam tak baku. Kata pakai dapat berarti mengenakan, dibubuhi dengan; diberi ber- atau dengan.
Selanjutnya > (/Index/Politik/Indonesia Kita)
Namun jika diteliti dalam satu kalimat utuh, kata pakai dalam pidato Ahok ini berfungsi sebagai
kata keterangan. Fungsi dari kata keterangan (adverbial) adalah untuk menerangkan kata kerja, kata
sifat, kata bilangan dan sebagainya, bukan kata benda.
Fact Check
Dalam hal ini, kata pakai dalam frase ‘pakai surat Al Maidah’ merupakan keterangan alat yang Menakar Kepahlawanan Raden
digunakan untuk menerangkan kata kerja bohong, bukan mengacu pada pelaku (yang dilesapkan). Said Soekanto
10 Nov 2016
(/politik/menakar-kepahlawanan-
"... kata pakai dalam frase ‘pakai surat Al Maidah’ merupakan raden-said-soekanto)
keterangan alat yang digunakan untuk menerangkan kata
kerja bohong, bukan mengacu pada pelaku (yang dilesapkan)"
Menilik dari sudut pandang struktur kalimat, pantas saja jika masyarakat berasumsi bahwa
Politisasi Sejarah Sumpah
potongan pidato Ahok bermaksud untuk melecehkan agama tertentu.
Pemuda
28 Okt 2016
Namun, kecaman yang melaporkan karena menyerukan masyarakat untuk mengabaikan Al Quran, (/politik/politisasi-sejarah-sumpah-
melecehkan Al Quran, atau menistakan agama agaknya terlalu dini untuk diutarakan. Mengapa? pemuda)

Karena dalam melakukan analisis kebahasaan, ada subjek lain di luar struktur bahasa yang juga Mengapa Hampir Tidak Ada
sangat penting untuk diinterpretasi, yaitu pemikiran penutur. Kader Partai Politik pada
Pilkada 2017?
Karena bahasa tidak netral, perlu dilakukan interpretasi yang tidak hanya berangkat dari struktur 27 Sep 2016
(/politik/mengapa-hampir-tidak-ada-
kalimat, tetapi juga dari elemen bahasa yang berkaitan dengan ideologi sang penutur.
kader-partai-politik-pada-pilkada-
2017)
Analisis Wacana Kritis

Agus Yudhoyono dan


Hubungan kausalitas antara pemakaian bahasa melalui teks dengan struktur sosial dan budaya Keanggotaan TNI
masyarakat maupun kekuasan dan perebutan kekuasaan dapat dianalisis menggunakan Analisis 23 Sep 2016
Wacana Kritis. (/politik/agus-yudhoyono-dan-
keanggotaan-tni)
Van Dijk (1999) menegaskan bahwa untuk menganalisis secara tekstual, perlu dilakukan analisis
terhadap wacana dengan berbagai tingkatan, apakah terdapat akibat langsung maupun tidak Biaya Sosial Korupsi: Solusi
langsung yang diskriminatif terhadap kelompok. Memberantas Korupsi?
16 Sep 2016
(/politik/biaya-sosial-korupsi-solusi-
Menambahkan Van Dijk, Fairclough (2003) juga berpendapat bahwa analisis kebahasaan melalui
memberantas-korupsi)
analisis wacana kritis mampu menyelidiki bagaimana hubungan antara teks yang dituturkan
dengan ideologi yang dibentuk dari hubungan kekuasaan.
Selanjutnya > (/Index/Politik/Fact Check)

Kerangka analisis wacana melibatkan tiga dimensi: analisis teks (mikro) berupa analisis kosakata,
semantik dan tata bahasa; analisis produksi (meso) berupa penafsiran pada proses penghasilan
teks; dan analisis sosial (makro) berupa pengaruh wacana terhadap nilai, kepercayaan, ideologi, dan
Konsepsiana
filosofi masyarakat.
Siapa Itu Pemuda?
28 Okt 2016
Secara analisis makro wacana, pemberitaan mengenai penggunaan nama ayat Al Quran di dalam
(/politik/siapa-itu-pemuda)
pidato Ahok tidak dapat dilepaskan dari konteks situasi politik saat ini.

Apa Itu Biaya Sosial Korupsi?


"... pemberitaan mengenai penggunaan nama ayat Al Quran di 15 Sep 2016
dalam pidato Ahok tidak dapat dilepaskan dari konteks situasi (/politik/apa-itu-biaya-sosial-korupsi)
politik saat ini"
Apa Itu Gulen Movement?
Diketahui bahwa selama periode jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, gaya kepemimpinan 18 Jul 2016
Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang terkesan preman, transparan, dan siap menantang siapa (/politik/apa-itu-gulen-movement)
saja yang korupsi membuat sebagian mafia tidak nyaman.
Apa Itu “Nine-dash Line”?
Belum lagi asal usulnya yang berasal dari keturunan Cina menginspirasi sebagian orang untuk 28 Jun 2016
(/politik/apa-itu-ninedash-line)
melakukan black campaign terhadapnya.

Apa Itu Brexit?


Selain itu, dukungan KTP yang diberikan kepada Ahok untuk maju dalam Pilgub DKI 2017 secara
23 Jun 2016
independen melalui tim sukses Teman Ahok membuat iri lawan politiknya.
(/politik/apa-itu-brexit)

Dari konspirasi hingga kecaman yang diterima Ahok, dapat ditarik benang merah bahwa wacana ini
Selanjutnya > (/Index/Politik/Konsepsiana)
memang erat kaitannya dengan rencana pengusulan kembali dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat pemberitaan ini gencar digulirkan, situasi politik Indonesia memang sedang hangat menjelang Debat
Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Periode 2017 yang digelar secara serentak.

Bagaimana Jika Freeport


Tidak dapat dielakkan bahwa ada motivasi dan pencitraan tertentu yang ingin dibangun dari
Dibubarkan Saja?
pemberitaan ini. Masyarakat digiring untuk memberikan pencitraan yang buruk terhadap Ahok baik
14 Des 2015
secara pribadi maupun secara profesional. (/khas-selasar/bagaimana-jika-
freeport-dibubarkan-saja)
"Tidak dapat dielakkan bahwa ada motivasi dan pencitraan
tertentu yang ingin dibangun dari pemberitaan ini" Petisi Untuk Setya Novanto
Pemberitaan mengenai penggalan ayat Al Quran yang digunakan Ahok memang menarik untuk 19 Nov 2015
ditelaah karena mendapat perhatian besar dari media dan masyarakat, apalagi kasus ini bukanlah (/khas-selasar/petisi-untuk-
kasus yang pertama yang terjadi antara kelompok pro dan kontra Ahok.   setya-novanto)

Rizal Ramli Versus RJ Lino


Dari penjelasan ini, diharapkan pandangan dari dua kubu pro dan kontra tidak memicu ketegangan
30 Okt 2015
menjelang Pilkada 2017.
(/khas-selasar/rizal-ramli-versus-rj-
lino)
 

Ada Apa Dibalik "ngotot" nya Revisi


Tulisan ini merupakan sumbangsih pemikiran Program “Pena dari Eropa”. UU KPK?
09 Okt 2015
  (/khas-selasar/ada-apa-dibalik-
ngotot-nya-revisi-uu-kpk)

Kenaikan Tunjangan Anggota DPR


(/profile/Perwitasaria)
RI: Memangnya Masih Kurang?
21 Sep 2015
(/khas-selasar/kenaikan-tunjangan-
Arum Perwitasari (/profile/Perwitasaria) anggota-dpr-ri-memangnya-masih-
Ikuti kurang)

Selanjutnya > (/Index/Khas-Selasar/Debat)


1.9K Tw eet
2 2
Share
Share

Apa Reaksimu?

Menyemangati Menyejukkan Menghibur Menginspirasi Mencengangkan

18 141 48 56 12

(/pages/selasar.com)

Like
Infografis

Komentar

Utarakan komentar anda Submit

Anda harus login terlebih dahulu untuk memberikan komentar.

Terbaru Terhangat Terlama

Yudi Susanto (/profile/Susantoy)


3 minggu, 6 hari yang lalu,0 komentar

(/profile/Susantoy)

Memang kalo urusan diserahkan pada ahlinya akan lebih gamblang...Kalo ditambah dengan
penjelasan ayat Qur'an di atas pake Tafsir Al-Misbah (salah satunya) makin terang benderang
lagi... Saran bagi para pendemo besok, tetaplah berdemo tapi temanya diganti "GANYANG (/khas-selasar/para-pelaku-pungli)
KORUPTOR" maka akan lebih bermanfaat buat membangun negeri ini....
 Share  Laporkan Selanjutnya > (/Index/Khas-Selasar/Infografis)

Utarakan komentar anda Submit

Anda harus login terlebih dahulu untuk memberikan


komentar.

Junsar (/profile/junsar)
on 15/10/16,0 komentar

(/profile/junsar)

MARI KITA BEDAH PIDATO AHOK, APAKAH BENAR AHOK MELECEHKAN SURAT AL-MAIDAH
ATAU TIDAK ?

TRANSKIP PIDATO AHOK :


“Saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi nggak usah pikiran, ‘ah… nanti kalau
nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar’, Nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan
percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan.
Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu
perasaan nggak bisa pilih nih, ‘karena saya takut masuk neraka’, dibodohin gitu ya. Nggak apa-
apa, karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja,” .

DIBOHONGI PAKAI AL-MAIDAH 51 (kalimat ini yang disebarkan provokator dengan pelintiran
"dibohongi OLEH Al-Maidah ), padahal kalimat dengan diawali "...... jadi jangan percaya sama
orang....",

Apakah kalimat diatas Ahok keberatan dengan ISI surat Al-Maidah ?


Siapa orang (oknum) yang dimaksud Ahok ?
Apakah ulama atau ustad atau orang awam ?

Sangat jelas, kalimat diatas menyatakan bahwa Ahok sama sekali TIDAK KEBERATAN dengan
surat Al-Maidah 51, melainkan Ahok keberatan akan tafsir surat Al-Maidah 51 yang dilakukan
oleh oknum (ustad/ulama/umat awam) yang sering mendiskreditkan Ahok. Dan mengenai
tafsir surat Al-Maidah 51 ini, diantara berbagai ulama saja masih berbeda tafsir, dan Ahok
sebagai non muslim yang menjadi sasaran "tembak" surat Al-Maidah tentu ingin mengambil
tafsir yang obyektif sesuai apa yang didengarnya, terutama tafsiran dari kalangan ulama/ustad
yang menurut Ahok adalah yang tepat, misalnya dari kalangan ulama/ustad NU, lalu Ahok
mencoba menyampaikan / meyelipkan kalimat ini dalam pidatonya yang tujuan bukan untuk
melecehkan surah Al-Maidah 51 tetapi untuk mengingatkan agar tidak ditipu oknum tertentu
dan memberi kebebasan kepada pendengarnya untuk memilih dalam pilkada. Nah dengan
demikian, dimanakah letak tuduhan "penistaan" Alquran yang dituduhkan pada Ahok, selain
tuduhan yang sangat dipaksakan ???

Justru Ahok menempatkan surat Al-Maidah 51 pada tempatnya, jika tidak mau dikatakan Ahok
setuju atau memuji isi surat Al-Maidah 51 tsb, buktinya Ahok memberikan kebebasan pada
pendengarnya untuk memilih dia atau tidak pada pilkada akan datang tanpa tersandera
dengan program sosial yang telah Ahok berikan kepada pendengarnya.

Sekali lagi pertanyaannya "secara kontestual dan secara keseluruhan, dimanakah kalimat Ahok
keberatan dengan surat Al-maidah ", sehingga Ahok dituduh menistakan Al-Quran ?

Jika seorang non muslim seperti Ahok tidak boleh mengatakan tentang surat Al-Maidah, itu
konteksnya berbeda, tapi bukan penistaan agama namanya, lagipula dimanakah tertulis
larangan non muslim tidak boleh membaca surat-surat dalam Al-quran sepanjang hanya untuk
kebaikan ? Jika konteks seorang non muslim mengutip Al-quran (seperti kasus Ahok yang
tidak keberatan dengan ISI SURAT AL-MAIDAH 51) lalu dituduhkan "penistaan agama",
bukankah umat islam yang menuduh begitu telah memposisikan dirinya berlawanan dengan
Allah karena melarang umat lain untuk mencoba membaca / mengutip Al-Quran sedangkan
Allah sendiri tidak melarang dan tidak ada hukum nya yang melarang seorang non muslim
mengutip ayat Alquran sepanjang untuk kebaikan, siapa tahu dengan baca membaca surah-
surah Al-quran dia mendapat hidayah ? mengapa dikatakan untuk kebaikan, jelas, Ahok
mengingatkan pendengarnya untuk ingat kepada surat Al-Maidah, tentu Ahok menekankan
agar tidak di bohongi oleh oknum yang memakai surat Al-Maidah dan sembarangan
menafsirkan surat Al-Maidah tsb untuk tujuan politik !

Sekali lagi , sangat-sangat jelas, Ahok sama sekali TIDAK KEBERATAN dengan ISI SURAT AL-
MAIDAH, dan dengan demikian, tuduhan kepada Ahok "penistaan agama" itu sudah salah
kaprah dan sangat dipaksakan demi tujuan politik, yang blundernya MUI malah seperti
memperkeruh suasana dengan pendapatnya tidak onyektif dengan pidato Ahok tsb.

Soal permintaan maaf Ahok, harus diingat, seseorang meminta maaf, seperti yang dilakukan
Ahok bukan berarti Ahok pasti bersalah, karena semuanya masih pro dan kontra dan memang
Ahok tidak ada maksud atau niat untuk melecehkan agama manapun, permintaan maaf ini
Ahok lakukan agar tidak ada kegaduhan dan terciptanya keharmonisan diantara anak bangsa,
karena salah mengerti dan memaknai apa yang dikatakannya, justru itu memperlihatkan Ahok
berjiwa besar dan bersifat negarawan. Jadi jika Ahok sudah berniat baik, mengapa lalu ada
oknum-oknum harus memperkeruh suasana, apakah bukan jiwa pengecut karena takut kalah
bersaing dalam pilkada sehingga harus memakai cara yang tidak manusiawi untuk
mengalahkan lawan tanding ? silakan jawab sendiri atau memang semuanya salah paham atau
paham salah terhadap Ahok. nnn

 Share  Laporkan

Utarakan komentar anda Submit

Anda harus login terlebih dahulu untuk memberikan


komentar.

Arif Santoso (/profile/Ariftoteles)


on 14/10/16,0 komentar

(/profile/Ariftoteles)

Saya berharap analisis yg benar benar netral secara keilmuan, tapi sedikit kecewa saat
dibubuhi opini penulia yang cenderung berpihak

 Share  Laporkan

Utarakan komentar anda Submit

Anda harus login terlebih dahulu untuk memberikan


komentar.

Arief Rakhman (/profile/armanke13)


on 14/10/16,1 komentar

(/profile/armanke13)

kok gda kubu ketiga: kontra ahok, karena menganggap penistaan agama adalah mencakup
atas penyebaran paham ulama yg berbeda dg pemahamannya sebagai kebohongan, padahal
bukan kapasitas dan kompetensinya utk menilai hal itu.

 Share  Laporkan

Utarakan komentar anda Submit

Anda harus login terlebih dahulu untuk memberikan


komentar.
Siti Us Bandiyah (/profile/sitiusbandiyah)
on 14/10/16,0 komentar

(/profile/sitiusbandiyah)

Argumentasi sudah baik dan netral, akan tetapi penulis tak lagi netral ketika
mendekripsikan sang Petahana. Nampak jelas, kepada siapa penulis berpihak.
:)

 Share  Laporkan

Tampilkan lebih banyak komentar

(/statics#testimonial)

Beranda (/) Politik (/Politik) Ekonomi (/Ekonomi) Gaya Hidup (/Gaya-Hidup) SainsTek (/Sainstek)
Budaya (/Budaya) Khas Selasar (/Khas-Selasar)

Tentang Selasar (/Statics#Tentang_selasar) Kontak Kami (/Statics#Kontak_kami) FAQ (/Statics#Faq) Testimonial (/Statics#Testimonial)

Search 

(/)

© 2014 All Rights Reserved - Selasar.com

You might also like