You are on page 1of 7

RESUME EKSKURSI PTKE

NAMA : IQBAL MUBARAK A


NIM : 072.15.058
KELAS : TG-B

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) Pengertian K3


(Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja)

Definisi K3 adalah suatu bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,


dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek.

Pengertian K3 Secara Filosofis

Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan
makmur.

Pengertian K3 Secara Keilmuan

Dalam Ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah


kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, K3 adalah suatu upaya guna


memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan,
dan keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.

Tujuan K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja)

Tujuan dari K3 sendiri adalah untuk :

 Untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.

 Untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK
yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.
Peran K3

Berikut adalah peranan dan fungsi K3 :

 Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam


melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktifitas nasional.

 Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya

 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.

 Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan.

Norma K3

Berikut adalah 3 norma yang harus dipahami dalam K3 :

 Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja.

 Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja.

 Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Dasar Hukum K3

Penentuan K3 berdasarkan pada Undang-Undang dan Peraturan Menteri Tenaga


Kerja :

 UU No.1 tahun 1970

 UU No.21 tahun 2003

 UU No.13 tahun 2003

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996

Jenis-jenis Bahaya Dalam K3

Terdapat beberapa jenis bahaya dalam K3 diantaranya :

Jenis Kimia

Bahaya K3 jenis kimia ini biasanya jika terjadi kontak dan terhirup.
Contoh Bahaya K3 Jenis Kimia :

 Abu sisa pembakaran bahan kimia

 Uap bahan kimia

 Gas bahan kimia

Jenis fisika

 Suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin.

 Keadaan yang sangat bising.

 Keadaan udara yang tidak normal.

Contoh Bahaya K3 Jenis Fisika

 Kerusakan pendengaran

 Suatu suhu tubuh yang tidak normal

 Jenis Proyek/ Pekerjaan

 Pencahayaan atau penerangan yang kurang.

 Bahaya dari pengangkutan barang.

 Bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan.

Contoh Bahaya K3 Jenis Proyek/Pekerjaan :

 Berikut adalah contoh bahaya K3 dalam jenis proyek dan pekerjaan.

 Kerusakan penglihatan

 Pemindahan barang yang tidak hati-hat sehingga melukai pekerja.

 Peralatan kurang lengkap dan pengamanan sehngga melukai pekerja.


Sampah Organik dan Non Organik
Di dunia ini tidak ada hari tanpa sampah organik maupun non organik. Bayangkan, sekarang saja total
penduduk bumi ada 7 milyar dan Setiap harinya manusia di dunia ini minimal menghasilkan 1
kantong sampah, berapa besar tumpukan sampah tersebut? Mari kita kaji lebih dalam lagi tentang
pengertian sampah itu sendiri baik organik maupun non organik beserta jenis, perbedaan, dan
manfaat sampah organik dan non organik.

Pengertian Sampah

Sampah adalah Sisa akhir proses atau barang buangan yang sudah tak diinginkan
karena tidak punya nilai dan harga. Sampah juga dibagi berdasarkan tingkat bisa dipakainya
kembali. Di muka bumi tidak hanya manusia yang menghasilkan sampah, tetapi juga
pepohonan, hewan dan unit lainnya. Definisi sampah diatas masih umum karena nantinya
sampah dibagi menjadi sampah organik dan Non Organik.

Sampah Organik Padat

Sampah jenis ini berbentuk padat dan dapat dipegang secara fisik. Sampah padat ada yang
mengandung bahan alami (organik) contohnya Bangkai hewan, gorengan yang ada di kamar
mandimu

Sampah organik Cair

Sampah ini ya berbentuk cair, artinya dia bisa mengalir ke suatu tempat. Beberapa sampah
organik cair yang dihasilkan contohnya air kencing baik manusia atau hewan (masak
tumbuhan) dan minuman dari buah-buahan.

Sampah ini tidak terlalu berbahaya tetapi bisa berbahaya jika tidak terserap tanah karena
sebagai tempat berkembangnya virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit.

Sampah organik Gas

Kalau ini jangan ditanya lagi, masing-masing dari kita menghasilkan setiap harinya. Nah
kent$t baik manusia dan hewan sebenarnya menghasilkan gas metana dan seandainya nih jika
seluruh makhluk hidup kentut bersamaan, bumi ini akan memanas disebabkan dibalik
kandungan kent#t terdapat gas metana.

Sampah Non Organik

Setelah panjang lebar kita membahas tentang sampah organik saatnya kita membahas tentang
sampah non organik, ngomong-ngomong tahu gak sampah organik? berikut materinya

Pengertian Sampah Non Organik


Sampah Non Organik intinya adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup kecuali
kegiatan manusia (hehehe). Sampah Non Organik sumbernya bisa bermacam-macam
beberapa diantaranya adalah hasil industri, rumah tangga, dan tambang gas dan minyak bumi

Sampah Non Organik ini sangat susah diuraikan, bakteri saja menyerah dan angkat tangan.
Bakteri sebenarnya bisa mengurai namun sayangnya membutuhkan waktu yang sangat lama
bahkan bisa ratusan tahun.

Makanya sampah Non Organik menjadi permasalahan terbesar bagi umat manusia,
pencemaran di muka bumi ini disebabkan karena sampah non organik yang belum juga
dimusnahkan sifatnya. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan mendaur ulangnya
kembali menjadi barang yang bermanfaat.

Jenis dan Contoh Sampah Non Organik

Sampah non organik juga memiliki jenisnya. Kegiatan industri dan penambangan menyisakan
sampah harus dikelompokkan, agar nantinya bisa diolah kembali atau diuraikan dengan
prosedur tertentu.

Sampah Non Organik Berdasarkan Bentuknya

Sampah Non Organikm terdiri dari bentuk-bentuk yang bermacam seperti padat, cair dan gas.
berikut sampah non organik berdasarkan bentuknya:

1. Sampah non organik padat

Sampah ini berwujud padat, diantaranya bisa dipegang dan juga ada yang tidak boleh
dipegang karena mengandung senyawa yang berbahaya bagi kulit. Sampah padat ada yang
tidak alami (non organik) karena memang tidak berasal dari makhluk hidup. contohnya baja,
besi, alumunium, plastik, kaleng, botol dan lain-lain

Hasil dari proses industri, contohnya keramik, alumunium, baja, buangan besi dll.Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui, contohnya mineral dan minyak bumi. Rumah tangga,
contohnya botol, plastik, kaleng dll.

2. Sampah Non Organik Cair

Beberapa perusahaan juga menghasilkan limbah cair yang sangat berbahaya bagi lingkungan.
Apabila jenis sampah non organik ini dialirkan ke sungai, bisa membahayakan ikan dan
hewan air lainnya. Beberapa kegiatan rumah tangga juga menghasilkan sampah non organik
yaitu sabun deterjen. Dan yang paling berbahaya adalah tumpahan minyak di tengah laut.
3. Sampah Non Organik Gas

Sampah ini Bentuknya gas dan tidak bisa dipegang. Beberapa buangan pabrik adalah asap
yang keluar dari cerobongnya. Efek dari Cerobong Asap tersebut bisa meningkatan polusi,
kadar panas bumi dan rentannya terjadi hujam asam yang merusak hutan. Aktifitas kendaraan
juga menghasilkan gas khususnya gas carbon monoksida.

4. Limbah radioaktif

Waduh kalau jenis sampah non organik ini sangat berbahaya karena efek radiasinya yang
dihasilkan. Limbah radioaktif disebabkan karena hasil dari generator fusi dan fisi nuklir yang
kemudian menghasilkan uranium dan thorium.

Pembuangan limbah ini biasanya dilakukan di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk
seperti Dasar laut dan bekas tambang garam.

Cara mengelola Sampah Organik dan Non Organik

Penimbunan Darat

Cara yang efektif dan populer terutama sampah non organik adalah dengan cara mengubur
atau menimbunnya di tanah. Menimbunnya juga tidak sembarangan di semua tempat, pilihlah
tanah yang tak terpakai seperti tanah bekas penambangan atau lubang tanah yang dalam
(kalau bisa sih lubang buaya).

Cara menimbunnya juga tidak sembarangan cara, kita harus merancang dan bagaimana
pengelolaan yang baik pada tanah tersebut sehingga nantinya semua sampah bisa ditimbun
secara efektif dan efisien.

Jika kita salah dalam menimbunnya akan menyebabkan masalah (bisa-bisa didemo masa nih)
diantaranya jika ada angin bau sampah tersebut akan menyebar kemana-mana, dan jika ada
hujan, tanah tersebut bisa menggenang yang bisa menjadi genangan air sampah.

Dibuat Pupuk Kompos

Jika ada tumpukan sampah organik, kita bisa kumpulkan jadi satu kemudian difermentasi.
Pada proses fermentasi tersebut, Mikroorganisme aerob dan anaerob akan menguraikan
sampah organik tersebut menjadi bahan anorganik yang bisa kita jadikan pupuk kompos.

Mantapkan! selain mengurangi sampah juga bisa bermanfaat untuk pupuk. Beberapa sampah
yang bisa digunakan untuk dijadikan pupuk kompos adalah Kotoran ternak baik kotoran sapi,
ayam atau kambing.

Dibuat Biogas

Wah kalau yang ini keren sih kita tidak perlu lagi membeli gas LPG. Biogas sendiri adalah
bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi sampah
organik dengan keadaan tertutup.
Agen yang melakukannya adalah Bakteri Metalothrypus methanica. Bahan yang kita bisa
dapatkan adalah kotoran ternak, sisa-sisa tanaman, atau kalau bisa campuran keduanya juga
boleh.

You might also like