You are on page 1of 8

BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1.Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah Fluidization and Fluid Bed Heat Transfer
Unit H692. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-masing komponen
alat yang digunakan dalam percobaan
a. Bed Chamber
Pada percobaan fluidisasi ini, partikel unggun yang digunakan terbuat dari alumina
yang diletakkan di dalam tabung vertical terbuat dari kaca dengan ukuran diameter
105 mm dan tinggi 220 mm. Pada sisi tabung terdapat sebuah alat seperti mistar
yang digunakan untuk mengukur ketinggian unggun pada saat terjadi fluidisasi.
Unggun (bed chamber) ini juga dilengkap dengan distribution chamber dan air
distributor pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk menahan partikel unggun
pada saat tidak terjadi fluidisasi.
b. Cylinder Mounting
Bagian ini terdiri dari elemen pemanas (heater), termoopel, dan pengukur tekanan.
Ketiga alat tersebut dapat digerakkan secara vertical untuk disesuaikan dengan
ketinggian bed dalam bed chamber
c. Heater
Pemanas yang digunakan dalam percobaan ini berbentuk silinder dengan luas
permukaan sekitar 16 cm2
d. Variable Transformer
Variable transformer merupakan alat untuk mengontrol laju perpindahan panas
dari heater ke unggun. Terdapat sebuah panel display yang menggambarkan besar
tegangan dan kuat arus dari heater. Pada permukaan heater, terdapat dua buah
termokopel yang berfungsi untuk mengukur suhu permukaan heater dan
melindungi dari nilai pengaturan yang terlalu tinggi. Suhu permukaan heater,
unggun, dan udara masuk yang mengalir akan ditampilkan pada panel display
lainnya. Pada bagian lainnya terdapat dua buat manometer yang digunakan untuk
mengukur penurunan tekanan udara yang mengalir sebelum dan sesudah melewati
bed chamber.
e. Unggun
Partikel ungun yang digunakan dalam percobaan ini adalah
 Al2O3 putih (fused alumina)
Grit Size 54 80 100
Average Particle Size (mm) 320 177 125
Minimum Particle Size (mm) 460 274 194
Maximum Particle Size (mm) 460 274 194
Pour Density Approx. (kg/m3) 1720 1620 1560

3.2.Prosedur Percobaan
Dalam praktikum modul 2 yang berjudul “Fluidisasi dan Transfer Panas pada Ungun
Terfluidisasi”, para praktikan melakukan dua jenis percobaan untuk memenuhi tujuan
praktikum ini.
 Percobaan 1
Tujuan : mengetahui dan memahami hubungan antara laju alir udara dan tinggi
unggun dan perubahan tekanan pada unggun
(a) Kenaikan Laju Alir
1. Mengatur laju alir udara (Q = 0 L/s) dengan mengatur knop aliran
udara
2. Menaikkan laju alir udara secara bertahap dengan variasi laju alir
udara 0 L/s; 0.2 L/s; 0.4 L/s; 0.6 L/s; 0,8 L/s; 1.0 L/s; 1.2 L/s; 1.4
L/s; 1.6 L/s; 1.7 L/s
3. Mencatat ketinggian unggun (h) yang terfluidisasi pada setiap
kenaikan laju alir udara
4. Mencatat besarnya tekanan pada barometer setiap kenaikan laju alir
(b) Penurunan Laju Alir
1. Mengatur laju alir udara dimulai dari Q = 1.7 L/s dengan mengatur
knop aliran udara
2. Menurunkan laju alir udara secara bertahap dengan variasi laju alir
udara 1.7 L/s; 1.6 L/s; 1.4 L/s; 1.2 L/s; 1.0 L/s; 0.8 L/s; 0.6 L/s; 0.4
L/s; 0.2 L/s; 0 L/s
3. Mencatat ketinggian unggun (h) yang terfluidisasi pada setiap
penurunan laju alir udara
4. Mencatat besarnya tekanan pada barometer setiap penurunan laju
alir
 Percobaan 2
Tujuan : mengetahui dan memahami hubungan antara laju alir udara dan peristiwa
transfer panas pada unggun
(a) Theater = 80℃
1. Mengatur suhu heater pada 80℃
2. Mengatur laju alir dengan Q = 0.8 L/s dengan mengatur knop aliran
udara
3. Mengatur termokopel agar berada di dalam unggun (keadaan
tercelup)
4. Mencatat suhu ketika termokopel tercelup dalam unggun saat t = 0
menit (suhu unggun)
5. Mencatat suhu ketika termokopel tidak tercelup saat t = 0 menit
(suhu chamber)
6. Mengulangi prosedur 2 hingga 5 untuk variasi waktu t = 10 menit
dan t = 30 menit
7. Mengulangi prosedur 1 hingga 6 untuk variasi laju alir udara Q =
1.4 L/s
(b) Theater = 120℃
1. Mengatur suhu heater pada 120℃
2. Mengatur laju alir dengan Q = 0.8 L/s dengan mengatur knop aliran
udara
3. Mengatur termokopel agar berada di dalam unggun (keadaan
tercelup)
4. Mencatat suhu ketika termokopel tercelup dalam unggun saat t = 0
menit (suhu unggun)
5. Mencatat suhu ketika termokopel tidak tercelup saat t = 0 menit
(suhu chamber)
6. Mengulangi prosedur 2 hingga 5 untuk variasi waktu t = 10 menit
dan t = 30 menit
7. Mengulangi prosedur 1 hingga 6 untuk variasi laju alir udara Q =
1.4 L/s
3.3.Data Pengamatan
a. Percobaan 1
 Kenaikan Laju Alir

Tabel 1. Data pengamatan percobaan kenaikan laju alir


 Penurunan Laju Alir

Tabel 2. Data pengamatan percobaan penurunan laju alir

b. Percobaan II
 Theater = 80℃

Tabel 3. Data pengamatan percobaan dengan suhu heater 80℃


 Theater = 120℃

Tabel 3. Data pengamatan percobaan dengan suhu heater 120℃


3.4.Grafik
a. Percobaan I
 Kenaikan dan Penurunan Laju Alir

Grafik Hubungan Ketinggian Bed Fluidisasi dengan Laju


Alir Udara
0.16
0.14
0.12
0.1
h (m)

0.08
Peningkatan Laju Alir Udara
0.06
Penurunan Laju Alir Udara
0.04
0.02
0
0 0.5 1 1.5 2
Q (m3/s)

Grafik Hubungan Beda Tekanan dengan Laju Alir Udara


1
0.9
0.8
0.7
∆P (cmH2O)

0.6
0.5
Peningkatan Laju Alir Udara
0.4
0.3 Penurunan Laju Alir Udara

0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2
Q (m3/s)
b. Percobaan II
 Theater = 80℃

Grafik Pengaruh Laju Alir Terhadap Suhu Chamber dan Unggun


pada Suhu Heater Tetap
120

100

80
Suhu (℃)

T bed (Q = 0.8 L/s)


60
T Chamber (Q = 0.8 L/s)
40
T Bed (Q = 1.4 L/s)
20 T Chamber (Q = 1.4 L/s)
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (menit)

 Theater = 120℃

Grafik Pengaruh Laju Alir Terhadap Suhu Chamber dan Unggun


pada Suhu Heater Tetap
180
160
140
120
Suhu (℃)

100 T Bed (Q = 0.8 L/s)


80 T Chamber (Q = 0.8)
60
T Bed (Q = 1.4 L/s)
40
T Chamber (Q = 1.4 L/s)
20
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (menit)

You might also like