You are on page 1of 4

Nama : Rizky ramadhiansyah

Jurusan : Tasawuf Psikoterapi 4B


NIM : 1161040103
Mata Kuliah: Sufi Healing
Dosen : Na’an, M.Ag
Tugas Individu (Penyakit Jiwa Dan Penyakit Hati)

1. Penyakit jiwa
Seorang yang diserang penyakit jiwa (psychose), adalah kelainan kepribadian yang terganggu, dan
menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar, dan tidak sanggup memahami problemnya.
Seringkali orang yang sakit jiwa, tidak merasa bahwa ia sakit;sebaliknya ia menganggap dirinya normal saja,
bahkan lebih baik, lebih unggul dan lebih penting dari orang lain. 1
Sakit jiwa itu ada 2 macam yaitu:2
Pertama: yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada anggota tubuh, misalnya otak, sentral saraf,
atau hilangnya kemampuan berbagai kelenjar, saraf-saraf atau anggota fisik lainnya untuk menjalankan
tugasnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena keracunan akibat minuman keras, obat-obat perangsang
atau narkotik, akibat penyakit kotar dan sebagainya.
Kedua: disebabkan oleh gangguan-gangguan jiwa yang telah berlarut-larut sehingga mencapai
puncaknya tanpa suatu penyelesaian secara wajar. Atau dengan lain perkataan disebabkan hilangnya
keseimbangan mental secara menyeluruh, akibat suasana lingkungan yang sangat menekan, ketegangan batin,
dan sebaginya.
Diantara penyakit jiwa yang terkenal adalah:3
1) Schizophrenia
Adalah penyakit jiwa yang paling banyak terjadi dibandingkan dengan penyakit jiwa lainnya. Penyakit
ini menyebabkan kemunduran kepribadian pada umumnya, yang biasanya mulai tampak pada masa
puber, dan yang paling banyak menderita adalah orang berumur 15-30 tahun.
Gejala-gejalanya antara lain:
- Dingin perasaan, taka da perhatian pada apa yang terjadi disekitarnya. Tidak terlihat padanya reaksi
emosional terhadap orang yang terdekat kepadanya, baik emosi marah, sedih dan takut. Segala sesuatu
dihadapinya dengan acuh tak acuh.
- Banyak tenggelam dalam lamunan yang jauh dari kenyataan, sangat sukar bagi orang untuk memahami
pikirannya, dan suka menyendiri.
- Mempunyai perasangka-perasangka tidak benar dan tidak beralasan
- Sering terjadi salah tanggapan atau terhentinya pikiran

1
Zakiah Daradjat , Kesehatan mental, Jakarta:CV Haji Masagung, 1988, hal. 56
2
Zakiah Daradjat. hal 56
3
Op cit hal.56
- Hallusinasi pendengaran, penciuman dan penglihatan
- Si sakit banyak putus asa dan merasa bahwa ia adalah korban kejahatan orang banyak atau masyarakat.
Adapun sebabnya adalah:
- Akibat dari keturunan, menurut hasil beberapa penelitian terbukti bahwa 60% dari orang yang sakit ini
berasal dari keluarga yang pernah dihinggapi sakit jiwa
- Terganggunya atau rusaknya kalenjer-kalenjer tertentu dari tubuh
2) Paranoia
Salah satu penyakit jiwa yang terkenal pula adalah penyakit paranoia “gila kebesaran” atau “gila
menuduh orang”
Diantara ciri-ciri khas dari penyakit ini adalah delusi, yaitu satu pikiran salah yang mengusai orang
yang diserangnya. Delusi ini berbeda bentuk dan macamnya sesuai dengan suasana dan kepribadian si
sakit misalnya:
- Si sakit mempunyai satu pendapat (keyakinan) yang salah, segala perhatiannya ditunjukan kesana dan
yang satu itu pula yang menjadi buah tuturnya, sehingga setiap orang yang ditemuinya akan
diyakinkannya pula akan kebenaran pendapat itu.
- Sisakit merasa bahwa ada orang yang jahat kepadanya
- Sisakit merasa bahwa dirinya orang besar, hebat tiada bandingannya.
Sebab-sebab yang membawa orang kepada kehidupan yang tidak bahagia, jauh dari mental
yang sehat bahkan jatuh kepada penderitaan sakit jiwa tidak terlepas dari pengalaman yang dilaluinya
terutama diwaktu kecil. Demikian pula pendidikan yang diterima dari orang tua dari sekolah dan
suasana keluarga yang membesarkan sianak.
- Pandangan Islam tentang Penyakit Jiwa
Dalam perspektif Islam, penyakit jiwa sering diidentikkan dengan beberapa sifat buruk atau
tingkah laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah), seperti sifat tamak, dengki, iri hati, arogan, emosional
dan seterusnya.
Hasan Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi, membagi penyakit jiwa
dalam sembilan bagian, yaitu: pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan
nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong
(al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd).
Beberapa sifat tercela di atas ada relevansinya jika dianggap sebagai penyakit jiwa, sebab
dalam kesehatan mental (mental hygiene) sifat-sifat tersebut merupakan indikasi dari penyakit
kejiwaan manusia (psychoses). Jadi pada penderitanya sakit jiwa salah satunya ditandai oleh sifat-sifat
buruk tersebut.
2. Penyakit hati
Penyakit hati adalah tidak berjalannya fungsi hati sesuai tujuan penciptanya. Yaitu menyerap
ilmu, hikmah dan ma’rifah mencintai Allah, beribadah kepada-Nya, merasakan kenikmatan
mengingat-Nya (berdzikir) lebih mengutamakan semua itu dari pada semua keinginan yang lain. 4
Setiap organ tubuh memiliki faedah, sedangkan faedahnya hati adalah hikmah dan ma’rifah, inilah
keseimbangan jiwa manusia yang membedakan antara dirinya dan binatang.
Orang yang mencintai sesuatu dari pada Allah, maka hatinya sedang sakit, inilah tanda-tanda
penyakit hati yang dengannya dapat diketahui bahwa semua hati menderita sakit kecuali yang
dikehendaki Allah.
Adapun tanda-tanda kepulihan kesehantannya setelah pengobatan adalah memelihara penyakit
yang diobatinya itu. Jika penyakit yang diobati itu adalah penyakit bakhil yang dapat membinasakan
dan menjauhkan diri dari Allah swt. Maka cara pengobatannya adalah dengan mendermakan harta dan
menginfakan atau menafkahkannya.
Penyakit hati dibagi dengan 2 kategori:5
Pertama: penyakit yang menghilangkan maqam-maqam hati seperti penyakit syirik dan ria,
menghilangkan maqam ketauhidan dan ikhlas, penyakit cinta kedudukan dan dunia serta
menghilangkan maqam zuhud.
Kedua: penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul-husn
didalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw. Dalam segala perbuatannya, misalnya penyakit marah
yang bukan dalam ketaatan kepada Allah menghilangkan maqam lemah lembut.
Dalam teori ahli tasawuf mengatakan “ mengosongkan diri dari sifa-sifat tercela (takhalli) lebih
didahulukan dari pada memasukan nilai-nilai ketauhidan (tahalli)”.
Adapun macam-macam dari penyakit hati adalah:6
- Kafir, dari kekafiran kepada Allah dan Rasul-Nya,
- Munafik, kemunafikan baik secara pemikiran maupun perbuatan. Kemunafikan secara pemikiran
adalah apa yang dikatakan tentang keimanan tidak sama dnegan apa yang diyakini dalam hatinya.
- Syirik dan riya, syirik merupakan penyakit yang berbahaya bagi manusia karena syirik adalah
menyifati ketuhanan kepada sesuatu yang tidak berhak menerimanya, dan menyembah kepada
sesuatu yang tidak pantas disembah misalnya menuhankan batu, gunung, pohon, manusia atau satu
kelompok dengan syirik kecil yaitu riya yaitu apabila ia beribadah dengan tujuan untuk untuk
seseorang atau satu kelompok.
- Kikir atau sombong

4
Ahmad Barozi, S.Ag, penyakit hati, hal134
5
Sa’id Hawwa, hal. 199
6 As-Syarqawi, Nahwa Ilm an-Nafsi al-Islami, Mesir, al-Hai’ah al-Misriyah, 1979.
Referensi
Zakiah Daradjat , Kesehatan mental, Jakarta:CV Haji Masagung, 1988
Ayub, Hasan, Etika Islam menuju kehidupan yang hakiki, Bandung:Ayub, Hasan, Etika Islam menuju kehidupan yang
hakiki, Bandung:PT Trigenda Karya, 1994
Sa’id Hawwa, Tazkiyatun Nafs, Jakarta:Pena Pundi Aksara, 2008
Abu, Ahmad, Penyakit Hati dan Penyembuhannya, 2009

You might also like