Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe Banda Aceh, (Kamis, 14 Desember 2017). Setelah melalui berbagai tahapan, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe kini hampir rampung. Jika dilihat dari segi kelengkapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan pengendalian administrasi KEK Arun Lhokseumawe sudah memiliki semua persyaratan, termasuk Pembentukan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) dan administrator. Sesuai dengan pasal 5 ayat (2) PP No. 5 Tahun 2017 dan sangat dibutuhkan untuk kawasan tersebut dapat beroperasi sepenuhnya. Hal tersebut disampaikan oleh Ir.Iskandar, Msc. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh yang mewakili Gubernur Aceh dalam acara Bisnis Forum Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe di Hotel Kryad Muraya Banda Aceh. Iskandar juga meminta kepada BUPP PT. Patriot Nusantara, Dewan Kawasan, Sekretariat dan Administrator serta institusi lainnya yang terlibat dalam pembangunan KEK Arun Lhokseumawe agar dapat memberikan perhatian khusus sehingga langkah percepatan pengoperasian kawasan KEK Arun Lhokseumawe dapat dilaksanakan dengan segera. “mengingat semua tahapan dan syarat sudah terpenuhi kita menargetkan KEK Arun Lhokseumawe dapat resmi beroperasi pada minggu ketiga Desember 2017. Jika target itu dapat direalisasikan, KEK Arun Lhokseumawe bisa menjadi KEK yang paling cepat progresnya dan paling maju di Indonesia”tambah Iskandar.
Pembicara utama atau Keynot Speaker dalam acara tersebut adalah
Bambang Wijanarko selaku Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. Dalam paparannya Bambang menjelaskan tentang konsep kesiapan Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Aceh. Konsep dasar KEK adalah pemberian fasilitas pada penyiapan kawasan yang lokasinya mempunyai aksebilitas ke pasar global. Kawasan tersebut diberikan insentif tertentu untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara disekitarnya. Dengan meningkatkan daya saing diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi dikawasan tersebut.
Dalam sesi diskusi Dahlan Sulaiman sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia menyampaikan KEK adalah suatu harapan baru bagi masyarakat terutama bagi pengusaha Aceh, yang selama ini lebih banyak diam karena kurangnya peluang. Sulaiman berharap pada masa kontruksi KEK ini agar diberikan kesempatan kepada pengusaha dalam daerah. Beliau yakin dan percaya bahwa pengusaha lokal saat ini sudah lebih mampu baik dari segi skillnya dan permodalannya. “pengusaha lokal miskin pengalaman dan miskin pengetahuan jadi keterbukaan dari pihak manajemen KEK sangat diharapkan supaya kami bisa tahu dan bersiap-siap, tolong ubah wajah pengusaha Aceh lewat KEK ini”tambah sulaiman.(YS).