You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian pendidikan dan pengembangan yang lebih dikenal


dengan istilah research and development (R & D). Strategi untuk
mengembangkan sebuah produk pendidikan, oleh Borg & Gall (1983)
disebut sebagai penelitian reseach) dan pengembangan (development).Ada
banyak upaya yang dapat dilakukan oleh setiap insan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya itu
adalah dengan melakukan kegiatan penelitin, khususnya penilitian
pendidikan. Melalui penelitian, masalah-masalah dalam pendidikan dapat
"tertangkap" kemudian ditemukan solusinya. Hal-hal baru yang lebih
inovatif dalam pendidikan dapat pula dikembangkan dan diaplikasikan
dari sebuah penelitian. Ada beberapa jenis penelitian yang dapat
dilakukan, salah satunya adalah penelitian yang bergenre research and
development (R&D)/ penelitian dan pengembangan.
Pada awalnya, penelitian R&D diterapkan pada dunia industri, dan
merupakan ujung tombak dari suatu industri dalam menghasilkan poduk
baru yang dibutuhkan oleh pasar. Hampir 4% biaya digunakan untuk
penelitian ini, bahkan untuk bidang-bidang tertentu seperti komputer dan
farmasi alokasi biayanya dapat melebihi 4% (Borg and Gall, 1989).
Sedangkan dalam bidang sosial dan pendidikan, peranan R&D masih
sangat kecil yakni kurang dari 1% dari biaya pendidikan secara
keseluruhan. Hal ini dianggap sebagai salah satu alasan utama mengapa
kemajuan dalam bidang pendidikan agak tertinggal jika dibandingkan
dengan bidang lain.
Namun pada hakikatnya, suatu penelitian dan pengembangan
dilakukan untuk menjembatani atau memutus kesenjangan antara
penelitian dasar dan terapan. Terkadang seorang peneliti melakukan

1
sebuah penelitian dengan pendekatan penelitian “tradisioanal” (misalnya
penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan focus penelitian hannya
mendeskripsikan tentang pengetahuan, jarang memberikan deskripsi yang
berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain dalam
pembelajaran atau pendidikan.
Untuk itu, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaiman
suatu penelitian dan bagaiman pengembangannya dalam dunia pendidikan.
Dari sini, penulis akan mencoba mangkaji tentang penelitian dan
pengembangan dalam dunia pendidikan khususnya. Diharapkan dari
pengkajian dan pengembangan akan memberikan kontribusi dalam upaya
pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan bagi seorang peneliti,
yaitu untuk mendapatkan suatu reformasi atau perubahan yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai penelitian pengembangan di bidang pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dan maksud dari Metode Penelitian R&D?
2. Bagaimana karakteristik metode penelitian R&D?
3. Bagaimana metode penelitian R&D sebagai media penghubung?
4. Bagaimana langkah-langkah dari Metode Penelitian R&D?
5. Bagaimana penyusunan laporan Metode Penelitian R&D?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu Metode Penelitian dan Pengembangan atau R & D
2. Memahami karakteristik dan tujuan Metode Penelitian dan Pengembangan
atau R & D
3. Mengetahui dan memahami langkah-langkah dari Metode R & D
4. Mengetahui cara penyusunan laporan untuk Metode Penelitian R & D

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Penelitian Research and Development (R&D)

1. Definisi Metode Penelitian Research and Development (R&D)


Sugiyono (2009:407) berpendapat bahwa, metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan
produk tersebut (digunakan metode eksperimen).
Borg and Gall (dalam Sugiyono:2009:11) menyatakan bahwa
untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk
yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic
research). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik
tersebut, digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk teruji,
maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen
tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research). Penelitian dan
pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan
memvalidasi suatu produk. Jadi penelitian pengembangan merupakan
metode untuk menghasilkan produk tertentu atau menyempurnakan
produk yang telah ada serta menguji keefektifan produk tersebut.
2. Tujuan Metode Penelitian Research and Development (R&D)
Pada tujuan penelitian pengembangan biasanya berisi dua informasi, yaitu
:
a. Masalah yang akan dipecahkan
b. Spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang
akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut.

3
Selama dua aspek ini terkandung dalam sebuah rumusan masalah
penelitian pengembangan, maka rumusan masalah tersebut sudah
benar. Dapat dikatakan bahwa tujuan Penelitian Pengembangan adalah
menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang
pengembangan dari suatu produk menjadi berkembang dan kemampuan
pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi
kedepan. Beberapa tujuan metode penelitian Research and Development
(R&D) dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yaitu :

a. Menjembatani kesenjangan antara sesuatu yang terjadi dalam


penelitian pendidik dengan praktik pendidikan.
b. Menghasilkan produk penelitian yang dapat digunakan untuk
mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
efektif.
3. Karakteristik metode penelitian Research and Development (R&D)
Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara
lain :
a. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang
berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi
dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional
dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas
pembelajaran.
b. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran
serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian
kompetensi siswa.
c. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui
uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan
sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan,
validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya

4
dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung
jawabkan secara akademik.
d. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan
media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan
dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian
yang mencerminkan originalitas.

4. Metode dalam penelitian Research and Development (R&D)


Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa
metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan
eksperimental.
a. Metode penelitian deskriptif, digunakan dalam penelitian awal
untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi
yang ada mencakup: (1) kondisi produk-produk yang sudah ada
sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk
produk yang akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna,
seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, Berta pengguna
lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat
pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan
dihasilkan, mencakup unsur manusia, saran-prasarana, biaya,
pengelolaan, dan lingkungan.
b. Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji
coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan
melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan uji coba
diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses.
Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan
penyempurnaan-penyempurnaan.
c. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari
produk yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah
ada evaluasi (pengukuran), tetapi pengukuran tersebut masih
dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok

5
pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran
selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok
eksperimen dan kelompok kontro dilakukan secara acak atau
random. Pembandingan hasil eksperimen men pada kedua
kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari
produk yang dihasilkan.
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam
teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran yang sekarang lebih
difokuskan pada sistem instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi
ini banyak digunakan untuk mengembangan model-model: desain atau
perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Penelitian
dan pengembangan juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan
ajaran, media pembelajaran serta manajemen pembelajaran. Penggunakan
strategi penelitian dan pengembangan dalam teknologi instruksional
banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan bidang industri, bisnis,
kemiliteran, teknologi, kedokteran, dll. Pendekatan ini digunakan untuk
pengembangan segi software, hardware, teknoware maupun manage
ware.
Metode penelitian dan pengembangan ini telah banyak digunakan
pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk
teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat
terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bagunan
gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang moderen diproduk dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Tapi juga model ini
juga bisa digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi,
sosiologi, pendidikan, manajemen, dan lain-lain.

6
5. Metode Research and Development (R&D) sebagai penghubung
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau
pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penlitian terapan.
Sering dihadapi kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang
bersifat teoritis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis.
Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian
dan pengembangan.

Suatu produk yang baik akan dihasilkan apakah itu perangkat keras
atau perangkat lunak, memiliki karakteristik-karakteristik tertentu.
Karakteristik tersebut merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip,
asumsi, hipotesis, prosedur berkenaan dengan hal yang telah ditemukan
atau dihasilkan dari penelitian dasar. Misalnya karakteristik dari discovery
learning merupakan hasil temuan dari penelitian dasar yang menyatakan
bahwa discovery learning bertolak dari asumsi bahwa siswa mempunyai
potensi, kekuatan, dan kemampuan untuk belajar sendiri. Pembelajaran ini
juga bertolak dari asumsi bahwa discovery learning bisa dilakukan oleh
semua siswa dan pada semua mata pelajaran. Discovery learning juga
bertolak dari hipotesis bahwa belajar yang menekankan aktivitas siswa
lebih berhasil dibandingkan dengan hanya menekankan aktivitas guru,
dikarenakan belajar yang menekankan aktivitas siswa lebih
membangkitkan motivasi beajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi,
kreativitas, kemandirian, dan lainnya. Berdasarkan karakteristik-
karakteristik tersebut, model pembelajaran discovery dalam mata pelajaran

7
dan jenjang pendidikan tertentu dikembangkan melalui penelitian dan
pengembangan. Hasil dari pengembangan tersebut berupa pembelajaran
discovery diterapkan dalam praktik pendidikan di sekolah. Penerapan dari
produk-produk penelitian dan pengembangan diteliti dengan menggunakan
penelitian terapan. Dengan demikian, ketiga jenis penelitian ini saling
terkait dan saling mendukung satu sama lain. Kemajuan-kemajuan di
dalam pendidikan dan kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh
hasil-hasil penelitian dari ketiga jenis penelitian ini. Penelitian dasar
mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori-teori. Peneletian
dan pengembangan mengambangkan model-model proses, bahan, sarana-
fasilitas, dan penelitian terapan mengembangkan praktik pelaksanaan
pendidikan dan kurikulum pembelajaran.

2.2 Langkah-langkah Penelitian R&D

1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information Collecting)

Pada tahap ini, paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan yaitu studi
literatur dan studi lapangan. Studi literatur untuk menemukan konsep atau
landasan teoritis yang memperkuat suatu produk. Melalui studi literatur dikaji
pula ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi pendukung,
dan lain-lain. lLngkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan produk,
memberikan gambaran hasil penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan
untuk mengembangkan.

Perlu juga dilakukan studi lapangan disebut sebagai pengukuran


kebutuhan dan penelitian dalam skala kecil. Pengembangan produk, sebaiknya
didasari pengukuran kebutuhan (need assessment).

2. Perencanaan (Planning)

Berdasarkan pendahuluan, dibuat perencanaan/rancangan produk yang


mencakup:

a. Tujuan penggunaan produk

8
b. Siapa pengguna produk tersebut

c. Deskripsi komponen produk dan penggunaannya

Dalam pengembangan produk, perlu juga dirumuskan:

a. Subjek dan lokasi uji coba


b. Biaya
c. Sumber Daya Manusia
d. Sarana pendukung lain
3. Pengembangan Produk Awal (Develop preliminary form of product)
Pengembangan produk awal merupakan draf kasar dari produk yang
akan dibuat. Meskipun demikian, draf produk tersebut harus disusun selengkap
dan sesempurna mungkin.

4. Uji Coba Awal (Preliminary field testing)

Draf atau produk awal dikembangkan oleh peneliti bekerja sama atau
meminta bantuan para ahli dan atau praktisi yang sesuai dengan bidang
keahliannya (uji coba diatas meja/desk try put atau desk evaluation).

5. Revisi Produk (Main product revision)

Uji coba atau evaluasi oleh ahli bersifat perkiraan atau judgment,
berdasarkan analisis dan pertimbangan logika dari peneliti dan ahli.

Uji coba lapangan akan mendapatkan kelayakan secara mikro, kasus


demi kasus untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum atau
digeneralisasi

6. Uji Coba Akhir (Main field testing)

Setelah uji coba di atas meja, maka dilakukan uji coba lapangan di
sekolah atau di laboratorium. Uji coba lapangan produk awal disarankan
silakukan pada 1-3 sekolah dengan jumlah responden antara 10-30 orang
(Borg and Haal, 1989)

9
Selama uji coba lapangan, peneliti mengadakan pengmatan secara
intensif dan mencatat hal-hal penting yang dilakukan oleh responden yang
akan dijadikan bahan untuk penyempurnaan produk awal tersebut.

7. Revisi Produk Operasional (Operational product revision)

Selama uji coba lapangan, peneliti mengadakan pengmatan secara


intesif dan mencatat hal-hal penting yang dilakukan oleh responden yang akan
dijadikan bahan untuk penyempurnaan produk awal tersebut.

8. Uji coba dan Penyempurnaan Produk yang telah disempurnakan


(Operational field testing)

Meskipun sudah diperoleh produk yang lebih sempurna, tetapi uji coba
dan penyempurnaan produk masih perlu dilakukan sekali lagi. Hal ini
dilakukan agar produk yang dikembangkan memenuhi standar tertentu. Uji
coba dan penyempurnaan produk awal difokuskan kepada pengembangan dan
penyempurnaan materi produk, belum memperhatikan kelayakan dalam
konteks populasi. Pada tahap ini, uji coba dan penyempurnaan dilakukan dalam
jumlah sampel yang lebih besar. Borg dan Gall (1989), menyarankan
digunakan sampel 5-15 sekolah, dengan sampel subjek antara 30 sampai 100
orang.

9. Pengujian Produk Akhir (Final product revision)

Pengujian produk akhir, untuk menguji apakah suatu produk


pendidikan layak dan memiliki keunggulan dalam tataran praktek. Sebaiknya
digunakan kelompok kontrol. Contoh: “The randomizes pretest-posttest
control group design” atau minimal “the matching only pretest-posttest
control group design”

10. Desiminasi dan Impelmentasi (Dissemination and implementation)

Desiminasi dari suatu produk, yang dikembangkan akan


membutuhkan sosialisasi yang cukup panjang dan lama. Biasanya proses

10
desiminasi dan implementasi akan berhadapan dengan berbagai masalah
kebijakan, legalitas, pendanaan, dan lain-lain.

2.3 Sistematika Laporan Penelitian R&D

I. HALAMAN JUDUL
II. ABSTRAK
III. PENGANTAR
IV. DAFTAR ISI
V. DAFTAR GAMBAR
VI. DAFTAR TABEL
VII. BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
VIII. BAB II. LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
IX. BAB III. PROSEDUR PENELITIAN
A. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
B. METODE PENELITIAN TAHAP I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik Pengum-pulan data
3. Instrumen Penelitian
4. Analisis data
5. Perencanaan Design Produk
6. Validasi Design
C. METODE PENELITIAN TAHAP II
1. Model Rancangan eksperimen untuk menguji produk rancangan
2. Populasi dan sampel

11
3. Teknik Pengumpulan data
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik analisis data
X. BAB IV. Hasil dan Pembahasan
A. Desain Awal Produk (gambar dan Penjelasan
B. Hasil Pengujian Pertama
C. Revisi produk (gambar setelah direvisi dan penjelasan)
D. Hasil Pengujian Tahap ke II
E. Revisi produk (Gambar setelah direvisi dan penjelasan)
F. Pengujian tahap ke III (bila perlu)
G. Penyempurnaan produk (gambar terakhir dan penjelasan)
H. Pembahasan produk
XI. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
XII. DAFTAR PUSTAKA
XIII. LAMPIRAN INSTRUMEN
XIV. LAMPIRAN DATA
XV. LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penelitian R & D merupakan sebuah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan, atau suatu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Penelitian R&D berperan sebagai media
penghubung antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Langkah-
langkah R&D adalah identifikasi masalah, mengumpulkan informasi, desain
produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, uji
coba pemakaian, revisi produk tahap akhir, dan pembuatan produk
massal. Terdapat berbagai macam model R&D; namun pada dasarnya terdapat
empat tahap, yaitu penentuan tujuan dan criteria, perancangan, pengembangan
dan validasi, serta diseminasi produk
3.2 Saran
Dengan adanya keterbatasan dalam penulisan makalah penelitian ini,
kepada penulis makalah penelitian lain diharapkan untuk dapat menjelaskan
tentang penelitian R&D lebih luas lagi sehingga metode penelitian R&D dapat
diketahui dengan jelas dan dapat membuat para pembaca lebih memahaminya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An


Introduction, Fifth Edition. New York: Longman.
Santyasa, I Wayan. (2009). Metode Penelitian Pengembangan dan Teori
Pengembangan Modul. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Syaodih, Nana. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Frayudha, A. D. (2014, Agustus). Cara Menggunakan Metode Riset and
Development. Retrieved November 7, 2015, from
http://agadefra.blogspot.co.id/2014/08/cara-menggunakan-metode-riset-and.html

14

You might also like