Professional Documents
Culture Documents
Metodologi Penelitian R&D (Firda Nurfaida)
Metodologi Penelitian R&D (Firda Nurfaida)
PENDAHULUAN
1
sebuah penelitian dengan pendekatan penelitian “tradisioanal” (misalnya
penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan focus penelitian hannya
mendeskripsikan tentang pengetahuan, jarang memberikan deskripsi yang
berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain dalam
pembelajaran atau pendidikan.
Untuk itu, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaiman
suatu penelitian dan bagaiman pengembangannya dalam dunia pendidikan.
Dari sini, penulis akan mencoba mangkaji tentang penelitian dan
pengembangan dalam dunia pendidikan khususnya. Diharapkan dari
pengkajian dan pengembangan akan memberikan kontribusi dalam upaya
pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan bagi seorang peneliti,
yaitu untuk mendapatkan suatu reformasi atau perubahan yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai penelitian pengembangan di bidang pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selama dua aspek ini terkandung dalam sebuah rumusan masalah
penelitian pengembangan, maka rumusan masalah tersebut sudah
benar. Dapat dikatakan bahwa tujuan Penelitian Pengembangan adalah
menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang
pengembangan dari suatu produk menjadi berkembang dan kemampuan
pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi
kedepan. Beberapa tujuan metode penelitian Research and Development
(R&D) dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yaitu :
4
dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung
jawabkan secara akademik.
d. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan
media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan
dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian
yang mencerminkan originalitas.
5
pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran
selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok
eksperimen dan kelompok kontro dilakukan secara acak atau
random. Pembandingan hasil eksperimen men pada kedua
kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari
produk yang dihasilkan.
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam
teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran yang sekarang lebih
difokuskan pada sistem instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi
ini banyak digunakan untuk mengembangan model-model: desain atau
perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Penelitian
dan pengembangan juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan
ajaran, media pembelajaran serta manajemen pembelajaran. Penggunakan
strategi penelitian dan pengembangan dalam teknologi instruksional
banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan bidang industri, bisnis,
kemiliteran, teknologi, kedokteran, dll. Pendekatan ini digunakan untuk
pengembangan segi software, hardware, teknoware maupun manage
ware.
Metode penelitian dan pengembangan ini telah banyak digunakan
pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk
teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat
terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bagunan
gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang moderen diproduk dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Tapi juga model ini
juga bisa digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi,
sosiologi, pendidikan, manajemen, dan lain-lain.
6
5. Metode Research and Development (R&D) sebagai penghubung
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau
pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penlitian terapan.
Sering dihadapi kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang
bersifat teoritis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis.
Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian
dan pengembangan.
Suatu produk yang baik akan dihasilkan apakah itu perangkat keras
atau perangkat lunak, memiliki karakteristik-karakteristik tertentu.
Karakteristik tersebut merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip,
asumsi, hipotesis, prosedur berkenaan dengan hal yang telah ditemukan
atau dihasilkan dari penelitian dasar. Misalnya karakteristik dari discovery
learning merupakan hasil temuan dari penelitian dasar yang menyatakan
bahwa discovery learning bertolak dari asumsi bahwa siswa mempunyai
potensi, kekuatan, dan kemampuan untuk belajar sendiri. Pembelajaran ini
juga bertolak dari asumsi bahwa discovery learning bisa dilakukan oleh
semua siswa dan pada semua mata pelajaran. Discovery learning juga
bertolak dari hipotesis bahwa belajar yang menekankan aktivitas siswa
lebih berhasil dibandingkan dengan hanya menekankan aktivitas guru,
dikarenakan belajar yang menekankan aktivitas siswa lebih
membangkitkan motivasi beajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi,
kreativitas, kemandirian, dan lainnya. Berdasarkan karakteristik-
karakteristik tersebut, model pembelajaran discovery dalam mata pelajaran
7
dan jenjang pendidikan tertentu dikembangkan melalui penelitian dan
pengembangan. Hasil dari pengembangan tersebut berupa pembelajaran
discovery diterapkan dalam praktik pendidikan di sekolah. Penerapan dari
produk-produk penelitian dan pengembangan diteliti dengan menggunakan
penelitian terapan. Dengan demikian, ketiga jenis penelitian ini saling
terkait dan saling mendukung satu sama lain. Kemajuan-kemajuan di
dalam pendidikan dan kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh
hasil-hasil penelitian dari ketiga jenis penelitian ini. Penelitian dasar
mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori-teori. Peneletian
dan pengembangan mengambangkan model-model proses, bahan, sarana-
fasilitas, dan penelitian terapan mengembangkan praktik pelaksanaan
pendidikan dan kurikulum pembelajaran.
Pada tahap ini, paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan yaitu studi
literatur dan studi lapangan. Studi literatur untuk menemukan konsep atau
landasan teoritis yang memperkuat suatu produk. Melalui studi literatur dikaji
pula ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi pendukung,
dan lain-lain. lLngkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan produk,
memberikan gambaran hasil penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan
untuk mengembangkan.
2. Perencanaan (Planning)
8
b. Siapa pengguna produk tersebut
Draf atau produk awal dikembangkan oleh peneliti bekerja sama atau
meminta bantuan para ahli dan atau praktisi yang sesuai dengan bidang
keahliannya (uji coba diatas meja/desk try put atau desk evaluation).
Uji coba atau evaluasi oleh ahli bersifat perkiraan atau judgment,
berdasarkan analisis dan pertimbangan logika dari peneliti dan ahli.
Setelah uji coba di atas meja, maka dilakukan uji coba lapangan di
sekolah atau di laboratorium. Uji coba lapangan produk awal disarankan
silakukan pada 1-3 sekolah dengan jumlah responden antara 10-30 orang
(Borg and Haal, 1989)
9
Selama uji coba lapangan, peneliti mengadakan pengmatan secara
intensif dan mencatat hal-hal penting yang dilakukan oleh responden yang
akan dijadikan bahan untuk penyempurnaan produk awal tersebut.
Meskipun sudah diperoleh produk yang lebih sempurna, tetapi uji coba
dan penyempurnaan produk masih perlu dilakukan sekali lagi. Hal ini
dilakukan agar produk yang dikembangkan memenuhi standar tertentu. Uji
coba dan penyempurnaan produk awal difokuskan kepada pengembangan dan
penyempurnaan materi produk, belum memperhatikan kelayakan dalam
konteks populasi. Pada tahap ini, uji coba dan penyempurnaan dilakukan dalam
jumlah sampel yang lebih besar. Borg dan Gall (1989), menyarankan
digunakan sampel 5-15 sekolah, dengan sampel subjek antara 30 sampai 100
orang.
10
desiminasi dan implementasi akan berhadapan dengan berbagai masalah
kebijakan, legalitas, pendanaan, dan lain-lain.
I. HALAMAN JUDUL
II. ABSTRAK
III. PENGANTAR
IV. DAFTAR ISI
V. DAFTAR GAMBAR
VI. DAFTAR TABEL
VII. BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
VIII. BAB II. LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
IX. BAB III. PROSEDUR PENELITIAN
A. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
B. METODE PENELITIAN TAHAP I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik Pengum-pulan data
3. Instrumen Penelitian
4. Analisis data
5. Perencanaan Design Produk
6. Validasi Design
C. METODE PENELITIAN TAHAP II
1. Model Rancangan eksperimen untuk menguji produk rancangan
2. Populasi dan sampel
11
3. Teknik Pengumpulan data
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik analisis data
X. BAB IV. Hasil dan Pembahasan
A. Desain Awal Produk (gambar dan Penjelasan
B. Hasil Pengujian Pertama
C. Revisi produk (gambar setelah direvisi dan penjelasan)
D. Hasil Pengujian Tahap ke II
E. Revisi produk (Gambar setelah direvisi dan penjelasan)
F. Pengujian tahap ke III (bila perlu)
G. Penyempurnaan produk (gambar terakhir dan penjelasan)
H. Pembahasan produk
XI. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
XII. DAFTAR PUSTAKA
XIII. LAMPIRAN INSTRUMEN
XIV. LAMPIRAN DATA
XV. LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian R & D merupakan sebuah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan, atau suatu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Penelitian R&D berperan sebagai media
penghubung antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Langkah-
langkah R&D adalah identifikasi masalah, mengumpulkan informasi, desain
produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, uji
coba pemakaian, revisi produk tahap akhir, dan pembuatan produk
massal. Terdapat berbagai macam model R&D; namun pada dasarnya terdapat
empat tahap, yaitu penentuan tujuan dan criteria, perancangan, pengembangan
dan validasi, serta diseminasi produk
3.2 Saran
Dengan adanya keterbatasan dalam penulisan makalah penelitian ini,
kepada penulis makalah penelitian lain diharapkan untuk dapat menjelaskan
tentang penelitian R&D lebih luas lagi sehingga metode penelitian R&D dapat
diketahui dengan jelas dan dapat membuat para pembaca lebih memahaminya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14