You are on page 1of 14

1.

Asi ekslusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,
walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan,
bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai
bayi berumur dua tahun. Bayi yang diberikan ASI secara esklusif
cenderung lebih sering pemberian ASI-nya daripada pemberian pada bayi
yang minum susu formula.
Menyusui dapat dilakukan setiap wanita, namun tidak selalu berarti
tanpa proses belajar. Setiap anak berbeda dan setiap ibu berbeda.
Menyusui adalah keterampilan yang memerlukan proses belajar pada
kedua belah pihak. Bagi beberapa ibu, proses belajarnya dapat sangat
melelahkan dan membuat frustrasi.Namun, tetaplah bersabar
menjalankannya mengingat manfaatnya yang sedemikian besar.
Pentingnya pemberian ASI ini banyak manfaat dan faedahnya baik
bagi kesehatan ibu menyusui itu sendiri atau pun bagi bayi yang diberikan
ASI itu sendiri.Menyusui adalah memberikan Air Susu Ibu yang memang
telah khusus diperuntukkan kepada bayi dan anak-anaknya sendiri.Dan itu
sedikit mengenaipengertian menyusui. Dan hal ini ASI akan lebih benyak
memberikan manfaat kepada kesehatan bayi bila pemberiannya adalah
sampai dengan 2 tahun.
1. Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui Menurut Berbagai Aspek
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa
aspek yaitu; aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek
kecerdasan, neurologis, ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan.

a. Aspek Gizi
 Manfaat kolostrum
- Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk
emlindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare
- Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari
hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit
tapi cukup untuk memenuhi gizi bayi. Oleh karena itu, kolostrum
harus diberikan pada bayi.
- Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan
mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai
dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
- Membantu mengeluarkan mekonium (kotoran bayi yang
pertama keluar yang berwarna hitam kehijauan)
 Komposisi ASI
- ASI mudah dicerna, karena mengandung zat gizi yang sesuai,
juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi
yang terdapat dalam ASI tersebut.
- ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
- Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki
perbandingan antara Whey dan Casein yang sesuai untuk bayi.
Rasio whey dan casein merupakan salah satu keunggulan ASI
dibanding dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih
banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI
lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai
perbandingan Whey ; casein adalah 20 : 80 sehingga tidak
mudah diserap.
 Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
- Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam
ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan
penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada
binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata.
- Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah
asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty
acids) yang diperlukan untuk pembentuka sel-sel otak yang
optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi
untuk emnjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping
itu, DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari
substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-amsing dari
omega 3 (asam linolenat) dan omega 6 (asam linoleat).

b. Aspek Imunologik
- ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi
- Imunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya
cukup tinggi. Sekretori IgA tidak diserap tapi dapat
melumpuhkan bakteri petogen E. Coli dan berbagai virus pada
saluran pencernaan
- Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat
ekkebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan
- Lisosim, yaitu enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.
Coli dan Salmonella) dan virus. Jumlah lisosim dalam ASI 300
kali lebih banyak daripada susu sapi
- Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari
4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu : Bronchus-
Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut
Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran
pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT)
antibodi jaringan payudara ibu.
- Faktor bifidus, sejenia karbohidrat yang mengandung nitrogen,
menunjang pertumbuhan baktei lactobacillus bifidus. Bakteri ini
menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk
menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan

c. Aspek Psikologik
- Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu
menyusui dengan produksi ASI yang mampu mencukupi untuk
bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang
terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama
oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI
- Interaksi ibu dan bayi : pertumbuhan dan perkembangan
psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut
- Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-
bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit
(skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena
bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut
jantung ibu yang sudha dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

d. Aspek Kecerdasan
- Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat
dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak yang dapat
meningkatkan kecerdasan bayi
- Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI
memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6
point lebih tinggi pada usia 3 tahun dna 8.3 point lebih tinggi
pada usia 8,5 tahun, dibanding dengan bayi yang tidak diberi
ASI.

e. Aspek Neurologis
Dengan menghisap ASI, koordinasi syaraf menelan,
menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat
lebih sempurna.

f. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk makanan bayi smapai bayi berusia 6
bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah
tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
g. Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid
dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenore
Laktasi.
A. MANFAAT atau KEUNTUNGAN MENYUSUI
Menyusui memberi banyak manfaat bagi ibu dan bayi.

- Melindungi bayi dari berbagai penyakit:


Kolostrum, cairan pra-susu yang diproduksi ibu di tahap akhir
kehamilan hingga beberapa hari pasca kelahiran, kaya akan senyawa
imunoglobin A (IgA). Senyawa ini mampu membentuk lapisan pelindung
di membran mukosa pada usus, hidung, dan tenggorokan bayi untuk
melawan berbagai penyakit. IgA juga diproduksi secara spesifik sesuai
respon tubuh ibu terhadap virus dan bakteri patogen tertentu sehingga
sangat sesuai dengan kondisi bayi. Ibu yang melahirkan secara prematur
pun memproduksi ASI khusus yang cocok untuk sang bayi. Susu ini
mengandung komposisi mirip dengan kolostrum yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuhnya, terutama pada 1 bulan pertama
setelah melahirkan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kejadian gangguan pernafasan bawah, virus perut, diare, infeksi telinga,
dan meningitis lebih rendah pada bayi yang diberi ASI. Begitu pula
dengan diabetes tipe 1, tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, radang usus
besar, dan kanker.

- Melindungi bayi dari alergi dan asma:


Lapisan pelindung yang dibentuk IgA juga bermanfaat untuk
mencegah reaksi alergi pada bayi. Tanpa lapisan tersebut, peradangan
dapat terbentuk dan melemahkan dinding usus. Akibatnya, protein yang
tak tercerna dapat menimbulkan alergi dan masalah kesehatan lainnya.
ASI juga lebih mudah dicerna oleh bayi dibandingkan susu formula
karena mengandung enzim yang membantu proses pencernaan. Meski
kandungan protein ASI lebih rendah daripada susu sapi, seluruh protein
dalam ASI dapat dicerna oleh bayi. Sedangkan sekitar setengah protein
dalam susu sapi akan terbuang dan berpotensi menimbulkan alergi. Bayi
yang diberi susu formula pun berpotensi lebih tinggi untuk menderita
alergi dan asma.

- Mencegah gangguan penglihatan:


Studi di Bangladesh mengungkap bahwa ASI sangat penting bagi
perkembangan visual anak. Pemberian ASI eksklusif dapat melindungi
anak usia pra sekolah dari rabun ayam. Pasalnya, ASI merupakan sumber
utama vitamin A dalam 24 bulan kehidupan anak sehingga diperlukan
untuk mengoptimalkan penglihatannya. ASI juga memiliki antibiotik alami
yang dapat melawan infeksi mata.

- Meningkatkan kecerdasan bayi


Banyak penelitian menunjukkan kaitan antara pemberian ASI dan
perkembangan fungsi kognitif anak. Salah satunya, lebih dari 17 ribu bayi
diikuti perkembangannya dari lahir hingga berusia 6,5 tahun. Bayi yang
diberi ASI eksklusif dan masih disusui setelahnya memiliki peningkatan
perkembangan kognitif yang lebih signifikan dilihat dari hasil tes IQ dan
tes intelegensi lainnya. Bayi prematur dengan berat badan sangat rendah
yang segera disusui dengan ASI juga mengalami peningkatan
perkembangan mental di usia 18 bulan dibandingkan bayi prematur lain.
Hasil lebih tinggi mereka dapatkan dalam tes lanjutan di usia 30 bulan.
Mereka pun cenderung lebih jarang masuk rumah sakit lagi karena infeksi
pernafasan. Ikatan emosional antara ibu dan bayi saat menyusui
dianggap berkontribusi dalam meningkatkan kecerdasan otak tersebut.
Namun kandungan asam lemak dalam ASI-lah yang diduga memainkan
peranan terpenting.

1. Keuntungan Menyusui bagi Bayi


- Kolostrum (susu pertama di hari pertama) banyak mengandung zat
kekebalan yang melindungi bayi terhadap penyakit dan infeksi.
- Bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita sakit. ASI terutama
mengurangi risiko: Muntah, diare, gastroenteritis, sembelit kronis,
kolik, dan gangguan perut lainnya.
- Usus buntu akut, artritis rematik, hernia inguinalis, stenosis
pilorus, diabetes tipe I, alergi, asma dan eksim.
- Infeksi telinga, penyakit pernapasan, pneumonia, bronkitis, infeksi
ginjal, septicaemia (keracunan darah).
- SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Statistik menunjukkan
bahwa untuk setiap 87 kematian akibat SIDS, hanya 3 pada bayi yang
diberi ASI.
- Meningitis, botulisme, limfoma masa kanak-kanak dan penyakit Crohn.
- Kerusakan gigi (gigi berlubang).
- Penyakit jantung di kemudian hari.
- Menyusui menyebabkan anak memiliki respon antibodi lebih baik
terhadap vaksin.
- ASI memiliki komposisi dan jumlah gizi yang paling sesuai untuk bayi.
Komposisi ASI bervariasi sesuai dengan pertumbuhan individual bayi
dan perubahan kebutuhan gizinya.
- ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat.
- ASI selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur dalam ASI yang
menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus,
pneumokokus dan banyak lainnya.
- Menyusui merangsang perkembangan rahang dan struktur wajah,
pertumbuhan gigi yang tegak dan meningkatkan penglihatan.
- Menyusui mengembangkan IQ lebih tinggi dan meningkatkan
perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Keuntungan IQ akibat
menyusui adalah 10-12 poin. Menyusui disebut sebagai trimester ke-
4 dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Ada protein tertentu
dalam ASI yang merangsang perkembangan otak bayi.
- Menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Anak
merasa memiliki tempat yang aman. Menyusui juga berperan penting
dalam perkembangan emosional dan spiritual anak.

2. Manfaat menyusui bagi ibu


Selain baik untuk bayi, menyusui juga bermanfaat untuk ibu. Proses
menyusui memberikan efek menguntungkan berikut bagi ibu:
a. Mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang menyusui mengurangi
risiko terkena kanker payudara sebanyak 25 persen. Pengurangan risiko
kanker terjadi proporsional dengan durasi menyusui kumulatif seumur
hidup. Artinya, semakin banyak bulan atau tahun ibu menyusui, semakin
rendah risikonya terkena kanker payudara.
b. Mengurangi risiko kanker rahim dan ovarium. Tingkat estrogen yang lebih
rendah selama menyusui menyebabkan risiko kedua kanker itu menurun.
Diduga penurunan estrogen menyebabkan berkurangnya rangsangan
terhadap dinding rahim dan juga jaringan payudara, sehingga
memperkecil risiko jaringan tersebut menjadi kanker.
c. Mengurangi osteoporosis. Wanita tidak menyusui memiliki risiko empat
kali lebih besar mengembangkan osteoporosis daripada wanita menyusui
dan lebih mungkin menderita patah tulang pinggul di tahun-tahun setelah
menopause.
d. Manfaat KB alami. Menyusui dapat mengakibatkan penundaan ovulasi
sehingga ibu menyusui tidak subur untuk sementara waktu. Berapa lama
seorang wanita kembali subur tergantung pada pola menyusui bayinya
dan kecenderungan tubuhnya sendiri.
e. Meningkatkan kesehatan emosional. Menyusui tidak hanya baik untuk
tubuh, tetapi juga untuk pikiran. Studi menunjukkan bahwa ibu menyusui
kurang menunjukkan kecemasan dan depresi postpartumdaripada ibu
yang memberikan susu formula.
f. Meningkatkan penurunan berat badan. Ibu menyusui menunjukkan lebih
banyak penurunan lingkar pinggang dan massa lemak dalam satu bulan
setelah melahirkan dibandingkan ibu yang memberikan susu formula. Ibu
menyusui cenderung kembali ke berat badan sebelum kehamilan.
g. Menyusui tidak perlu biaya. Pemberian susu formula bagi bayi dapat
memerlukan biaya lebih dari Rp 5 juta setahun. Para ibu tidak perlu
mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkan ASI.
h. ASI selalu tersedia untuk diberikan. Menyusui bisa menghemat waktu
untuk menyiapkan botol, menuangkan air, mencampur susu dan
mensterilkan botol yang sudah dipakai

B. PERBEDAAN ASI DENGAN SUSU FORMULA

Memberikan ASI lebih ramah lingkungan karena Anda terhindar dari


konsumsi susu formula yang dibuat dari susu sapi atau kedelai. Terdapat isu
mengenai eksploitasi sapi yang berlebihan serta bahan kimia yang digunakan
untuk menumbuhkan kedelai.
Susu formula dan botol susu harus diproduksi dan dikemas, dimana hal
tersebut menggunakan banyak energi dan sumber daya. Setelah itu
didistribusikan ke toko-toko. Konsumen menggunakan bahan bakar untuk
sampai ke toko dan membeli susu formula. Kemasan dan botol bekas harus
dibuang.
Bahan-bahan yang ada dalam kandungan ASI berbeda dengan
kandungan yang terdapat dalam susu botol. Perbedaannya bisa kita lihat
contohnya adalah bahwasannya susu sapi atau susu formula mengandung
protein dua kali lebih banyak dari ASI. Sedangkan ASI lebih banyak
kandungan akan asam lemak tak jenuh ganda dibandingkan dengan susu
formula atau susu botol. Itu bila dilihat dari sisi rasio bahan-bahan
perbandingan antara susu formula dengan susu ASI. Dan ini juga salah
satu perbedaan kandungan ASI dengan susu formula.
Perbedaan ASI dan susu botol lainnya adalah bahwa banyak zat yang
terdapat dalam kandungan didalam ASI yang tidak terdapat sama sekali atau
bahkan hanya dalam jumlah yang sangat sedikit pada susu formula dan susu
botol. Diantaranya yaitu bahwa ASI mengandung imunoglobulin, fagosit,
limfosit T, enzim-enzim penting lainnya seperti lisozim dan banyak zat
bermanfaat dan berguna lainnya yang terdapat pada ASI yang melindungi
bayi terhadap infeksi seperti halnya sel tubuh, antibodi, hormon dan juga zat
penting lainnya.
Meskipun pabrik-pabrik produsen susu formula telah berusaha
menambahkan beberapa zat yang sama dengan yang diatas telah disebutkan
pada beberapa merek susu formula, tetapi zat tersebut bukan berasal dari
manusia sehingga hal ini tidaklah sama dan juga identik. Ini juga yang
menyebabkan perbedaan antara susu ASI dengan susu formula.
C. SITUASI LOKAL MENYUSUI
1. Cara Pelekatan Bayi Dan Ibu Saat Menyusui
Pelekatan (latching on) adalah proses masuknya puting payudara Ibu
ke dalam mulut bayi. Proses ini sangat menentukan keberhasilan
pemberian ASI. Perlekatan yang baik tidak hanya membuat bayi Ibu dapat
mengisap ASI secara optimal, namun juga menghindari masalah pada
payudara Ibu.
Untuk itu, upayakan sejak pertama menyusui, Ibu dan bayi mulai
belajar menerapkan metode perlekatan yang benar.Jika pada awal-awal
terasa sulit, jangan putus asa ya. Seiring waktu, bayi Ibu akan pandai
melakukan perlekatan dan mampu menyusu secara optimal.
Bagaimanakah posisi dan pelekatan yang benar?

Posisi:

1. Ibu mencari posisi menyusui yang paling nyaman;


2. Ibu mendekap/menggendong bayi sehingga muka bayi menghadap ke
payudara ibu, hidung bayi sejajar dengan puting ibu;
3. Badan bayi juga menghadap ke badan ibu (perut bayi menempel ke
perut itu), sehingga kepala dan badan bayi berada dalam 1 garis lurus
(kepala bayi tidak menengok ke kiri atau ke kanan);
4. Kepada bayi lebih rendah daripada payudara ibu, sehingga kepala bayi
mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, dalam posisi seperti
ini, dagu bayi dan bukan hidungnya yang akan menempel ke payudara
ibu;
5. Leher dan bahu bayi ditopang serta badan didekap erat ke badan ibu.

Pelekatan:

1. Usahakan agar bayi memasukkan payudara ibu ke dalam mulutnya dari


arah bawah, sehingga ketika sedang menyusu lebih banyak terlihat
areola ibu pada bagian atas bibir atas dibandingkan dengan areola pada
bagian bawah bibir bawah bayi;
2. Mulut bayi terbuka lebar seolah-olah sedang menguap atau menangis,
sehingga tidak saja puting ibu yang masuk ke dalam mulut bayi tetapi
juga sebagian besar areola, karena pabrik-pabrik ASI banyak yang
terletak dibawah areola;
3. Bibir bayi, baik yang atas maupun yang bawah, terlipat keluar (dower)
dan tidak terlipat kedalam ketika sedang menyusu;
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu, dan terlihat juga lipatan pada
bagian dagu yang menandakan bahwa bayi sedang membuka mulut
dengan lebar.

Terjadinya puting lecet di awal menyusui pada umumnya disebabkan


oleh salah satu atau kedua hal berikut: posisi dan pelekatan bayi yang tidak
tepat saat menyusu, atau bayi tidak mengisap dengan baik. Meskipun
demikian, bayi dapat belajar untuk mengisap payudara dengan baik ketika
ia melekat dengan tepat saat menyusu (mereka akan belajar dengan
sendirinya). Jadi, proses mengisap yang bermasalah seringkali disebabkan
oleh pelekatan yang kurang baik.

Rasa sakit yang disebakan oleh pelekatan yang kurang baik dan proses
mengisap yang tidak efektif akan terasa paling sakit saat bayi melekat ke
payudara dan biasanya akan berkurang seiring bayi menyusu. Namun jika
lecetnya cukup parah, rasa sakit dapat berlangsung terus selama proses
menyusu akibat pelekatan kurang baik/mengisap tidak efektif. Rasa sakit
akibat infeksi jamur biasanya akan berlangsung terus selama proses
menyusui dan bahkan setelahnya. Banyak ibu mendeskripsikan rasa sakit
seperti teriris sebagai akibat pelekatan yang kurang baik atau proses
mengisap yang kurang efektif.

Bayi memilki reflek saat lahir yang membantunya untuk menyusuaikan


dirihidup diluar rahim.Salah satu yang terpenting adlah reflek menghisap.
Ketikabibir tersentuh, bayi akan langsung melakukan gerakan menghisap
menyentuhmulut-mulut langit bayi. Semakin mengintensifkan reflek hisapan
. Jika ibumenyentuh pipi bayi dia akan menghadap ke arah itu dan
membuka mulutnyauntuk menghisap itu disebut reflek dasar. Reflek
menghisap dan dasar bekerjasama menyentuh bayi menyusui pada ibunya
sejak lahir.Refleks menarik lain disebut reflek moro atau reflek kejut. Jika
bayi tiba-tiba mendengar suara keras atau dianggkat dengan kasar, dia
akan terkejut danmengayunkan kedua tanganya dengan cepat kemungkinan
anda akan melihatreflek menggenggam. Bayi akan langsung menyambar
dan menggenggamdengan erat benda seperti jari atau benda serupa
kekuatan genggaman BBL luar biasa kuat .

Pada awalnya sebagian besar gerakan bayi dipicu oleh refleks,


gerakan naluriah sebagai tanggapan terhadap rangsangan. Banyak gerakan
refleks yang penting bagi kehidupan, seperti refleks pernafasan, proses
otomatis pengosongan kandung kemih, serta refleks usus besar dan rasa
lapar untuk meminta makanan. Saat tumbuh dan berkembang, sebagian
besar tingkah laku bayi mulai dapatdikendalikan, dan tidak lagi merupakan
gerakan refleks.

Refleks yang dilakukan bayi bersifat spontan, sebagai respons


otomatisterhadap rangsangan dari luar atau dalam. Gerak refleks
merupakan blok bangunankecerdasan dan dasar dari koordinasi fisik.
Beberapa gerak refleks tersebut antara lain muntah/tersedak dan berkedip,
merenggut dan berjalan, bersembunyi dan hanyaakan muncul kembali
sebagai perilaku terkendali yang disadari. Bidan atau tenagakesehatan
lainnya akan memeriksa keberadaan sebagian gerak refleks bayi
sebagaipetunjuk adanya sistem saraf yang sehat.

2. Ciri-ciri Menyusui dengan Benar:


- Bayi tampak tenang
- erut dan badan bayi menempel pada perut ibu
- Mulut bayi terbuka lebar
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu
- Sebagian besar areola, terutama bagian bawah, masuk ke dalam mulut
bayi.
A. Pentingnya ASI
Dibandingkan dengan orang dewasa, kebutuhan bayi akan zat gizi boleh
dibilang sangat kecil. Namun, jika diukur berdasarkan presentase berat badan,
kebutuhan bayi akan zat gizi ternyata melampaui kebutuhan orang dewasa,
nyaris dua kali lipat. ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan ideal untuk bayi,
dan setiap ibu yang tertarik untuk menyusui harus danjurkan untuk menyusui.
Bayi yag tidak diberi air susu ibu (ASI) mempunyai peluang 14 kali meninggal
karena diare, atau 4 kali meninggal karena serangan jantung infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA). ASI bisa membuat IQ dan EQ anak tinggi, berperan
sebagai sumber gizi, enzim, hormon, dan melawan berbagai penyakit. Jangan
dikira bayi tidak punya hak asasi. Para ibu yang terlalu sibuk bekerja diluar
rumah sehingga tak sempat menyusui bayinya berarti sudah melanggar hak
asasi si bayi. Jika dibandingkan dengan susu formula, biaya yang diekeluarkan
akibat pemberian ASI tetap lebih murah, meskipun wanita menyusui
membutuhkan zat gizi ekstra. Bila anak disusui selama dua tahun, berarti telah
menerima ASI sekitar 375 liter yang setara dengan 437 liter susu sapi. Air susu
ibu (ASI) bukan hanya bermanfaat untuk bayi, melainkan juga untuk ibu .
Dengan menyusui secara eksklusif, salah satu manfaatnya bagi ibu adalah
dapat menjarangkan kehamilan. Di samping itu, bisa pula menjaga pendarahan
pasca-persalinan (Roesli, 2013).

You might also like