You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ayam kalkun adalah salah satu jenis unggas yang berbeda dengan ayam-ayam
lainnya. Hal ini dapat diperkuat dengan kecenderungan masyarakat sekarang yang mulai
beralih mengonsumsi daging ayam kalkun. Bukan hanya masyarakat yang mendapatkan dari
ayam kalkun tetapi peternak ayam kalkun pun juga. Bukannya ingin menyombongkan ayam
kalkun dengan hewan ternak lainnya, tetapi memang itu kenyataannya. Alasannya anakan
kalkun yang dipelihara dan dibesarkan dalam jangka 1½ bulan bisa dijual dengan harga
pasaran minimal 100 ribu per ekor. Sementara pemeliharaan pada rentang usia tersebut belum
begitu membutuhkan pakan yang banyak sehingga keuntungan lebih berlipat ganda.
Ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo
Galliformes genus Meleagris. Ayam kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang
berwarna-warni dibandingkan ayam kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, ayam
kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Spesies ayam
kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan ayam kalkun asal Amerika
Tengah disebut M. ocellata. Ayam kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil
dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai ayam kalkun liar
(Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku
Maya. Ada orang yang berpendapat ayam kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya
berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya ayam kalkun suku Maya lebih penurut dari ayam
kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis.
Ayam kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh)
sebagai bukti bahwa ayam kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Ayam kalkun
M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial. Ayam kalkun liar merupakan
hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti ayam kalkun negeri, ayam kalkun liar
gesit.
Dari segi persaingan, khusus daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta terbilang sudah
cukup ketat. Tetapi di luar daerah itu persaingan sama sekali belum ketat terutama di luar
Pulau Jawa. Hal itu membuat peluang usaha ternak ayam kalkun masih sangat menjanjikan.
Adapun harga jual yang ditawarkan saat ini tergantung umur. Dalam menjalankan bisnis
ternak ayam kalkun ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan.
Ternak ayam kalkun memang sedikit lebih rumit dibandingkan dengan ayam
kampung atau ayam jenis lainnya. Yang mengkhawatirkan yaitu tingkat kematian ayam
kalkun apalagi anakan cukup tinggi sehingga perlu ekstra hati-hati dalam pemeliharaannya.
Jadi penulis ingin memberitahukan bagaimana cara untuk memelihara ayam kalkun agar
menjadi ayam kalkun yang sehat dan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja peluang usaha ayam kalkun ?
2. Apa saja tantangan usaha ayam kalkun?
3. Bagaimana prospek ekonomi usaha ayam kalkun ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peluang usaha ayam kalkun.
2. Mengetahui tantangan usaha ayam kalkun.
3. Mengetaui prospek ekonomi usaha ayam kalkun.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peluang usaha ternak ayam kalkun


1. Pelaku bisnis budidaya ayam kalkun masih sedikit
Bisnis budidaya ayam kalkun ini masih sangat sedikit dijalankan oleh orang,
inilah mengapa usaha ternak ayam kalkum masih memiliki prospek yang luas tidak
seperti ternak unggas yang lain seperti ayam, itik dan puyuh yang sudah cukup
banyak pelaku usahanya.
2. Konsumen bisnis budidaya ayam kalkun
Konsumen budidaya ayam kalkun memang tidaklah sulit, konsumen budidaya
ayam kalkun cukup besar mulai dari konsumsi rumah tangga hingga berbagai usaha
kuliner baik itu warung makan maupun catring.
3. Harga jual ayam kalkun yang tinggi
Seperti yang kita ketahui bahwa ayam kalkun merupakan unggas yang jarang
terlihat di berbagai tempat karena memang masih jarang yang memeliharanya atau
menernaknya, harga jual atau beli dari ayam kalkun ini terus meningkat di beberapa
daerah terus terjadi persaingan yang cukup ketat.
Daerah yang selalu terjadi persaingan harga ayam ini adalah Jawa Tengah dan
Yogyakarta. Harga jual ayam ini tergantung pada umurnya, jadi semakin tua umurnya
pasti harganya pun akan semakin mahal, untuk kalkun yang DOC harganya berkisar
40 ribu per ekor, umur 6 bulan 450 ribu perpasang, indukannya bahkan ada yang
harganya sampai 1 juta.
Harga diatas bukanlah menjadi patokan harga ayam kalkun saat ini karena
disetiap daerah memiliki harga pasaran masing-masing. Ayam kalkun juga memiliki
harga karkas atau daging yang lumayan tinggi, sekitar 45 sampai 50 ribu per kgnya.
2.2 Tantangan usaha ayam kalkun
1) Bibit ayam kalkun
Bibit ayam kalakum cukup terbatas dan jauh bila disbandingkan dengan usaha
ayam atau bebek potong. karenanya untuh melaksanakan budidaya ayam kalkun
kita membutuhkan bibit yan berkualitas, dan untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur
sendiri masih cukup sulit untuk mendaptka bibit ayam kalkun karena kalkun
bukan ternak yang cukup popular di Indonesia khususnya NTT karena itu untuk
mendaptkan bibit agak sulit
2) Waktu pemeliharaan yang relative lama
Kalkun dewasa yang siap di jual umurnya berkisar 5-7 bulan hal inilah
mengapa waktu yang di butuhkan untuk memlihara ayam kalkun untuk siap di
potong cukup lama apalagi untuk ukaran ternak unggas.

2.3 Prospek usaha ayam kalkun


Analisa bisnis budidaya ayam kalkun
a. Biaya tetap

Peralatan Harga

pembuatan kandang ayam kalkun Rp. 2.000.000

pengadaan bibit ayam kalkun Rp. 27.000.000

tempat makan dan minum ayam kalkun Rp. 1.000.000

Jumlah Investasi Rp. 30.000.000

Biaya Operasional per 3 Bulan

Pakan indukan dan jantan selama 3bulan Rp. 5.310.0000

Pakan anak kalkun 500 ekor Rp. 984.000

Vaksin Rp. 100.000

Listrik Rp. 250.000

Penyusutan biaya tetap Rp. 500.000

Total biaya oprasional Rp. 7.144.000


Pendapatan per Bulan

500 Ekor x Rp. 80.000 = Rp. 40.000.000

Keuntungan per Bulan

Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional : 3 bulan

Rp. 40.000.000 – 7.144.000 : 3 bulan = Rp. 10.952.000

BEP (break event point)

Biaya produksi dibagi jumlah anakan kalkun

= Rp. 7.144.000 : 500

= Rp. 14.288

Dengan demikian, titik balik modal/impas akan didapat jika harga seekor anakan kalkun
umur dau bulan jatuh pada angka Rp. 14.288

B/C (benefit cost ratio)

B/C di sebut juga perbandingan panerimaan dan biaya

Pendapatan dibagi total biaya produksi

= Rp.40.000.000 : 7.144.000

= 5,59

Dari setiap biaya yang dikeluarkan Rp. 1 akan menghasilkan Rp. 5,59
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ayam kalkun merupakan salah satu jenis unggas yang berbeda dengan ayam-ayam
lainnya. Biaya pemeliharaan yang ekonomis dan hasil produksi yang sangat menguntungkan,
sehinggas prospek usaha ayam kalkun sangat bagus.
DAFTAR PUSTAKA

http://lampost.co/berita/potensi-daerah-ternak-kalkun-bisnis-yang-menjanjikan.(22 mei 2018)

http://www.infopeternakan.com/peluang-usaha-ternak-ayam-kalkun-yang-menjanjikan.html.
(22 mei 2018 )

Rasyaf, M. 1992. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging. Yogyakarta: KANISIUS

Paulus Nnugrahajati.2012.Dahsyat Bisnis Ayam Kalkun.Yogyakarta:Lili Publisher


MAKALAH

PENGEMBANGAN TERNAK UNGGAS NON AYAM

“Prospek Pengembangan Ayam Kalkun ”

OLEH :

KELOMPOK 1

RONI MARKUS JAMI RIWU ARNI RAMBU BAJA ORU


M SUHARTA JAYA ADI CANDRA KARTINI R. RADA KABIKUL
FEBRY NABUNOME AYUB N.Y ATALO
SELDI ENGALIKA DEDI SUSANTO TODE
ROMANUS KLAU KAROLUS ALDERIKUS SASI
ANGLIANI JOLA PIRAS REDEMTUS USBOKO

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2018

You might also like