You are on page 1of 4

1.1.

Klasifikasi

Klasifikasi ASEAN menurut Plewig dan Kligman (1975) dalam buku Acne
Morphogenesis and Treatment dalam Djuanda (2010) akne diklasifikasikan atas tiga
bagian yaitu:

1. Acne Vulgaris dan variannya yaitu akne tropikalis, akne fulminan, pioderma
fasiale, acne mekanika dan lainnya.
2. Acne Venenata akibat kontaktan eksternal dan variannya yaitu akne kosmetika,
akne pomade, akne klor, akne akibat kerja, dan akne diterjen.
3. Acne komedonal akibat agen fisik dan variannya yaitu solar comedones dan
akne radiasi (sinar X, kobal).
Klasifikasi lainnya yang dinyatakan oleh Plewig dan Kligman (1975) dalam Djuanda
2010, yang mengelompokkan Acne Vulgaris menjadi:

1. Acne komedonal
a. Grade 1: Kurang dari 10 komedo pada tiap sisi wajah
b. Grade 2: 10-25 komedo pada tiap sisi wajah
c. Grade 3: 25-50 komedo pada tiap sisi wajah
d. Grade 4: Lebih dari 50 komedo pada tiap sisi wajah
2. Acne papulopustul
a. Grade 1: Kurang dari 10 lesi pada tiap sisi wajah
b. Grade 2: 10-20 lesi pada tiap sisi wajah
c. Grade 3: 20-30 lesi pada tiap sisi wajah
d. Grade 4: Lebih dari 30 lesi pada tiap sisi wajah
3. Acne konglobata
Klasifikasi ASEAN grading Lehmann yang mengelompokkan akne menjadi tiga
kategori, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Klasifikasi ASEAN grading Lehmann 2003

Derajat Komedo Papul / pustul Nodul

Ringan <20 <15 Tidak ada


Sedang 20-100 15-50 <5

Berat >100 >50 >5

Sedangkan gradasi Acne Vulgaris menurut Pillsbury adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Gradasi Acne Vulgaris menurut Pillsbury

Tabel 2. Pillsbury (1963) dalam Djuanda (2010) membuat gradasi sebagai berikut: Gradasi
Keterangan Gradasi Acne Vulgaris

1 Komedo dimuka
2 Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam dimuka
3 Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam dimuka,
dada dan punggung
4 Akne konglobata
1.2. Manifestasi Klinis
Tempat predileksi acne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung
bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lengan atas, dan glutea kadang terkena.
Erupsi kulit polimorfi, dengan gejala predominan salah satunya, komedo, papul yang
tidak beradang, pustul, nodus dan kista yang beradang. Dapat disertai rasa gatal, namun
umumnya keluhan penderita adalah keluhan estetis. Komedo adalah gejala
patognomonik bagi akne berupa papul miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan
sebum, bila berwarna hitam akibat mengandung unsur melanin disebut komedo hitam
(black comedo, open comedo). Sedangkan bila berwarna putih karena letaknya lebih
dalam sehingga tidak mengandung unsur melanin disebut komedo putih atau komedo
tertutup (white comedo, close comedo).
1.3. Diagnosis

a. Anamnesis
 Keluhan berupa erupsi kulit polimorfi di lokasi predileksi, disertai rasa nyeri atau
gatal namun masalah estetika umumnya merupakan keluhan utama.
 Faktor resiko : usia remaja, stress emosional, siklus menstruasi, merokok, ras,
riwayat akne dalam keluarga, banyak makan makanan berlemak dan tinggi
karbohidrat.
b. Pemeriksaan klinis
Diagnosis acne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan eksholiasi
sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok
Unna). Sebum yang menyumbat folikel tampak sebagai massa lebih lunak bagai nasi
yang ujungnya berwarna hitam.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratoris bukan merupakan standar bagi penegakkan diagnosis namun
diperlukan bagi penelitian-penelitian etiopatogenesis akne. Demikian pula
pemeriksaan histopatologis yang gambarannya tidak khas untuk akne.
Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa
sebukan sel radang kronis di sekitar folikel pilosebasea dengan massa sebum di
dalam folikel. Pada kista, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat
pembatas massa cair sebum yang bercampur dengan darah, jaringan mati, dan keratin
yang lepas. Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasap renik yang mempunyai peran
pada etiologi dan patogenesis penyakit dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi
yang lengkap untuk tujuan penelitian, namun hasilnya sering tidak memuaskan.
Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids) dapat pula
dilakukan untuk tujuan serupa. Pada akne vulgaris kadar asam lemak bebas (free
fatty acid) meningkat dan karena itu pada pencegahan dan pengobatan digunakan
cara untuk menurunkannya.

You might also like