You are on page 1of 21

http://sman1pangururan.sch.id/index.php?

id=artikel&kode=116
http://sman1pangururan.sch.id/images/Graphic3.jpg

Aplikasi Bernoulli – Venturimeter Tanpa Manometer

h1 = h2 = h è karena titiknya sejajar

h1 – h2 = h è h2 – h1 = - h
P1 = ρ.g.h1
P2 = ρ.g.h2
Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada kasus khusus lain yakni
ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama (perbedaan
ketinggian kecil). Untuk memahami penjelasan ini, amati gambar di bawah.

Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang penampangnya besar
maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama sehingga diangap ketinggian alias h
sama. Jika diterapkan pada kasus ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi :

Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida bertambah
(ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka
tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil
tetapi laju aliran fluida lebih besar.

Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju aliran
fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida
rendah maka tekanan fluida menjadi besar
Percobaan 2.4

VENTURI METER
http://ypongtuluran.blogspot.co.id/2017/04/percobaan-venturi-meter.html

A. Teori Percobaan
Ventur imeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran saluran tertutup (aliran
pipa bertekanan). Zat cair mengalir melalaui bagian kontraksi (leher) dari pipa yang mempunyai luas
lebih kecil dari pada pipa utama, sehingga kecepatan zat cair melalui leher lebih tinggi daripada di
dalam pipa. Meningkatnya kecepatan disertai dengan turunnya tekanan yang besarnya tergantung
dari kecepatan aliran, sehingga dengan mengukur perubahan tekanan debit dapat dihitung.
Setelah melewati bagian leher, zat cair mengalami perlambatan di dalam pipa yang membesar
(bagian divergen), sehingga tekanan meningkat sedangkan kecepatan menurun.
Dengan menganggap tidak ada gesekan antara zat cair dengan pipa, persamaan Bernoulli dapat
diterapkan antara penampang 1 dan 2 sebagai berikut:
(2.21)
Karena z1 = z2 dan , persamaan (2.21) dapat disederhanakan menjadi:
(2.22)
Dari persamaan kontinuitas: , diperoleh . Subsitusikan hal ini ke persamaan (2.22) kemudian
disederhanakan, diperoleh:

sehingga debit teoritis dapat dihitung dengan persamaan:


(2.23)
Dari persamaan (2.23) jelas bahwa dengan mengetahui diameter pipa dan mengukur perbedaan
tekanan antara penampang 1 dan 2, dapat ditentukan debit aliran melalui pipa tersebut.
Pada kenyataannya debit aktual lebih kecil dari debit teoritis. Oleh karena itu, dalam praktek
penggunaan venturi meter sebagai alat ukur debit harus dilakukan kalibrasi. Perbandingan antara
debit aktual dan debit teoritis dikenal sebagai koefisien pengaliran venturi meter (C d).
Debit aktual dapat dihitung dengan rumus:
dengan V = volume air yang tertampung di dalam bak hydraulic bench
t = waktu yang diperlukan untuk menampung air dengan volume V.
Selanjutnya koefisien pengaliran Venturi meter dapat ditentukan dengan persamaan:
B. Maksud Dan Tujuan Percobaan
1. Memahami prinsip persamaan Bernoulli

2. Menentukan koefisien pengaliran melalui vebturi meter

3. Mengukur debit aliran saluran tertutup (pipa bertekanan)

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Hydraulic Bench
2. Venturimeter dilengkapi dengan tabung-tabung manometer.
3. Stopwatch
4. Thermometer.
D. Prosedur Percobaan

1. Tempatkan venturi meter di atas hydraulic bench dan hubungkan slang hydraulic bench dengan
venturi meter.
2. Levelkan skala manometer dengan membuka kedua katup pengontrol dan katup pengisi yang
mengakibatkan air mengalir beberapa detik untuk menghilangkan gelembung udara dari alat suplai.
3. Tutup katup pengontrol secara perlahan sehingga alat akan mendapatkan penambahan tekanan
yang teratur, menyebabkan muka air naik di dalam tabung manometer. Ketika permukaan air naik
pada tinggi yang sesuai, katup benchnya juga menutup perlahan-lahan.
4. Atur debit aliran melalui venturi meter sesuai petunjuk Asisten dan baca tinggi tekanan (kedudukan
muka air) pada skala manometer.
5. Ukur debit aktual dengan mengukur volume aliran yang tertampung di dalam tangki hydraulic bench
selama interval waktu tertentu.
6. Ulangi prosedur diatas untuk beberapa variasi debit yang ditentukan atau sesuai petunjuk Asisten
Praktikum.
E. Data Percobaan

TABEL PENGAMATAN PENGUJIAN


VENTURI METER

W Tinggi Tekanan
Vol ak
um tu
N
e (d h()
o
air eti
k)
3
( ) t1 1 2 3 4 5 6
29 1 1 1
25 9 9 6
1 ,4 3 3 1
00 8 0 5
9 0 0 5
29 1 1 1 1 1
25 7
2 ,7 5 4 2 2 0
00 0
5 5 0 5 0 0
53 1 1 1 1 1 1
45
3 ,1 8 7 5 3 2 0
00
0 0 0 0 8 2 0
53 1 1 1 1 1 1
45
4 ,3 8 7 5 4 3 1
00
8 5 0 5 3 2 0

Catatan:

 D1 = 25,0
 D2 = 14,6
 D3 = 12,4
 D4 = 11,3
 D5 = 10,6
 D6 = 10,0
 Temperatur air = 30 oC

F. Keterangan :

V = Volume Air (ℓ/cm3)


= Waktu (detik)
A1 = Luas Penampang (cm2)
A2 = Luas Penampang (cm2)
Qa = Debit Aktual (cm3/dtk)
Qt =Debit Teoritis(cm3/dtk)
h1 = Tinggi tekanan pada penampang 1 (mm/cm)
h2 = Tinggi tekanan pada penampang 2 (mm/cm)
Cd = koefisien pengaliran venturi meter
G. Analisa Data

Data 1
Diketahui :
V1 = 2,5 = 2500 cm3
t1 = 29,49 detik
D1 = 25 mm = 2,5 cm
D2 = 14,6 mm = 1,46 cm
h1 = 130 mm = 13 cm
h6 = 65 mm = 6,5 cm

Ditanya: Cd = .........?
Penyelesaian :
Qa = =

= 84,77 cm3/dtk

A1 = ¼ π D12 = ¼ (3,14)(2,52) = 4,90625 cm2

A2 = ¼ π D22 = ¼ (3,14)(1,462) = 1,673306 cm2

Qt = = 4.90625
= 4.90625 = 4,90625 (40,97171691)
= 201,02

Cd = = = 0,42
Data 2
Diketahui :
V1 = 2,5 = 2500 cm3
t1 = 29,75 detik
D1 = 25 mm = 2,5 cm
D2 = 14,6 mm = 1,46 cm
h1 = 155 mm =15,5 cm
h6 = 70 mm = 7 cm

Ditanya: Cd = .........?
Penyelesaian :
Qa = =

= 84,033 cm3/dtk

A1 = ¼ π D12 = ¼ (3,14)(2,52) = 4,90625 cm2

A2 = ¼ π D22 = ¼ (3,14)(1,462) = 1,673306 cm2

Qt =
= 4.9062
= 4.90625

= 4,90625 (46,85295079)
= 229,87 cm3/dtk
Cd = = = 0,87
Data 3
Diketahui :
V1 = 4,5 = 4500 cm3
t1 = 53,1 detik
D1 = 25 mm = 2,5 cm
D2 = 14,6 mm = 1,46 cm
h1 = 180 mm = 18 cm
h6 = 100 mm = 10 cm

Ditanya: Cd = .........?
Penyelesaian :
Qa = =

= 84,745 cm3/dtk

A1 = ¼ π D12 = ¼ (3,14)(2,52) = 4,90625 cm2

A2 = ¼ π D22 = ¼ (3,14)(1,462) = 1,673306 cm2

Qt =

= 4.9062

= 4.90625

= 4,90625 (45,45403882)

= 223,01 cm3/dtk
Cd = = = 0,38
Data 4
Diketahui :
V1 = 4,5 = 4500 cm3
t1 = 53,38 detik
D1 = 25 mm = 2,5 cm
D2 = 14,6 mm = 1,46 cm
h1 = 185 mm = 18,5 cm
h6 = 110 mm = 11 cm

Ditanya: Cd = .........?
Penyelesaian :
Qa = =

= 84,745cm3/dtk

A1 = ¼ π D12 = ¼ (3,14)(2,52) = 4,90625 cm2

A2 = ¼ π D22 = ¼ (3,14)(1,462) = 1,673306 cm2

Qt =
= 4.9062
= 4.90625

= 4,90625 (44,1068384)
= 215,93 cm3/dtk
Cd = = = 0,39
Hasil perhitungan di atas, dapat dilihat ringkasnya pada tabel di bawah ini :

V t Qa h1 h6 A1 A2 Qt
N (c (c (c
(d (cm3/d (cm2 cm3/d Cd
o m3 m m (cm2)
et) et) ) et
) ) )
25 29, 15 6, 4.90 1,673 201,0 0,4
1 84,77
00 45 ,5 5 625 306 2 2
25 29, 4.90 1,673 229,8 0,3
2 84,03 13 7
00 75 625 306 7 7
45 53, 4.90 1,673 223,0 0,3
3 84,75 18 10
00 10 625 306 1 8
45 53, 18 4.90 1,673 215,9 0,3
4 84,30 11
00 38 ,5 625 306 3 9
Grafik hubungan antara Qa dan Cd :

Grafik hubungan antara V dan T :


H. Pembahasan

Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zat cair dan gas) bahwa
peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan
pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida
tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
Berdasakan hasil pada tabel dan grafik, nilai V berpengaruh terhadap Qa dan t, dimana semakin
besar V maka nilai Qa juga semakin besar, dan juga semakin besar V yang ditentukan maka waktu
untuk mengalirkan juga semakin lama sehingga nilai V dan t berbanding lurus.
H. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan:
1. Berdasakan hasil pada tabel dan grafik, nilai Qa terhadap Cd berbanding lurus, dimana Qa semakin
besar maka nilai Cd juga semakin besar begitupun sebaliknya.
2. Naik turunnya Qa (debit aktual) dan koefisien pengaliran (Cd) menyebabkan terjadinya parabola
pada grafik.
3. Semakin besar volume yang ditentukan maka waktu untuk mengalirkan juga semakin lama sehingga
nilai V dan t berbanding lurus. Hal ini dikarenakan saat melewati bagian leher, zat cair mengalami
perlambatan di dalam pipa.

b. Saran:
1. Kepada para peserta praktikan dalam pengambilan data harus teliti dan hati- hati agar data dan
hasil yang diperoleh juga lebih akurat.
2. Diharapkan agar alat – alat yang sudah ada,dijaga dan dirawat sebaik mungkin agar pemakaiannya
bisa lebih lama lagi kedepannya.
3. Fasilitas labolatorium yang kurang di lengkapi dan yang sudah ada dijaga. Seperti halnya AC yang
rusak mohon segera di ganti.
Laporan Praktikum Venturimeter
I. JUDUL
Praktikum Venturimeter Mengukur Kecepatan Aliran Fluida.

II. TUJUAN
Menyelidiki kecepatan aliran fluidan pada pipa venturi.

IIIII. TEORI DASAR


Venturimeter adalah alat untuk mengukur perbedaan kecepatan aliran fluida dalam pipa. Pada venturimeter diberi selang transparan pengganti
menometer untuk mengukur perbedaan tekanan. Berdasarkan hukum Bernoulli dan berdasarkan Hukum tekanan
Hidrostatis dengan didapat rumus kecepatan aliran fluida

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Alat venturi seperti gambar berikut
 2 buah pipa berbeda diameter
 Selang transparan
 Lem PVC
2. Mistar
3. Air secukupnya
4. Gelas kimia

V. CARA KERJA
1. Jika belum memiliki alat venturi, buatlah dengan menggunakan dua jenis paralon dengan diameter yang berbeda dan selang kecil
transparan, serta lem untuk perekat;
2. Ukur diameter pipa yang besar kemudian hitung luas permukaannya,
Diameter pipa = 2,5 cm
Luas permukaan = 19,625 cm2
3. Hitung ujung kiri venturi dengan selang menuju kran air yang dapat mensuplai air dengan kecepatan tinggi. Ujung kanan dihubungkan
dengan selang menuju penampung air;
4. Buka kran air perlahan, biarkan air melewati venturi sehingga terlihat perbedaan tinggi permukaan air yang berada pada kedua
pipa vertikal;
5. Catat perbedaan tinggi permukaan air dan biarkan kran terbuka dalam keadaan konstan. Setelah dicatat perbedaan tingginya,
tampunglah air yang keluar selama 10 detik;
Informasi
- Gunakan bejana berskala seperti gelas kimia untuk mengukur volume air yang keluar
- Debit air dapat dihitung dengan rumus atau
6. Hitung debit air yng keluar dan kecepatannya;
7. Ulangi percobaan dengan membuka kran lebih besar sehingga kecepatan air juga lebih deras. Lakukan seperti langkah sebelumnya,
kemudian catat data dalam table;
8. Buatlah table pengolahan data dan lakukan analisis terhadap hasilnya;
9. Rumuskan kesimpulan.

VI. DATA PERCOBAAN


Percobaan Perbedaan Tinggi (∆h) Volume Air Dalam 10s
(cm) (L)
1 5 8,2
2 4 8
3 5 8,3
4 4 8
5 5,5 8,5

VII. ANALISIS DATA


1. Isi tabel pengolahan data berikut
Perbedaan Tinggi
Debit Air (Q) Kecepatan (v)
Percobaan (∆h) (∆h)2
(10-3 m3) (m/s)
(10-2 m)
1 5 0,82 0,325 25
2 4 0,8 0,29 16
3 5 0,83 0,325 25
4 4 0,8 0,29 16
5 5,5 0,85 0,34 30,25

2. Buat grafik yang menghubungkan antara v dengan (∆h)2


Ketinggian Pengerjaan Kecepatan
h=5 0,325 m/s
h = 5,5 0,34 m/s
h=4 0.29 m/s

3. Berdasarkan data pengolahan dan grafik yang diperoleh, apa hasil analisisnya?
Berdasarkan percobaan & rumus , semakin tinggi semakin besar (∆h) kecepatan aliran fluida. Pada percobaan 1 dan 3, 2
dan 4 dengan tinggi air yang sama didapat kecepatan yang sama.

4. Bagaimana bentuk rumus persamaan Bernouli yang digunakan?

5. Mengapa tinggi permukaan air menjadi berbeda?


Karena perbedaan tekanan di pipa besar dan pipa kecil

6. Faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan tinggi permukaan air pada pipa vertical?
o Diameter kedua pipa
o Kecepatan aliran fluida
o Tekanan pada pipa

VIII. KESIMPULAN
1. Berdasarkan persamaan Bernoulli, dapat diuraikan implikasinya sebagai berikut, yaitu :
Prinsip hukum Bernoulli diterapkan pada pipa mendatar, teori Torricelli, Venturimeter, Tabung Pitot, Gaya angkat pesawat
dan alat penyemprot.
2. Hubungan antara kecepatan aliran dengan perbedaan ketinggian adalah :
Berdasarkan hukum Bernoulli , jadi semakin besar tinggi permukaan semakin besar kecepatan aliran fluida.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran fluida pada pipa venturI adalah :

Luas permukaan pipa (A) m2

Tekanan (P) N/m2

Percepatan gravitasi (g) m/s2

Selish tinggi permukan (h) m

http://dewinurfathonah.blogspot.co.id/2014/02/laporan-praktikum-venturimeter.html

You might also like