You are on page 1of 6

I.

PEMBAHASAN

A. Landasan Hukum Standar Akuntansi Pemerintahan


1.1 Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang
terdiri dari Laporan Keuangan Pemerintahan Pusat (LKPP), dan Laporan Keuangan
Pemerintahan Daerah (LKPD), dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan akuntansi pemerintah, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD.
1.2 Ketentuan Umum Standar Akuntansi Pemerintahan
SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP),
yaitu SAP yang diberi judul, nomor, dan tanggal efektif. Selain itu, SAP juga
dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.PSAP dapat
dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP)
atau Buletin Teknis SAP. IPSAP dan Buletin Teknis SAP disusun dan diterbitkan
oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dan diberitahukan kepada
Pemerintah dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Rancangan IPSAP disampaikan
kepada BPK paling lambat empat belas hari kerja sebelum IPSAP diterbitkan.IPSAP
dimaksudkan untuk menjelaskan lebih lanjut topik tertentu guna menghindari salah
tafsir pengguna PSAP. Sedangkan Buletin Teknis SAP dimaksudkan untuk mengatasi
masalah teknis akuntansi dengan menjelaskan secara teknis penerapan PSAP atau
IPSAP.
1.3 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Dalam penerapan standar akuntansi pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Sap Berbasis Akrual
Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual, yaitu SAP yang mengakui
pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis
akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan
pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalamAPBN/APBD.
SAP Berbasis Akrual tersebut dinyatakan dalam bentuk PSAP dan dilengkapi
dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. PSAP dan Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Akrual
dimaksud tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010.Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui
proses baku penyusunan (due process). Proses baku penyusunan SAP tersebut
merupakan pertanggungjawaban profesional KSAP yang secara lengkap
terdapat dalam Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
b. Sap Berbasis Kas Menuju Akrual
Penerapan SAP Berbasis Akrual dilaksanakan secara bertahap dari penerapan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual.
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual yaitu SAP yang mengakui pendapatan,
belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas

1
dana berbasis akrual. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP
Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah pusat diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan
SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah daerah diatur dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap dilakukan dengan
memperhatikan urutan persiapan dan ruang lingkup laporan.SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual dinyatakan dalam bentuk PSAP dan dilengkapi dengan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. PSAP dan Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual tercantum dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010.Sebelumnya, SAP Berbasis Kas Menuju Akrual digunakan dalam SAP
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan
pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat lima tahun.
Karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 digantikan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
1.4 Landasan Hukum Standar Akuntansi Pemerintahan Indonesia
Tentang standar akuntansi pemerintahan Indonesia (SAP) diatur dalam peraturan
pemerintah No.24 Tahun 2005. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan terdiri dari :
a. PSAP 01 : Penyajian Laporan Keuangan
b. PSAP 02 : Laporan Realisasi Anggaran
c. PSAP 03 : Laporan Arus Kas
d. PSAP 04 : Catatan Atas Laporan Keuangan
e. PSAP 05 : Akuntansi Persediaan
f. PSAP 06 : Akuntansi Investasi
g. PSAP 07 : Akuntansi Aset Tetap
h. PSAP 08 : Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
i. PSAP 09 : Akuntansi Kewajiban
j. PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan
Peristiwa Luar Biasa
k. PSAP 11 : Laporan Keuangan Konsolidasian

PP SAP akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah pusat dan daerah berupa : neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Adapun dengan terbentuknya SAP tersebut, maka laporan keuangan yang telah dibuat
oleh pemerintah pusat maupun daerah akan menjadi lebih relevan, dan dapat dibandingkan. BPK

2
pada nantinya akan bertugas untuk mengaudit laporan yang telah dibuat dan akan memberikan
opini, guna meningkatkan kredibiltas laporan sebelum disampaikan kepada stakeholder.

1.5 PSAP Dalam Dua Basis SAP


SAP tercantum dalam dua lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Lampiran I untuk SAP Berbasis Akrual dan Lampiran II untuk SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual.

SAP SAP BERBASIS


PSAP TENTANG BERBASIS KAS MENUJU
NO. AKRUAL AKRUAL
- Kerangka Konseptual Akuntansi Lampiran I.01 Lampiran II.01
Pemerintahan
PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan Lampiran I.02 Lampiran II.02
PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas Lampiran I.03 Lampiran II.03
PSAP 03 Laporan Arus Kas Lampiran I.04 Lampiran II.04
PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan Lampiran I.05 Lampiran II.05
PSAP 05 Akuntansi Persediaan Lampiran I.06 Lampiran II.06
PSAP 06 Akuntansi Investasi Lampiran I.07 Lampiran II.07
PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap Lampuran I.08 Lamoiran II.08
PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan Lampiran I.09 Lampiran II.09
PSAP 09 Akuntansi Kewajiban Lampiran I.10 Lampiran II.10
PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Lampiran I.11 Lampiran II.11
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasi Lampiran I.12 Lampiran II.12
PSAP 12 Laporan Operasional Lampiran I.13 -

1.6 Perubahan PSAP


Dalam hal diperlukan perubahan terhadap PSAP, perubahan tersebut diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan setelah mendapat pertimbangan dari BPK. Rancangan
perubahan PSAP disusun oleh KSAP sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam
penyusunan SAP. Rancangan perubahan PSAP disampaikan oleh KSAP kepada
Menteri Keuangan. Menteri Keuangan menyampaikan ususlan rancangan perubahan
PSAP kepada BPK untuk mendapat pertimbangan.
Dimana yang dimaskud dengan “perubahan” adalah penambahan, penghapusan, atau
penggantian satu atau lebih PSAP.

1.7 Sistem Akuntansi Pemerintahan


Sistem akuntansi pemerintahan adalah rangkaian sistematik dari prosedur,
penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak

3
analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi
pemerintah.
Pemerintah menyusun system akuntansi pemerintah yang mengacu pada SAP. Sistem
akuntansi pemerintah pada pemerintah pusar diatur dengan peraturan menteri
keuangan yang mengacu pada pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan.
Sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah daerah diatur dengan peraturan
gubernur/bupati/wali kota yang mengacu pada pedoman umum sistem akuntansi
pemerintahan. Pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan diatur dengan
peraturan menteri keuangan setelah berkoordinasi dengan menteri dalam negeri.
Selain mengacu pada pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan, dalam
menyusun sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah daerah,
gubernur/bupati/wali kota mengacu pula pada peraturan daerah dan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan daerah. Pedoman
umum ini diperlukan dalam rangka mewujudkan konsilidasi fiscal dan statistik
keuangan pemerintah secara nasional.

B. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah (AP)


2.1 Pengertian Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan adalah konsep dasar penyusunan dan
pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan merupakan acuan bagi
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), penyusunan laporan keuangan,
pemerikasaan, dan penggunaan laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas
sesuatu masalah yang belum diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP).
2.2 Tujuan Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan konsep yang mendasari penyusunan dan
pengembangan SAP yang selanjutnya dapat disebut standar. Tujuannya adalah
sebagai standar:
a. Penyusunan standar dalam melaksanakan tugasnnya
b. Penyusunan laporan keuangan dan menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar
c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan standar
d. Peran pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang 12
disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar

Kerangka konseptual berfungsi sebam\gai acuan dalam hal terdapat masalah akunatansi
yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahan.

Dalam hal terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar, maka ketentuan
standar diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual. Dalam jangka panjang, konflik
demikian diharpkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan SAP di masa
depan.

4
2.3 Ruang Lingkup Kerangka Konseptual
Ruang lingkup dari kerangka konseptual ini sendiri adalah :
a. Tujuan kerangka konseptual
b. Lingkungan akuntansi pemerintahan
c. Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna
d. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan
e. Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan,
serta dasar hokum
f. Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi
akuntansi
g. Unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan
pengukurannya

5
II. KESIMPULAN

Standar akuntansi pemrintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan


dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dalam satandar
akuntasni pemerintahan ini pula terdapat ketentuan umum yang digunakan sebagai acuan
guna menghindarai salah tafsir. Kemudian dalam penerapannya satandar akuntansi
pemerintahan ini dibagi menjadi dua yaitu standar akuntansi pemerintahan berbasis
akrual dan standar akuntansi berbasis kas menuju akrual. Dalam standar akuntansi
berbasis kas menuju akrual dilakukan lebih bertahap. Untuk landasan hukum standar
akuntansi pemerintahan Indonesia diatur dalam peraturan pemerintah No.24 Tahun 2005.
Dalam penerapannya dilakukan perubahan PSAP yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan setelah mendapatkan pertimbangan dari BPK. Dimana perubahan ini adalah
suatu penggantian, penghapusan atau penambahan satu atau lebih PSAP.
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan merupakan sebuah konsep dasar
penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Tujuan dari
kerangka konseptual ini adalah agar mempunyai standar dalam melaksanakan tugasnya,
digunakan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar,
kemudian digunakan untuk memeriksa apakah laporan keuangan sudah disusun sesuai
dengan standar. Selain itu terdapat tujuh cakupan ruang lingkup dari kerangka konseptual
itu sendiri.

You might also like