Professional Documents
Culture Documents
Api Presen
Api Presen
PEMBAHASAN
1
dana berbasis akrual. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP
Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah pusat diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan
SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah daerah diatur dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap dilakukan dengan
memperhatikan urutan persiapan dan ruang lingkup laporan.SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual dinyatakan dalam bentuk PSAP dan dilengkapi dengan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. PSAP dan Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual tercantum dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010.Sebelumnya, SAP Berbasis Kas Menuju Akrual digunakan dalam SAP
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan
pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat lima tahun.
Karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 digantikan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
1.4 Landasan Hukum Standar Akuntansi Pemerintahan Indonesia
Tentang standar akuntansi pemerintahan Indonesia (SAP) diatur dalam peraturan
pemerintah No.24 Tahun 2005. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan terdiri dari :
a. PSAP 01 : Penyajian Laporan Keuangan
b. PSAP 02 : Laporan Realisasi Anggaran
c. PSAP 03 : Laporan Arus Kas
d. PSAP 04 : Catatan Atas Laporan Keuangan
e. PSAP 05 : Akuntansi Persediaan
f. PSAP 06 : Akuntansi Investasi
g. PSAP 07 : Akuntansi Aset Tetap
h. PSAP 08 : Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
i. PSAP 09 : Akuntansi Kewajiban
j. PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan
Peristiwa Luar Biasa
k. PSAP 11 : Laporan Keuangan Konsolidasian
PP SAP akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah pusat dan daerah berupa : neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Adapun dengan terbentuknya SAP tersebut, maka laporan keuangan yang telah dibuat
oleh pemerintah pusat maupun daerah akan menjadi lebih relevan, dan dapat dibandingkan. BPK
2
pada nantinya akan bertugas untuk mengaudit laporan yang telah dibuat dan akan memberikan
opini, guna meningkatkan kredibiltas laporan sebelum disampaikan kepada stakeholder.
3
analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi
pemerintah.
Pemerintah menyusun system akuntansi pemerintah yang mengacu pada SAP. Sistem
akuntansi pemerintah pada pemerintah pusar diatur dengan peraturan menteri
keuangan yang mengacu pada pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan.
Sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah daerah diatur dengan peraturan
gubernur/bupati/wali kota yang mengacu pada pedoman umum sistem akuntansi
pemerintahan. Pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan diatur dengan
peraturan menteri keuangan setelah berkoordinasi dengan menteri dalam negeri.
Selain mengacu pada pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan, dalam
menyusun sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah daerah,
gubernur/bupati/wali kota mengacu pula pada peraturan daerah dan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan daerah. Pedoman
umum ini diperlukan dalam rangka mewujudkan konsilidasi fiscal dan statistik
keuangan pemerintah secara nasional.
Kerangka konseptual berfungsi sebam\gai acuan dalam hal terdapat masalah akunatansi
yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahan.
Dalam hal terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar, maka ketentuan
standar diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual. Dalam jangka panjang, konflik
demikian diharpkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan SAP di masa
depan.
4
2.3 Ruang Lingkup Kerangka Konseptual
Ruang lingkup dari kerangka konseptual ini sendiri adalah :
a. Tujuan kerangka konseptual
b. Lingkungan akuntansi pemerintahan
c. Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna
d. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan
e. Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan,
serta dasar hokum
f. Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi
akuntansi
g. Unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan
pengukurannya
5
II. KESIMPULAN