Professional Documents
Culture Documents
INTELEGENSI
INTELEGENSI
Oleh:
Ni Luh Putu Suwartika Eka Putri (1513022028)
I Made Arimbawa Astawa
Ragil Nur Irfiandaru (1513022046)
Lorena BR Ginting (15130220)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Intelegensi”. Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk melengkapi
presentasi alat ukur pada mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan.
Makalah ini telah dibuat dengan semaksimal mungkin oleh penulis. Namun,
terlepas dari semua itu penulis menyadari masih terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan
menginspirasi pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusuan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................2
3.1 Kesimpulan....................................................................................16
3.2 Saran...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan
Allah SWT di bumi ini. Diberinya daya cipta, rasa dan karsa yang memungkinkan
manusia untuk berbuat lebih besar dari pada otak mereka yang kecil. Kekuatan
berpikir itulah yang sering disebut-sebut dengan intelegensi. Manusia yang
mempunyai intelegensi yang tinggi, tentulah mereka lebih unggul daripada
manusia yang memiliki intelegesi yang rendah. Intelegensi merupakan
kemampuan yang dibawa sejak lahir, bukan timbul secara tiba-tiba. Yang
memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Intelegensi juga
dapat dipahami sebagai kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan
penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Intelegensi
Konsep Intelegensi menimbulkan kontroversi dan debat panas, sering kali
sebagai reaksi terhadap gagasan bahwa setiap orang punya kapasitas mentalumum
yang dapat diukur dan dikuantifikasikan dalam angka. Inteligensi adalah suatu
istilah yang popular. Hampir semua orang sudah mengenal istilah tersebut, bahkan
mengemukakannya. Seringkali kita dengar seorang mengatakan si A tergolong
pandai atau cerdas (inteligen) dan si B tergolong bodoh atau kurang cerdas (tidak
inteligen). Istilah inteligen sudah lama ada dan berkembang dalam masyarakat
sejak zaman Cicero yaitu kira-kira dua ribu tahun yang lalu dan merupakan salah
satu aspek alamiyah dari seseorang. Inteligensi bukan merupakan kata asli yang
berasal dari bahasa Indonesia. Kata inteligensi adalah kata yang berasal dari
bahasa latin yaitu “inteligensia“. Sedangkan kata “ inteligensia “ itu sendiri
berasal dari kata inter dan lego, inter yang berarti diantara, sedangkan lego berarti
memilih. Sehingga inteligensi pada mulanya mempunyai pengertian kemampuan
untuk memilih suatu penalaran terhadap fakta atau kebenaran.
Menurut W. Stem dalam Abu Ahmadidan Widodo Supriyono
mengemukakan intelegensi adalah suatu daya jiwa untuk dapat menyesuaikan diri
dengan cepat dan tepat di dalam situasi yang baru. Menurut David Wechsler,
inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara
rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan
proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati
secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Menurut Wangmuba inteligensi merupakan suatu konsep mengenai
kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat
spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu
suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau
ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau
Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap
kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui
lewat tes inteligensi. K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan
yang disertai dengan pemahaman atau pengertian. David Wechster (1986).
Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti
ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya.
Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan
untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi
lingkungannya secara efektif. Beberapa pakar menyebutkan bahwa intelegensi
sebagai keahlian untuk memecahkan masalah.
Intelegensi merupakan potensi bawaan yang sering dikaitkan dengan
berhasil tidaknya anak belajar disekolah. Dengan kata lain, intelegensi dianggap
sebagai faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya anak disekolah.
Kecerdasan (Inteligensi) secara umum dipahami pada dua tingkat yakni:
kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang
membentuk pengetahuan dan kesadaran. Kecerdasan sebagai kemampuan untuk
memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat
dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah.
Sternberg dalam Santrock mengatakan bahwa secara umum intelegensi dibedakan
menjadi 3 diantaranya:
· Inteligensi Analitis
Yaitu kecerdasan yang lebih cenderung dalam proses penilaian objektif
dalam suatu pembelajaran dalam setiap pelajaran, selalu mendapatkan nilai yang
bagus dalam setiap hasil ujian. Misalnya: seorang individu dalam ujian disetiap
pelajarannya selalu mendapatkan nilai di atas rata-rata.
· Inteligensi Kreatif
Yaitu kecerdasan yang lebih cenderung pada sifat-sifat yang unik, merancang hal-
hal yang baru. Misalnya: seorang peserta didik diinstrusikan untuk menuliskan
kata “P O H O N” oleh gurunya, tetapi jawaban seorang individu yang kreatif
dengan menggambarkan sebuah pohon.
· Inteligensi Praktis
Yaitu kecerdasan yang berfokus pada kemampuan untuk menggunakan,
menerapkan, mengimplementasikan, dan mempraktikan. Misalnya: seorang
individu mendapatkan skor rendah dalam tes IQ tradisional, tetapi dengan cepat
memahami masalah dalam kehidupan nyata, contohnya dalam pembelajaran
praktikum di laboratorium, akan cepat memahami karena dibantu dengan berbagai
peralatan dan media.
1
sengaja (seperti disekolah) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam
sekitar).
f. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan
(motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Apa
yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih
baik.
g. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang
tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan
memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk
menentukan intelegensi atau tidaknya seseorang, kita tidak dapat hanya
berpedoman kepada salah satu faktor tersebut, karena intelegensi adalah faktor
total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan intelegensi
seseorang.
3.1 Simpulan
Dalam pembahasan Inelegensi memang harus benar-benar dipahami secara
teliti biar kita semua bisa tau apa Intelegensi itu sendiri. Yang lebih penting lagi
yang harus dipahami secara detail dalam pembagian kecerdasan/tingkat
kecerdasan, dengan memahami tingkat kecerdasan itu kita bisa tahu bahwa dalam
diri kita ini ada kecerdasan yang tidak pernah kita sadari meski dalam sekolah-
sekolah kita tidak pernah mendapatkan rangking, orang selalu menganggap bahwa
orang yang cerdas adalah orang yang dapat rangking kelas dan yang bisa jawab
soal ujian, namun orang yang mampu dalam menghias, main musik tidak
dianggap kecerdasan. Dari itu, sangat perlulah kita memahami intelegensi dan
tingkat intelegensi biar tidak ada kesalah pahaman dalam mengartikan intelegensi
itu sendiri.
Intelegensi juga mempunyai hubungan dan perbedaan dengan bakat
maupun kreativitas, tapi yang perlu kita ketahui, bakat dan kreativitas adalah hasil
yang didapat dari intelegensi itu sendiri.
A. PILIHAN GANDA
B. SOAL ESSAI
1. Jelaskan pengertian intelegensi Menurut W. Stem dalam Abu
Ahmadidan Widodo Supriyono !
2. Sebutkan 5 macam intelegensi dan penjelasannya!
3. Sebutkan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi!
4. Jelaskan hubungan intelegensi dengan kehidupan!
5. Sebutkan apa saja klasifikasi IQ!
DAFTAR PUSTAKA