You are on page 1of 19

Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.

4 Oktober - Desember 2015

PROFIL DESA DAN KELURAHAN SEBAGAI SUMBER


INFORMASI: STUDI EVALUASI TENTANG PENYEDIAAN
INFORMASI POTENSI DESA DAN KELURAHAN
DI SULAWESI SELATAN OLEH BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN
(BPMPDK) PROVINSI SULAWESI SELATAN
Sitti Nurmasita Achsin1, Hafied Cangara2, Andi Alimuddin Unde2
1
Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulsel
2
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

Abstract

The aims of the study were to evaluate the availability, completeness, and accountability of village profile data
presentation, its utilization as village sources of information and various constraints in the preparation of village
profile data preparation in South Sulawesi Province. The research type was descriptive with 15 informants selected
purposively. Data were collected with in-depth interview, direct observation and literature study, and were analyzed
with qualitative analysis. The results of the research indicated that the presentation of village profile data in South
Sulawesi were available, but neither complete nor accountable yet, therefore it has not been utilized, but it served as
a source of information of potential villages expected to data base for development planning. Being viewed from
communication perspective the village profiles were related to communication elements, village profile (messages)
was presented by the organization working group (communicator), by development actors and public users of
information (communicant) had not been utilized (immature effect) for the benefit of development planning
(feedback).

Keywords: village profile; information resources; data presentation; utilization

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketersediaan, kelengkapan dan akuntabilitas penyajian Data Profil Desa dan
Kelurahan, pendayagunaannya dalam fungsinya sebagai sumber informasi potensi desa dan kelurahan dan berbagai
kendala dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Data Profil Desa dan Kelurahan di Sulawesi Selatan. Penelitian ini
bersifat deskriptif dengan pemilihan informan secara purposive sejumlah 15 orang, pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam, observasi langsung dan studi literatur. Data dianalisis dengan menggunakan analisis
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data Profil Desa dan Kelurahan di Sulawesi Selatan sudah tersedia
namun belum lengkap dan akuntabel sehingga belum didayagunakan dan belum dapat berfungsi sebagai sumber
informasi potensi desa dan kelurahan yang diharapkan dapat menjadi data dasar dalam perencanaan pembangunan.
Ditinjau dari perspektif komunikasi kaitannya dengan unsur-unsurnya, Profil Desa dan Kelurahan (pesan) yang
disajikan oleh organisasi Pokja (komunikator), oleh para pelaku pembangunan dan publik pengguna informasi
(komunikan) belum didayagunakan (belum menghasilkan efek) untuk kepentingan perencanaan pembangunan
(umpan balik).

Kata kunci: profil desa dan kelurahan; sumber informasi; penyajian data; pendayagunaan

449
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

PENDAHULUAN suatu bangsa dimana mayoritas kekuatan


pekerjanya terdiri dari pekerja informasi,
Dalam rangka ketersediaan informasi dan dimana informasi merupakan suatu
tentang potensi wilayah suatu elemen yang sangat penting.
kabupaten/kota yang mencakup sampai Adapun hubungan antara komunikasi dan
wilayah desa/kelurahan, pemerintah pusat informasi yaitu informasi merupakan bagian
melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan dari proses komunikasi. Menurut McLeod
Masyarakat dan Desa (Ditjen PMD) dalam Hayati (2013), informasi adalah data
Kementerian Dalam Negeri RI, menetapkan yang telah diolah menjadi bentuk yang
penyusunan Profil Desa dan Kelurahan memiliki arti bagi si penerima dan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat
Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang ini atau mendatang. Selanjutnya, Miller
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan dalam Schement & Ruben (1993),
Data Profil Desa dan Kelurahan. Tujuannya menyatakan komunikasi berarti bahwa
adalah untuk menjadikan Profil Desa dan informasi dilewatkan dari satu tempat ke
Kelurahan sebagai basis data dan sumber tempat lain, kemudian Newcomb dalam
informasi guna pemenuhan kebutuhan Schement & Ruben (1993), mengemukakan
pembangunan. bahwa setiap tindakan komunikasi
Mendagri RI (2007), menyatakan bahwa dipandang sebagai transmisi informasi,
Profil Desa dan Kelurahan adalah gambaran terdiri dari rangsangan diskriminatif, dari
menyeluruh tentang karakter desa dan sumber ke penerima.
kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, Pemanfaatan media internet sejalan dengan
potensi sumberdaya alam, sumberdaya konsep teori Media Baru (New Media) yang
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana dikemukakan oleh McQuail (1987), dimana
serta perkembangan kemajuan dan dinyatakan bahwa ciri-ciri Media Baru (New
permasalahan yang dihadapi desa dan Media) adalah adanya saling keterhubungan
kelurahan. Organisasi pelaksana kegiatan (interkonektivitas), aksesnya terhadap
Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan khalayak individu sebagai penerima maupun
adalah Kelompok Kerja (Pokja) yang pengirim pesan, interaktivitas, kegunaan
masing-masing berada pada tingkat yang beragam sebagai karakter yang terbuka
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota serta sifatnya yang ada dimana-mana.
sampai provinsi. Pemanfaatan informasi profil desa dan
Kegiatan Penyusunan dan Pendayagunaan kelurahan (uses) oleh pengguna informasi
Data Profil Desa dan Kelurahan diseluruh untuk berbagai kebutuhan (gratification)
Indonesia termasuk di Provinsi Sulawesi sejalan dengan teori Uses and Gratification
Selatan yang sebelumnya menggunakan yang diperkenalkan oleh Herbert Blumer
aplikasi offline, sejak tahun 2012 disajikan dan Elihu Katz dalam Lestari (2013), yang
dalam bentuk aplikasi website (online), dan mengatakan bahwa pengguna media
proses pengisian/penginputan data untuk memainkan peran aktif untuk memilih dan
seluruh Provinsi di Indonesia diprogramkan menggunakan media, dengan kata lain,
sampai pada Tahun 2020. pengguna media adalah pihak yang aktif
Penyajian data melalui website (internet) dalam proses komunikasi.
merupakan salah satu bentuk implementasi Untuk mewujudkan fungsi profil Desa dan
perkembangan teknologi informasi dan Kelurahan sebagai sumber informasi potensi
komunikasi. Rogers (1986), menyatakan desa dan kelurahan, data profil haruslah
bahwa suatu masyarakat informasi adalah tersedia, lengkap dan akuntabel.

450
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

Ketersediaan, kelengkapan dan akuntabilitas Permasalahan


data merupakan indikator evaluasi terhadap
kualitas Data Profil. Berdasarkan latar belakang masalah yang
Pelaksanaan penyusunan Data Profil Desa telah dijelaskan, maka permasalahan yang
dan Kelurahan di Sulawesi Selatan tidak akan diteliti adalah sebagai berikut:
terlepas dari berbagai kendala. Cangara
(2013), mengemukakan tentang hambatan 1. Bagaimana ketersediaan, kelengkapan
pembangunan khususnya dari segi dan akuntabilitas penyajian Data Profil
keterbatasan anggaran yaitu bahwa: Desa dan Kelurahan di Sulawesi
“berbagai pengalaman dalam melaksanakan Selatan.
program-program pembangunan, tidak 2. Bagaimana pendayagunaan Data Profil
sedikit yang mengalami kegagalan. Program Desa dan Kelurahan dalam fungsinya
pada awalnya berlangsung sangat dinamis sebagai sumber informasi potensi desa
ketika ditunjang dana yang kuat, tetapi pada dan kelurahan di Sulawesi Selatan.
saat dana sudah habis maka program juga 3. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala
berakhir”. pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan
Pada penelitian Putra & Parwata (2013), Pendayagunaan Data Profil Desa dan
tentang Pelaksanaan Program Data Profil Kelurahan di Sulawesi Selatan serta
Desa dan Kelurahan dalam Penyelenggaraan bagaimana kendala tersebut berdampak
Pemerintahan Desa (Desa Dauh Puri pada penyajian data dan fungsi profil
Kangin, Kecamatan Denpasar Barat, Kota desa dan kelurahan.
Denpasar), dengan menggunakan metode
penelitian bersifat Yuridis-Empiris, hasilnya METODE
menunjukkan bahwa pelaksanaan program
Profil Desa belum berjalan efektif karena Penelitian dilaksanakan di Badan
belum adanya pelatihan atau bimbingan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan
teknis untuk penyusunan dan Desa dan Kelurahan (BPMPDK) Provinsi
pendayagunaan data profil desa dan Sulawesi Selatan pada Bidang
kelurahan skala kabupaten/kota. Faktor yang Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan
menjadi kendala dalam pelaksanaan Kelurahan, Sub Bidang Pengembangan
program bersumber pada kurangnya Pemerintahan Desa dan Kelurahan yang
pemahaman aparat desa yang bertugas merupakan Tim Pokja Provinsi, serta
melaksanakan prosedur pencatatan data beberapa Kabupaten yaitu Takalar, Barru,
profil desa akibat dari belum adanya Sidrap dan Kota Makassar.
penyuluhan atau bimbingan teknis yang Penelitian ini termasuk jenis penelitian
diberikan kepada mereka oleh instansi deskriptif. Data pada penelitian kualitatif
terkait. berbentuk kata-kata dan dianalisis dalam
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi terminology respon-respon individual,
ketersediaan, kelengkapan dan akuntabilitas kesimpulan deskriptif, atau keduanya.
penyajian Data Profil Desa dan Kelurahan, Peneliti mengidentifikasikan kategori untuk
pendayagunaannya dalam fungsinya sebagai menyortir dan mengorganisasikan data
sumber informasi potensi desa dan (sorting and organizing data), (Danim,
kelurahan dan berbagai kendala dalam 2002: 37).
pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan
Pendayagunaan Data Profil Desa dan
Kelurahan di Sulawesi Selatan.

451
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

HASIL data dasar keluarga, data potensi desa dan


kelurahan serta data tingkat perkembangan
Penyusunan dan Pendayagunaan Data desa dan kelurahan sebagai data dasar
Profil Desa dan Kelurahan bersama pelaku pembangunan
desa/kelurahan dalam mendukung
Pengertian dari Penyusunan dan perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan,
Pendayagunaan Data Profil Desa dan pengendalian, evaluasi dan pelestarian
Kelurahan yaitu suatu kegiatan kebijakan, program dan kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan publikasi penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan
data Profil Desa dan Kelurahan serta masyarakat, pelayanan publik, pembinaan
berbagai upaya pemanfaatan data tersebut dan pengawasan penyelenggaraan
dalam sistem perencanaan dan evaluasi pemerintahan desa, kelurahan dan lembaga
kinerja penyelenggaraan pemerintahan, kemasyarakatan serta penataan wilayah
pembangunan dan pembinaan administrasi pemerintahan.
kemasyarakatan. Informasi dalam Profil Desa dan Kelurahan
Dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 merupakan data dasar yang menjadi acuan
(Mendagri RI, 2007:4-5) dijelaskan dalam mendukung beberapa kebijakan,
beberapa pengertian terkait kegiatan ini, program dan kegiatan pembangunan yang
antara lain yaitu: berfokus pada pemberdayaan masyarakat
Profil Desa dan Kelurahan adalah gambaran desa dan kelurahan serta pemberdayaan
menyeluruh tentang karakter desa dan aparatur pemerintahan desa dan kelurahan
kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, disetiap tahapannya yang dimulai dari
potensi sumberdaya alam, sumberdaya perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan,
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana pengendalian, evaluasi sampai dengan
serta perkembangan kemajuan dan pelestarian kebijakan, program dan kegiatan
permasalahan yang dihadapi desa dan dimaksud. Selanjutnya dapat dikatakan
kelurahan. bahwa fungsi dan manfaat Profil Desa dan
Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan Kelurahan adalah sebagai sumber informasi
meliputi kegiatan (Mendagri RI, 2007: 16): potensi desa dan kelurahan yang harus
a. Penyiapan instrumen pengumpulan disediakan, didistribusikan dan
data; didayagunakan dengan optimal oleh
b. Penyiapan Kelompok Kerja Profil berbagai pihak yang disebutkan secara rinci
Desa/Kelurahan pada kedua pasal tersebut di atas untuk
c. Pelaksanaan pengumpulan data tercapainya tujuan kebijakan, program dan
d. Pengolahan data kegiatan sesuai yang dibutuhkan dan
e. Publikasi Data Profil Desa dan diharapkan oleh masyarakat sebagai obyek
Kelurahan penerima kebijakan pembangunan.
Data Profil Desa dan Kelurahan terdiri dari
Pendayagunaan Data Profil Desa dan 3 (tiga) data utama, yaitu:
Kelurahan 1) Data Dasar Keluarga (DDK)
2) Data Potensi Desa dan Kelurahan
Mengenai Pendayagunaan Data Profil Desa 3) Tingkat Perkembangan Desa dan
dan Kelurahan dijelaskan secara rinci dalam Kelurahan
Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 pasal Ditinjau dari persepketif komunikasi, pada
41 yaitu: pendayagunaan data Profil Desa mekanisme penyusunan data profil terjadi
dan Kelurahan diarahkan pada pemanfaatan suatu proses komunikasi dimana elemen-

452
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

elemen komunikasi digambarkan sebagai Ketersediaan, kelengkapan dan akuntabilitas


berikut: data merupakan satu kesatuan bentuk
1) Sumber, atau komunikator adalah penyajian data yang dapat dijadikan
organisasi pelaksana (Pokja) yang indikator untuk mengevaluasi kualitas suatu
berfungsi menyediakan informasi data yang berisi berbagai sumber informasi.
tentang potensi desa dan kelurahan. Yang dimaksudkan “Ketersediaan Data”
2) Pesan, adalah informasi berupa berbagai adalah tersedianya berbagai jenis data terkait
data potensi desa dan kelurahan yang potensi desa dan kelurahan sedangkan
disajikan dalam profil. “Kelengkapan Data” adalah berbagai jenis
3) Media, adalah internet dimana website data terkait potensi desa dan kelurahan
Profil Desa dan Kelurahan tersebut berisi informasi yang lengkap. Bisa
dipublikasikan dan dapat diakses saja suatu informasi menyediakan berbagai
(online) oleh khalayak penerim pesan. data yang dibutuhkan tetapi ternyata data
4) Penerima, atau komunikan adalah para tersebut tidak lengkap, sebaliknya jika suatu
pengguna informasi profil yang informasi menyajikan data yang lengkap
membutuhkan data tentang desa dan berarti data tersebut telah tersedia.
kelurahan. “Akuntabilitas Data” dalam arti data Profil
5) Pengaruh atau efek, adalah Desa dan Kelurahan yang disajikan
bertambahnya pengetahuan para merupakan hasil penginputan dan
pengguna informasi. pengolahan data yang valid serta dapat
6) Umpan balik (feedback), adalah dipertanggungjawabkan. Kevalidan data
didayagunakannya data profil sesuai hasil wawancara dengan responden juga
kebutuhan para pengguna informasi. merupakan bagian dari akuntabilitas data.
Dari
b. hasil penelitian ditarik kesimpulan
Ketersediaan, Kelengkapan dan bahwa ketersediaan, kelengkapan dan
Akuntabilitas Penyajian Data Profil Desa akuntabilitas Data Profil Desa dan
dan Kelurahan di Sulawesi Selatan Kelurahan di Sulawesi Selatan pada :
• tingkat desa/kelurahan, keempat
Penyajian data yang baik sesuai yang desa/kelurahan sudah tersedia namun
diuraikan oleh Fakultas Kesehatan belum ada yang lengkap. Desa
Masyarakat Universitas Indonesia (2010), Ajakkang (Barru) dan Desa Aka-Akae
yaitu bahwa “penyajian data harus dapat (Sidrap) menganggap datanya sudah
meringkas data, sehingga dapat akuntabel.
menggambarkan informasi, sederhana, lugas • tingkat kecamatan yaitu Kecamatan
dan komunikatif. Penyajian data dapat Galesong Utara Kabupaten Takalar
dalam bentuk tulisan, tabel dan grafik”. datanya tersedia namun belum lengkap.
Selain berdasarkan bentuk penyajian, • tingkat kabupaten/kota, Kabupaten
penyajian data yang baik juga dapat Takalar sudah tersedia dan akuntabel
dievaluasi dari segi ketersediaan, namun belum lengkap, Kabupaten
kelengkapan dan akuntabilitas data yang Barru dan Kota Makassar sudah tersedia
disajikan, sesuai yang telah diuraikan pada namun belum lengkap dan akuntabel,
bagian pendahuluan bahwa untuk sedangkan Kabupaten Sidrap untuk
mewujudkan fungsi profil Desa dan ketiga kriteria ini samasekali belum
Kelurahan sebagai sumber informasi potensi tercapai.
desa dan kelurahan, data profil haruslah • tingkat Provinsi, Sekretaris (Plt.Kepala)
tersedia, lengkap dan akuntabel. BPMPDK menyiratkan dalam

453
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

jawabannya bahwa penyajian data Profil adalah karena kegiatan penyusunan Profil
Desa dan Kelurahan di tingkat Provinsi Desa dan Kelurahan dengan aplikasi website
sudah tersedia namun belum lengkap (online) masih dalam proses pelaksanaan
dan akuntabel, jawaban yang sama juga sampai dengan Tahun 2020, dan kegiatan
diungkapkan oleh Kepala Bidang. publikasi secara nasional pada Tahun 2021.
Kepala Sub Bidang memberikan Pada saat publikasi inilah data Profil
jawaban yang sedikit berbeda bahwa diharapkan dapat didayagunakan sesuai
selain tersedia data juga akuntabel. Pasal 41 Permendagri Nomor 12 Tahun
Kesimpulan bahwa ketersediaan data Profil 2007.
Desa dan Kelurahan di Sulawesi Selatan
belum lengkap dan akuntabel Berbagai Kendala Dalam Pelaksanaan
menggambarkan bahwa pemanfaatan Kegiatan Penyusunan dan Pendayagunaan
informasi potensi desa dan kelurahan dalam Profil Desa dan Kelurahan di Sulawesi
profil tersebut untuk kebutuhan perencanaan Selatan
pembangunan di berbagai sektor pada setiap
tingkatan pemerintahan (desa/kelurahan, Kendala dalam pelaksanaan kegiatan
kabupaten/kota dan provinsi) belum dapat Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa
terlaksana sesuai harapan. dan Kelurahan ini terdiri dari keterbatasan
Dari perspektif komunikasi, informasi anggaran, keterbatasan/sulitnya akses
potensi desa dan kelurahan (pesan) yang jaringan internet di beberapa wilayah
disajikan oleh organisasi Pokja pedesaan, mutasi (pegawai dan operator),
(komunikator) yang diterima oleh pengguna kesulitan melakukan wawancara khusus di
informasi (komunikan) belum dapat perkotaan, masyarakat tidak transparan
memberi efek bagi komunikan sehingga dalam memberi informasi, kurangnya tenaga
feedback yang diharapkan juga belum pendata dan operator, Pokja kecamatan tidak
tercapai. berfungsi, Anggaran Dasar Kelurahan
(ADK) yang tidak dikelola oleh BPM
Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kabupaten, adanya BPM Kabupaten yang
Kelurahan Dalam Fungsinya Sebagai kurang responsif, dan kurangnya Leadership
Sumber Informasi Potensi Desa Dan Commitment pada level para pengambil
Kelurahan Di Sulawesi Selatan kebijakan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kendala ini berdampak pada penyajian data
Dari hasil wawancara setiap Pokja Profil yang baru berada pada tataran “tersedia”
tentang pemanfaatan dan pendayagunaan namun belum dapat dikatakan “lengkap”
Data Profil Desa dan Kelurahan, dan “akuntabel”, serta berdampak pada
disimpulkan bahwa seluruh Pokja Profil belum berfungsinya Profil Desa dan
(desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota Kelurahan sebagai sumber informasi potensi
dan provinsi) menyatakan pendapatnya desa dan kelurahan di Sulawesi Selatan yang
bahwa Profil Desa dan Kelurahan belum diharapkan menjadi data dasar dalam
dapat didayagunakan atau dimanfaatkan perencanaan pembangunan.
dalam perencanaan kebijakan pembangunan
maupun untuk kepentingan publik pengguna Dampak Berbagai Kendala Terhadap
informasi karena datanya belum lengkap, Penyajian Data dan Fungsi Profil Desa dan
dengan demikian belum dapat berfungsi Kelurahan
sebagai sumber informasi potensi desa dan
kelurahan. Alasan mendasar dari kondisi ini Berbagai kendala yang ditemui dalam

454
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan dilakukan selanjutnya.


Pendayagunaan Data Profil Desa dan Berbicara mengenai manfaat informasi tidak
Kelurahan secara simultan berdampak pada terlepas dari konsep teori informasi. Teori
penyajian data dan fungsi profil sebagai informasi atau teori matematis merupakan
sumber informasi potensi desa dan bentuk penjabaran dari karya Claude E.
kelurahan. Kondisi ideal yang diharapkan Shannon dan Warren Weaver (1949).
dalam penyajian data profil adalah Mathematical Theory of Communication
terpenuhinya ketersediaan, kelengkapan dan adalah teori yang melihat komunikasi
akuntabilitas data. Jika kondisi ini sudah sebagai transmisi pesan dan bagaimana
tercapai maka diharapkan fungsi Profil transmitter menggunakan saluran dan media
sebagai sumber informasi potensi desa dan komunikasi. Teori informasi ini
kelurahan serta pendayagunaannya dapat memfokuskan pada sejumlah sinyal yang
terpenuhi sesuai harapan yang tercantum lewat melalui saluran atau media dalam
dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007. proses komunikasi. Pendit (2006:4)
Berbagai kendala berdampak pada menjelaskan teori informasi ini sebagai 1)
pencapaian progress of entry data. Perolehan efisiensi pengiriman informasi melalui
Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 49,67 % saluran, memandang informasi sebagai
dan adanya kendala berupa tidak simbol-simbol yang dipertukarkan,
transparannya masyarakat dalam memberi mengirim simbol-simbol itu dari satu titik di
informasi mengandung arti bahwa penyajian suatu tempat ke titik lain di tempat lainnya,
Data Profil Desa dan Kelurahan baru pada 2) jumlah informasi yang dapat dihasilkan
tataran “tersedia” namun belum dapat oleh sebuah keadaan atau kejadian (atau
dikatakan “lengkap” dan “akuntabel”. realisasi dari sebuah situasi tertentu)
Profil Desa dan Kelurahan belum dapat merupakan tingkat pengurangan (reduksi)
dikatakan sebagai sumber informasi potensi ketidakpastian, atau pilihan kemungkinan
desa dan kelurahan jika penyajian datanya yang dapat muncul dari keadaan atau
belum lengkap dan akuntabel. Konsep ideal kejadian tersebut.
suatu sumber informasi adalah “data Konsep Laswell dalam Cangara (2012:46)
tersedia, lengkap dan akuntabel” namun yaitu siapa, mengatakan apa, melalui apa,
penyajian Data Profil Desa dan Kelurahan di kepada siapa, dan apa akibatnya adalah
Sulawesi Selatan belum sampai pada konsep merupakan model komunikasi yang secara
ideal ini. jelas menggambarkan urutan proses
komunikasi. Yang dimaksud siapa adalah
PEMBAHASAN “komunikator”, mengatakan apa adalah
“pesan yang disampaikan”, melalui apa
Analisis Manfaat Informasi adalah “media atau saluran yang
digunakan”, kepada siapa merujuk pada
Kebutuhan akan informasi adalah suatu hal “komunikan” dan apa akibatnya adalah
yang substantif bagi manusia baik dalam merupakan “efek yang ditimbulkan dari
kehidupan pribadi, kelompok, lingkungan proses penyampaian pesan”.
maupun dalam melakukan pekerjaannya. Merujuk pada konsep teori informasi
Segala sesuatu yang terjadi di masa lalu dan Shannon dan Weaver serta konsep Laswell
saat ini akan menjadi informasi yang penting tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa
bagi kehidupan di masa datang. Informasi informasi merupakan suatu kumpulan pesan
adalah sesuatu yang penting untuk dijadikan yang disampaikan dari komunikator
dasar perencanaan aktifitas yang akan (pemilik infomasi) kepada komunikan

455
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

(penerima informasi) yang bermanfaat bagi kepada penerima yaitu para pengambil
bertambahnya pengetahuan komunikan. kebijakan dan publik pengguna informasi.
Bertambahnya pengetahuan komunikan Seperti yang telah diuraikan sebelumnya
bermanfaat bagi pengambilan keputusan berdasarkan pernyataan Berelson dan
yang dilakukannya terhadap hasil Steiner dalam Schement & Ruben, 1993,
penerimaan informasi tersebut. Dengan bahwa tindakan atau proses transmisi
demikian dapat dikatakan informasi informasi dengan menggunakan simbol
memiliki berbagai manfaat yang pada (kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain)
prakteknya disesuaikan dengan kebutuhan biasa disebut komunikasi. Berikut ini
penerima pesan. Penerima pesan-lah yang disajikan pembahasan mengenai analisis
paling tahu akan manfaat informasi yang data informasi desa dan kelurahan dari
diterimanya baik bagi diri maupun perspektif komunikasi. Informasi yang
lingkungannya. disajikan dalam Profil Desa dan Kelurahan
Informasi tentang potensi desa dan adalah merupakan sekumpulan data tentang
kelurahan yang diperoleh dari Profil Desa potensi desa dan kelurahan yang telah diolah
dan Kelurahan memberi manfaat yang menjadi suatu bentuk yang lebih berguna
sangat besar dalam pengambilan keputusan bagi penerimanya dan digunakan untuk
dan kebijakan terhadap hal-hal yang pengambilan keputusan dalam hal ini yaitu
berkaitan dengan pembangunan pedesaan, perencanaan kebijakan pembangunan berupa
misalnya bidang kependudukan, pendidikan, program dan kegiatan yang sesuai dengan
pariwisata, sumberdaya alam, dan lain-lain. karakteristik, kondisi dan kebutuhan suatu
Selain dari itu, manfaat yang bisa diperoleh wilayah.
dari informasi Profil Desa dan Kelurahan ini
sangat dibutuhkan oleh para stakeholder a. Komunikasi Sebagai Suatu Proses yang
yang ingin menanam modalnya maupun Melibatkan Elemen-Elemen Dasar dan
yang ingin melakukan upaya-upaya Fungsi-Fungsi Komunikasi
pemberdayaan masyarakat yang terkait
dengan masyarakat di pedesaan. Bagi para Komunikasi adalah proses penyampaian
stakeholder atau investor yang ingin pesan dari sumber (komunikator) kepada
menanam modal, misalnya dalam bidang penerima (komunikan) melalui media serta
pertanian, perkebunan, perikanan, adanya pengaruh (efek) yang ditimbulkan
peternakan, kehutanan, pertambangan, maka dari proses penyampaian pesan tersebut.
tidak bisa lepas dengan masyarakat dan Sebagai suatu proses, berlangsungnya
lingkungan yang menjadi sasaran. Untuk itu komunikasi sangat tergantung pada elemen-
informasi tentang potensi desa dan elemen dasar pendukungnya yang terdiri
kelurahan sangat diperlukan. dari sumber, pesan, media, penerima,
pengaruh atau efek, umpan balik dan
Analisis Data Informasi Desa dan lingkungan. Berikut ini diuraikan elemen-
Kelurahan Dilihat dari Perspektif elemen dasar komunikasi (Cangara, 2012:
Komunikasi 27-30), yang diaplikasikan dalam proses
penyajian data Profil Desa dan Kelurahan.
Penyajian Data profil akan berbagai
informasi tentang potensi desa dan Sumber (Source)
kelurahan adalah suatu bentuk transmisi
informasi dari sumber dalam hal ini adalah Sumber biasa disebut pengirim (sender) atau
organisasi Pokja melalui media website komunikator (encoder). Dalam hal ini Ditjen

456
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

PMD Kemendagri melalui organisasi Pokja penyajian informasi desa dan kelurahan
adalah merupakan sumber atau pengirim adalah bertambahnya pengetahuan para
(sender) karena organisasi Pokja ini yang penerima informasi dimaksud akan potensi
menyampaikan pesan dalam bentuk yang dimiliki oleh desa dan kelurahan dan
penyajian informasi berupa data profil desa direncanakannya kebijakan pembangunan
dan kelurahan kepada penerima (receiver). yang mengacu pada data profil sebagai data
dasar.
Pesan (message, content, information)
Umpan balik
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan disini Adalah salah satu bentuk dari pengaruh yang
adalah informasi mengenai berbagai potensi berasal dari penerima, bisa juga berasal dari
desa dan kelurahan, yang disampaikan oleh unsur lain seperti pesan dan media. Dalam
organisasi Pokja melalui website kepada penyajian informasi desa dan kelurahan,
para pengambil kebijakan dan publik aplikasi elemen “umpan balik” adalah
pengguna informasi. berupa penilaian penerima terhadap data
profil yang disajikan sesuai kebutuhannya
Media berdasarkan kriteria ketersediaan,
kelengkapan dan akuntabilitas data.
Yaitu alat atau transmitter yang digunakan Penilaian ditujukan dan menjadi masukan
untuk mentransfer pesan dari pengirim bagi sumber (source) agar berusaha
kepada penerima, yang dalam hal ini media memperbaiki kualitas data profil desa dan
dimaksud adalah jaringan internet website kelurahannya.
Profil Desa dan Kelurahan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan
Penerima (Receiver) bahwa proses penyajian data profil desa dan
kelurahan oleh Ditjen PMD Kemendagri
Yaitu pihak penerima pesan yang dikirim melalui organisasi Pokja, dengan
atau disampaikan oleh sumber. Penerima menggunakan media website kepada para
biasa disebut sasaran, khalayak, komunikan. pengambil kebijakan, publik pengguna
Sebagai penerima disini adalah para informasi serta aparat dan masyarakat desa
pengambil kebijakan, publik pengguna dan kelurahan, adalah merupakan suatu
informasi serta aparat dan masyarakat desa proses komunikasi yang tidak terlepas dari
dan kelurahan yang akan memanfaatkan elemen-elemen pendukungnya. “Efek” dan
informasi dimaksud. “umpan balik” juga teraplikasikan dalam
bentuk dijadikannya data profil sebagai data
Pengaruh atau Efek dasar atau sumber informasi desa dan
kelurahan untuk kebutuhan perencanaan
Yaitu perbedaan antara apa yang dipikirkan, kebijakan pembangunan serta penilaian
dirasakan dan dilakukan oleh penerima terhadap kualitas data yang disajikan.
(receiver) sebelum dan sesudah menerima Selain melibatkan elemen-elemen dasar,
pesan, dimana bentuk pengaruh tersebut bisa proses berlangsungnya komunikasi juga
terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah tidak terlepas dari fungsi-fungsi komunikasi.
laku seseorang (De Fleur, 1982 dalam Menurut Harold D. Laswell dalam Cangara
Cangara, 2012:29). Aplikasi elemen (2012:67), fungsi komunikasi antara lain 1)
pengaruh atau efek ini ke dalam proses manusia dapat mengontrol lingkungannya,

457
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

2) beradaptasi dengan lingkungan tempat sumber informasi pada tingkat pusat, Badan
mereka berada, serta 3) melakukan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan
transformasi warisan sosial kepada generasi Desa dan Kelurahan (BPMPDK) untuk
berikutnya. tingkat provinsi.
Adapun menurut Hubeis et.al., (2012:19- Untuk tingkat kabupaten/kota penyediaan
20), fungsi komunikasi adalah : data dilakukan oleh badan, dengan berbagai
1) Agar menjadi tahu (to secure macam nama sesuai lingkup bidang tugas
understanding) dan memberitahukan dan administrasi pemerintahan di
(surveillance), misalnya antar hubungan wilayahnya, seperti Badan Pemberdayaan
pergaulan sehari-hari, surat edaran, Masyarakat Pemerintahan Desa dan
pengumuman, pemberitahuan, dan Kelurahan (BPMPDK) Kabupaten Takalar,
sebagainya. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2) Menilai masukan (input) atau hasil (BPMD) Kabupaten Barru, Badan
(output) atau suatu pola pemikiran, Pemberdayaan Masyarakat dan
misalnya umpan balik, penilaian Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten
rencana, dan sebagainya. Hal ini terkait Sidrap, Badan Pemberdayaan Masyarakat
dengan to change the opinion. (BPM) Kota Makassar, Badan
3) Mengarahkan atau diarahkan kepada Pemberdayaan Masyarakat dan
suatu tujuan, misalnya rapat kerja, Pemerintahan Lembang (BPMPL)
seminar, penataran latihan kerja, Kabupaten Toraja dan Toraja Utara, dan
petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk sebagainya.
teknis (juknis), dan sebagainya. Hal ini Dari unsur pesan (p) maka informasi-
terkait dengan to change the attitude. informasi yang disajikan dalam profil
4) Memengaruhi dan dipengaruhi, merupakan content atau isi atau pesan, yang
misalnya motivasi, persuasi, stimulasi, disampaikan dalam proses komunikasi.
dan sebagainya. Hal ini terkait dengan Pesan ini berupa jumlah penduduk, keadaan
to change the behaviour and society. geografis, potensi ekonomi, potensi budaya,
5) Mengandung beberapa fungsi insidental potensi sumberdaya alam (pertanian,
atau netral yang tidak langsung perkebunan, perikanan, peternakan,
memengaruhi tercapainya tujuan dan kehutanan, pertambangan), kelembagaan
hubungan dalam pergaulan sosial serta sarana prasarana.
(transmission of the social herritage). Keempat jenis data potensi desa dan
kelurahan secara lengkap disajikan sebagai
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi berikut :
komunikasi, semuanya berinti pada 1. Data Sumberdaya Alam, meliputi :
bagaimana proses komunikasi dapat • potensi umum yang meliputi batas dan
berlangsung dengan pelibatan elemen- luas wilayah, iklim, jenis dan
elemen komunikasi. kesuburan tanah, orbitasi, bentangan
Jika data yang disajikan dalam Profil Desa wilayah dan letak;
dan Kelurahan dilihat dari perspektif • pertanian;
komunikasi berdasarkan elemen-elemen • perkebunan;
dasar atau unsur-unsur komunikasi, maka • kehutanan;
sumber (s) adalah pihak penyedia informasi, • peternakan;
maka dengan demikian Direktorat Jenderal • perikanan;
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Ditjen • bahan galian;
PMD) Kementerian Dalam Negeri menjadi
• sumberdaya air;

458
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

• kualitas lingkungan; Mengenai saluran atau media yang


• ruang publik/taman; dan digunakan dalam penyampaian informasi
• wisata. tentang data Profil Desa dan Kelurahan
2) Data Sumberdaya Manusia, meliputi : dapat dilihat dalam bentuk website, yang
• jumlah; bisa diunggah secara online melalui alamat
• usia; www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.
• pendidikan; id. Website ini terkoneksi dengan data desa
dan kelurahan pada 35 provinsi di seluruh
• mata pencaharian pokok;
Indonesia yang bisa diakses setiap saat.
• agama dan aliran kepercayaan;
Dari segi sasaran atau penerima, maka data
• kewarganegaraan; Profil Desa dan Kelurahan ini bisa
• etnis/suku bangsa; dimanfaatkan oleh stakeholder baik dari
• cacat fisik dan mental; dan pihak pemerintah sendiri, pihak asing,
• tenaga kerja. swasta dalam negeri, maupu organisasi-
3) Data Kelembagaan, meliputi : organisasi sosial masyarakat. Untuk
• lembaga pemerintahan desa dan membuktikan bahwa data ini mengenai
kelurahan; sasaran, dapat dilihat pada jumlah
• lembaga kemasyarakatan desa dan pengunjung website yang rata-rata perhari
kelurahan; sekitar 1000 pengunjung.
• lembaga sosial kemasyarakatan;
• organisasi profesi; b. Manfaat Informasi Desa dan Kelurahan
• partai politik; Dari Perspektif Teori Informasi, Teori New
• lembaga perekonomian; Media dan Teori Uses and Gratification
• lembaga pendidikan;
• lembaga adat; dan Berbagai informasi desa dan kelurahan yang
• lembaga keamanan dan ketertiban disajikan dalam profil memberi manfaat
4) Data prasarana dan sarana yang meliputi : bagi “penerima atau komunikan” yaitu
• transportasi; kepada para pengambil kebijakan, publik
• informasi dan komunikasi; pengguna informasi serta aparat dan
masyarakat desa dan kelurahan.
• prasarana air bersih dan sanitasi;
Berbagai perencanaan pembangunan dapat
• prasarana dan kondisi irigasi; dibuat dengan mengacu pada informasi
• prasarana dan sarana pemerintahan; tentang potensi desa dan kelurahan, seperti
• prasarana dan sarana lembaga yang dinyatakan dalam Pasal 41
kemasyarakatan; Permendagri Nomor 12 Tahun 2007, yaitu
• prasarana peribadatan; dibuatnya perencanaan program dan
• prasarana olah raga; kegiatan penanggulangan kemiskinan,
• prasarana dan sarana kesehatan; pemberdayaan masyarakat, pelayanan
• prasarana dan sarana pendidikan; publik, pembinaan dan pengawasan
• prasarana dan sarana energi dan penyelenggaraan pemerintahan desa,
penerangan; kelurahan dan lembaga kemasyarakatan
• prasarana dan sarana hiburan dan maupun penataan wilayah administrasi
wisata; dan pemerintahan.
prasarana dan sarana kebersihan. Uraian di atas merupakan tujuan yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil

459
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

Desa dan Kelurahan. Selanjutnya dilakukan publik. Bahwa informasi-informasi yang


tinjauan manfaat informasi desa dan disajikan melalui profil adalah sejalan
kelurahan tersebut dari perpektif beberapa dengan teori informasi yang bertujuan
teori komunikasi yaitu teori informasi, teori mengurangi ketidakpastian, memberikan
New Media dan Teori Uses and kejelasan, menyediakan informasi bagi para
Gratification. penggunanya yaitu para pelaku
pembangunan, stakeholder dan investor
Teori Informasi untuk kebutuhan perencanaan program
pembangunan di berbagai sektor. Berbagai
Informasi adalah data yang telah data potensi desa dan kelurahan yang
diklasifikasikan, diolah, diinterpretasikan disajikan dalam Profil Desa dan Kelurahan
menjadi suatu bentuk yang lebih berguna memberikan banyak informasi bagi
bagi penerimanya seperti peningkatan penggunanya, yaitu :
pengetahuan serta dapat dijadikan dasar • Informasi dalam data potensi
dalam pengambilan keputusan. Adapun sumberdaya alam dapat digunakan
Teori Informasi Claude Shannon dan untuk merencanakan program
Warren Weaver adalah teori yang pembangunan di berbagai sektor yang
menitikberatkan perhatiannya pada sejumlah memanfaatkan potensi sumberdaya
sinyal yang lewat melalui saluran atau media alam seperti sector pertanian,
dalam proses komunikasi. Menurut Cangara perkebunan, peternakan, perikanan,
(2012:47), dijelaskan mengenai sejumlah kehutanan, dan pertambangan.
sinyal yang dimaksud yaitu berapa banyak • Informasi dalam data potensi
sinyal (pesan) yang bisa dipancarkan pada sumberdaya manusia dapat digunakan
titik maksimum dan berapa banyak sinyal untuk merencanakan program
yang rusak karena gangguan selama proses pembangunan di sektor pendidikan,
pengiriman sampai kepada penerima. ketenagakerjaan, kesehatan.
Berdasarkan definisi dan teori informasi • Informasi dalam data potensi
tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa kelembagaan dapat digunakan untuk
suatu informasi dalam hal ini informasi merencanakan program pembangunan
tentang potensi desa dan kelurahan semakin di sektor kelembagaan seperti
berguna dan bermanfaat bagi penerima pembangunan sekolah, sarana ibadah,
apabila informasi tersebut tersaji secara koperasi, lembaga kemasyarakatan dan
lengkap. Aplikasi program yang digunakan sebagainya.
harus dibuat sesempurna mungkin agar hasil • Informasi dalam data potensi prasarana
pengolahan data dapat dikatakan valid. dan sarana dapat digunakan untuk
Selain kesempurnaan aplikasi program merencanakan program pembangunan
pengolahan data, informasi desa dan di sektor komunikasi dan informasi,
kelurahan juga dapat dirasakan manfaatnya kesehatan dalam hal ini prasarana air
apabila mudah diakses oleh para pengguna bersih dan sanitasi, irigasi, dan
informasi tersebut. Gangguan jaringan sebagainya.
internet yang dapat menghambat proses
mengakses data (informasi desa dan Teori Media Baru (New Media)
kelurahan) merupakan noise yang turut
memengaruhi manfaat dari informasi desa Media baru dipahami sebagai komunikasi
dan kelurahan tersebut. Suatu informasi dan informasi yang terkoneksi dengan
semakin bermanfaat jika mudah diakses oleh internet. Ciri-ciri Media Baru yang

460
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

dikemukakan oleh McQuail (1987:16-17) • Kecepatan;


yakni: adanya saling keterhubungan • Transparansi;
(interkonektivitas), aksesnya terhadap • Paperless;
khalayak individu sebagai penerima maupun • Openess;
pengirim pesan, interaktivitas, kegunaan • Mudah diakses;
yang beragam sebagai karakter yang terbuka • Mengatasi ruang dan waktu;
serta sifatnya yang ada dimana-mana.
• Up to date (aktual).
Media baru/media online memiliki
kecepatan untuk melakukan sebuah Teori Uses and Gratification
interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih
cepat untuk mendapatkan sebuah informasi Pendekatan Uses and Gratification adalah
terbaru dan terupdate informasinya (Putri,
mengenai apa yang dilakukan orang
2014:5) terhadap media. Studi dalam bidang ini
Merujuk pada pemahaman teori Media Baru
memusatkan perhatian pada isi (uses) media
(New Media) tersebut di atas, website Profil untuk mendapatkan pemenuhan
Desa dan Kelurahan yang diakses dengan
(gratification) atas kebutuhan seseorang.
menggunakan jaringan internet adalah Pendekatan Uses and Gratification
merupakan suatu bentuk penjabaran dari
memberikan suatu cara alternatif untuk
konsep teori ini, dengan pengecualian pada memandang pada hubungan antara isi media
penerima informasi (komunikan) yang
dan audience, dan pengkategorian isi media
hanya menerima tanpa melakukan menurut fungsinya sesuai dengan tingkat
pengiriman informasi/pesan (komunikasi
selera yang berbeda (Juariyah, 2009:36-37).
satu arah). Teori ini mengatakan bahwa pengguna
Manfaat informasi desa dan kelurahan
media memainkan peran aktif untuk
ditinjau dari perspektif Teori Media Baru memilih dan menggunakan media, dengan
(New Media) memfokuskan pada seberapa
kata lain, pengguna media adalah pihak
banyak khalayak dalam hal ini pengguna yang aktif dalam proses komunikasi.
informasi (para pengambil kebijakan, publik Pengguna media berusaha mencari sumber
pengguna informasi serta aparat dan media yang paling baik didalam usaha
masyarakat desa/kelurahan) yang memenuhi kebutuhannya (Lestari, 2013:5).
mengetahui akan adanya informasi desa dan Mengaitkan manfaat informasi desa dan
kelurahan dalam bentuk website, serta kelurahan dari perspektif teori Uses and
beragamnya kegunaan yang dihasilkan dari Gratification ini, dapat dikatakan bahwa
penyajian informasi desa dan kelurahan. semakin banyak pengguna media dalam hal
Semakin banyak pengguna informasi yang ini adalah website online Profil Desa dan
mengetahui akan adanya informasi desa dan Kelurahan dalam mencari informasi terkait
kelurahan serta semakin beragamnya potensi desa dan kelurahan (uses) untuk
kegunaan informasi tersebut diaplikasikan memenuhi kebutuhannya akan informasi
oleh pengguna informasi maka dapat tersebut (gratification) maka manfaat
dikatakan informasi tersebut semakin informasi tersebut semakin besar.
banyak memiliki manfaat. Dalam Profil Desa dan Kelurahan disajikan
Penyajian data Profil Desa dan Kelurahan berbagai macam kebutuhan data. Pengguna
dengan menggunakan website online bisa media adalah pengguna informasi yang
memberikan sejumlah keuntungan, antara dapat mencari data sesuai kebutuhannya,
lain : misalnya data jumlah penduduk, data jumlah
angkatan kerja, data potensi pertanian,

461
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

perikanan, kehutanan, pertambangan dan perencanaan yang komprehensif dan


lain-lain disuatu kabupaten/kota atau terintegrasi antara pemerintah pusat dan
provinsi. Kenyataan bahwa para pengambil daerah dalam menyusun program dan
kebijakan, para stakeholder, publik kegiatan pembangunan. Pembangunan desa
pengguna informasi serta aparat dan merupakan ujung tombak pembangunan
masyarakat desa/kelurahan (dalam proses nasional, karena sebagian besar penduduk
komunikasi mereka adalah komunikan) Indonesia tinggal di wilayah pedesaan
belum semua mengetahui akan adanya dibanding di perkotaan.
website Profil Desa dan Kelurahan, sehingga Ditinjau dari perspektif ilmu komunikasi,
dapat memengaruhi jumlah pengguna yang menurut Effendy (2013:90), “pembangunan
mengakses media internet (website) melibatkan dua komponen yang kedua-
tersebut. Jika jumlah pengguna masih sedikit duanya merupakan manusia. Yang pertama
maka dapat dikatakan bahwa manfaat adalah komunikator pembangunan yang
informasi desa dan kelurahan belum harus memiliki pengetahuan dan
optimal. Solusi untuk kondisi permasalahan keterampilan dalam menyebarluaskan pesan.
ini adalah pihak Ditjen PMD Kemendagri Yang kedua adalah komunikan
melalui organisasi Pokja harus banyak pembangunan, baik penduduk kota maupun
melakukan sosialisasi untuk penduduk desa, yang harus diubah sikap,
memperkenalkan Profil Desa dan Kelurahan pendapat, dan perilakunya”. Disini yang
sebagai sumber informasi. menjadi komunikator adalah para pengambil
Selain alasan tersebut di atas, data yang kebijakan di tingkat pusat dan daerah yang
tersedia, lengkap dan akuntabel juga turut harus mampu menganalisis kebutuhan
memengaruhi pengguna informasi untuk pembangunan yang menjadi prioritas di
mengakses informasi desa dan kelurahan. wilayahnya.
Rendahnya kualitas data profil yang Dari konsep komunikasi pembangunan,
disajikan akan membuat pengguna media Nasution (2012:106) menyatakan bahwa
(pengguna informasi) tidak akan memilih “dalam arti yang luas, komunikasi
untuk mencari informasi yang pembangunan meliputi peran dan fungsi
dibutuhkannya melalui website tersebut. komunikasi (sebagai suatu aktivitas
Bahwa bagi pengguna yang mencari pertukaran pesan secara timbal balik)
informasi dapat memanfaatkan informasi- diantara semua pihak yang terlibat dalam
informasi tersebut untuk memenuhi berbagai usaha pembangunan, terutama antara
kebutuhan yang diperlukan, seperti masyarakat dengan pemerintah, sejak dari
kebutuhan untuk bisnis, untuk dunia usaha, proses perencanaan, kemudian pelaksanaan,
untuk kepentingan sosial (pendidikan dan dan penilaian terhadap pembangunan”.
kesehatan), maupun untuk kebutuhan Sedang dalam arti yang sempit, komunikasi
pengambilan kebijakan dan keputusan yang pembangunan merupakan segala upaya dan
bersifat sektoral. cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan
keterampilan-keterampilan pembangunan
Ketersediaan Informasi Untuk Pemanfaatan yang berasal dari pihak yang memprakarsai
Pembangunan Nasional Dari Perspektif pembangunan dan ditujukan kepada
Kependudukan, Sumberdaya Alam dan masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan
Potensi Ekonomi, Budaya dan Pariwisata agar masyarakat yang dituju dapat
serta Geopolitik memahami, menerima, dan berpartisipasi
dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang
Pembangunan nasional membutuhkan disampaikan tersebut (Nasution, 2012:106).

462
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

Pembangunan nasional di berbagai sektor Pada sektor pendidikan, berdasarkan


memerlukan faktor-faktor pendukung mulai informasi yang tersedia dapat dilihat jumlah
dari dukungan regulasi, dana, infrastruktur, penduduk dengan kondisi yang tidak pernah
sarana prasarana, sumberdaya manusia sekolah, tidak tamat SD, hanya tamat SD,
sampai pada tersedianya data yang dapat tidak tamat SMP, hanya tamat SMP dan
dijadikan acuan perencanaan kebijakan seterusnya sampai jenjang S1, serta jumlah
pembangunan nasional tersebut. penduduk yang sedang bersekolah. Dari
Untuk menentukan tujuan dan prioritas gambaran kondisi tersebut dapat dilihat jika
pembangunan dibutuhkan ketersediaan masih ada penduduk yang buta huruf
informasi yang lengkap dan akuntabel sehingga dapat direncanakan program dan
mengenai potensi yang dimiliki setiap kegiatan yang bertujuan untuk memberantas
wilayah mulai dari tingkat desa/kelurahan, buta huruf, seperti kejar Paket A, B, dan
kecamatan, kabupaten/kota sampai tingkat lain-lain. Informasi mengenai tenaga kerja
provinsi agar perencanaan program dan juga menggambarkan kondisi mengenai
kegiatan yang disusun sesuai dengan jenis pekerjaan dan kualitas angkatan kerja.
kebutuhan masyarakat dan wilayah Jika dari data tersebut tergambar kondisi
pembangunan tersebut. kurangnya usia angkatan kerja (usia
Ketersediaan informasi desa dan kelurahan produktif) yang bekerja maka dapat disusun
dalam Profil Desa dan Kelurahan yang program pembangunan yang pada intinya
berisikan berbagai macam data potensi bertujuan membuka lapangan kerja yang
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dapat menyerap tenaga kerja dengan
kelembagaan, serta sarana dan prasarana berbagai keterampilan dan keahlian yang
dapat menjadi data dasar yang dimanfaatkan dimilikinya.
untuk pembangunan nasional. Selanjutnya
diuraikan tentang ketersediaan informasi b. Sumberdaya Alam dan Potensi
tersebut untuk pemanfaatan pembangunan Ekonomi
dari perspektif kependudukan, sumberdaya
alam dan potensi ekonomi, budaya dan Data sumberdaya alam yang terdapat dalam
pariwisata serta geopoliitik. Profil Desa dan Kelurahan menyajikan
berbagai informasi tentang luas wilayah
a. Kependudukan menurut penggunaan (pemukiman,
persawahan, perkebunan, pekarangan,
Data sumberdaya manusia yang terdapat perkantoran, prasarana umum lainnya, tanah
dalam Profil Desa dan Kelurahan hutan), iklim, jenis dan kesuburan tanah,
menyajikan berbagai informasi tentang topografi, pertanian tanaman pangan,
jumlah penduduk berdasarkan usia, jenis perkebunan, kehutanan, peternakan,
kelamin, tingkat pendidikan, agama, perikanan, bahan galian, sumberdaya air,
kewarganegaraan, suku/etnis, jenis kualitas udara, kebisingan, serta ruang
pekerjaan dan tenaga kerja, kualitas publik/taman.
angkatan kerja sampai pada informasi Berdasarkan ketersediaan berbagai
tentang kondisi cacat mental dan fisik. informasi mengenai potensi ekonomi yang
Dengan melihat berbagai informasi yang berasal dari sumberdaya alam ini, dapat
tersedia seperti yang diuraikan di atas, dapat disusun perencanaan di beberapa sektor
disusun perencanaan pembangunan antara pembangunan antara lain sektor pertanian,
lain perencanaan di sektor pendidikan dan perkebunan, kehutanan, peternakan,
tenaga kerja. perikanan dan pertambangan yang tujuannya

463
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

adalah meningkatkan pendapatan asli daerah lainnya tentang berbagai obyek wisata yang
(PAD) pada level pemerintah daerah ada di suatu daerah.
maupun untuk meningkatkan devisa negara Selanjutnya adalah bagaimana para
pada level pemerintah pusat. pengambil kebijakan sebagai pelaku
Sebagai contoh pada sektor kehutanan, dari pembangunan mampu mengelola dengan
data potensi desa dan kelurahan yang baik potensi wisata tersebut untuk menjadi
tersedia dapat dilihat potensi hasil hutan suatu obyek wisata yang secara ekonomi
kayu dan non kayu. Dengan menitikberatkan mendatangkan keuntungan bagi daerah.
pada pemanfaatan sumberdaya alam Dibutuhkan keterlibatan investor (baik lokal
berdasarkan asas kelestarian, maka dapat maupun asing) sebagai pihak ketiga (pihak
dibuat program kebijakan pembangunan pengelola) dalam pelaksanaan kebijakan
berupa pemanfaatan hasil hutan dengan terkait pengembangan budaya dan
prioritas pada hasil hutan non kayu (damar, pariwisata dimaksud.
rotan, lebah madu), sehingga dengan Upaya promosi tentu saja merupakan upaya
demikian kelestarian fungsi hutan dapat yang harus dilakukan untuk menunjang
tetap terjaga karena meminimalisir dan pembangunan di sektor budaya dan
menghindari aktivitas penebangan kayu. pariwisata. Salah satu bentuk upaya promosi
Pada sektor pertanian dan perkebunan, adalah pencanangan pogram desa/kelurahan
berdasarkan data yang tersedia, dapat wisata dengan memfokuskan pada
disusun program pembangunan dengan pemberdayaan masyarakat selaku
memfokuskan pada pemanfaatan dan masyarakat wisata yaitu masyarakat yang
budidaya komoditas unggulan yang berbeda- karakternya bisa seperti karakter orang yang
beda di setiap daerah. mendalami bidang kepariwisataan.
Pengembangan program penyuluhan dan Di bidang kebudayaan, dibutuhkan
pendampingan masyarakat juga dapat informasi tentang adat istiadat dan kebiasaan
menjadi prioritas pada sektor ini, untuk umum yang berlaku di suatu daerah, yang
mendukung terlaksananya berbagai program akan digunakan untuk menentukan berbagai
pembangunan dalam bentuk fiisik dan program kegiatan pembangunan yang sesuai
infrastruktur pertanian, perkebunan, untuk dikembangkan dalam rangka
peternakan dan perikanan di pedesaan. mendorong dan melestarikan budaya di
Perencanaan pembangunan dari perspektif daerah tersebut.
sumberdaya alam dan potensi ekonomi
dapat pula melibatkan para investor sebagai d. Geopolitik
pihak ketiga untuk berinvestasi, misalnya
pada sektor pertambangan. Menurut Rudolph Kjellen (1864-1922)
dalam Fathurachman (2015:1), istilah
c. Budaya dan Pariwisata geopolitik yang merupakan singkatan dari
Geographical Politic adalah suatu sistem
Program pembangunan pada sektor budaya politik yang menyeluruh meliputi
dan pariwisata juga dapat direncanakan dan demopolitik, ekonomi politik dan
dibuat dengan mengacu pada ketersediaan sosiopolitik. Kjellen menjelaskan bahwa
informasi desa dan kelurahan pada data negara adalah suatu organisme yang
Profil Desa dan Kelurahan. Informasi dianggap sebagai “prinsip dasar”.
mengenai potensi wisata yang juga ada Geopolitik adalah cara pandang dan sikap
dalam data profil memberi gambaran bagi bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan,
para pelaku pembangunan dan stakeholder yang berwujud negara kepulauan

464
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 solving), dan mengetahui kebutuhan dasar
(Pendidikan kewarganegaraan, 2012:2). apa yang diperlukan di suatu
Dari pengertian tersebut di atas, dapat kabupaten/kota.
didefinisikan bahwa perencanaan Dengan mengetahui berbagai informasi
pembangunan dari perspektif geopolitik tersebut di atas, para tim sukses dan juru
adalah perencanaan pembangunan yang kampanye dapat merencanakan dan
melihat negara sebagai suatu kesatuan membuat peta politik untuk calon
wilayah yang terdiri dari wilayah darat, laut, kandidatnya dengan pendekatan melalui
dan udara. Perencanaan ini bersifat makro berbagai tawaran program pembangunan
karena harus mempertimbangkan berbagai yang menyentuh langsung kebutuhan dasar
faktor pendukung pembangunan yang saling masyarakat di desa/kelurahan tempat mereka
berintegrasi satu sama lain untuk menggalang massa, untuk menarik simpati
menghasilkan program pembangunan yang demi memperoleh dukungan bagi partai atau
mengcover berbagai permasalahan yang calon kandidatnya.
terjadi di Indonesia sebagai suatu negara Khusus untuk perencanaan program
kepulauan. Ketersediaan informasi akan pembangunan, hal ini dapat disusun oleh
potensi wilayah darat dan laut sangat para calon kandidat bersama tim suksesnya
dibutuhkan dalam perencanaan secara dengan menggunakan informasi dalam
geopolitik ini. Dibutuhkan pemikiran dan Profil Desa dan Kelurahan, karena Profil
pertimbangan yang mendalam dari para Desa dan Kelurahan dapat memberi
pelaku pembangunan, stakeholder, dalam gambaran menyeluruh tentang karakter desa
pengambilan kebijakan berbagai program dan kelurahan (meliputi data dasar keluarga,
dan kegiatan yang akan dilaksanakan, data potensi sumberdaya alam, sumberdaya
karena kesalahan dalam perencanaan pada manusia, kelembagaan, prasarana dan
satu aspek akan berdampak pada aspek sarana) serta perkembangan kemajuan dan
pembangunan yang lain. permasalahan yang dihadapi desa dan
Informasi yang dibutuhkan harus benar- kelurahan.
benar valid dan akurat untuk menghasilkan Selanjutnya, dengan mengetahui data jumlah
program pembangunan yang secara pemilih, (diketahui bahwa jumlah penduduk
komprehensif meliputi segala aspek sebagian besar adalah di pedesaan), maka
geopolitik. Sebagai contoh dalam para calon kandidat bersama tim suksesnya
pelaksanaan pemilihan umum maupun dapat merencanakan kekuatan-kekuatan
pemilihan kepala daerah dan presiden, para politik (peta politik) menyangkut
tim sukses dan juru kampanye penggalangan massa pendukung calon
membutuhkan data mengenai pemilih kandidat maupun pendukung partai di setiap
sampai di tingkat desa/kelurahan, mulai dari kabupaten/kota maupun provinsi.
jumlah, jenis kelamin, usia, pekerjaan dan
sebagainya.
Demikian pula untuk memperoleh gambaran KESIMPULAN
tentang kondisi suatu kabupaten/kota atau
provinsi, diperlukan informasi yang Dari hasil analisis dan pembahasan dalam
menyajikan data potensi pada tingkat penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan
desa/kelurahan, sebagai lini pemerintahan bahwa :
yang terkecil, yang dapat digunakan untuk 1. Ketersediaan, kelengkapan dan
mengkaji berbagai substansi permasalahan akuntabilitas penyajian Data Profil Desa
yang membutuhkan solusi (problem dan Kelurahan di Sulawesi Selatan saat

465
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015

ini baru berada pada tataran “tersedia” Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian
namun “belum lengkap” dan “belum Untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula
akuntabel”. Hal ini dikarenakan proses Bidang Ilmu-Ilmu Sosial, Pendidikan dan
pelaksanaan penginputan data sejak Humaniora. Cetakan Kesatu. CV.
menggunakan aplikasi website (online) Pustaka Setia : Bandung.
pada tahun 2012 masih berlangsung Effendy, Onong U. 2013. Ilmu Komunikasi:
sampai dengan tahun 2020. Teori dan Praktek. Cetakan
2. Profil Desa dan Kelurahan dalam Keduapuluhlima. PT. Remaja
fungsinya sebagai sumber informasi Rosdakarya : Bandung.
potensi desa dan kelurahan di Sulawesi Hubeis, Musa, et.al. 2012. Komunikasi
Selatan saat ini belum didayagunakan Profesional: Perangkat Pengembangan
karena data belum lengkap, dengan Diri. Cetakan Kesatu. PT. Penerbit IPB
demikian belum dapat berfungsi sebagai Press : Bogor.
sebagai sumber informasi potensi desa Juariyah. 2009. Diktat Teori Komunikasi.
dan kelurahan yang dapat dimanfaatkan Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
untuk perencanaan dan pelaksanaan Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
pembangunan nasional di berbagai Muhammadiyah : Jember.
sektor sesuai kebutuhan dan target yang McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi
diharapkan. Massa: Suatu Pengantar. Edisi Kedua.
3. Berbagai kendala dalam pelaksanaan Penerbit Erlangga : Jakarta.
kegiatan Penyusunan dan Mendagri RI. 2007. Peraturan Menteri
Pendayagunaan Data Profil Desa dan Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007
Kelurahan berdampak pada lambatnya tentang Pedoman Penyusunan dan
pencapaian progress of entry data, Pendayagunaan Data Profil Desa dan
sehingga belum dapat didayagunakan Kelurahan. Direktorat Jenderal
dan belum berfungsi sebagai sumber Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
informasi potensi desa dan kelurahan di (Ditjen PMD) Kementerian Dalam
Sulawesi Selatan. Negeri RI : Jakarta.
Nasution, Zulkarimen. 2012. Komunikasi
DAFTAR RUJUKAN Pembangunan: Pengenalan Teori dan
Penerapannya. Cetakan Kedelapan.
Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Rajawali Pers : Jakarta.
Komunikasi. Edisi Kedua. Cetakan Rogers, Everett M. 1986. Communication
Ketigabelas. PT. Rajagrafindo Persada : Technology: The New Media in Society.
Jakarta. The Free Press : New York.
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan Schement, Jorge R. and Ruben, Brent D.
Strategi Komunikasi. Edisi Kesatu. 1993. Between Communication and
Cetakan Kesatu. PT. Rajagrafindo Information: Information and Behavior -
Persada : Jakarta. Volume IV. Transaction Publisher : New
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Brunswick, New Jersey, USA.
Kualitatif: Ancangan Metodologi,

466
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015

467

You might also like