Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
swasta cukup vital dalam pembangunan bidang ekonomi suatu negara maupun
masyarakat.
masalah ataupun dampak negatif yang ditimbulkannya. Dalam tahap ini, adanya
Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih populer dengan istilah
Tanggung jawab sosial berkaitan dengan tanggung jawab etis perusahaan terhadap
1
dampak negatif lingkungan dan masyarakat (Noor Hadi, 2011:22). Dalam
dapat memberi kontribusi untuk masyarakat di sekitarnya. Peran CSR dalam hal
ayat 1 :
2
Penjelasan mengenai “perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang sumber daya alam” di atas lebih ditujukan kepada perusahaan yang
alam sekitarnya.
pengelolaan sumber daya alam batubara memulai program CSR-nya pada tahun
tujuan utama program CSR PT. Adaro Indonesia adalah untuk menciptakan
melalui program CSR-nya. Pada tahun 2009 lalu, PT. Adaro Indonesia berhasil
3
Forum For Community Development) yang bekerjasama dengan Kementerian
Sosial. PT. Adaro Indonesia mendapatkan peringkat Gold di bidang sosial dan
lingkungan untuk program pertanian terpadu. Selang tiga tahun dalam event yang
penghargaan Platinum, tiga penghargaan Gold dan satu penghargaan Silver untuk
wanita tani suka maju. Untuk penghargaan internasional, pada tahun 2012 yang
lalu PT. Adaro Indonesia berhasil meraih Health Promotion Award yang kedua
menarik untuk ditelaah lebih lanjut tentang apa saja program/kegiatan yang
B. Perumusan Masalah
mengenai keterlibatan sektor swasta dalam hal ini PT. Adaro Indonesia dalam
berkelanjutan. Jika penghargaan dalam kegiatan CSR menjadi salah satu indikasi
4
keberhasilan perusahaan dalam implementasi CSR, maka PT. Adaro Indonesia
bisa dikatakan cukup berhasil dalam implementasi CSR untuk masyarakat sekitar
tersebut, pertanyaan yang diajukan sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
C. Tujuan Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
Dewasa ini CSR ataupun tanggung jawab sosial perusahaan menjadi topik
perbincangan yang hangat bagi para akademisi ataupun kalangan lainnya. Telah
banyak kajian dan seminar serta pelatihan yang membahas mengenai CSR baik
nasional maupun internasional. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa CSR ini
datang. Perhatian lebih terhadap CSR ini tidak hanya datang dari para akademisi
5
ilmu sosial saja namun juga datang dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti
ekonomi, bisnis, hukum, maupun politik. Semakin banyaknya atensi dari berbagai
perspektif tentang konsep CSR menjadi sangat beragam dan sangat menarik.
akademisi dengan mengangkat tema CSR, yang salah satunya ialah penelitian
yang dilakukan oleh Dian Safitri (2011) dengan judul “Efektifitas Program
Tanggung Jawab Sosial PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. dalam
tanggung jawab sosial PTBA melalui program kemitraan yang dijalankan oleh
CSR perusahaan batubara tersebut. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui
Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Joko Guntoro (2005) dengan
dibalik implementasi CSR yang dijalankan oleh perusahaan. Joko Guntoro dalam
6
implementasi CSR oleh perusahaan sangat ditentukan oleh harapan dan tuntutan
masyarakat yang artinya adalah bahwa CSR dalam hal ini menjadi alat “pemadam
ditentukan oleh tahapan produksi dan juga pendapatan yang dihasilkan oleh
Adapun penelitian yang serupa tapi tak sama yakni sebuah penelitian yang
(Studi tentang implementasi CSR PT. Astra Internasional Tbk. untuk masyarakat
sekitar)”. Hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Joko Guntoro,
Berpijak dari hasil penelitian di atas, peneliti mencoba mengetahui apa dan
E. Kerangka Konseptual
7
konsep CSR. Konsep CSR cukup menyita perhatian dari berbagai kalangan,
seperti perusahaan, pemerintah, dan juga masyarakat dalam hal ini akademisi.
Sebagai konsep yang masih tergolong baru, CSR memiliki cukup potensi bagi
masyarakat disekitarnya.
development adalah bagian penting dalam implementasi CSR yang ideal. Namun
dalam penelitian ini, peneliti tetap mempertahankan istilah CSR sebagai konsep,
8
sebuah sistem sosial. Nilai, norma ataupun aturan-aturan inilah yang kemudian
berinteraksi.
masyarakat kolonial memiliki struktur ekonomi dan sosial yang terpecah belah
dan hampir tidak ada hubungan satu sama lainnya, terutama ekonomi pasar
modern dan dinamis di satu pihak serta ekonomi subsistensi yang mandek di sisi
lain (Johanes Muller, 2006 : 85). Dualisme yang terjadi dalam masyarakat
kolonial disebabkan oleh penanaman sektor modern secara paksa oleh para
berdiri sendiri.
tradisi/adat dan peranan uang yang masih lemah. Mayoritas penduduknya bekerja
dalam sektor pertanian meskipun ada juga yang berdagang dan menjadi pegawai
didasarkan pada kepemilikan tanah. Semakin luas tanah yang dimiliki, semakin
9
tinggi juga kedudukannya dalam sistem pelapisan sosial masyarakat. M. Jaspan
mereka yang mempunyai tanah pekarangan dan sawah, kedua, mereka yang hanya
memiliki sawah dan ketiga adalah mereka yang hanya memiliki rumah di atas
keseimbangannya. Oleh karena itu, masyarakat tidak terlepas dari dinamika yang
sebuah gejala dalam masyarakat yang ditandai oleh adanya pergantian teknik
produksi dari cara tradisional ke cara modern (A. Dharmawan, 1986 : 18).
pedesaan, seperti teknologi modern, sistem produksi yang berdasar pada efisiensi,
rasionalitas dan cenderung kapitalistik. Sistem sosial yang telah mapan dalam
cenderung memiliki dua cara pandang, yaitu cara pandang masyarakat industri
10
industriwan bukan perluasan dari pandangan hidup nenek moyang mereka,
orang lain. Seperti ketika rumah rusak, bukan tetangga kita yang harus
11
memperbaiki akan tetapi diserahkan kepada pemborong ataupun
kontraktor.
Orang desa sejak lahir, dewasa hingga akhirnya mati berada pada
tempat yang sama. Dalam level ini, adat istiadat sangat menonjol.
kolot.
sendiri/terspesialisasi.
12
Seorang petani terus menerus menjadi petani bukan karena ia bodoh,
yang lebih luas. Perusahaan sebagai agen industrialisasi dalam jangka panjang
representasi dari masyarakat industri menggeser gaya dan standar hidup yang
13
sudah mapan dalam masyarakat. Misalnya, pergeseran orientasi terhadap
pekerjaan.
yang terjadi dalam diferensiasi pekerjaan berpengaruh pada hierarki sosial dalam
masyarakat yang pada akhirnya membentuk stratifikasi sosial bentuk baru. Dalam
masyarakat industri, bekerja di pabrik lebih tinggi kedudukannya secara sosial jika
masyarakat.
dalam Noor Hadi, 2011 : 1). Namun dibalik itu semua, keberadaan perusahaan
14
Industri pertambangan sarat dengan penggunaan mesin-mesin berteknologi
masalah sosial baru seperti pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah sosial
pada setiap perusahaan yang muncul sejak adanya pemahaman bahwa perusahaan
dan masyarakat merupakan sesuatu yang integral dan saling terkait. Keberadaan
sosial dan lingkungan yang logis bagi masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan pada
berkembang.
praktisi, dan pelaku usaha tentang konsep CSR itu sendiri. Salah satu definisi
(dalam Alfitri, 2011:86), tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang luas
15
Konsep CSR kemudian berkembang sejalan dengan paradigma
triple bottom lines yang kemudian menjadi paradigma baru dalam tanggung jawab
yang dikemukakan oleh Elklinton dalam Noor Hadi (2011: 57) disederhanakan
People/
Sosial
Planet/ Profit/
Lingkungan Ekonomi
motivasi dan tujuan utama dari kegiatan bisnis perusahaan. Aktivitas yang dapat
16
masyarakat sekitar perusahaan yang berkomitmen memberikan manfaat sebesar-
kehidupan manusia.
Dari beberapa definisi konsep CSR yang ada di atas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa ada hubungan yang saling terkait antara perusahaan sebagai
strategi bisnis dan untuk memelihara eksistensi perusahaan itu sendiri. Sebagai
kegiatan bisnisnya dengan baik dan meminimalisir resiko yang muncul dari
secara ekonomi atau hukum, akan tetapi juga butuh legitimasi secara sosial untuk
17
Menurut (Rudito & Melia, 2007), ruang lingkup program CSR dapat
kepada para pihak yang terkait, kedua, community services, merupakan pelayanan
dan terakhir adalah community empowering, yaitu program yang berkaitan dengan
kepada pranata sosial agar dapat berlanjut (Alfitri, 2011 : 94). Ketiga ruang
lingkup kegiatan CSR tersebut bermuara pada tujuan harmonisasi relasi antara
a) Keberlanjutan Ekonomi
18
dan menjaga kelestarian lingkungan yang kemudian berpengaruh
19
b) Keberlanjutan Sosial
dari lisensi sosial ini adalah sesuatu yang mutlak untuk menjaga
20
c) Keberlanjutan Lingkungan
Aktivitas perusahaan dalam hal ini industri ekstraktif yang sangat erat
labeling.
perusahaan menurut Eka Tjipta Foundation dalam Widjaja & Pratama (2008 : 52)
akan menjaga dan meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek
yang diperoleh perusahaan dari aktivitas CSR. Pertama, pelaksanaan CSR yang
21
konsisten akan mendongkrak citra (image) perusahaan yang berdampak pada
CSR dapat meningkatkan loyalitas dan motivasi pekerja atau karyawan sehingga
reward dari pelaksanaan CSR yang berdampak pada kapasitas dan kapabilitas
penjualan seperti yang terungkap dalam riset Roper Search Worldwide, konsumen
akan lebih menyukai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten
3. Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat adalah sebuah proses dalam bingkai usaha memperkuat apa yang
yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Proses pemberdayaan dalam konsep ini
22
masalah yang mereka hadapi sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan
masyarakat.
masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari
adalah dengan membuka akses kepada berbagai peluang yang akan membuat
(tidak instan), karena memang merupakan proses yang berlangsung secara terus
menerus (on going process). Menurut Saraswati (dalam Alfitri, 2011:23) secara
proses belajar dan ada satu tindakan konkrit yang terus menerus
yang tepat.
mandiri.
23
4. Self development and coordination. Mendorong agar mampu
hanya sebagai objek pembangunan yang sarat dengan mobilisasi. Oleh sebab itu
masyarakat sangat ditentukan dari peran serta masyarakat itu sendiri. Bentuk
24
pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam bentuk kerjasama ini menuntut
adanya kesetaraan antara masyarakat dan pemerintah maupun pihak swasta, oleh
pemberdayaan.
yaitu :
25
hasil dan memberikan sumbangan pada proses pembangunan. Dampak
c. Development of Community
mekanisme yang bersummber dari bawah (bottom up). Oleh sebab itu mekanisme
yang bersifat bottom-up sangat sarat dengan adanya partisipasi dari masyarakat itu
ekonomi bagi masyarakat melalui partisipasi dan inisiatif anggota masyarakat itu
26
F. Metode Peneltian
1. Jenis Penelitian
yang dilakukan oleh PT. Adaro Indonesia melalui program CSR-nya serta
bagaimana dampak dari kegiatan tersebut bagi masyarakat sekitar tambang dan
perusahaan. Berpijak dari tujuan tersebut, jenis penelitian yang digunakan dalam
hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih
kasus (case study). Studi kasus adalah tipe pendekatan dalam penelitian yang
eksplanatoris, eksploratif dan deskriptif (Yin, 2003 : 1). Pendekatan studi kasus
cocok apabila pertanyaan penelitian berkenaan dengan how (bagaimana) atau why
27
menggambarkan dan melukiskan keadaan objek maupun subjek penelitian
untuk dapat memahami fenomena sosial dari masyarakat menurut apa yang
dengan kondisi sosial masyarakat sekitar tambang dan kebijakan perusahaan itu
terhadap studi ini, sehingga studi kasus menjadi cocok untuk penelitian ini.
2. Lokasi Penelitian
dari PT. Adaro Energy yang memiliki wilayah operasional meliputi 5 Kabupaten
yaitu Kabupaten Balangan, Tabalong, Hulu Sungai Utara, Barito Timur dan Barito
28
1. Site PT. Adaro Indonesia di Kabupaten Tabalong memiliki data yang
nya jika dibanding dengan kantor pusat PT. Adaro Energy di Jakarta.
penerima manfaat program karena letaknya tidak jauh dari site PT.
yang terdapat dalam suatu kelompok ataupun masyarakat. Seorang peneliti dalam
ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program CSR PT. Adaro
Indonesia yaitu dari departemen CSR Adaro sebagai pengelola program serta
29
seperti memilih informan yang dianggap menjadi “kunci” ataupun pembuka jalan
informan) sebagai pembuka jalan (entry point). Key informan peneliti adalah staff
departemen CSR Adaro yang kebetulan peniliti kenal, beliaulah yang memberikan
peneliti dapat mudah menjalin hubungan dengan warga masyarakat, baik melalui
4. Data Penelitian
atau lisan dari orang yang diamati yang merupakan dasar dalam upaya
dan perspektifnya dalam dunia, dari segi konsep, persepsi, dan persoalan tentang
manusia yang diteliti. Peneliti berupaya memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh masyarakat sekitar perusahaan serta pihak-pihak terkait melalui kata-
30
yang dirasakan orang lain, memahami pola pikir dan sudut pandang orang lain
sekelompok orang atau komunitas tertentu dalam latar alamiah yang khusus.
Data utama yang dibutuhkan dalam penelitian ini ialah berupa kata-kata
dan tindakan dari subjek yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, kata-kata serta
tindakan subjek yang diteliti baik warga, aparat pemerintah, maupun karyawan
perusahaan merupakan sumber data utama. Sumber data utama diperoleh dari
warga binaan yang tergabung dalam penerima manfaat program CSR perusahaan
dan staff departemen CSR PT. Adaro Indonesia sebagai inisiator program serta
implementasi CSR perusahaan. Adapun sumber data lain yang dibutuhkan peneliti
sebagai data pendukung seperti dokumen ataupun tulisan yang terkait dengan
penelitian ini seperti press release perussahaan, annual report CSR dan
merupakan data yang secara langsung diperoleh peneliti saat di lapangan. Data
yang didapat melalui proses observasi dan wawancara mendalam. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau diperoleh
31
PT. Adaro Indonesia serta dokumen kependudukan pemerintah Kabupaten dan
diperlukan dalam penelitian ini sehingga dapat diperoleh data yang sesuai.
32
Tabel 1.
33
5. Teknik Pengumpulan Data
digunakan ialah :
1. Wawancara Mendalam
penelitian. Di dalam prosesnya, peneliti juga perlu membuat interview guide agar
wawancara dapat dilakukan secara sistematis dan terfokus pada masalah yang
mengunci data lapangan, peneliti pun juga perlu membuat catatan lapangan
data yang sudah dihimpun dari proses wawancara ataupun observasi tidak hilang
begitu saja.
pada pagi dan siang hari para warga yang menjadi informan dalam penelitian ini
mayoritas berladang dan baru kembali ke rumah pada sore harinya untuk
beristirahat. Sedangkan untuk menggali data dari pihak PT. Adaro Indonesia,
wawancara dilakukan pada saat jam istirahat kerja yaitu pada jam 12.00 hingga
jam 13.00 WITA. Proses wawancara diawali dengan perkenalan, cerita, dan tanya
34
jawab santai untuk membangun rasa saling percaya antara peneliti dengan
informan. Untuk menghindari bias bahasa, peneliti dibantu oleh seorang kawan
peneliti yang mengerti bahasa dayak ataupun banjar Upau sehingga didapatkan
2. Observasi Partisipasi
natural di lapangan terkait penelitian ini, seperti misalnya setting fisik lingkungan,
interaksi sosial, dan aktivitas apa yang sedang berlangsung. Adapun pendekatan
dilakukan pada pagi dan siang hari sembari menunggu informan pulang kerumah
pada sore harinya. Dalam penelitian ini, posisi peneliti tidak sepenuhnya live in
dan berbaur dengan warga setempat. Peneliti menginap dan berbaur dengan
kehidupan warga hanya selama dua hari satu malam yakni pada saat awal-awal
peneliti masuk ke Upau. Karena tidak ada penginapan dan terbatasnya dana untuk
ditempat warga setempat. Adapun manfaat yang dapat diambil ialah peneliti dapat
35
Selain mengamati kondisi sosial warga masyarakat Upau, peneliti juga
melakukan kunjungan (site visit) ke kantor PT. Adaro Indonesia di Dahai Office
memiliki pengaturan jam kerja yang tegas untuk dipatuhi oleh semua karyawan
maupun staff. Untuk hari senin sampai kamis, aktivitas kerja di perusahaan
dimulai pada jam 07.00 hingga jam 16.00 WITA dengan jeda istirahat pada jam
12.00 sampai 13.00 WITA. Sedangkan untuk hari jumat jam 07.00 sampai jam
08.00 diisi dengan kegitan senam pagi dan aktivitas kerja dimulai pada jam 08.00
hingga jam 16.00 WITA dengan jeda istirahat pada jam 11.30 sampai jam 13.00
WITA. Setiap pergantian ataupun jeda jam kerja, akan terdengar bunyi
alarm/sirine yang sangat kencang sebagai pertanda peralihan jam kerja. Selain
penerapan jam kerja yang cukup tegas. PT. Adaro Indonesia juga menerapkan
3. Studi Pustaka
untuk menjaring informasi penelitian dan juga untuk menghemat waktu serta
biaya, mengingat penelitian ini berlokasi jauh dari tempat studi peneliti. Studi
yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain yang terkait dengan fokus
penelitian. Selain laporan penelitian, peneliti juga menghimpun data dari sumber
pustaka lain seperti koran lokal Kalimantan Selatan antara lain Banjarmasin Post
36
dan Metro Tanjung yang dapat dibaca secara on-line melalui situs koran tersebut.
perusahaan, peneliti juga meng-akses situs maupun annual report ataupun press
setelah selesai pengumpulan data dalam kurun waktu tertentu. Proses analisis data
analisis secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.
Huberman (1992 : 20) dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian
Selanjutnya model interaktif dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian
37
Gambar 2. Komponen Analisis Data Model Interaktif
Pengumpulan
data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan
Kualitatif, 1992
a. Reduksi Data
38
didapat dari Bapak Rudi perihal pelaksanaan program CSR di Upau,
sisihkan.
b. Penyajian Data
menyajikan data tidak hanya dalam bentuk narasi namun juga dalam
c. Kesimpulan
39
terhadap program dan dampaknya terhadap keberdayaan masyarakat
program CSR-nya.
peroleh dari lapangan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan keabsahan dari
data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data. Tujuan dari teknik
a. Triangulasi
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif dimana upaya untuk
40
penelitian, wawancara, observasi dan dokumentasi dilakukan dengan jalan
sebagai berikut:
pihak LSM.
sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
departemen CSR PT. Adaro Indonesia sebagai pendonor program dan warga
sebelumnya.
41
b. Melakukan Cek Ulang (re-checking)
Dalam penelitian ini juga digunakan teknik cek ulang terhadap data
hal-hal yang dirasa perlu untuk digali lebih dalam. Cek ulang ditujukan
untuk me-review data yang diperoleh dari sumber informasi melalui teknik
8. Tahap-Tahap Penelitian
sebagai berikut:
1. Tahap Pra-Lapangan
42
line dengan salah satu staff departemen CSR PT. Adaro Indonesia.
43
external dan kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya termasuk juga
pada tahap sebelumnya. Sejumlah data yang telah dihimpun oleh peneliti
kemudian diolah dan dipilah hingga data utama yang terkait serta sesuai
dengan penelitian ini dapat dipahami dengan mudah. Proses ini dilakukan
sedang diteliti.
Dalam tahap ini, peneliti menyajikan data yang telah diperoleh kedalam
sajian yang mudah dipahami serta dimengerti, baik oleh pribadi peneliti
G. Sistematika Penulisan
44
Bab I, sebagai pendahuluan, pada bagian ini memuat tentang latar
sistematika penulisan.
Bab II, pada bab yang selanjutnya akan dipaparkan tentang deskripsi
sosial budaya-nya serta deskripsi umum PT. Adaro Indonesia. Deskripsi wilayah
dan objek penelitian menjadi penting untuk dipaparkan agar benar-benar dapat
diperoleh pemahaman yang jelas tentang setting maupun konteks sosial penelitian
ini dilaksanakan.
masyarakat sekitar tambang melalui program CSR PT. Adaro Indonesia. Dalam
muncul. Peneliti juga membahas tentang proses perencanaan program CSR, siapa
saja yang terlibat dalam proses tersebut. Dan pada bagian akhir peneliti
Bab IV, pada bab keempat berisi tentang dampak program CSR. Dalam
bagian ini peneliti memaparkan dampak dari dua sisi baik positif maupun negatif
bagi masyarakat sekitar penerima program CSR. Disamping itu, peneliti juga
45
Bab V, pada bab yang terakhir berisi kesimpulan dari penelitian dan saran
46