Professional Documents
Culture Documents
Drainase Edit
Drainase Edit
PENDAHULUAN
1.1 DASAR TEORI PRAKTEK KERJA DRAINASE
1
mengatuskan kawasan pertanian dan perkebunan dan langsung dialirkan ke
sungai.
Demikian juga di areal wisata dan olahraga, semua saluran drainase
didesain sedemikian rupa sehingga air mengalir secepatnya ke sungai terdekat.
Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagian hilir, jika semua
air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa diupayakan agar air
mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam tanah.
Dampak dari pemakaian konsep drainase konvensional tersebut dapat kita lihat
sekarang ini, yaitu kekeringan yang terjadi di mana-mana, juga banjir, longsor,
dan pelumpuran.
Dalam melakukan praktek drainase ini harus mengikuti prosedur kerja
yang baik dan teratur, serta membaca dan mengikuti gambar kerja dengan teliti
agar pekerjaan tersebut hasilnya baik, dalam hal ini diperlukan keterampilan yang
tinggi dari pekerja dan juga pengetahuan-pengetahuan tentang drainase.
1. Denah-denah drainase
3. Kekuatan drainase
2
penelitian lapangan merupakan bagian dari pekerjaan perencanaan dan
perancangan.
Air buangan atau sering disebut air limbah, adalah semua cairan yang
dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-
tumbuhan, maupun yang mengandung sisa-sisa proses dari industry.
1. Air buangan khusus, yaitu air yang mengandung gas, racun, atau bahan-
bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari
laboratorium, tempat pengobatan, tempat pemeriksaan di rumah sakit, dan
lain-lain sebagainya.
2. Air bekas, yaitu air yang berasal dari alat-alat saniter lainnya, seperti : bak
mandi, bak cuci tangan, dan bak dapur.
3. Air kotor, yaitu air yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air
buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat saniter
lainnya dan,
4. Air hujan, yaitu air yang berasal dari atap rumah, halaman
Sistem pembuangan air kotor, yaitu system pembuangan melalui air kotor
dari kloset,peturasan;
System pembuangan air bekas, yaitu system pembuangan dimana air bekas
dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan ke luar;
3
System pembuangan air khusus, yaitu system pembuangan ditinjau dari
segi pencemaran lingkungan;
BAK KONTROL
4
dibagi kepada empat bagian/empat grup. Yaitu grup(kelompok) pembersih badan,
pembersih sabun, pembersih lemak dan pembersih kotoran. Adapun contoh-
contoh masing-masing kelompok adalah sebagai berikut :
Alat saniter ini berfungsi untuk mencuci tangan dan badan, alat ini
dapat dialirkan air dingin dan panas. Kontruksinya terbuat dari keramik dan fibre
glass dan dapat juga dibuat dari pasangan batu bata yang dilapisi dengan porsilin
ataupun keramik. Nama-nama alat saniter ini adalah seperti hand basin, bak mandi
rendam(bath tube), bak tempat cuci kaki(foot bath), bidet dan shower base, seperti
gambar dibawah ini :
HAND BASIN (bak cuci tangan) BATH TUBE (bak mandi rendam)
Jenis alat saniter ini dipergunakan untuk tempat mencuci pakaian, alat
ini juga dapat dialirkan air panas dan air dingin karena kain yang terkana lamek
dan minyak mudah bersih bila dicuci dengan air panas. Kontroksinya terbuat dari
pasangan batu bata dan juga terbuat dari fibre glass, ada juga bahan dari PVC.
5
WASH TROUGHS (bak cuci pakaian)
6
Alat saniter pembersih lemak (Gresy Water Fixtures)
Alat saniter pembersih lemak ini terbuat dari bahan stanles steel, fibre
glass, PVC dan pasangan batu bata yang dilapisi porsilin. Alat ini juga
dapat dialirkan air dingin dan air panas karena alat perabot yang terkena
lemak biasanya lebih cepat bersih bila dicuci dengan air panas. Adapun
contoh alat saniter ini seperti : Bak cuci piring(Kichen sink), mesin cuci
piring(Dish washer). Seperti gambar dibawah ini :
DISH WASHER (mesin cuci piring) KITCHEN SINK (bak cuci piring)
Alat saniter ini biasanya terbuat dari keramik, fibre glass dan pasangan
batu bata, khusus alat ini tidak dibenarkan untuk mengalirkan air panas
karena membahayakan penggunaannya sebab penggunaannya pada hal-hal
7
yang fital dan terkena selaput yang peka terhdap air panas. Jadi alat saniter
inicukup dialirkan air dingin saja kecuali air panas yang sudah
dikondisikan hangat kuku. Adapun contoh dari alat saniter ini adalah
seperti : Klosed jongkok, urinal(urinior), slop hopper,Bed pan hoper dan
Otopsy Teble yang biasa dipergunakan di rumah sakit. Seperti gambar
dibawah ini :
TOILET URINAL
SLOP HOPPER
8
1.9 Jenis pipa dan alat sambung untuk instalasi drainase :
Macam – macam pipa saluran pembuangan :
1. Pipa tanah liat local
Pipa tanah liat local pada umumnya dibuat dengan ukuran Ø 7 cm – Ø
15 cm dengan panjang 50 cm – 60 cm dilengkapi dengan macam-macam
sambungan dan disambung dengan adukan. Pipa ini digunakan untuk saluran
air buangan, air hujan dan khusus untuk daerah tanah yang tidak berair. Proses
pembakaran/pembuatannya pada suhu 1000 ͦ C sehingga mencapai warna
merah sama halnya seperti proses pembakaran batu bata. Proses
penyambungan pipa ini yaitu dengan cara menggunakan pasta semen(mortal)
dengan komposisi campuran 1 : 2 (1 semen : 2 pasir). Alat sambungan yang
dipakai untuk pipa tanah secara struktur fisik hamper sama dengan pipa PVC
namun dari berat dan kehalusan dinding sungguh berbeda yaitu berat dan
berdinding kasar. Seperti gambar dibawah ini :
9
2. Pipa tanah liat dibuat dengan mesin
Pipa ini dibuat dengan ukuran Ø 10 cm – Ø 30 cm, dengan panjang 50 –
100 cm dilengkapi dengan sambungan berupa cincin karet dan lem. Pipa ini
digunakan untuk instalasi air bersih dan air buangan.
10
PIPA PARALON PVC DAN UPVC
4. Pipa asbes
Pipa ini pada umumnya dibuat dengan Ø 2,5 cm – Ø 8 cm dengan
panjang 50 cm – 100 cm disambung dengan mortal. Pipa ini digunakan untuk
instalsi air bersih dan instalasi air buangan.
5. Pipa besi
Dibuat dengan ukuran Ø 24 mm – Ø 80 mm dengan panjang 600 cm
yang dilengkapi dengan fitting dan sambungan dengan tread. Pipa ini
digunakan untuk instalasi air minum.
6. Pipa beton
Pipa beton bentuknya fisik hamper sama dengan pipa tanah baik ukuran
dan bentuk hanya warna saja yang beda yakni berwarna abu-abu seperti
warna beton.
7. Pipa tembaga
Pipa tembaga(copper pipe) dibuat dalam bentuk keras, dengan simbul
untuk pipa type 259 D SAA 1567 sedangkan untuk alat sambungan type
11
1589 sering digunakan untuk pipa pembuang. Ukuaran pipa ini dari
ukuran berdiameter 5/8 inci sampai dengan ukuran 2 inci, digunakan pada
daerah yang memerlukan keindahan yang menarik berestetika tinggi. Cara
penyambungan pipa ini yaitu dengan cara pengelasan brasing, expansif,
capilarity, dan frection joint yaitu dengan menggunakan bahan tembaga
dan menggunakan nyala api karburasi. Dan juga dapat disambung dengan
cara sambungan kompresi dan kapiler. Seperti gambar dibawah ini :
PIPA TEMBAGA
12
5. Boning Rood
6. Dumpu Level
7. Sipat datar gantung
8. Meteran gulung
9. Siku-siku
10. Cowley level
11. Unting-unting
Alat-alat pemotong
Untuk memasang alat saniter di lapangan tidak terlepas dari pekerjaan
pemotongan dan pengeboran kayu, pemotongan plat, pipa ataupun besi dan
lain-lain. Alat pemotong yang disebut diatas adalah :
1. Gergaji besi
2. Gergaji kayu
3. Pemotong bulat (washer cutter)
4. Penyayat (seraper)
5. Pahat besi
6. Pahat kayu
7. Mata bor
8. Bor tangan
1.11 Pemotongan pipa (pipe cutter)
13
4. Sekop ujung rata
5. Sendok semen
6. Skrap
7. Roskam kayu
8. Roskam besi
Alat-alat pembentuk
Untuk menyambung pipa tembaga perlu menggunakan alat
pembentukan ujung pipa agar sambungannya lebih sempurna. Alat ini dapat
digunakan untuk membentuk ujung pipa dan mengukir khususnya pipa
tembaga. Adapun bentuk alatnya antara lain :
1. Blok pembentuk pipa
14
2. Gagang pembentuk
3. Palu karet
4. Palu kayu(mallet)
5. Sney pipa tembaga
15
BAB II
TUJUAN DRAINASE
C. Untuk pengeringan
Bila hujan dan tergenang air maka solusi terbaiknya adalah pembuatan
drainase agar airnya di serap dan hilang. Karena jika ada air tergenang maka
cukup membahayakan bagi masyarakat, karena air yang tergenang itu sumber
penyakit.
16
harus dibuat lubang control untuk pembersih kalau ada kemacetan. Pipa
saluran harus dipasang sejauh mungkin dan dalam suatu kemiringan tertentu
agar air dapat mengalir dan menjaga kebersihannya daripada pipa itu sendiri.
Pertemuan pipa saluran tidak boleh tegak lurus satu sama lain.
17
2.5 Ventilasi
Ventilasi sangat berguna pada alat-alat saniter maupun alat-alat
drainase, ventilasi yang harus dibuat pada setiap sambungan yaitu :
1. Ventilasi trap /pemutus bau (trap vent)
2. Ventilasi group (group vent)
3. Ventilasi kepala (header vent)
4. Ventilasi pelepas (relief vent)
5. Ventilasi silang (cross vent)
6. Ventilasi tegak (stack vent)
7. Ventilasi akhir (terminal vent)
2.6 Septictank
Septictank adalah suatu tempat yang sesuai dibuat tertentu pada dalam
saluran pipa yang sesuai dengan volume air. Air pada rumah tangga dapat
dialiri 150-250 liter/orang/hari untuk waktu 9 jam pemakai dan air yang
dibuang ke septictank adalah 75% dari 150-250 liter, dan masuk kedalam
tubuh manusia 25% yang dibuang tanpa tempat pembuangan. Lumpur yang
18
dihasilkan sebanyak 30 liter/tahun, sehingga apabila dalam satu rumah
terdapat 15 orang, maka Lumpur yang dihasilkan sebanyak 450 liter/tahun.
Dalam mencari volume septictank digunakan rumus : V = p . l . t dimana, p =
2l
p = panjang (cm)
l = lebar (cm)
t = tebal (cm)
Sumber:www.abeeseptic.com
2.7 Peresapan
19
Peresapan adalah suatu tempat yang dibuat sebagai tempat untuk
meresap air yang berada dalam septic tank. Agar tidak terjadi peluapan air
dalam septic tank.
Berikut adalah contoh-contoh model peresapan:
BAB III
20
MENENTUKAN KEMIRINGAN DASAR SALURAN
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR BONING ROD
3.1 Tujuan
1. Dapat menggunakan perkakas dalam membuat Boning Rod.
2. Dapat menentukan kemiringan dasar galian dengan Boning Rod.
3. Dapat melatih ketepatan atau ketajaman mata dengan Boning Rod.
4. Dapat memasang patok dengan baik dan benar.
21
1. meteran 5. martil besar
2. selang plastic 6. palu besar
3. gergaji potong 7. pensil
4. kapak 8. boning rod
22
papan lengan tersebut berbentuk T bersudut 90 ͦ dan dipaku dengan
keadaan kokoh seperti gambar dibawah ini :
23
10. Bidik dari patok A ke patok C dengan penarikan boning rod diatas
patok A dan C serta diatas patok pembagi
11. Konsentrasikan pikiran anda pada saat bekerja dan utamakanlah
keselamatan kerja dan juga kekompakan antara sesama team kerja
12. Periksakanlah hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan
pengecekan dan penilaian
13. Gambar hasil kerja.
Gambar kerja :
24
BAB IV
25
PEMASANGAN STEAK OUT DAN GALIAN TANAH SALURAN
TERBUKA
4.1. Tujuan
1. Agar dapat memasang steak out dengan kokoh dan kuat
2. Dapat membentuk galian tanah untuk pemasangan pipa saluran
3. Dapat membuat galian dengan satu kesatuan miring
26
4.3. Bahan yang digunakan
1. patok dolken 80 cm
2. papan 2 x 7 x 100 cm
3. paku 2 inci seperlunya
4. Riol ½ lingkaran 20 cm sebanyak 6 buah
5. mortal seperlunya
.
4.4. Keselamatan kerja
1. Bacalah do’a terlebih dahulu.
2. Memperhatikan instruksi dari instruktur dengan baik.
3. Membaca lembaran kerja (job sheet) dahulu sebelum bekerja.
4. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap
5. Memperhatikan langkah kerja dengan baik dan benar sesuai dengan job
sheet.
6. Harus menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
7. Jangan bercanda saat bekerja.
8. Jangan memaksakan alat jika alat itu tidak bisa maka minta lain
kepada instruktur.
9. Harus konsentrasi dan pusatkan pikiran pada pekerjaan.
10. Usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)
11. Tanyakan pada Instruktur bila ada yang belum mengerti.
Gambar kerja :
BAB V
PEMASANGAN SALURAN RIOL BETON SETENGAH LINGKARAN
5.1 Tujuan
6.1 Tujuan
1. Mengetahui kegunaan alat – alat saniter seperti hand basin, washtavel,
water closed.
2. Dapat memasang waterclosed beserta pipa salurannya.
3. Dapat membuat bak kontrol secara tepat guna.
7.2 Saran
Setelah melakukan praktek selama 7 hari di bengkel teknik sipil,
penulis menyarankan :
1. Hendaknya instruktur berada di lapangan pada saat kami bekerja untuk
mengecek kebenaran atau kesalahan dalam bekerja.
2. Alat-alat yang tidak lengkap maka harus lengkap agar mahasiswa tidak
berkekurangan pada saat praktek.
3. Jangan pernah bercanda pada saat praktek/bekerja karena nanti akan
berakibat fatal.
4. Bagi yang baru ingin praktek kami penulis menyarankan agar nanti siapa
pun yang praktek agar menggunakan waktu dengan baik dan tidak
membuang-buang waktu, karena pekerjaan ini sangat berat karena
ditakutkan nanti job yang ditarget tidak selesai.
TUGAS 1
Diketahui pada gambar di bawah ini, dan jawablah pipa berapa yang di
pakai pada lantai tersebut.
WC HB SK
A1 A2 B2
uuuyyy C2
B1 D2
UR FD
D1 E2 C1
F2
G2
MC SK
F1
H2 I2 J2 K2
G1
Jawab :
Jadi karena di lhokseumawe ini ukuran pipa yang lebih daripada 4 inci
susah di cari, jadi penulis menjawab soal ini dengan di bagi menjadi 2 pipa yang
dari lantai 3 sampai menuju tempat pembuangan, agar ukuran pipa yang di
butuhkan tidak melebihi 4 inci.
Pipa 1
No Alat Saniter UR Seksi UR Diameter Awal Lantai
mm inci
Seksi
1. WC 8 A1 8 80 3” III
2. - - B1 8 80 3” III
3. - - C1 8 80 3” III
4. UR 4 D1 4 50 2” II
5. - - E1 4 50 2” II
6. - - F1 12 110 4” II
7. - - G1 12 110 4” I
Pipa 2
No Alat Saniter UR Seksi UR Diameter Awal Lantai
mm inci
Seksi
1. HB 1 A2 1 32 1 ¼” III
2. SK 2 B2 2 40 1 ½” III
3. - - C2 3 50 2” III
4. - D2 3 50 2” III
5. FD 2 E2 2 40 1 ½” II
6. - - F2 2 40 1 ½” II
7. - - G2 2 40 1 ½” II
8. MC 2 H2 2 40 1 ½” I
9. SK 2 I2 2 40 1 ½” I
10. - - J2 4 50 2” I
11. - - K2 9 100 4” I
TUGAS 2
V = π r2 t
3,0375 = 3,14 . 0,52 . t
3,0375 = 3,14 . 0,25 . t
3,0375 = 0,7850 t
t = 3,0375/ 0,7850
t = 3, 8694 m
Kontrol V = π r2 t
= 3,14 . 0,52 . 3,8694
= 3, 0375
T=3,8694
V=3,0375