You are on page 1of 3

M.

Fachrian Hafizh
1406552540 Review Kompleksometri

Titrasi kompleksometri adalah titrasi yang berdasarkan reaksi pembentukan kompleks,


misalnya penetapan kadar Ca (ion logam) dengan EDTA (garam natrium dari asam
etilendiaminatetra-asetat)
(Pujaatmaka, 2002).

Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara


kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleksyang banyak
digunakan dalam titrasi kompleksomteri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat
(dinatrium EDTA). Senyawa ini dengan banyak kation membentuk kompleks dengan
perbandingan 1:1, beberapa valensinya :
M++ + (H2Y)- (MY)- + 2H+
M3+ + (H2Y)- (MY)- + 2H+
M4+ + (H2Y)- (MY)- + 2H+
M adalah kation (logam) dan (H2Y)- adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat. Kestabilan
dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH larutan. Oleh karena
itu, titrasi dilakukan pada pH tertentu. Pada larutan yang terlalu alkalis perlu diperhitungkan
kemungkinan mengendapnya logam hidroksida (Tim Penyusun, 2013).

Menurut Basset (1994), bahwa ada prosedur-prosedur yang paling penting untuk titrasi ion-
ion logam dengan EDTA, yaitu:
1. Titrasi langsung. Larutan yang mengandung ion logam yang akan ditetapkan, dibuferkan sampai
ke pH yang dikehendaki (misalnya sampai pH=10 dengan NH+ larutan-air NH2), dan titrasi
langsung dengan larutan EDTA standar. Mungkin adalh perlu untuk mencehag pengendapan
hidroksida logam itu dengan penambahan sedikit zat pengompleks pembantu, seperti asam tartrat
atau sitrat atau trietanolamina.
2. Titrasi balik. Karena berbagai alasan, banyak logam tak dapat dititrasi langsung; mereka
mungkin mengendap dari dalam larutan dalam jangkauan pH yang perlu untui titrasi, atau mereka
mungkin membentuk komplek-kompleks inert atau indikator logam yang sesuai tidak tersedia.
Dalam hal-hal demikian, ditambahkan larutan EDTA standar berlebih, larutan yang dihasilakn
dibuferkan sampai ke pH yang dihendaki.
M. Fachrian Hafizh
1406552540 Review Kompleksometri
3. Titrasi penggantian atau titrasi substitusi. Titrasi substitusi dapat digunakan untuk ion logam
yang tidak bereaksi (atau bereaksi dengan tak memuaskan) dengan indikator logam.
4. Titrasi alkalimetri. Bila suatu larutan EDTA, ditambahkan kepada suatu larutan yang
mengandung ion-ion logam, terbentuklah kompleks-kompleks disertai dengan pembebasan dua
ekivalen ion hidrogen.

Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kandungan garam-garam logam.


Etilendiamin tetraasetat (EDTA) merupakan titran yang sering digunakan. EDTA akan
membentuk kompleks 1:1 yang stabil dengan semua logam kecuali logam alkali seperti natrium
dan kalium. Untuk deteksi titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna yang ditambahkan pada
larutan logam pada saat awal sebelum dilakukan titrasi dan akan membentuk kompleks berwarna
dengan sejumlah kecil logam. Pada titik akhir titrasi (ada sedikit kelebihan EDTA) maka komples
indikator logam akan pecah dan menghasilkan warna yang berbeda. Indikator yang dapat
digunakan untuk titrasi kompleksometri ini antara lain hitam eriokrom, mureksid, jingga
pirokatenol, jingga xilenol, asam kalkon karbonat, kalmagit, dan biru hidroksi naftol (Gholib,
2007).
M. Fachrian Hafizh
1406552540 Review Kompleksometri
Contoh Soal:
1. 0,5745 gr paduan logam mengandung Bi dan Pb dilarutkan dalam asam nitrat dan
diencerkan menjadi 250 ml kedalam 50 ml tersebut + buffer pH 1,5 dan Bi nya dititrasi
dengan 30,26 ml EDTA 0,01024M, pH larut kemudian dinaikkan sampai 5 dan Pb nya
dititrasi dengan 20,42 ml EDTA yang sama.
Hit: % Bi dan Pb dlm sampel!
 50 ml tersebut + buffer pH 1,5 Bi nya dititrasi dengan 30,26 ml EDTA 0,01024M
Mol Bi = mol EDTA
50 x MBi = 30,26 x 0,01024
MBi = 6,2x10-3

 pH larutan dinaikkan 5 dan Pb nya dititrasi dengan 20,42 ml EDTA yg sama


Mol Pb = mol EDTA
50 x MPb = 20,42 x 0,01024
MPb = 4,2x10-3

Referensi:
Basset, J., dkk. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Gholib, Ibnu., dan Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Jogjakarta

You might also like